Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehNurdin Dg Beta Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
Hidroponik Solusi Bertanam Di Lahan Sempit
2
Pendahuluan
3
Sayuran merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan bagi tubuh untuk menjaga kesehatan
Kaya vitamin terutama vitamin A dan C Kaya kandungan mineral seperti zat kapur, zat besi, magnesium, fosfor dll Klorofil (zat hijau daun) untuk merangsang pembentukan sel darah merah Antioksidan yang menetralkan radikal bebas sebelum merusak sel tubuh. Kaya kandungan serat alami guna menjaga kesehatan dan melancarkan pencernaan Dan masih banyak lagi manfaat yang lain
4
Beberapa pertanyaan terkait sayuran yang kita konsumsi :
Berapa anggaran pembelian sayuran per bulan? Bagaimana higienitas/kebersihan sayuran yang kita konsumsi? Apakah sayuran yang kita konsumsi aman bagi kesehatan?
5
Bisakah kita mendapatkan sayuran murah, bersih dan sehat?
6
Tentu bisa!!! Menanam Sendiri Organik Unorganik Konvensional
Hidroponik
7
Kenapa kita bertanam hidroponik?
Semakin berkurangnya lahan pertanian Semakin bertambahnya populasi/jumlah penduduk Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sayuran yang bersih dan sehat Menghasilkan sayuran bersih dan sehat dalam jumlah besar di lahan yang semakin sempit.
8
Apa itu hidroponik?? Hydroponic diartikan memberdayakan air Definisi :
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu : Hydro yang berarti air Ponos yang berarti daya Hydroponic diartikan memberdayakan air Definisi : budidaya tanaman dengan memberdayakan air sebagai media penyedia hara bagi tanaman.
9
Sejarah Hidroponik Menurut literatur, bertanam secara hidroponik telah dimulai ribuan tahun yang lalu di Mesir, India dan China Pada tahun 1936 istilah hidroponik lahir, istilah ini diberikan untuk hasil dari Dr. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA, berupa tanaman tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya. Sejak itu, hidroponik digunakan untuk menyebut segala aktivitas bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya. Tekhnologi hidroponik masuk ke Indonesia sekitar tahun 1980an
10
Media Tanam Hidroponik
Dalam hidroponik selain menggunakan air sebagai media penyedia hara, kita juga memerlukan media lain guna menopang tanaman agar tidak mudah goyah dan tetap bisa tumbuh tegak. Media tanam yang diperlukan adalah media yang tidak mengandung hara, steril dari organisme pembawa hama/penyakit, porositas tinggi, mampu menahan air, PH normal (5.5 – 7) Media tanam ini juga biasa disebut sebagai media tanam inert
11
Macam – macam media tanam hidroponik
Rockwool Rockwool merupakan media tanam anorganik yang berbentuk menyerupai busa, memiliki serabut-serabut halus dan bobotnya sangat ringan. Busa ini terbentuk dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu sangat tinggi hingga meleleh, kemudian mencair dan terbentuklah serat-serat halus.
12
2. Cocopeat Cocopeat merupakan media tanam organik yang terbuat dari serbuk sabut kelapa. Karena bersifat organik, maka bisa dikatakan cocopeat adalah media tanam yang ramah lingkungan. Cocopeat merupakan media tanam yang memiliki daya serap air yang sangat tinggi, memiliki rentang pH antara 5,0-6,8 dan cukup stabil, sehingga bagus untuk pertumbuhan perakaran. Dalam penggunaannya, biasanya cocopeat dicampur dengan media tanam lain seperti sekam bakar dengan perbandingan 50 : 50. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mempertinggi aerasi pada media tanam, karena daya serap air cocopeat sangat besar sehingga tingkat aerasi kecil. Tingkat aerasi ini berfungsi agar akar dapat bernafas (menyerap oksigen) lebih baik.
