Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVeronika Sugiarto Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
KEGIATAN BIMTEK PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH/MAN Surabaya, 07 s/d 09 Agustus 2019
Dalam Materi : PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEGIATAN LABORATORIUM SEKOLAH/MA PENGADMINISTRASIAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM SEKOLAH/MA
2
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEGIATAN LABORATORIUM SEKOLAH/MA
Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan laboratorium. Memilih materi kegiatan laboratorium. Menyusun rencana anggaran belanja kegiatan. Melaksanakan uji coba materi praktikum.
3
Pengertian Perencanaan
Secara umum dapat dikatakan perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan sebelum melakukan tindakan penyelenggaraannya, meliputi serangkaian keputusan termasuk penentuan tujuan, kebijaksanaan, membuat program, menentukan metode dan prosedur serta menetapkan jadwal waktu pelaksanaan. Orang yang melakukan kegiatan perencanaan disebut perencana (planner). Dan pernyataan suatu keinginan yang hendak dicapai disebut rencana (plan). Dalam rumusan pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa peren-canaan merupakan taraf permulaan dari setiap proses penyelenggaraan. Tanpa perencanaan dalam sesuatu usaha tidak akan terdapat pedoman yang menunjukkan arah maupun ukuran untuk menilai sampai seberapa jauh berhasilnya kegitana/usha itu.
4
Pengertian Perencanaan (lanjutan)
Perencaan mengandung perbuatan melihat ke depan, memikirkan jauh sebelumnya dan menggambarkan lebih dahulu sebagai dasar untuk proses penyelenggaraan mencapai tujuan yang dikejar. Perencanaan adalah suatu putusan yang menyeluruh, dan lazimnya merupakan gambaran yang memuat berbagai ketegasan mengenai : a. What, apa yang akan dikerjakan (materinya). b. Why, mengapa justru itu yang dikerjakan (dasar pertimbangannya). c. Who, siapa yang akan mengerjakannya(pelaksananya) d. Where, dimana akan dikerjakan (tempat/lokasinya) e. When, kapan akan dikerjakan (waktunya) f. How, bagaimana mengerjakannya (tata kerja serta peralatannya)
5
Pengertian Perencanaan (lanjutan)
Kalau keenam pertanyaan ini sudah terjawab barulah rencana itu dapat dibuat dengan baik. Jadi karakteristik rencanaan yang baik sebenarnya mencakup persoalan 5 w + 1 H yang biasa disebut dengan dalil R. Kipling. Dengan demikian, perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan tindakan penyelenggaraannya, meliputi: pemikiran/ramalan yang rasional dan berdesarkan fqkta dan/ataõ perkiraan yang mendekat sebagai persiapan untuk tindakan kemudian. Hasil dari perencanaan ialah rencana (plan).
6
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan fungsi perencanaan adalah sebagai berikut (Louis A. Allen) : Meramalkan (Forecasting), yaitu pekerjaan yang dilakukan seorang manager dalam memperkirakan waktu yang akan datang dengan sistematis dan kontinu. Menetapkan tujuan (Establishing Objectives), dimana kegiatan ini harus dapat meramalkan hasil akhir dari suatu tujuan atau sasaran. Mengacarakan (Programming), yaitu kegiatan seorang pimpinan dalam menentukan urutan-urutan kegiatan yang diperlukan guna pencapaian maksud dan tujuan serta menyusun prioritas dari kegiatan tersebut. Menyusun tata waktu (Scheduling), dalam hal ini seorang pimpinan harus dapat menentukan tata kelola waktu terhadap kegiatan atau urutan kegiatan yang akan dilaksanakan. Menyusun anggaran (Budgeting), penyusunan anggaran ini dilakukan dengan mengalokasikan sumber-sumber yang dimiliki serta pemanfaatannya. Mengembangkan prosedur (Developing Prosedure), dilakukan guna penghematan, efektifitas, keseragaman dalam rangka pencapaian tujuan. Menetapkan dan menafsirkan kebijakan (Establishing & Interpreting Policy), seorang pimpinan harus dapat menetapkan dan menafsirkan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya pada para bawahannya sehingga tidak timbul kesalahpahaman
