Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdinda salsabila Narto Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
BY : Dra. SUGIJATI, S.Kep.Ns., MMKES.
2
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI FECAL KONSEP DASAR KONSEP DASAR 1. ANATOMI USUS BESAR 2. FACES dan FLATUS 3. FISIOLOGI DEFEKASI 4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEFEKASI 5. MASALAH YANG SERING TERJADI NURSING CARE PLAN NURSING CARE PLAN 1. ASSESMENT 2. DIAGNOSIS 3. PLANNING 4. IMPLEMENTATION 5. EVALUATION
3
ANATOMI FISIOLOGI USUS BESAR TERDIRI DARI : 1. Caeccum 2. Kolon Ascendens 3. Kolon Transversal 4. Kolon Descendens 5. Kolon Sigmoid 6. Rektum 7. Anus/Orifisium Eksternal Merupakan pipa/lumen muskuler yang dilapisi memberan mukosa Serat ototnya sirkuler dan longitudinal untuk kontraksi Bentuknya berliku-liku/lekuk-lekuk karena otot longitudinal lebih pendek dari panjang kolon
4
Fungsi Kolon : Fungsi Kolon : a. Absorpsi air dan nutrient b. Proteksi atau perlindungan untuk mensekresikan mucus yang akan melindungi dinding usus dari trauma oleh feces dan aktivitas bakteri c. Mengantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara berkontraksi
5
Gerak Colon Haustral Shuffling Haustral Shuffling Gerakan mencampur chyme untuk membantu absorpsi air Kontraksi Haustral Kontraksi Haustral Untuk mendorong materi cair dan semi padat sepanjang colon Peristaltis Peristaltis Berupa gelombang. Merupakan gerak maju menuju anus
6
PANJANG KOLON DEWASA ± 125 – 150 cm PANJANG KOLON DEWASA ± 125 – 150 cm PANJANG REKTUM BERVARIASI SESUAI DENGAN USIA : PANJANG REKTUM BERVARIASI SESUAI DENGAN USIA : Bayi: 2,5 – 3,8 Toodler: 4 cm Pra sekolah: 7,6 cm Sekolah: 10 cm Dewasa: 10 – 15 cm
7
FISIOLOGI DEFEKASI FAAL DEFEKASI DALAM BEBERAPA TAHAPAN 1. PERGERAKAN FACCES MENUJU REKTUM DARI KOLON SIGMOID SARAF-SARAF SENSORIS DI DALAM REKTUM DIRANGSANG IMPULS BERJALAN MENUJU OTAK MELALUI SHINOTHALAMIC TRACT MENIMBULKAN PERSEPSI SESORANG UNTUK DEFEKASI
8
RELAX SPHINCTER INTERNAL (PADA WAKTU BERSAMAAN) RELAX SPHINCTER INTERNAL (PADA WAKTU BERSAMAAN) FAECES SPHINCTER INTERNAL (PADA WAKTU BERSAMAAN) 3. RELAX SPHINCTER EKSTERNAL. DISINI TERJADI PENAMBAHAN TEKANAN MENDESAK PENGELUARAN FAECES DENGAN KONTRAKSI OTOT-OTOT ABDOMINAL DIAFRAGMA TEKANAN ABDOMINAL MENINGKAT DAN KONTRAKSI OTOT LEVATOR MENGANGKAT DASAR PELVIS FAECES DIKELUARKAN LANJUTAN……….
