Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehMuhammad Iqbal Iqbal Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
INISIASI 6 KOORDINASI DAN KOMUNIKASI MATERI TUTORIAL ONLINE 6
2
A. PENGERTIAN KOORDINASI 1.Koordinasi adalah proses penyatupaduan sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan unit-unit atau bagian-bagian atau bidang-bidang fungsional yang terpisah pada sebuah organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi (Stoner, 1992) 2.Koordinasi adalah suatu proses dimana pihak pimpinan mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur diantara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama (Mc Farland, 1979) 3.Koordinasi adalah tindakan seorang manajer untuk mengusahakan terjadinya keselarasan antara tugas/ pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang/bagian yang satu dengan seseorang/bagian yang lain (Nitisemito, 1985) 4.Koordinasi sebagai proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien (Winardi, 1990) 5.Dari sisi administrasi, koordinasi adalah pengaturan tata hubungan dari usaha bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam usaha mencapai tujuan Bersama (Siagian, 1992)
3
B. CIRI-CIRI/ FAKTOR KOORDINASI Ciri-ciri koordinasi menurut Mc Farland (1979) : 1.Tanggung jawab koordinasi berada pada pimpinan 2.Adanya proses 3.Terjadinya mekanisme regulasi dalam usaha tim kerja/ usha kelompok 4.Konsep kesatuan tindakan 5.Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama Empat faktor penentu pencapaian koordinasi yang efektif menurut Mc Farland dalam Kaloh (1987) : 1.Kewenangan dan tanggung jawab yang jelas 2.Pegawasan dan pencematan secara seksama 3.Fasilitas komunikasi yang efektif 4.Menggunakan kemampuan pimpinan
4
C. JENIS-JENIS KOORDINASI Jenis-jenis koordinasi menurut Tripathi dan Reddy dalam Moekijat (1994) : 1.Koordinasi intern adalah koordinasi antara pegawai-pegawai dari beberapa bagian atau skesi, antara pekerja-pekerja dengan manajer-manajer pada tingkat yang berlainan, antara kantor-kantor cabang, pabrik-pabrik, bagian-bagian dan seksi-seksi. 2.Koordinasi Ekstern adalah koordinasi dengan pelanggan, leveransir, pemerintah dan pihak-pihka luar dengan siapa perusahaan tersebut mempunyai hubungan kerja dan membangun jaringan kerja 3.Koordinasi Vertikal adalah apa yang terjadi di dalam suatu bagian dituntut untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan dari semua orang yang ditempatkan di bawahnya 4.Koordinasi Horizontal adalah koordinasi menyamping diantara bagian-bagian yang berlainan seperti bagian produksi, bagian penjualan, bagian pembelian, dan lain sebagainya 5.Koordinasi Prosedural adalah koordinasi yang dimaksudkan untuk mengurangi organisasi itu sendiri, artinya uraian umum tentang perilaku-perilaku dan hubungan- hubungan dari anggota-anggota organisasi 6.Koodinasi Substantif adalah koordinasi yang berhubungan dengan isi dan beban kegiatan-kegiatan organisasi merupakan aspek koordinasi prosedural
5
D. PRINSIP-PRINSIP KOORDINASI Prinsip-prinsip koordinasi menurut Suganda (1991) : 1.Adanya kesepakatan dan kesatuan pengertian mengenai sasaran yang harus dicapai sebagai arah kegiatan bersama. 2.Adanya kesepakatan mengenai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak terasuk target dan jadwalnya 3.Adanya kekuatan atau keyakinan dari setiap pihak terhadap bagian tugas masing- masing serta jadwal yang telah ditetapkan 4.Adanya saling tukar informasi dari setiap pihak terhadap bagian tugas masing- masing serta jadwal yang telah ditetapkan 5.Adanya koordinator yang dapat memimpin dan menggerakkan serta memonitor kerjasama tersebut, serta memimpin pemecahan masalah yang dihadapi oleh semua pihak 6.Adanya informasi dari berbagai pihak yang mengalir kepada coordinator sehingga coordinator dapat memonitor seluruh pekerjaan kerjasama dan mengerti masalah yang dihadapi semua pihak 7.Adanya saling hormat-menghormati terhadap wewenang fungsional masing-masng pihak sehingga tercipta semangat untuk saling bantu
6
E. SYARAT KOORDINASI Syarat koordinasi menurut Tripathi dan Reddy dalam Moekijat (1994) : 1.Adanya hubungan langsung. 2.Kesempatan awal 3.Kontinuitas 4.Dinamis 5.Tujuan yang jelas 6.Struktur Organisasi yang Sederhana 7.Perumusan Wewenang dan Tanggung Jawab yang Jelas 8.Komunikasi yang Efektif 9.Kepemimpinan dan Supervisi yang Efektif
7
F. MEKANISME KOORDINASI Mekanisme koordinasi menurut Handoko (1995) : 1.Hirarki Manajerial. 2.Aturan dan Prosedur 3.Rencana dan Penetapan Tujuan Mekanisme koordinasi menurut Mitzberg dalam Suryawikarta (1996) : 1.Penyesuaian kerjasama 2.Supervisi langsung 3.Pembakuan proses pelaksanaan pekerjaan 4.Pembakuan hasil 5.Pembukuan keterampilan termasuk pengetahuan 6.Pembakuan aturan/ kaidah