7
KLASIFIKASI LABORATORIUM
Indikator Tipe Laboratorium I II III IV Nama dan Kedudukan Lab.Ilmu Dasar Ada di Sekolah Ada di PT Tingkat I Lab.bidang Keilmuan Ada di Jurusan Lab.Terpadu Ada di Fakultas/Univ. Fungsi Utama Praktikum Siswa Praktikum Mahasiswa Praktikum Penelitian (mhs, dosen) Praktikum Penelitian (mhs, dosen) PPM Peralatan Kategori I Kategori II Kategori III Bahan Bahan Umum Bahan Khusus Tertuang dalam KepMenPAN-RB no.03 – 2010 Tentang JABATAN FUNGSIONAL LABORATORIUM PENDIDIKAN
8
Laboratorium yang dimaksud …
…. yang digunakan untuk kegiatan pendidikan, penelitian , pengabdian pada masyarakat dan produksi dengan skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu
9
Peralatan laboratorium : mesin, perkakas, perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi dan produksi dalam skala terbatas. Bahan laboratorium : segala sesuatu yang diolah/digunakan untuk pengujian, kalibrasi dan produksi dalam skala terbatas. Metode keilmuan tertentu : kerangka berpikir berdasarkan teori keilmuan dalam mengelola laboratorium.
10
1. Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan laboratorium.
Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/madrasah adalah kegiatan menyusun program tahunan pengelolaan laboratorium yang merupakan rencana komprehensif yang akan dilakukan untuk kalender tahun pelajaran yang akan dijalankan, mencakup rencana kegiatan praktik dan praktikum, pengelolaan bahan, alat dan metode, serta sumberdaya laboratorium lainnya (seperti infrastruktur, personil, anggaran) agar mampu memfasilitasi/melayani seluruh kegiatan di laboratorium secara efektif. Sesuai namanya, siklus pelaksanaan kegiatan ini adalah setahun sekali diawal kalender tahun pelajaran, kecuali kalau ada perubahan program. Dalam menyusun program, penting untuk mempertimbangkan perkiraan volume setiap sub kegiatan/layanan selama setahun, agar penetapan jenis dan jumlah unit sumberdaya yang dibutuhkan untuk mendukung program bisa diukur secara akurat. Penting juga memperhatikan capaian kinerja kegiatan tahun sebelumnya untuk upaya peningkatan kualitas, dan pengembangan pelayanan laboratorium.
11
Lanjutan Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan laboratorium
Pengembangan laboratorium sekolah/madrasah adalah kegiatan mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium dimana Kepala Laboratorium sebagai ketua tim/Manajer Puncak. Lingkup pekerjaan mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium adalah melakukan penyusunan sistem manajemen mutu pengelolaan laboratorium, mengimplementasikannya dalam praktik laboratorium sehari-hari, melakukan evaluasi dan tindak lanjut hasil evaluasi, dan melakukan perbaikan berkesinambungan agar mutu pelayanan laboratorium terpelihara, dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada guru, siswa, dan masyarakat pengguna. Perbaikan berkesinambungan sangat perlu dilakukan agar sistem manajemen mutu yang diterapkan senantiasa mutakhir disesuaikan dengan perkembangan IPTEK dan tuntutan peningkatan mutu pelayanan secara kontinyu. Sebagai ketua tim, kepala laboratorium bertugas memimpin, melakukan pembagian tugas pengelolaan dan pengembangan setiap unsur sistem manajemen mutu kepada anggota, dan mengarahkan serta mengawasi efektivitas pelaksanannya.