9
DIPERMUDAH : DIPERMUDAH : FLEKSI OTOT FEMUR UNTUK MENINGKATKAN TEKANAN ABDOMEN POSISI JONGKOK DAPAT MENURUNKAN TEKANAN REKTUM
10
FLATUS GAS YANG TERBENTUK SEBAGAI HASIL PENCERNAAN DI USUS BESAR DALAM WAKTU 24 JAM GAS YANG TERBENTUK SEBAGAI HASIL PENCERNAAN DI USUS BESAR DALAM WAKTU 24 JAM JUMLAH GAS YANG TERBENTUK 7-10 LT. DALAM WAKTU 24 JAM JUMLAH GAS YANG TERBENTUK 7-10 LT. DALAM WAKTU 24 JAM TERDIRI DARI CO 2, METHANE, H 2, O 2 DAN NITROGEN TERDIRI DARI CO 2, METHANE, H 2, O 2 DAN NITROGEN PRODUKSI GAS YANG MENINGKAT =FLATULENCE PRODUKSI GAS YANG MENINGKAT =FLATULENCE BIASANYA DISEBABKAN OLEH EFEK PEMBERIAN ANESTESI ATAU NARKOTIK ATAU PEMBEDAHAN ABDOMEN BILA TIDAK BISA KELUAR ANUS RECTAL TUBE ATAU ENEMA FLOW BILA TIDAK BISA KELUAR ANUS RECTAL TUBE ATAU ENEMA FLOW
11
FAECES NORMAL FAECES MENGANDUNG : 75 % AIR 75 % AIR 25 % BAHAN PADAT : 25 % BAHAN PADAT : BAKTERI MATI……………….30 % LEMAK……………….10-20 % BAHAN ANORGANIK……………….10-20 % PROTEIN……………….2-3 % BAHAN MAKANAN KASAR BELUM DICERNA DAN UNSUR POKOK GETAH PENCERNAAN……………….30 %
12
A. WARNA NORMAL : FAECES BERWARNA COKLAT. WARNA INI AKIBAT DARI : BILIRUBIN BILIRUBIN KEGIATAN NORMAL BAKTERI DALAM PENCERNAAN KEGIATAN NORMAL BAKTERI DALAM PENCERNAAN TIDAK NORMAL : WARNA FAECES MISALNYA : FAECES HITAM SEPERTI TER ADANYA DARAH TUA FAECES HITAM SEPERTI TER ADANYA DARAH TUA FAECES WARNA PUCAT TIDAK ADANYA BILIRUBIN FAECES WARNA PUCAT TIDAK ADANYA BILIRUBIN FAECES HIJAU/ORANGE ADANYA INFEKSI INTESTINAL MAKANAN DAPAT MERUBAH WARNA FAECES FAECES HIJAU/ORANGE ADANYA INFEKSI INTESTINAL MAKANAN DAPAT MERUBAH WARNA FAECES
13
B. KONSISTENSI NORMAL : FAECES BERBENTUK DAN LEMBEK ABNORMAL : FAECES CAIR FAECES MENGANDUNG AIR >75% FAECES BERGERAK LEBIH CEPAT MELALUI SALURAN CERNA FAECES KERAS FAECES MENGANDUNG SEDIKIT AIR. SULIT DAN SAKIT PADA WAKTU KELUAR C. BAU BAU KHAS AKIBAT PENGARUH MIKROORGANISME DI DALAM PENCERNAAN
14
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DEFEKASI 1. USIA PADA USIA ANAK-ANAK BELUM DAPAT MENGONTROL BAB SEHINGGA SISTEM NEUROMUSKULER BERKEMBANG PADA USIA > TUA PERUBAHAN PENGELUARAN BAB KARENA : ATONY (BERKURANGNYA TONUS OTOT NORMAL) GERAK PERISTALTIK FACES KERAS ATONY (BERKURANGNYA TONUS OTOT NORMAL) GERAK PERISTALTIK FACES KERAS TONUS OTOT ABDOMINAL TEKANAN PADA SAAT BAB TONUS OTOT ABDOMINAL TEKANAN PADA SAAT BAB
15
2. DIET KUALITAS FREKUENSI JUMLAH 3. INTAKE CAIRAN JUMLAH 4. EXERCISE DIPERLUKAN UNTUK MEMPERTAHANKAN TONUS OTOT OTOT ABDOMINAL DAN PELVIS SERTA DIAFRAGMA SANGAT PENTING UNTUK DEFEKASI AKTIVITAS SANGAT DIPERLUKAN UNTUK MERANGSANG PERISTALTIK SEHINGGA MEMUDAHKAN CHYME SEPANJANG COLON IMMOBILISASI AKAN MENEKAN PERISTALIK USUS 5. STRESS STRESS AKTIVITAS PERISTALTIK DIARHEA DEPRESI KONSTIPASI 6. LIFE STYLE ADALAH YANG BIASA DILAKUKAN DAN BOWEL TRAINING SAAT ANAK-ANAK 7. OBAT-OBATAN BEBERAPA OBAT-OBATAN MEMPUNYAI EFEK SAMPING TERHADAP PERUBAHAN DEFEKASI MISALNYA : KODEIN DAN MORPHIN KONSTIPASI LAXANTIA MELEMBEKKAN FAECES KAOLIN, DONATAL, LOMOTIL DAPAT MELAMBATKAN FUNGSI COLON.
