Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KONTRAK BERBASIS KINERJA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) WORKSHOP PENGENALAN INVESTASI SPAM MELALUI KONTRAK BERBASIS KINERJA Jakarta, Oktober 2017
2
REFERENSI KUNCI Investasi teknologi pengoperasian dan pemeliharaan dalam rangka mengupayakan Penyelenggaraan SPAM yang efektif dan efisien dengan mekanisme kontrak berbasis kinerja. Sumber : Pasal 56 ayat (3) PP122/2015 tentang SPAM
3
(Sumber : Benchmark beberapa Negara)
PENGERTIAN KBK? PBC merupakan metoda kontrak yang berbeda dengan metoda kontrak tradisional di mana pembayaran kepada kontraktor pelaksana didasarkan atas “kinerja” pekerjaan yang dicapai. Konsep kontrak berbasis kinerja merupakan penilaian berdasarkan output & outcome (Sumber : World Bank) Pengertian Performance Based Contract (PBC) adalah kontrak yang mendasarkan pembayaran untuk biaya manajemen dan pemeliharaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya secara langsung dihubungkan dengan kinerja kontraktor dalam memenuhi indikator kinerja minimum yang ditetapkan (Sumber : Benchmark beberapa Negara) Kontrak Berbasis Kinerja (Performance Based Contract-PBC) adalah produk akhir dari pekerjaan konstruksi yang pencapaiannya sepenuhnya ditentukan oleh kontraktor dan pembayaran kontrak ditentukan oleh pencapaian kinerja sebagaimana yang ditetapkan di dalam spesifikasi kinerja dan keluaran dengan patokan pada standar kinerja minimal (Sumber : OECD) DEFINISI BEBAS Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) merupakan kerjasama investasi konstruksi SPAM yang dilandasi oleh kontrak pemenuhan indikator kinerja minimum, dalam kegiatan peningkatan operasional & pemeliharaan infrastruktur SPAM pada PDAM yang berorientasi insentif & disinsentif berdasarkan pemenuhan indikator kinerja minimum tersebut, kepada mitera kerjasama
4
MENGAPA (ALASAN) KBK? KETERBATASAN DALAM; INOVASI TEKNOLOGI;
SUMBER DANA; DAN SUMBER DAYA MANUSIA KETERBATASAN DALAM; INOVASI TEKNOLOGI; SUMBER DANA; DAN SUMBER DAYA MANUSIA KETERBATASAN DALAM; SUMBER DANA; DAN SUMBER DAYA MANUSIA
5
KAPAN (ALASAN) KBK? PDAM PERNAH MELAKSANAKAN BELUM BERHASIL
PDAM MENYUSUN RENCANA/STUDI AWAL BELUM DILAKSANAKAN KERJASAMA DENGAN CAPAIAN TERUKUR PDAM DAPAT MENUNDA INVESTASI & BUS MENDAPAT INSENTIF JIKA HASIL > KINERJA
6
SASARAN OBYEK KBK? PROGRAM OPTIMALISASI KAPASITAS IPA
PROGRAM PENURUNAN AIR TAK BEREKENING (NRW) KUBIKASI AIR TERSELAMATKAN = M3 PROGRAM PENURUNAN BEBAN PEMAKAIAN ENERGI (NRW) PEMAKAIAN ENERGI YG DAPAT DIHEMAT = KWH/1.000M3 PROGRAM OPTIMALISASI KAPASITAS IPA BERTAMBAHNYA KAPASITAS IPA = LITER/DETIK M3
7
SIAPA SAJA YANG MELAKSANAKAN KBK?
PDAM INVESTOR
8
BAGAIMANA MELAKSANAKAN KBK?