12
Kegiatan Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan laboratorium meliputi :
1. Kebutuhan Ruang Laboratorium a. Perencanaan kebutuhan jenis laboratorium yang diperlukan sesuai tuntutan kurikulum yang berlaku. Mengingat saat ini masih banyak laboratorium IPA yang belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya bahkan pengelolaan dan pemanfaatannya sebagai sumber belajar belum berkembang maka perlu perencanaan kebutuhan jenis laboratorium yang diperlukan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. b. Perencanaan kebutuhan jumlah laboratorium untuk setiap jenis berdasarkan jumlah siswa dengan rombongan belajar yang akan memanfaatkan. Jumlah siswa dengan rombongan belajar dalam satu sekolah akan mempengaruhi kebutuhan jumlah laboratorium yang diperlukan. c. Perencanaan kebutuhan tanah untuk membangun laboratorium adalah mutlak diperlukan.
13
Lanjutan Kegiatan Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana
d. Perencanaan kebutuhan alat laboratorium disesuaikan dengan jenis praktik praktikum dan jumlah siswa maka peralatan laboratorium dapat dibagi menjadi kelompok umum dan khusus. Yang dimaksud kelompok umum ialah perangkat alat yang dikelompokkan menurut segi pemakaiannya, misalnya perkakas seperti obeng, tang, pisau, kikir, palu, dsb. Sedangkan yang dimaksud kelompok khusus adalah perangkat alat yang dikelompokkan nerdasarkan kepada keterkaitannya dengan mata pelajaran dan perlakuan perawatannya, misalnya mikroskop, neraca balance, dsb. Kebutuhan alat-alat ini agar disesuaikan dengan jumlah kelompok siswa sehingga semua kelompok siswa dapat melakukan praktik dengan baik. e. Perencanaan proses pengadaan laboratorium dan alat laboratorium. Pengadaan laboratorium dan alat laboratorium dapat dilakukan dengan permohonan dengan kantor wilayah.. Biasanya setiap tahun melalui Seksi Sarana dan Prasarana ada dana untuk pengadaan laboratorium dan alatnya.
14
Lanjutan Kegiatan Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana
f. Perencanaan pendayagunaan laboratorium agar pendayagunaan laboratorium tersebut efektif dan efisien maka perlu direncanakan tenaga-tenaga yang bertanggung jawab terselenggaranya pengelolaan laboratorium. g. Perencanaan inventarisasi perawatan biaya operasional dan bahan habis pakai. Dalam satu tahun pelajaran semua kebutuhan perawatan biaya operasional dan dana untuk belajar bahan habis pakai harus di tata, di inventarisasi dan direncanakan secara tepat sehingga dalam pelaksanaan kegiatan praktek tidak kehabisan bahan. h. Perencanaan pelaporan. Semua kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan selalu diakhiri dengan pelaopran, misalnya per semester atau per akhir tahun.
15
Lanjutan Kegiatan Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana
Untuk dapat menunjang efektivitas pengajaran, maka beberapa hal penting yang harus dimiliki oleh suatu laboratorium/workshop yang teroganisir secara baik, ialah : 1. Efisien dan Efektif Pengaturan alat/perlengkapan adalah merupakan hal yang paling penting, sehingga memungkinkan bagi dosen dan para mahasiswa untuk dapat bekerja dengan hasil yang maksimal serta waktu, bahan, tenaga yang minimal. 2. Sehat dan Aman Cahaya/penerangan yang baik, serta ventilasi/hawa yang cukup, tidak terlalu bising, dan dengan penataan alat/perlengkapan yang baik akan menciptakan suasana yang sehat dan aman atau tidak membahayakan. 3. Memenuhi kebutuhan psikologis mahasiswa yang berpraktek. Misalnya dapat memberikan kesan teratur, aman, dan menyenangkan kepada mahasiswa yang melaksanakan praktek. Sehingga bekerja/belajar di laboratorium/workshop adalah merupakan pekerjaan/pelajaran yang mengasyikan kepada mahasiswa.