16
MASALAH YANG BIASA 1. KOSTIPASI 2. FECAL IMPACTION 3. DIARE 4. INCONTINENSIA ALVI 5. KEMBUNG 6. HEMORROID
17
1.KONSTIPASI GANGGUAN ELIMINASI AKIBAT ADANYA FAECES YANG KERING, KERAS YANG MELEWATI USUS BESAR GANGGUAN ELIMINASI AKIBAT ADANYA FAECES YANG KERING, KERAS YANG MELEWATI USUS BESAR PASSASE FAECES YANG LAMA JUMLAH AIR YANG DI ABSORPSI FAECES KERING DAN KERAS
18
ETIOLOGI POLA DEFEKSI TIDAK TERATUR POLA DEFEKSI TIDAK TERATUR PENGGUNAAN LAKSATIF PENGGUNAAN LAKSATIF STRESS PSIKOLOGIS STRESS PSIKOLOGIS DIET YANG TIDAK SESUAI DIET YANG TIDAK SESUAI OBAT-OBATAN OBAT-OBATAN KURANG AKTIVITAS KURANG AKTIVITAS USIA USIA UNTUK MENGELUARKAN FAECESDIPERLUKAN TENAGA UNTUK MENGEDAN DAN TERJADI PEREGANGAN OTOT RUPTUR PERINEUM RUPTUR PERINEUM TEKANAN INTRAKRANIAL TEKANAN INTRAKRANIAL TEKANAN INTRATHORAKS TEKANAN INTRATHORAKS
19
2.FECAL IMFACTION MASA YANG KERAS DILIPATAN REKTUM AKIBAT RETENSI DAN AKUMULASI MATERIAL FAECES YANG BERKEPANJANGAN MASA YANG KERAS DILIPATAN REKTUM AKIBAT RETENSI DAN AKUMULASI MATERIAL FAECES YANG BERKEPANJANGAN SIGN DAN SYMPTOM : PEREMBESAN FAECES CAIR RASA INGIN BAB SAKIT DIBAGIAN REKTUM
20
ETIOLOGI : POLA DEFEKASI TIDAK TERATUR KONSTIPASI INTAKE CAIRAN KURANG KURANG AKTIVITAS DIET RENDAH SERAT KELEMAHAN TONUS OTOT
21
3.DIARE KELUARNYA FAECES CAIR DAN MENAIKNYA FREKUENSI BAB AKIBAT CEPATNYA CHYME MELEWATI USUS BESAR KELUARNYA FAECES CAIR DAN MENAIKNYA FREKUENSI BAB AKIBAT CEPATNYA CHYME MELEWATI USUS BESAR USUS BESAR TIDAK MEMPUNYAI CUKUP WAKTU UNTUK MENYERAP AIR SIGN DAN SYMPTOM : SPASMODIC NYERI ATAU KEJANG ABDOMEN KADANG DISERTAI DARAH ATAU MUCUS KADANG VOMITUS ATAU NAUSEA
22
BILA BERLANGSUNG LAMA, DAPAT TERJADI : MALAISE KELEMAHAN KURUS ETIOLOGI : STRESS PSIKIS STRESS PSIKIS OBAT-OBATAN OBAT-OBATAN ALERGI ALERGI PENYAKIT-PENYAKIT KOLON PENYAKIT-PENYAKIT KOLON IRITASI INTESTINAL IRITASI INTESTINAL
23