KESIAPAN PDAM; Membuat kajian awal (base line) Menyiapkan proses pengadaan dan transaksi Melakukan pemantauan LANGKAH-LANGKAH UTAMA KESIAPAN BUS; Membuat kajian awal/studi kelayakan Mengajukan proposal penawaran Melakukan investasi
9
KEUNGGULAN UTAMA KBK PDAM BISA MENUNDA INVESTASI
KEGIATAN PENINGKATAN PELAYANAN YANG TERUKUR DENGAN INVESTASI SWASTA INOVASI TEKNOLOGI TRANSFER KNOWLEDGE KEUNGGULAN PIHAK SWASTA MEMPEROLEH INSENTIF SAAT KINERJA > 100%, ATAU SEBALIKNYA; MENJALANKAN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN OBYEK KERJASAMA KEUNGGULAN
10
SKEMATIKA PERENCANAAN KERJASAMA
11
POTENSI LINGKUP KEGIATAN KBK
NO KEGIATAN POTENSI SUMBER PEMBIAYAAN 1 PENURUNAN NRW JUMLAH AIR YANG DISELAMATKAN 2 EFISIENSI ENERGI ENERGI YANG DAPAT DIHEMAT 3 OPTIMALISASI IPA JUMLAH PENINGKATAN KAPASITAS IPA KAJIAN PERENCANAAN Diperlukan untuk mengetahui data awal, permasalahan, program aksi, rencana biaya investasi, kajian kelayakan serta perumusan indikator kinerja
12
IDENTIFIKASI MASALAH Menyusun suatu BASELINE yang Jelas & Akurat
Menetapkan tingkat kebocoran menurut International Water Association (Neraca Air) Sistem Input Konsumsi Resmi Konsumsi Resmi Berekening Konsumsi Bermeter Berekening Air Berekening Konsumsi Tak Bermeter Berekening Konsumsi Resmi Tak Berekening Konsumsi Bermeter Tak Berekening Air Tak Berekening (NRW) Konsumsi Tak Bermeter Tak Berekening Kehilangan Air Kehilangan Air Komersial Konsumsi Tak Resmi Ketidakakuratan Meter dan Kesalahan Penanganan Data Kehilangan Air Fisik Kebocoran Pada Pipa Transmisi dan Distribusi Kebocoran dan Luapan Pada Reservoir dan Tangki Kehilangan Pada Pipa Dinas Sampai Meter Pelanggan Menyusun suatu BASELINE yang Jelas & Akurat Berapa Nilai NRW saat ini? Apa penyebabnya? Berapa kerugiannya? Informasi tersebut merupakan Prasyarat utk mengetahui kondisi awal (baseline) penurunan NRW secara sistematis.
13
ANALISIS KOMPONEN KEHILANGAN AIR
Sumber: Ranhill (The Manager’s Non-Revenue Water Handbook: A Guide to Understanding Water Losses, 2008)
14
PERUMUSAN RENCANA TINDAK
PENURUN KEHILANGAN AIR KOMERSIAL Kalibrasi meter air induk dan meter air pelanggan Penggantian meter air pelanggan secara berkala (2 atau 5 tahun sekali) tergantung jenis meter air yang dipasang; Melakukan pemeriksaan ulang untuk membaca meter air pelanggan, memasukan angka kedalam rekening penagihan dll.); Menertibkan sambungan liar Rencana tindak : Berupa kegiatan yang dapat terkur, tergantung pada jenis penyebab NRW Penurunan kehilangan air fisik Melakukan pembagian wilayah pelayanan atau DMA Pengaturan tekanan air dalam pipa Manajemen Aset Identifikasi dan menemukan kebocoran yang tampak Menemukan lokasi dan menghitung kebocoran tampak melalui alat bantu dengan Kebocoran Meningkatkan kecepatan dan kualitas perbaikan, dll
15
PENENTUAN WILAYAH KERJASAMA
1. NRW TINGGI (dalam 3/tahun) 2. ISOLASI AIR 3. JUMLAH SAMBUNGAN 4. SOSIAL EKONOMI PELANGGAN 5. BIAYA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI TINGGI
16
CONTOH; POTENSI JAMINAN KERJASAMA
Dari salah satu cabang PDAM X, dengan sumber air Mata Air mengalami kehilangan air sebesar 50 liter/detik. Sementara itu sudah ada permintaan dari pelanggan Niaga (swasta/Industri) sebesar 30 liter/detik . POTENSI: 30 liter/detik air yang diselamatkan dapat dijual ke Industri dengan tarif khusus/Industri
17
WILAYAH KERJASAMA = METER INDUK = METER SEKTOR = METER DMA + PRV