16
Lanjutan Kegiatan Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana
4. Dapat dikontrol Pengajar pengelola setiap saat. Hal ini bahwa dosen pengelola harus dapat melihat ke segala jurusan, serta dapat mengedar peralatan mana yang sedang dipakai/dioperasikan. Sehingga dengan demikian dosen tersebut dapat menilai situasi atau keadaan dengan cepat dan tepat. 5. Menjamin keselamatan alat dan siswa. Keselamatan alat/perlengkapan serta instrumen dan bahan-abahn baku harus diperhatikan penggunaan dan keselamatannya. Hal ini lebih penting lagi ialah memperhatikan keselamatan dari siswa itu sendiri sebagai pekerja di laboratorium/workshop. 6. Memberikan suasana pandangan yang menyenangkan. Dengan penataan warna yang menarik akan menciptakan suasana pandangan yang menyenangkan di laboratorium/workshop, misalnya : dinding yang dicat dengan warna hijau muda, biru muda, coklat, muda, dan warna-warna lembut lainnya akan memberikan suasana pandangan yang menyenangkan.
17
Lanjutan Kegiatan Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana
2. Pengorganisasian Prasarana Ruang Laboratorium Pengorganisasian ruangan laboratorium ialah agar koordinasi / hubungan antara pengelola laboratorium dan penanggung jawab teknis bisa berjalan dengan lancar dan nyaman. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tenaga laboratorium merupakan tenaga kependidikan pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, dan SMALB atau bentuk lain yang sederajat. Struktur organisasi laboratorium sekolah/madrasah terdiri dari kepala sekolah/madrasah, kepala laboratorium, teknisi dan laboran. Berikut bagan organisasi laboratorium sekolah/madrasah. Kepala Sekolah/Madrasah Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah Laboran Teknisi
18
Lanjutan Kegiatan Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana
3. Koordinasi Prasarana Ruang Laboran Koordinasi dengan seluruh guru IPA, baik Biologi maupun Fisika. Pembagian jadwal agar disepakati dan diatur oleh petugas laboran. 4. Pelaksanaan Prasarana Ruang Laboratorium Ruang laboratorium berguna untuk tempat praktek yang dalam pelaksaan pemakainya dapat dibuat jadwal. Bagi sekolah yang memiliki laboratorium tersendiri-sendiri antara Biologi dan Fisika, sangat baik sehingga dalam kegiatan praktek mudah mengaturnya. 5. Pengendalian atau Pengawasan Prasarana Ruang Laboratorium Pengawasan ruangan laboratorium harius lebih baik dari ruangan kelas karena menyangkut perabot dan alat maupun bahan parktek. Jika alat dan bahan praktik rusak maupun habis maka pelaksanaan praktik IPA akan terganggu akibatnya KBM tidak berjalan dengan baik
19
2. Memilih materi kegiatan laboratorium
Dasar pemilihan materi praktik, praktikum yang merupakan kegiatan laboratorium adalah : 1. Tujuan proses pembelajaran di laboratorium bagi siswa maupun mahaiswa/mahasiswi yaitu : Teliti dalam pengamatan dan cermat dalam pencatatan pada saat pengamatan Mampu menafsirkan hasil percobaan untuk memperoleh penemuan dan dapat memecahkan masalah Mampu merencanakan dan melaksanakan percobaan Terampil menggunakan alat-alat lab Tumbuh sikap positif terhadap kegiatan praktikum
20
Lanjutan Memilih materi kegiatan laboratorium
2.fungsi laboratorium/workshop ,adalah sebagai berikut : Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah, melainkan dua hal yang merupakan suatu kesatuan. Keduanya saling mengkaji dan saling mencari dasar. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa/mahasiswa. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial. Menambah keterampilan dalam mempergunakan alat media yang tersedia untuk mencari dan menentukan kebenaran. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuwan. Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai keterampilan yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium/workshop.