13
3. Hydroton Hydroton merupakan media tanam hidroponik yang terbuat dari bahan dasar lempung yang dipanaskan, berbentuk bulatan-bulatan dengan ukuran bervariasi antara 1 cm-2,5 cm. Dalam bulatan-bulatan ini terdapat pori-pori yang dapat menyerap air (nutrisi) sehingga dapat menjaga ketersediaan nutrisi untukHydroton memiliki pH netral dan stabil. Dengan bentuk yang bulat (tidak bersudut), maka dapat mengurangi resiko merusak akar, dan ruang antar bulatan-bulatan ini bagus untuk ketersediaan oksigen bagi akar. Hydroton dapat dipakai berulang-ulang, cukup dicuci saja dari kotoran/lumut/alga jika akan digunakan untuk penanaman selanjutnya.
14
4. Sekam bakar Sekam bakar merupakan salah satu media tanam yang sering dan umum dipakai, tidak hanya untuk budidaya hidroponik saja tetapi juga untuk budidaya-budidaya tanaman dalam pot. Media tanam ini mudah kita temui dan harga sangat ekonomis. Sekam bakar memiliki daya ikat air yang cukup bagus, serta aerasi yang baik. Merupakan media tanam organik sehingga ramah lingkungan, pH netral sehingga bagus untuk perakaran tanaman. Dalam penggunaannya pada budidaya hidroponik, sering dicampur dengan cocopeat.
15
5. Perlite Perlite merupakan media tanam yang dibuat dari batuan silika yang dipanaskan pada suhu tinggi. Perlite memiliki aerasi yang bagus, pH netral dan bobot yang sangat ringan (mirip busa/styrofoam). Perlite memiliki daya serap air cukup baik sehingga bagus untuk perakaran. Dalam penggunaannya, biasa dicampur dengan media tanam lain seperti cocopeat atau vermiculite dengan perbandingan tertentu.
16
6. Vermiculite Vermiculite memiliki sifat yang hampir sama dengan perlite, terbuat dari batuan yang dipanaskan pada suhu tinggi. Tetapi verculite memiliki daya serap air lebih tinggi dan bobot lebih berat dari perlite. Dalam penggunaannya, biasa dicampur dengan perlite dengan perbandingan tertentu.
17
7. Spons Spons terbuat dari bahan selulosa yang dicampur dengan kristal natrium sulfat. Karakteristik dari spons adalah menyerap air, poreus dan sangat ringan. Penggunaan media ini dalam berhidroponik adalah untuk menjepit tanaman agar tanaman bisa berdiri kokoh.
18
8. Kerikil/Pasir Kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada pasir. Kerikil sering digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman secara hidroponik. Penggunaan media ini akan membantu peredaran larutan unsur hara dan udara serta pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar. Namun, kerikil memiliki kemampuan mengikat air yang relatif rendah sehingga mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan secara rutin
19
9. Hidrogel Gel atau hidrogel adalah kristal-kristal polimer yang sering digunakan sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media jenis ini sangat praktis dan efisien karena tidak perlu repot-repot untuk mengganti dengan yang baru, menyiram, atau memupuk. Selain itu, media tanam ini juga memiliki keanekaragaman warna sehingga pemilihannya dapat disesuaikan dengan selera dan warna tanaman. Oleh karenanya, hal tersebut akan menciptakan keindahan dan keasrian tanaman hias yang diletakkan di ruang tamu atau ruang kerja.