4. INKONTINENSIA HILANGNYA KEMAMPUAN OTOT UNTUK MENGONTROL PENGELUARAN FAECES DAN GAS YANG MELALUI SPINGTER ANUS AKIBAT KERUSAKAN FUNGSI. HILANGNYA KEMAMPUAN OTOT UNTUK MENGONTROL PENGELUARAN FAECES DAN GAS YANG MELALUI SPINGTER ANUS AKIBAT KERUSAKAN FUNGSI. SPINGTER A/ PERSYARAFAN DI DAERAH ANUS SPINGTER A/ PERSYARAFAN DI DAERAH ANUS MASAKLAH-MASALAH KEWAJIBAN
24
FAECES MENGANDUNG SEJUMLAH ENZIM PENCERNAAN DAN BERSIFAT ASAM SHG MENGIRITASI MUKOSA. ETIOLOGI - PENYAKIT-PENYAKIT NEUROMUSKULER - PENYAKIT-PENYAKIT NEUROMUSKULER - TRAUMA SPINAL CORD. - TRAUMA SPINAL CORD. - TUMOR SFINGTER ANUS EKSTERNA - TUMOR SFINGTER ANUS EKSTERNA SIGN DAN SYMTOM: FAECES KELUAR UNTUK WAKTU TERTENTU FAECES KELUAR UNTUK WAKTU TERTENTU FAECES BERSIFAT IRITAN FAECES BERSIFAT IRITAN IRITAN PADA DAERAH SEKITAR ANUS ATAU BOKONG. IRITAN PADA DAERAH SEKITAR ANUS ATAU BOKONG.
25
5.KEMBUNG FLAT YANUS YG BERLEBIHAN DI INTESTINAL SEHINGGA MENYEBABKAN DISTENSI INTESTINAL FLAT YANUS YG BERLEBIHAN DI INTESTINAL SEHINGGA MENYEBABKAN DISTENSI INTESTINAL ETIOLOGI : KONSTIPASI PENGGUNAAN OBAT-OBATAN : BARBITURAT . BARBITURAT MENNYEBABKAN PENURUNAN ANSIETAS. PENURUNAN AKTIVITAS INTESTINAL KONSUMSI MAKANAN YANG MENGAHASILKAN GAS EFEK ANESTESI
26
SIGN DAN SYMPTOM : DISTENSI INTESTINAL DAN GASTER DISTENSI INTESTINAL DAN GASTER PEM. FISIK TYMPANI PEM. FISIK TYMPANI RASA TIDAK NYAMAN DI ABDOMEN RASA TIDAK NYAMAN DI ABDOMEN
27
6.HEMORROID BAWASIR PELEBARAN VENA DI DAERAH ANUS SEBAGAI AKIBAT KENAIKAN TEKANAN DI DAERAH TSB. ETIOLOGI : KONSTIPASI KRONIS KONSTIPASI KRONIS PEREGANGAN MAKSIMAL SAAT DEFEKASI PEREGANGAN MAKSIMAL SAAT DEFEKASI KEHAMILAN KEHAMILAN OBESITAS OBESITAS
28
NURSING CARE PLANS FOR FECAL ELIMINATION ASESSMENT : 1. RIWAYAT KEPERAWATAN a. POLA DEFEKASI : FREKUENSI/HARI? FREKUENSI/HARI? PERNAH BERUBAH? PERNAH BERUBAH? POLA SAAT INI BERUBAH? POLA SAAT INI BERUBAH? APA PENYEBABNYA? APA PENYEBABNYA? b. PERILAKU DEFEKASI PENGGUNAAN LAKSATIF PENGGUNAAN LAKSATIF BAGAIMANA CARA MEMPERTAHANKAN POLA BAGAIMANA CARA MEMPERTAHANKAN POLA