21
Lanjutan Memilih materi kegiatan laboratorium
Uraian manfaat kegiatan laboratorium/workshop tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa contoh memilih kegiatan laboratorium dalam bidang studi tertentu. Dalam bidang Matematika misalnya dengan menggunakan laboratorium, siswa diajar mempelajari konsep-konsep matematika dalam situasi yang konkrit dengan menggunakan obyek-obyek konkrit, misalnya mencari hasil penjumlahan dua bilangan dengan menggunakan “abacus”, “multibase block”, “centicube”, dan sebagainya. Dengan penggunaan alat peraga, mahasiswa aktif bekerja dari dari keasyikannya itu akan menimbulkan rasa tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang pelajaran matematika tersebut. Dalam pendidikan nilai-nilai (value education), seperti halnya dengan PMP, dengan penghargaan terhadap waktu, mencari dan mendapatkan mufakat /konsensus dapat disimulasikan dalam permaianan peranan, dimana “jon sheet” yang tersedia dalam laboratorium dapat dipergunakan. Demikianlah beberapa contoh manfaat kerja di laboratorium/workshop sebagai dasar dalam memilih beberapa materi praktik praktikum bidang studi tertentu. Fungsi tersebut di atas dapat terwujud dengan baik apabila pengajar mampu menggunakan dan mengelola, serta mengembangkan laboratorium/workshop dalam rangka proses balajar-mengajar.
22
3. Menyusun rencana anggaran belanja kegiatan.
Dalam Penyusunan rencana anggaran belanja kegiatan laboratorium terlebih dahulu harus disusun rincian kebutuhan dan proses kegiatan yang dilakukan di laboratorium seperti berikut : 1. Pengadaan peralatan dan bahan 2. Installing, Calibration, dan Performance Test 3. Pengoperasian Rutin 4. Pemeliharaan Rutin 5. Pengecekan Kinerja Antar Waktu 6. Perbaikan dan Penggantian Komponen 7. Rekalibrasi 8. Dokumentasi dan Perekaman
23
PENGADAAN PERALATAN & BAHAN
Jenis alat dan bahan yang dipesan harus benar- benar dibutuhkan untuk mendukung kegiatan Pembelajaran sesuai dengan tupoksi masing- masing laboratorium 2. Tetapkan jumlah alat dan volume bahan yang dibutuhkan sesuai dengan volume pelayanan (jumlah layanan dan frekuensi layanan) 3. Pastikan unit alat yang dipesan lengkap (termasuk suku cadang, aksesoris, dan tool kit). Apakah diperlukan tambahan khusus (misal: Detektor FID ditambah Detektor EC pada GC, auto sampler, dll). Tips 1: Peralatan dan bahan Laboratorium adalah MAHAL bahkan SANGAT MAHAL sehingga harus dikelola dengan benar oleh personil yang kompeten agar mampu menghasilkan data pengukuran yang akurat dan teliti, serta waktu pakai yang panjang
24
Lanjutan PENGADAAN PERALATAN & BAHAN
Pastikan memperoleh paket training bagi Operator Pastikan memperoleh layanan purna jual, ketersediaan dan suplay suku cadang serta consumable. Pastikan infrastruktur laboratorium mendukung peralatan yang dipesan (pasokan listrik, air, gas) Apakah laboratorum memiliki anggaran untuk biaya pemeliharaan ??? Tips 2: Ubahlah paradigma berfikir dari Kepemilikan Peralatan ke Pemanfaatan Peralatan
25
Lanjutan PENGADAAN PERALATAN
8. Peralatan yang dipesan harus mampu menghasilkan akurasi sesuai tujuan pengujian/kalibrasi/produksi yang dilakukan. Setiap alat memiliki batas kemampuan deteksi yang berbeda-beda bergantung sistem kerja dan sistem detektor alat Contoh : LoD logam Pb dengan Flame AAS = 0.47 ppm LoD logam Pb dengan Grafit Furnace AAS = 0.01 ppm. Baku Mutu Air Minum (Permenkes 416/90) = 0.05 ppm. Maka: Jika Laboratorum ingin punya kemampuan menguji cemaran logam Pb dalam air minum harus memesan Grafit Furnace AAS. Tips 3: Cermatlah dalam memeriksa seluruh komponen peralatan yang dipesan, terutama spesifikasi
26
INSTALLING, CALIBRATION & PERFORMANCE TEST