20
10. Pecahan Genteng atau Batu Bata Pecahan batu bata juga dapat dijadikan alternatif sebagai media tanam. Seperti halnya bahan anorganik lainnya, media jenis ini juga berfungsi untuk melekatkan akar. Sebaiknya, ukuran batu-bata yang akan digunakan sebagai media tanam dibuat kecil, seperti kerikil, dengan ukuran sekitar 2-3 em. Semakin kecil ukurannya, kemampuan daya serap batu bata terhadap air maupun unsur hara akan semakin balk. Selain itu, ukuran yang semakin kecil juga akan membuat sirkulasi udara dan kelembapan di sekitar akar tanaman berlangsung lebih baik. 11. Dan Lain - Lain
21
Keuntungan bertanam hidroponik
OK Tidak memerlukan lahan/tanah yang luas sehingga bisa menghemat lahan
22
Keuntungan bertanam hidroponik
Tidak perlu mengolah tanah / menghemat tenaga Tidak perlu menyirami tanaman setiap hari sehingga bisa menghemat air
23
Keuntungan bertanam hidroponik
Tidak perlu menyiangi rumput/gulma Kualitas tanaman lebih baik
24
Keuntungan bertanam hidroponik
Siklus hidup tanaman lebih pendek (cepat panen) Pemeliharaan mudah Terhindar dari penyakit yang berasal dari tanah Bisa bertanam sepanjang tahun
25
Jenis tanaman untuk hidroponik
Tanaman Hias Aglonema, anthurium, mawar dll Tanaman sayuran daun Kangkung, Selada, Sawi, Bayam dll Tanaman sayuran buah Cabai, Paprika, Tomat dll Tanaman buah Melon, Semangka, Mentimun dll
26
Macam – macam sistem hidroponik
1. Sistem Air Statis Wick System / Sistem Sumbu Deep Water Culture / Sistem Rakit Apung 2. Sistem Air Mengalir Ebb and Flow / Sistem Pasang Surut Drip Irigation / Sistem Tetes Nutrient Film Technique Aeroponik
27
1. Wick System / Sistem Sumbu
Sistem ini adalah sistem yang paling sederhana dimana tanaman mendapatkan suplai nutrisi/hara melalui air yang diserap oleh sumbu yang dipasang pada pot. Fungsi sumbu adalah untuk menghubungkan air yang ditampung pada wadah nutrisi dengan akar tanaman yang ditanam pada pot. Proses penyerapan air nutrisi terjadi karena adanya gaya kapilaritas. Kelebihan dari sistem ini : Praktis dan murah Tanaman mendapatkan suplai air, nutrisi dan oksigen secara kontinyu Tidak memerlukan listrik Kekurangan sistem ini : Air cenderung boros karena yang terserap sumbu tidak balik lagi ke tandon/wadah
28
Bahan yang diperlukan :
Pot/tempat menanam Media tanam Sumbu Wadah air
29
Skema : Pot / wadah tanam Sumbu / wick Media tanam Wadah air
Larutan pupuk
30
Sketsa/Gambar Hidroponik Sumbu
33
2. Deep Water Culture (DWC)
Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Jensen (1980) di Arizona dan Massantini (1976) di Italia. Di Indonesia biasa disebut sistem Rakit Apung. Pada sistem ini, tanaman ditancapkan pada lubang styrofoam dengan bantuan busa (aga tanaman tegak). Kemudian lembaran styrofoam ini diapungkan di atas air larutan nutrisi.
34
Bahan - bahan yang dibutuhkan:
1. Sterofoam 2. Busa 3. Bak atau wadah air Kelebihan : 1. Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus-menerus. 2. Lebih menghemat air dan nutrisi. 3. Mempermudah perawatan karena kita tidak perlu melakukan penyiraman. 4. Membutuhkan biaya yang cukup murah. Kekurangan : 1. Oksigen akan susah didapatkan tanaman tanpa bantuan alat (aerator). 2. Akar tanaman akan lebih rentan terjadi pembusukan.
37
3. Ebb and Flow Ebb and flow atau biasa disebut dengan sistem pasang surut ini merupakan salah satu alat hidroponik yang unik karena prinsip kerjanya yaitu tanaman mendapatkan air, oksigen dan nutrisi melalui pompaan dari bak penampung yang dipompa melewati media kemudian membasahi akar tanaman (pasang), kemudian selang beberapa waktu air bersama nutrisi akan turun (surut) kembali melewati media menuju bak penampungan. Waktu pasang dan surut dapat diatur menggunakan timer sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut, jadi tanaman tidak akan tergenang atau kekurangan air. Bahan – bahan yang dibutuhkan: 1. Media tanam 4. Pot/ Wadah tanaman 2. Pompa akuarium 5. Timer 3. Pipa PVC 6. Ember atau wadah air
38
Kelebihan : 1. Tanaman mendapat suplai air, oksigen, dan nutrisi secara terus-menerus. 2. Pertukaran oksigen lebih baik karena terbawa air pasang dan surut. 3. Mempermudah perawatan karena kita tidak perlu melakukan penyiraman. Kekurangan : 1. Biaya alat yang agak mahal. 2. Tergantung kepada aliran listrik. 3. Kualitas nutrisi yang sudah dipompakan berkali-kali tidak akan sebagus awalnya.
