Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Rinitis Alergi Indah Sagitaisna Putri. Rhinitis Alergic Eczema Asthma Bronchial.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Rinitis Alergi Indah Sagitaisna Putri. Rhinitis Alergic Eczema Asthma Bronchial."— Transcript presentasi:

1 Rinitis Alergi Indah Sagitaisna Putri

2 Rhinitis Alergic Eczema Asthma Bronchial

3 DEFINISI ● Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut ● Rinitis alergi timbul sebagai reaksi segera dari degranulasi mastosit yang diperantarai IgE sehingga menimbulkan gejala bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat pada hidung

4 4

5 Epidemiologi Populasi anak-anak: 0.8-14.9% pada usia 6-7 tahun dan 1.4 – 39.7% pada usia 13-14 tahun di dunia (dominan usia anak sekolah) Rinitis alergi mempengaruhi 27%-32% orang di Asia. United States  AR is estimated to affect approximately 60 million peoples, and the prevalence is about 10-30% in adults and nearly 40% in children 5 Allergen Faktor Risiko Rinitis Alergi

6 Cara masuknya alergen ● Alergen inhalan, ● Alergen ingestan ● Alergen injektan ● Alergen kontaktan 6

7 Patofisiologi

8 8

9 KLASIFIKASI ●Berdasarkan waktu dan durasi paparan alergen dan patogenesisnya musiman (seasonal/hay fever/polinosis) atau sepanjang tahun (perennial). Klasifikasi rinitis alergi yang saat ini digunakan menurut rekomendasi dari WHO ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma): 9 Gambar 1. Klasifikasi rinitis alergi oleh WHO ARIA berdasarkan frekuensi dan derajat keparahan gejala untuk menentukan terapi. Dikutip dari (6)

10 Anamnesis ◈ Serangan bersin berulang. ◈ Keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak ◈ Hidung tersumbat ◈ Hidung dan mata gatal, yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi).

11 4 CARDINAL SYMPTOMS watery rhinorrheanasal obstructionnasal itchingsneezing 11

12 PEMERIKSAAN FISIK ● Pada rinoskopi anterior tampak mukosa edema, basah, berwarna pucat atau livid disertai adanya sekret encer yang banyak. Bila gejala persisten, mukosa inferior tampak hipertrofi. Pemerikaan nasoendoskopi dapat dilakukan bila fasilitas tersedia. ● Gejala spesifik lain: allergic shiner, allergic salute, allergic crease, facies adenoid, cobblestone appearance, dinding lateral faring menebal, geographic tongue 12

13 Pemeriksaan Fisik Rinoskopi anterior Mata : Allergic shiner, konjungtivitis Hidung : Allergic salute, allergic crease Wajah : Facies adenoid Faring : Cobblestone apperance Lidah :Geographic tongue Ekslusi benda asing, polip, tumor, infeksi sekret purulent dan kebocoran CSF Water T, Stecker H. Otolaryngology: basic science and clinical review. New York : Thieme Medical Publishers; 2006.

14 Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium : hitung eosinofil, IgE spesifik Skin-prick test, SET (skin end-point titration) dilakukan untuk alergen inhalan, challenge test

15 15

16 Tatalaksana Farmakologis Antihistamin (antagonis histamin H1) ◈ Inhibitor kompetitif reseptor H1 ◈ Generasi 1 dan 2:  Generasi 1: lipofilik -> menembus sawar darah otak ->sedatif  Difenhidramin, klorfeniramin, siproheptadin, azelastin  Generasi 2: lipofobik, selektif reseptor H1 perifer -> non-sedatif  Cetirizine, loratadin, fexofenadin, desloratadin, levosetirisin Kortikosteroid ◈ Topikal (intranasal)  Lini pertama pasien gejala ringan persisten atau sedang-berat  Bisa kombinasi dengan antihistamin ◈ Onset muncul beberapa hari setelah pemakaian ◈ Efek samping tersering: iritasi septum ◈ Flutikason furoat, flutikason proprionat, beklometason, triamsinolon asetonid, mometason furoat, budesonid

17 Tatalaksana Farmakologis Dekongestan ◈ Oral dan intranasal ◈ Mengurangi kongesti ◈ Efek samping: agitasi, insomnia, nyeri kepala, palpitasi, rinitis medikamentosa  Kontraindikasi pada pasien hipertensi tidak terkontrol, penyakit arteri koroner berat  Dekongestan intranasal: 3-5 hari ◈ Pseudoefedrin, fenilefrin Mast-cell stabilizers ◈ Menghambat pelepasan mediator dari mastosit, menghambat aktivasi neutrofil, eosinofil, monosit ◈ Hasil terbaik jika profilaksis ◈ Sodium kromoglikat Leukotriene receptor antagonists (LTRAs) ◈ Jika pasien tidak dapat mentoleransi atau tidak efektif menggunakan antihistamin oral, kortikosteroid intranasal, kombinasi kortikosteroid dan antihistamin ◈ Montelukast, zafirlukast

18 Tatalaksana Operatif ●Indikasi : rinitis, poliposis, penyakit sinus kronik yang tidak berhasil dengan farmakologis ●Mengurangi obstruksi nasal ●Tindakan konkotomi parsial (pemotongan sebagian konka inferior), konkoplasti atau multiple outfractured, inferior turbinoplasty perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO 3 25% atau triklor asetat.

19 Imunoterapi Tujuan dari imunoterapi adalah pembentukan IgG blocking antibody dan penurunan IgE. Ada 2 metode imunoterapi yang umum dilakukan yaitu intradermal dan sublingual  Intradermal  Dosis naik bertahap hingga dosis efektif untuk toleransi imunologis  Naik setiap minggu selama 6-8 bulan, dosis maintenance 3 minggu sekali selama 3-5 tahun  Sublingual  Tablet berisi ekstrak alergen  Lebih nyaman bagi pasien  Reaksi lokal (pruritus, iritasi) ◈ Kontraindikasi: asma berat, tidak stabil, tidak terkontrol

20 20 (J-FC, 2018)

21 21

22 22

23 23 Prognosis Rinitis alergi pada masa anak akan bertambah berat dengan bertambahnya usia Kadangkala rinitis alergi dapat merupakan masalah pada usia tua. Dengan mengetahui faktor penyebab, dapat mengurangi kekerapan timbulnya gejala. Penggunaan beberapa jenis medikamentosa profilaksis juga dapat mengurangi gejala yang timbul. Komunikasi dengan pasien dan orangtua diperlukan agar pemeriksaan berkala dilakukan dan pemberian obat dapat disesuaikan dengan fluktuasi gejala. Bila alergen penyebab diketahui, maka penghindaran alergen pencetus perlu terus menerus dilakukan. Pada gejala yang menetap dan berat, diperlukan penilaian menyeluruh dan tatalaksana lanjut, antara lain imunoterapi. Prognosis

24 Komplikasi 1.Polip hidung 2.Otitis media efusi yang sering residif, terutama pada anak-anak 3.Sinusitis paranasal

25 25 Terima Kasih


Download ppt "Rinitis Alergi Indah Sagitaisna Putri. Rhinitis Alergic Eczema Asthma Bronchial."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google