1. Pastikan seluruh komponen alat telah lengkap, minta check list dari suplier, lakukan pengecekan seluruh item peralatan bersama-sama suplier, jika telah sesuai tandatangani berita acara pemeriksaan 2. Pastikan memperoleh instruction manual termasuk trouble shoot dalam bentuk hard copy, soft copy dan video. 3. Letakkan alat pada lokasi yang tepat (perhatikan faktor medan magnet, kelembaban, radiasi, getaran, dll) Alat dengan respon pembacaan digital/jarum peka terhadap pengaruh magnet. Penempatan alat dengan sistem optik (Spektrofotometer) dalam ruangan humidity tinggi akan mudah terkena jamur. Tips 4: Kebanyakan kerusakan alat adalah karena kesalahan operasi
27
Lanjutan INSTALLING, CALIBRATION & PERFORMANCE TEST
Seluruh peralatan yang digunakan untuk pengujian/kalibrasi/produksi atau pengukuran subsider yang berpengaruh signifikan terhadap akurasi atau keabsahan hasil pengujian/kalibrasi/produksi/sampling harus dikalibrasi sebelum digunakan. Mintalah sertifikat kalibrasi atau hasil uji performa, gali informasi mengenai bias, sensitifitas, kemampuan pengukuran terbaik, dll. Apakah faktor koreksi cukup signifikan mempengaruhi hasil pengukuran??? Tips 5: Alat yang rusak karena dipakai lebih baik dari pada alat rusak yang tidak pernah dipakai
28
Lanjutan INSTALLING, CALIBRATION & PERFORMANCE TEST
6. Uji alat dengan sampel/test piece yang identitasnya-spesifikasinya diketahui (misal:CRM/SRM) untuk memastikan kelayakan performanya, evaluasi akurasi dan presisi pengukurannya. 7. Manfaatkan periode performance test untuk melatih keterampilan mengoperasikan peralatan di luar pelatihan khusus yang diagendakan 8. Tandatangani berita acara serah terima alat setelah anda puas dengan performa alat yang dipesan. Tips.6: Setiap alat memiliki faktor koreksi yang berbeda-beda, pengelola laboratorium harus menetapkan signifikansi pengaruh faktor koreksi terhadap hasil akhir pengujian/kalibrasi.
29
PENGOPERASIAN PERALATAN
Tetapkan personil penanggung jawab alat, pastikan alat dioperasikan oleh operator yang kompeten. Buat IK pengoperasian alat. Pastikan alat dioperasikan mengikuti tahapan dan sesuai IK yang tersedia (IK pengoperasian alat/manual operation). Isi form pemakaian alat (log book) sekurang-kurangnya mencakup: a. Waktu pemakaian Peralatan yang menggunakan sumber radiasi (lampu) memiliki masa pakai yang terbatas, Septum GC juga ada masa kebocoran. b. Keadaan kinerja alat selama proses pemakaian, misalnya apakah beroperasi normal, atau ada problem pembacaan display, dst. Akhiri pemakaian alat sesuai IK pengoperasian. Alat tertentu ada bagian yang tidak boleh di-OFF-kan (sleep mode)
30
PEMELIHARAAN PERALATAN
Buat IK pemeliharaan alat, pastikan bagian komponen alat yang menjadi objek perawatan. Tetapkan program pemeliharaan alat, sekurang-kurangnya mencakup: a. Frekuensi perawatan untuk setiap komponen alat b. Bahan pembantu untuk pemeliharaan setiap komponen alat c. Personil yang bertanggungjawab untuk pemeliharaan alat (PIC) Periode typical pemeliharaan alat biasanya diselesaikan dalam siklus 1 tahun
31
REKAMAN PERALATAN Pastikan IK pengoperasian dan perawatan selalu tersedia didekat alat. Buat rekaman riwayat setiap alat sekurang-kurangnya mencakup: Nama alat dan piranti lunaknya Merk/manufaktur, nomor seri, dan identitas yang unik Lokasi Tanggal penerimaan dan mulai digunakan Tanggal kalibrasi dan rekaman hasil kalibrasi Riwayat kerusakan, kegagalan,perbaikan dan penggantian komponen Rencana pemeliharaan dan perawatan Sumber pengadaan alat Buat Prosedur (SOP) penanganan yang aman termasuk transportasi untuk mencegah kontaminasi dan deteriorasi dan penyetelan oleh personil yang tidak bertanggungjawab.