8
F. MEKANISME KOORDINASI Kriteria koordinasi yang efektif menurut Mc Farland (1979) : 1.Menjaga pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas ditetapkan 2.Semangat kerjasama dalam memeriksa, mengamati, dan menilai sifat yang berujud unsur pertentangan 3.Tersedianya fasilitas komunikasi yang efektif
9
G. PENGERTIAN KOMUNIKASI Komunikasi berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunkasi menurut Effendy (1981) dapat digolongkan dalam 3 kategori yaitu: 1.Komunikasi antar pribadi 2.Komunikasi kelompok 3.Komunikasi massa Pengertian komunikasi : 1.Komunikasi merupakan kegiatan yang berangkai sehingga menjadi proses dan karena berlangsung antar manusia yang berbeda dan bersifat unik maka sifatnya selalu dinamis dan unik pula (Nawawi, 1994) 2.Komunikasi sebagai interaksi atau proses hubungan saling pengertian antar manusia (Mc Farland, 1974)
10
H. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI Bentuk-bentuk komunikasi : 1.Komunikasi Vertikal. Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas atau superior ke bawah atau subordinasi dan sebaliknya 2.Komunikasi Ke Samping/ Horizontal. Bentuk komunikasi ini digunakan oleh dua pihak yang memiliki level yang sama. 3.Komunikasi Diagonal. Bentuk komunikasi ini digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda, tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain Bentuk-bentuk komunikasi menurut Wursanto (2003) dapat digolongkan dalam 2 bentuk yaitu: 1.Komunikasi Formal. Bentuk komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi yang secara tegas diatur dan telah ditentukan dalam struktur organisasi 2.Komunikasi Informal. Bentuk komunikasi ini komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi yang tidak direncanakan dan tidak ditentukan dalam struktur organisasi
11
H. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI Bentuk-bentuk komunikasi berdasarkan penggunaan saluran komunikasi dapat digolongkan dalam 2 bentuk yaitu: 1.Komunikasi Bebas. Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang berlangsung antar personal sebagai individu tanpa batas-batas kepangkatan, jabatan atau posisi atau ketentuan-ketentuan yang membatasi kesempatan individu menyampaikan pesan/ informasi 2.Komunikasi Terbatas. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi yang berlangsung antar personal dengan mengikuti tata cara yang telah diatur secara sadar dan sengaja sehingga hanya dapat berlangsung antar personal tertentu saja Bentuk-bentuk komunikasi berdasarkan pembatasan dapat digolongkan dalam 2 bentuk yaitu: 1.Komunikasi ke dalam (intern). Bentuk komunikasi ini merupakan proses penyampaian atau permintaan informasi/ pesan yang berlangsung antar personel di lingkungan suatu organisasi 2.Komunikasi ke luar (ekstern). Komunikasi ini adalah penyampaian atau permintaan informasi/pesan dari personel di dalam organisasi pada personel lain diluar organisasi
12
I. KOMUNIKASI SEBAGAI PENGENDALI 5 elemen pokok komunikasi sebagai pengendali menurut Nawawi (1994) : 1.Komunikator (Communicator) yaitu orang yang memberikan informasi 2.Saluran (channel) yang dipergunakan dalam menyampaikan pesan 3.Pesan (message) yaitu bahan informasi yang disampaikan 4.Penerima (communicatee) yaitu orang yang menerima informasi dari komunikator 5.Respons yaitu kegiatan yang dilakukan oleh si penerima pesan
13
DAFTAR PUSTAKA Effendy, Onong Uchjana. (1981). Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: Alumni Kaloh, Johannis. (1988). Konsep Koordinasi dalam Proses Administrasi Suatu Tinjauan Dari Sudut Administrasi Pemerintahan. Jakarta: Yayasan Karya Dharma-IIP Karyana, Ali. Enceng, Darmanto. (2014). Pengantar Ilmu Administrasi. Tangerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka Mc Farland, Dalton E. (1979). Management: Foundations And Practices. New York: MacMillan Moekijat. (1994). Koordinasi Suatu Tinjauan Teoritis. Bandung: Mandar Madju Nawawi, Hadari dan Martini. (1994). Ilmu Administrasi. Jakarta: Ghalia Indonesia Siagian, Sondang P. (1992). Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara Sugandaha, Dann. (1991). Koordinasi Alat Pemersatu Gerak Administrasi. Jakarta: Intermedia Stoner, James A.F., R. Edward Freeman. (1992). Management. New Jersey: Prentice Hall Wursanto, Ignasius. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Andi
14
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.