= Pipa Utama = Pipa Distribusi = Reservoir Pelayanan = Valve (tertutup) = Wilayah Kerjasama = Pipa Yang Perlu diganti = Batas DMA
18
PERUMUSAN INDIKATOR DAN TARGET PENURUNAN NRW
: Nilai NRW yang sudah diketahui dari Penyusunan Neraca Air, SEBAIKNYA dinyatakan dalam volume/satuan waktu (misal m3/tahun) Nilai NRW Indikator Utama : Berupa besaran volume yang diselamatkan dalam satuan waktu Indikator Antara/Leading Indikator : Berupa langkah atau Rencana Aksi yang dilakukan setiap tahap/ priodik sehingga tergambar strategi untuk mencapai Kinerja Indikator Utama : PDAM perlu menyampaikan kondisi awal indikator kinerja lain yang terkait dengan kinerja NRW misalnya tekanan, jam operasi layanan, konsumsi air domestik, cakupan pelayanan, kualitas air Indikator Pendukung : Harus diperhatikan dalam mencapai target penurunan NRW tidak boleh menurunkan standar pelayanan yang sebelumnya sudah diukur (minimal sama dengan kinerja awal) : PDAM harus menyiapkan Rencana Aksi memanfaatkan jumlah Air yang diselamatkan
19
CONTOH PERNYATAAN KINERJA
Contoh Pernyataan Kinerja (Performance Work Statement) Penurunan NRW No Hasil yg Diharapkan Jenis Pekerjaan yg harus dilaksanakan Indikator Kinerja 1 NRW menurun dari m3/tahun (41%) menjadi (35%) m3/tahun selama 2 tahun Pemasangan 9000 meter yang tidak standar Penggantian meter tidak akurat Perbaikan standar pemasangan SR, Volume air yang diselamatkan sebesar m3/tahun di akhir tahun ke 2 2 NRW menurun dari m3/thn (40%) menjadi (30%) m3/tahun selama 6 tahun Pemasangan 222 DMA Penggantian meter pelanggan Volume air yang diselamatkan sebesar m3/tahun di akhir tahun ke 6 Contoh Target Penurunan NRW No Indikator Kinerja Baseline Target Tahunan Air Diselamatkan (juta m3/tahun) 1 2 3 4 5 6 Volume air yang diselamatkan sebesar 2,74 m3/tahun di akhir tahun ke 2 m3/tahun (41%) 1,1 2,74 Volume air yang diselamatkan sebesar 76,65 juta m3/tahun di akhir tahun ke 6 m3/thn (40%) 9,12 18,25 32,85 47,45 62,05 76,65
20
CONTOH RENCANA AKSI EFISIENSI ENERGI
PENGHEMATAN ENERGI DENGAN BIAYA RENDAH Pengendalian jam operasi pompa, untuk mengurangi pemakaiaan energi pada saat Waktu Beban Puncak (WBP) Memperbaiki keseimbangan impeller Pemasangan pompa secara pararel untuk memenuhi permintaan debit air yang beragam. Melakukan pemeliharaan rutin PENGHEMATAN ENERGI DENGAN BIAYA MENENGAH Pemasangan kapasitor bank individual langsung pada pompa untuk perbaikan power faktor pompa Perbaikan atau penggantian panel starter motor pompa. Penggantian kabel yang sudah tidak memenuhi persyaratan Mengurang kebocoran air, baik pada sistem jaringan perpipaan pemompaan PENGHEMATAN ENERGI DENGAN BIAYA TINGGI Penggantian pompa baru atau motor listrik penggeraknya, dengan efisiensi yang lebih tinggi Pemasangan inverter /variable speed driver (VSD) terutama pada pompa distribusi yang beroperasi secara pararel dan atau fluktuasi beban cukup tinggi Pemasangan bank kapasitor secara sentral di lokasi panel induk yang dapat bekerja secara otomatis dalam mempertahankan power factor keseluruhan atas besaran cos φn >= 0,85, untuk menghindari biaya denda
21
INDIKATOR KINERJA EFISIENSI ENERGI