32
REKAMAN PERALATAN Buat Prosedur (SOP) Perawatan dan Kalibrasi
Buat Prosedur (SOP) pemutakhiran data hasil pengukuran jika dari proses kalibrasi muncul koreksi Contoh: Volume labu takar yang tertera = 100 mL Volume labu takar sebenarnya menurut hasil kalibrasi = 100.2 mL Konsentrasi 5 gram zat yang dilarutkan dalam labutakar adalah: 4.99 % bukan 5.00%. Beri identitas terhadap peralatan yang rusak, sedang dalam perbaikan atau tidak digunakan untuk membedakan dengan yang bisa dioperasikan
33
KETERTELUSURAN PENGUKURAN
Kebijakan Seluruh peralatan yang digunakan untuk pengujian/kalibrasi/produksi atau pengukuran subsider yang berpengaruh signfikan terhadap akurasi atau keabsahan hasil pengujian/kalibrasi/produksi/sampling harus dikalibrasi sebelum digunakan. 2. Definisi Kalibrasi adalah kegiatan untuk membandingkan besaran diukur yang ditunjukkan oleh sebuah piranti ukur, terhadap besaran yang ditunjukkan oleh piranti standar yang lebih tinggi ketelitiannya melalui rantai perbandingan yang tidak terputus ke sistem satuan internasional (SI).
34
KETERTELUSURAN PENGUKURAN
3.Definisi Ketertelusuran adalah sifat dari hasil pengukuran atau nilai dari standar acuan yang dapat dihubungkan ke acuan tertentu,biasanya berupa standar nasional atau internasional melalui rantai perbandingan yang tidak terputus, dimana dalam setiap tahap perbandingan tersebut mempunyai ketidakpastian tertentu. 4. Manfaat Menghindari disputes dalam menilai kualitas produk yang diperdagangkan, karena seluruh pihak mengukur berdasarkan ukuran yang sama yang mengacu ke satuan pengukuran SI.
35
KETERTELUSURAN PENGUKURAN
5. Regulasi Kalibrasi dan verifikasi setiap alat ukur, alat uji, standar acuan, bahan acuan, serta peralatan bantu yang signifikan mempengaruhi hasil pengujian dan kalibrasi harus dilaksanakan oleh Lab Kalibrasi yang diakreditasi, Institusi Metrologi Nasional Indonesia, Badan akreditasi yang telah menandatangani MRAs di Lingkup kerjasama ILAC, APLAC, atau EA. 6. Bahan acuan harus, bila mungkin tertelusur ke satuan internasional atau bahan acuan bersertifikat. Laboratorium harus melakukan pengecekan antara terhadap peralatan dan bahan acuan untuk memelihara kepercayaan status kalibrasinya. 7. Bahan acuan internal harus diperiksa sejauh mungkin dapat diterapkan secara teknis dan ekonomis
36
KETERTELUSURAN PENGUKURAN
Pengecekan antara untuk memelihara kepercayaan terhadap status kalibrasi standar acuan, primer, pengalih atau kerja dan bahan acuan harus dilakukan sesuai prosedur dan jadwal tetentu 9. Best Measurement Capability (BMC) Ketidakpastian terkecil yang dapat dicapai oleh suatu laboratorium dalam melakukan kalibrasi rutin standar pengukuran yang digunakan untuk mendefinisikan, merealisasikan, memelihara atau mereproduksi suatu satuan besaran ukur atau peralatan ukur. BMC dinyatakan sebagai ketidakpastian bentangan pada tingkat kepercayaan 95% yang biasanya menggunakan faktor k=2
37
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BMC
1.Pendidikan, pelatihan dan pengetahuan teknis personel 2. Kondisi lingkungan laboratorium kalibrasi. 3. Pemeliharaan peralatan, termasuk interval kalibrasi dan verifikasi 4. Metode kalibrasi 5. Standar acuan dan kalibrator 6. Peralatan bantu 7. Spesifikasi peralatan yang dapat dikalibrasi oleh laboratorium
