Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAlfi Fajri Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
KELOMPOK 2 BIOTEKNOLOGI PERTANIAN KELAS C “ PEMANFAATAN Beauveria Bassiana SEBAGAI BIOPESTISIDA“
2
PENDAHULUAN Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan faktor pembatas dalam peningkatan produksi pertanian. Dalam pengendalian serangan OPT tersebut seringkali kita jumpai jalan pintas yaitu dengan menggunakan pestisida kimia. penggunaan pestisida kimia yang tidak bijaksana akan menimbulkan dampak negatif, antara lain terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Dengan pertimbangan dampak negatif yang kemungkinan besar akan muncul dengan penggunaan pestisida tersebut, maka perlu diupayakan teknologi pengendalian yang lebih aman dan ramah terhadap lingkungan. Hal ini sesuai dengan penerapan konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT), bahwa pengendalian OPT dilaksanakan dengan mempertahankan kelestarian lingkungan, aman bagi produsen dan konsumen serta menguntungkan bagi petani.
3
Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga. Agostino Bassi Domain : Eukaryota Kingdom : Fungi Subkingdom : Dikarya Phylum : Ascomycota Subphylum : Pezizomycotina Class : Ascomycetes Subclass : Hypocreomycetidae Order : Hypocreales Family : Clavicipitaceae Genus : Beauveria (Bals.) Spesies : Beauveria bassiana (Bals.) Vuill
4
Miselium jamur B. bassiana - bersekat dan bewarna putih, - tubuh serangga yang terinfeksi terdiri atas banyak sel, - diameter 4 μm, - tubuh serangga ukurannya lebih kecil, yaitu 2 μm. -Hifa fertil terdapat pada cabang, tersusun melingkar dan biasanya menggelembung atau menebal. - Konidia menempel pada ujung dan sisi konidiofor atau cabang-cabangnya
8
Cara cendawan Beauveria bassiana menginfeksi tubuh serangga : 1.dimulai dengan kontak inang, masuk ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru. B. bassiana masuk ke tubuh serangga inang melalui kulit, saluran pencernaan, spirakel dan lubang lainnya. 2.Inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang akan berkecambah dan berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kulit tubuh. Penembusan dilakukan secara mekanis dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau toksin. 3.Pada proses selanjutnya, jamur akan bereproduksi di dalam tubuh inang. Jamur akan berkembang dalam tubuh inang dan menyerang seluruh jaringan tubuh, sehingga serangga mati. Miselia jamur menembus ke luar tubuh inang, tumbuh menutupi tubuh inang dan memproduksi konidia. Dalam hitungan hari, serangga akan mati
9
Penggunaan jamur ini untuk membasmi hama dapat dilakukan dengan beberapa metode. Jamur ini bisa dipakai untuk jebakan hama. Adapun cara penggunaanya yaitu: 1.memasukkan Beauveria bassiana beserta alat pemikat berupa aroma yang diminati serangga (feromon) ke dalam botol mineral. Serangga akan masuk ke dalam botol dan terkena spora. Akhirnya menyebabkan serangga tersebut terinfeksi. 2.metode penyemprotan. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian, ternyata Beauveria bassiana bukan parasit bagi manusia dan invertebrata lain. Tapi, bila terjadi kontak dengan spora yang terbuka bisa menyebabkan alergi kulit bagi individu yang peka.
10
Beauveria Bassiana merupakan agensia hayati ramah lingkungan dan merupakan pestisida / insektisida hayati yang dapat menanggulangi serangan hama yang merugikan antara lain : - Wereng Coklat ( Nilaparvata lugens ) - Wereng Hijau ( Nephotetix sp ) - Walang Sangit ( Leptorisa acuta ) - Kepinding Tanah ( Scotinophora vermiculata ) - Kutu Daun ( Aphis sp ) - Penghisap Daun ( Helopeltis sp ) - Penggerek Buah ( Canopomorpha cramenella ) - Penggerek Buah ( Hypothenemus hamperi )
11
Beberapa keunggulan jamur patogen serangga Beauveria bassiana sebagai pestisida hayati / biopestisida adalah sebagai berikut : 1. Selektif terhadap serangga sasaran sehingga tidak membahayakan serangga lain Bukan sasaran, seperti predator, parasitoid, serangga penyerbuk, dan serangga berguna lebah madu. 2. Tidak meninggalkan residu beracun pada hasil pertanian, dalam tanah maupun pada aliran air alami. 3. Tidak menyebabkan fitotoksin (keracunan) pada tanaman 4. Mudah diproduksi dengan teknik sederhana.
12
Daya Bunuh Jamur Bauveria Bassiana Broome et al. (1976) menyatakan bahwa 37% dari konidium B. Bassiana yang dicampurkan ke dalam pakan semut api Selenopsis richteri, dapat berkecambah di dalam saluran pencernaan inangnya dalam waktu 72 jam, sedangkan hifanya mampu menembus dinding usus antara 60-72 jam. Kematian serangga dapat terjadi dalam waktu 7 hari setelah aplikasi. Demikian pula tempayak lalat yang terinfeksi B. bassiana sering ditemukan secara berkelompok pada ujung-ujung rerumputan (Plate, 1976 cit Soetopo dan Indrayani, 2007). Keefektifan B. bassiana menginfeksi serangga hama tergantung pada spesies atau strain cendawan, dan kepekaan stadium serangga pada tingkat kelembaban lingkungan, struktur tanah (untuk serangga dalam tanah), dan suhu yang tepat. Selain itu, harus terjadi kontak antara spora B. bassiana yang diterbangkan angin atau terbawa air dengan serangga inang agar terjadi infeksi (Soetopo dan Indarayani, 2007).
13
PRODUK BIOPESTISIDA BAUEPERIA BASSIANA
14
KESIMPULAN Pemanfaatan jamur Beauveria bassiana sebagai biopestisida, tentu tidak mencemari dan merusak lingkungan seperti yang terjadi jika kita menggunakan pestisida kimia, walaupun keberhasilan dari insektisida biologis dari jamur ini memberikan dampak positif yang sangat besar terhadap pengendalian serangga hama tanaman dan keselamatan lingkungan, namun dalam penerapannya di masyarakat masih minim, sehingga memerlukan upaya sosialisasi yang lebih intensif.
16
THANK FOR YOUR ATTENTION وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.