A. Indikator Utama Indikator utama dalam efisiensi energi ialah Specific Energy Consumption (SEC) = 𝑘𝑊𝐻/1000𝑚3, yang merupakan konsumsi energi (kWH) untuk tiap satuan volume produksi (1000 m³) pada kurun waktu tertentu, misalnya bulanan atau dalam waktu per tahun. B. Indikator Antara Berupa rencana Aksi yang dilakukan untuk melakukan efisiensi energi C. Indikator Pendukung Selain itu harus ditetapkan indikator pendukung (sub utama) berupa: tekanan, jam operasi layanan, konsumsi air domestik, cakupan pelayanan yang nilainya minimal sama dengan kondisi awal. Contoh Target Efisiensi Energi No Indikator Kinerja Baseline Target Tahunan Ket. 1 2 3 4 5 Faktor daya sesuai standar PLN dan PDAM tidak terkena denda akibat pelanggaran faktor daya Biaya denda karena faktor daya sebesar Rp Tidak ada denda Biaya energi menurun 0,28 Kwh/m3 Biaya energi 0,44 Kwh/m3 0,28 Kwh/m3
22
CONTOH RENCANA AKSI OPTIMALISASI IPA
Rehabilitasi atau perbaikan unit atau peralatan pada Instalasi Pengolahan Air Minum; Inovasi untuk optimalisasi peningkatan kinerja pada beberapa unit proses; Penyiapan SOP dan program operasi dan pemeliharaan serta kalibrasi peralatan yang ada. Peningkatan SDM operator IPA Contoh Pernyataan Kinerja (Performance Work Statement) Optimalisasi IPA No Hasil yang Diharapkan Jenis Pekerjaan yang Harus Dilaksanakan Indikator Kinerja 1 Meningkatkan kinerja IPAM dari 60 lter/detik menjadi 80 liter/detik Rehabilitasi unit koagulasi, flockulasi Penggantian Media filter Penambahan kapasitas produksi 20 liter/detik Kualitas air sesuai standar Permenkes 492/Menkes /Per/IV/2010 2 Meningkatkan kinerja IPAM dari 160 lter/detik menjadi 220 liter/detik Modifikasi sistem koagulasi, flockulasi dan sedimentasi Penambahan kapasitas produksi 60 liter/detik
23
INDIKATOR KINERJA OPTIMALISASI IPA
Indikator Utama : Berupa sasaran produksi yang dapat ditingkatkan (l/d air yang bisa diproduksi) Indikator Antara/Leading Indikator : Berupa langkah atau Rencana Aksi yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IPA : Kualitas akhir hasil proses pengolahan IPA harus memenuhi parameter sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Syarat Kualitas Air
24
SUMBER PENDAPATAN UNTUK PEMBAYARAN KEPADA INVESTOR/SWASTA
Jenis KBK Sumber Pendapatan Sifat Monetisasi Pembayaran bagi investor (swasta) Penurunan NRW Air yg diselamatkan harus dapat dijual oleh PDAM untuk menjamin pembayaran kepada investor/swasta Income Generating Air yang terselamatkan (M3) Penurunan Penggunaan/ Konsumsi Energi (𝑘𝑊𝐻/1000𝑚3) Efisiensi/Penghematan energi sudah pasti dapat dialokasikan untuk pembayaran kepada investor/swasta Efisiensi Energi Cost Reduction Tambahan kapasitas produksi air harus dapat dijual oleh PDAM untuk menjamin pembayaran kepada investor/swasta C Optimalisasi IPAM Penambahan Kapasitas Produksi (liter/detik) Income Generating
25
PENENTUAN SKEMA PEMBAYARAN ATAS KINERJA
KBK Murni (Pure): Pembayaran 100% dilakukan berdasarkan kinerja yang dicapai yang disebut sebagai pembayaran kinerja (performance fee). Dalam penurunan NRW, misalkan pembayaran didasarkan sepenuhnya pada setiap volume air (m3) yang diselamatkan. Contoh : Untuk Penurunan NRW 𝑷𝒆𝒎𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂=𝒇( 𝒂𝒊𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒎 𝟑 ) 2. KBK Hibrid (Hybrid): pembayaran dilakukan secara campuran berdasarkan kinerja yang dicapai (performance fee), berdasarkan fixed fee atau pembayaran secara penuh (lump sum), dan juga berdasarkan harga satuan (unit price). Misalkan KBK Hibrid dalam penurunan NRW dilakukan dengan skema pembayaran1) sebagai berikut: Desain dan pembentukan DMA (termasuk untuk material dan seluruh pekerjaan yang dibutuhkan), dibayar