38
BESARAN YANG HARUS DIKALIBRASI
Listrik Tekanan Suhu Dimensi Voltmeter Pressure gauge Oven Massa Amperemeter Manometer Termometer Panjang Ohm-meter Pressure indicator Termokopel Volume Power meter HPLC pump Inkubator Luas Osiloskop DLL Tanur Flow meter
39
Dari penjelasan rincian kebutuhan dan proses kegiatan yang dilakukan di laboratorium, maka penyusunan anggaran diajukan dengan menggunakan format yang ada dalam lampiran Buku PANDUAN KERJA TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH
40
4. Melaksanakan uji coba materi praktikum
Materi praktikum dan ppraktik sebelum di tentukan sebagai materi ajar di laboratorium perlu dilakukan pengujian sebagai berikut : Melakukan Pengujian Sampel Menguji dan Memverifikasi Unjuk Kerja Peralatan pada Penggunaan Bahan Melakukan interpretasi dan menyimpulkan data hasil pengujian
41
a. Melakukan Pengujian Sampel,
Kegiatan yang tercakup dalam pengujian sampel adalah melakukan preparasi sampel dan melakukan pengukuran/analisis parameter uji sesuai metode tertentu dilanjutkan dengan melaporkan hasil pengukuran terhadap sampel yang berasal dari masyarakat. Kegiatan yang tercakup dalam kalibrasi alat adalah melakukan penentuan akurasi suatu alat ukur dengan menggunakan pembanding yang tertelusur sehingga diketahui faktor koreksi alat yang dilakukan dengan metode tertentu. Kegiatan produksi dalam skala terbatas mencakup segala kegiatan di laboratorium dengan menggunakan peralatan dan bahan yang ada di laboratorium untuk menghasilkan suatu bahan atau alat yang siap sebagai materi ajar laboratorium. Bukti Fisik: Laporan hasil pengujian sampel, diverifikasi oleh Ketua PPM, dan disyahkan Kepala Laboratorium.
42
b. Menguji dan Memverifikasi Unjuk Kerja Peralatan dan Bahan yang akan digunakan
Kegiatan yang tercakup adalah upaya memastikan apakah unjuk kerja menghasilkan kinerja sesuai dengan spesifikasi alat (alat baru) atau hasil kalibrasi/unjuk kerja terakhir (alat lama) untuk semua peralatan per kategori yang menggunakan bahan umum/khusus yang digunakan dalam kegiatan tridarma seperti praktikum di dalam ruangan, studio dan laboratorium lapangan. Bukti Fisik: Laporan uji dan verifikasi unjuk kerja peralatan yang digunakan pada suatu kegiatan praktikum yang diverifikasi tenaga laboratorium yang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan disyahkan Kepala Laboratorium. Salinan log book peralatan yang diuji dan diverifikasi unjuk kerjanya.
43
Melakukan interpretasi dan menyimpulkan data hasil pengujian materi praktikum
Data hasil uji/kalibrasi/prototype materi praktikum harus dievaluasi kelayakannya dan diinterpretasi sebelum disahkan pimpinan laboratorium, dan diterbitkan. Hasil interpretasi berupa opini dan rekomendasi apakah data/prototype materi tersebut layak digunakan, atau perlu diulang/diperbaiki. Bukti Fisik: Laporan interpretasi, kesimpulan, dan rekomendasi terhadap hasil uji/kalibrasi/prototype materi yang diverifikasi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium. Salinan logbook pengujian, kalibrasi dan atau produk yang diinterpretasi.
44
SEKIAN TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.