41
4. Drip irigation Drip irigation merupakan salah satu jenis alat hidroponik yang sederhana karena pada prinsipnya hanya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang menetes secara terus-menerus sepanjang waktu. Tetesan diarahkan tepat pada daerah perakaran tanaman agar tanaman dapat langsung menyerap air dan nutrisi yang diberikan. Alat-alat yang dibutuhkan: 1. Selang air Pot / polybag 2. Pompa akuarium 5. Media tanam 3. Dripper 6. Ember atau wadah air
42
Kelebihan : 1. Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus-menerus. 2. Lebih menghemat air dan nutrisi karena diberikan sedikit demi sedikit. 3. Biaya yang diperlukan relatif agak mahal . Kekurangan : 1. Oksigen akan susah didapat tanaman jika media terlalu padat. 2. Pengecekan rutin pada dripper karena kadang terjadi macet akibat penyumbatan pada dripper
44
5. Nutrient film technique (NFT)
NFT merupakan salah satu tipe spesial dalam hidroponik yang dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J Cooper di Inggris pada akhir tahun 1960-an dan berkembang pada awal 1970-an secara komersial. Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.
45
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam NFT adalah :
kemiringan talang s/d 5% untuk pengaliran larutan nutrisi, kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu cepat (dapat diatur oleh pembukaan kran berkisar 1-2 L/menit) lebar talang yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi
46
Alat-alat yang dibutuhkan:
1. Talang air Sterofoam 2. Pompa akuarium 5. Busa 3. Pipa PVC / talang 6. Ember atau wadah air Kelebihan : 1. Tanaman mendapat suplai air, oksigen, dan nutrisi terus-menerus. 2. Lebih menghemat air dan nutrisi. 3. Mempermudah perawatan. Kekurangan : 1. Jika salah satu tanaman terserang penyakit maka satu talang tanaman akan terserang juga, bahkan bisa dalam 1 alat semua menjadi tertular. 2. Alat ini sangat bergantung pada listrik, jika tidak ada aliran listrik maka alat ini tidak bisa bekerja 3. Biaya yang diperlukan relatif mahal
48
Gambar aplikasi NFT
49
6. Aeroponik Aeroponik yaitu sistem bertanam dengan akar tergantung bebas di udara. Tanaman mendapatkan nutrisi melalui air yang disemprotkan dalam bentuk butiran kecil atau kabut. Pengkabutan ini berasal dari pompa dari bak penampungan yang disemprotkan menggunakan nozzel sehingga nutrisi yang diberikan akan lebih cepat terserap akar tanaman. Penyemprotan dilakukan berdasarkan durasi waktu yang diatur menggunakan timer. Penyemprotan dilakukan ke bagian akar tanaman yang sengaja digantung. Air dan nutrisi yang telah disemprot akan masuk menuju bak penampungan untuk disemprotkan kembali. Alat-alat yang dibutuhkan: 1. Bak atau wadah air 4. Sterofoam 2. Pompa akuarium 5. Nozzel 3. Pipa PVC
50
Kelebihan : 1. Tanaman mendapat suplai air, oksigen, dan nutrisi secara terus-menerus. 2. Lebih menghemat air dan nutrisi. 3. Mempermudah perawatan karena kita tidak perlu melakukan penyiraman. 4. Nutrisi lebih mudah diserap tanaman karena diberikan dalam ukuran kecil. Kekurangan : Membutuhkan biaya yang cukup mahal. Sangat tergantung pada listrik.