secara lump-sum per DMA yang terbangun. Penurunan dan pengelolaan kebocoran: Pembayaran didasarkan pada fixed fee dan performance fee. Pembayaran fixed fee maksimum sebanyak 30% dari performance fee. Pembayaran performance fee didasarkan pada hasil perhitungan volume air yang diselamatkan (m3/hari) dalam suatu DMA. Pekerjaan perpipaan lainnya (misalkan penggantian pipa): pembayaran didasarkan harga satuan (unit price) yang telah ditentukan di Bill of Quantities (BoQ). PENENTUAN SKEMA PEMBAYARAN Diperuntukan secara umum bagi : KBK penurunan NRW KBK efisiensi energi KBK Optimalisasi IPAM Sumber : 1) World Bank, Procurement of Performance-Based Leakage Reduction and Management Services (Output-based Service Contract)
26
PEMBERIAN INSENTIF (BONUS/REWARD)
Investor/pihak swasta diberi insentif (reward/bonus) apabila capaian indikator kinerja melebihi dari target yang telah ditentukan dalam periode waktu tertentu. Pemberian insentif dilakukan untuk pencapaian pembayaran kinerja (performance fee) apabila melebihi dari target yang telah ditentukan dalam periode waktu tertentu. 𝑷𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑰𝒏𝒔𝒆𝒏𝒕𝒊𝒇 :𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 >𝟏𝟎𝟎% 𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝒚𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 Pencapaian target dapat berupa nilai spesifik tertentu atau rentang nilai tertentu. Pihak PDAM harus membayar kompensasi insentif sesuai aturan pembayaran yang ditetapkan dalam kontrak. Insentif tersebut dapat berupa tambahan pembayaran (fee) dengan perhitungan tertentu) atau jenis insentif lainnya Perhitungan insentif dapat dilakukan dengan menentukan beberapa hal, yaitu: Penentuan Kriteria Penentuan Bobot Penentuan Nilai atau Rentang Nilai Penentuan Waktu/Jadwal Tertentu Penentuan Formulasi Perhitungan Skor atau Skor Komposit Pihak PDAM dapat mengembangkan lebih lanjut formulasi perhitungan insentif sesuai dengan kebutuhan yang ada. PEMBERIAN INSENTIF (BONUS/REWARD) Diperuntukan secara umum bagi : KBK penurunan NRW KBK efisiensi energi KBK Optimalisasi IPAM
27
PEMBERIAN DISINSENTIF (DENDA/PENALTI)
Investor/pihak swasta diberi disinsentif (denda/penalti) apabila capaian indikator kinerja di bawah target yang telah ditentukan dan/atau tidak memenuhi tingkat kualitas tertentu (Acceptable Quality Level – AQL) dalam periode waktu tertentu. Pemberian disinsentif dilakukan untuk pencapaian pembayaran kinerja (performance fee) apabila dibawah atau kurang dari target yang telah ditentukan dalam periode waktu tertentu. 𝑷𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑫𝒊𝒔𝒊𝒏𝒔𝒆𝒏𝒕𝒊𝒇 :𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂<𝟏𝟎𝟎% 𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝒚𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 Ketidaktercapaian target dapat berupa nilai spesifik tertentu atau rentang nilai tertentu. Pola perhitungan disinsentif dapat menggunakan pola perhitungan yang serupa dengan pola perhitungan insentif. Disinsentif atau denda tersebut dapat berupa pengurangan pembayaran (fee) dengan perhitungan tertentu. Denda/penalti untuk ketidakpatuhan ditetapkan untuk setiap indikator kinerja dan dikurangkan dari pembayaran yang telah dijadwalkan. PEMBERIAN DISINSENTIF (DENDA/PENALTI) Diperuntukan secara umum bagi : KBK penurunan NRW KBK efisiensi energi KBK Optimalisasi IPAM
28
CONTOH PEMBAYARAN ATAS KINERJA
Contoh/Simulasi Target Penurunan NRW (Air Terselamatkan) Misal : 1 juta m3 (100%) PENALTI BONUS Realisasi Capaian SESUAI Target Pembayaran sesuai Perjanjian (Nilai Pembayaran 100%) 100% Realisasi Capaian Di BAWAH Target Pemberian Penalti (Nilai Pembayaran − 20%) 80% Realisasi Capaian Di ATAS Target Pemberian Bonus (Nilai Pembayaran + 20%) 120% Capaian PENALTI Keterangan ≥ 90 s.d % < 100% − 10% Fee Pembayaran hanya 90% ≥ 80 s.d < 90% − 20% Fee Pembayaran hanya 80% ≥ 70 s.d < 80% − 30% Fee Pembayaran hanya 70% 70% Titik minimum (acceptable minimum level) Capaian BONUS Keterangan > 100 s.d ≤ 110% + 10% Fee Pembayaran 110% > 110 s.d ≤ 120% + 20% Fee Pembayaran 120% > 120 s.d ≤ 130% + 30% Fee Pembayaran 130% > 130% + 32,5% Fee Nilai maksimal bonus
29
SKEMA SUMBER PEMBIAYAAN & POLA PEMBAYARAN (KHUSUS UNTUK KBK EFISIENSI ENERGI)
Dari studi literatur di luar negeri, diketahui terdapat 2 (dua) model umum KBK dalam efisiensi energi yang digunakan, yaitu (i) model penghematan terjamin (guaranteed savings model) dan (ii) model penghematan bersama (shared savings model). Model penghematan terjamin (guaranteed savings model) PDAM dalam hal ini memperoleh pembiayaan dari pihak ketiga (pemberi pinjaman) Pihak perusahaan jasa energi (ECSO) menjamin bahwa penghematan energi akan cukup untuk menutupi biaya investasi. Jika ternyata realisasinya tidak bisa menutupi biaya investasi, maka perusahaan jasa energi (ECSO) akan membayar selisih realisasi penghematan energi dan keharusan pembayaran proyek. Dalam model ini juga perusahaan jasa energi (ECSO) menjamin pembayaran pinjaman (jika PDAM membiayai efisiensi energi melalui pinjaman) bahwa penghematan energi akan cukup untuk menutupi pembayaran utang. Model penghematan bersama (shared savings model) Pihak perusahaan jasa energi (ECSO) memperoleh pembiayaan dari pihak ketiga (pemberi pinjaman) atau menggunakan modal sendiri. Ini berarti pembiayaan penghematan energi ditanggung oleh perusahaan jasa energi. Model shared savings memiliki ciri dimana risiko finansial dalam penghematan energi terletak pada perusahaan jasa energi (ESCO) dan penghematan energi yang dihasilkan dibagi antara pihak perusahaan jasa energi dan PDAM untuk jangka waktu yang diatur dalam kontrak. Pembagian umumnya dilakukan dengan pendistribusian persentase penghematan tertentu. Pola pembayaran dapat menggunakan alternatif (i) KBK Murni atau (ii) KBK Hibrid Sumber Pembiayaan & Pola Pembayaran KBK – EE Preferensi : lebih sederhana & PDAM tidak harus mengeluarkan effort utk meminjam + tidak mengeluarkan biaya apapun.
30
PENYIAPAN DOKUMEN KERJASAMA
PERATURAN DIREKSI CONTOH TEMPLATE TERKAIT DENGAN INVESTASI SPAM MELALUI KBK KEPUTUSAN DIREKSI GAM. UMUM PENYIAPAN DOKUMEN RFP DOK. LELANG DRAF PKS
31
PELAKSANAAN TRANSAKSI
PROSES PRAKUALIFIKASI
32
PELAKSANAAN TRANSAKSI
PROSES PENAWARAN
33
SUBSTANSI PELAKSANAAN TRANSAKSI
SELEKSI PRAKUALIFIKASI Administrasi/Legalitas BUS Pengalaman Tenaga Ahli/SDM Kapasitas Keuangan BUS
34
SUBSTANSI PEMANTAUAN & EVALUASI
PEMANTAUAN MASA KONSTRUKSI SEKALI MONEVI PEMANTAUAN EVALUASI OPERASI & PEMELIHARAAN PERIODIK TINGKAT KINERJA; NRW/EE/OIPA PERIODIK REALISASI PEMBAYARAN
35
SUBSTANSI PENGAKHIRAN
PENGAKHIRAN SAAT MASA KERJASAMA SELESAI PENILAIAN KEMBALI ASET PENGAKHIRAN SEBELUM MASA KERJASAMA SELESAI
36
SKEMATIKA MENYELURUH INVESTASI KBK
37
SEKIAN & TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.