52
Pupuk/Nutrisi Untuk lebih ringkas disebut Abmix.
Pupuk/nutrisi hidroponik merupakan ramuan pupuk yang berupa mineral/garam – garaman yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi/hara bagi tanaman. Ramuan ini terbagi 2 yaitu : Ramuan A yang terdiri dari kalsium nitrat, kalium nitrat dan Fe EDTA yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hara makro bagi tanaman. Ramuan B yang terdiri dari kalium dihidro fosfat, amonium sulfat, kalium sulfat, magnesium sulfat, cupri sulfat, zinc sulfat,asam borat, mangan sulfat dan amonium hepta molibdat yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hara mikro bagi tanaman. Untuk lebih ringkas disebut Abmix.
53
A B B A B A Masukkan bubuk formula A ke jerigen A
Masukkan bubuk formula B ke jerigen B Siapkan paket ABmix A B Isikan air ke masing – masing jerigen sampai batas 5 liter. Kocok2 jerigen sampai semua bubuk terlarut Larutan Nutrisi siap pakai B A B A Simpan Larutan di tempat yang aman Dan tidak terkena cahaya !!!
54
Takaran penggunaan pupuk hidroponik dan PH air.
Setiap jenis tanaman mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda – beda dalam pertumbuhannya. Sehingga dalam perlakuannya juga memerlukan perlakuan yang berbeda dalam dosis pemupukannya. Selain pupuk untuk pertumbuhan, tanaman juga membutuhkan kondisi keasaman media tanam dalam kondisi normal (PH 5.5 – 7.0).
55
Tabel PH dan ppm untuk beberapa jenis tanaman hidroponik
Selada Pak choy / sawi 7.0 Bayam Kobis Brokoli Kembang kol Seledri 6.5 Mentimun 5.5 Terong 6.0 Tomat Kemangi/Basil Daun bawang
57
Melarutkan pekatan Abmix menjadi larutan siap pakai.
60
Menaikkan dan menurunkan PH
Untuk menaikkan PH bisa menggunakan alkali kuat (KOH) Untuk menurunkan PH bisa menggunakan asam kuat (asam nitrat (HNO3), asam sulfat (H2SO4), asam fosfat (H3PO4)
61
Green house Secara umum green house dapat didefinisikan sebagai bangun kontruksi dengan atap tembus cahaya yang berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal. Yang dimanipulasi : Menghindari kondisi lingkungan yang tidak dikehendaki Memunculkan kondisi lingkungan yang dikehendaki
62
Kondisi lingkungan yang tidak dikehendaki antara lain :
Ekses radiasi sinar matahari seperti sinar ultra violet dan sinar infra merah. Suhu udara dan kelembaban yang tidak sesuai. Kekurangan dan kelebihan curah hujan. Gangguan hama dan penyakit. Tiupan angin yang terlalu kuat sehingga dapat merobohkan tanaman. Tiupan angin dan serangga yang menyebabkan kontaminasi penyerbukan. Ekses polutan akibat polusi udara.
63
Kondisi lingkungan yang dikehendaki antara lain :
Kondisi cuaca yang mendukung Mikroklimat seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman. Suplai air dan pupuk dapat dilakukan secara berkala dan terukur. Sanitasi lingkungan sehingga tidak kondusif bagi hama dan penyakit. Kondisi nyaman bagi terlaksananya aktivitas produksi dan pengawasan mutu. Bersih dari ekses lingkungan seperti polutan dan minimnya residu pestisida Hilangnya gangguan fisik baik oleh angin maupun hewan
64
Manfaat penggunaan green house
Pengaturan jadwal produksi. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi Meminimalisasi pestisida
65
Atap transparan/Plastik UV
Ventilasi Insect net Pintu
66
Tahapan berhidroponik
Penyemaian Pindah tanam Pemeliharaan Panen
67
Penyemaian Menggunakan rockwool
68
Menggunakan arang sekam, cocopeat, tanah/kompos dll
69
Contoh – contoh praktek hidroponik sederhana
80
Sekian
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.