29
c. DESKRIPSI FECES GAMBARAN KLIEN TENTANG FECES, WARNA TEKSTUR, BAU SHOPE. GAMBARAN KLIEN TENTANG FECES, WARNA TEKSTUR, BAU SHOPE. d. DIET MENURUT KLIEN MAKANAN YANG MEMPENGARUHI DEFEKASI MENURUT KLIEN MAKANAN YANG MEMPENGARUHI DEFEKASI MAKANAN YANG BIASA DIMAKAN MAKANAN YANG BIASA DIMAKAN MAKANAN YANG DIHINDARI MAKANAN YANG DIHINDARI MAKAN TERATUR ATAU TIDAK MAKAN TERATUR ATAU TIDAK e. CAIRAN JUMLAH DAN JENIS MINUMAN/HARI JUMLAH DAN JENIS MINUMAN/HARI
30
f. AKTIVITAS KEGIATAN SEHARI-HARI KEGIATAN SEHARI-HARI KEGIATAN YANG SPESIFIK KEGIATAN YANG SPESIFIK g. PENGGUNAAN MEDIKASI PENGGUNAAN OBAT-OBAT YANG MEMPENGARUHI SAL GASTROINTESTINAL PENGGUNAAN OBAT-OBAT YANG MEMPENGARUHI SAL GASTROINTESTINAL h. STRESS STRESS BERKEPANJANGAN ATAU PENDEK STRESS BERKEPANJANGAN ATAU PENDEK KOPING UNTUK MENGHADAPI ATAU BAGAIMANA MENERIMA KOPING UNTUK MENGHADAPI ATAU BAGAIMANA MENERIMA i. PEMBEDAHAN OLEH PENYAKIT YANG MENETAP PEMBEDAHAN OLEH PENYAKIT YANG MEMPENGARUHI SAURAN GASTROINTESTINE PEMBEDAHAN OLEH PENYAKIT YANG MEMPENGARUHI SAURAN GASTROINTESTINE
31
2. PEMERIKSAAN FISIK POSISI SUPINE HANYA BAGIAN ABDOMEN YANG TAMPAK. USUSINSPEKSI SIMETRIS DISTERVSI GERAK PERISTAITIS PERMUKAAN PERUT
32
AUSKUITASI BISING USUS INTENSITAS FREKUENSI KUALITAS PERKUSI DISTENSI CAIRAN, MASSA, UDARA MULAI DARI BAGIAN ATAS DAN SETERUSNYA JARUM JAM PALPASI DANGKAL ATAU DALAM, ABDOMEN RELAKS - DARAH LEMBUT ATAU KERAS
33
REKTUM DAN ANUS POSISI LITHOTOMI/SIMS INSPEKSI DAERAH PERIANAL TANDA-TANDA INFLAMASI TANDA-TANDA INFLAMASI PERUBAHAN WARNA PERUBAHAN WARNA LESI : LECET, FISTULA, KONSISTENSI, HEMORROIDS LESI : LECET, FISTULA, KONSISTENSI, HEMORROIDSPALPASI DINDING REKTUM NODUL NODUL MASSALOKASI DAN UKURAN MASSALOKASI DAN UKURAN TENDERNES TENDERNES
34
3.POLA DEFEKASI BOWEL TRAINING BOWEL TRAINING WAKTU DEFEKASI WAKTU DEFEKASI JUMLAH FECES JUMLAH FECES KEMBUNG KEMBUNG 4. FECES KONSISTENSI BENTUK BAU WARNA JUMLAH UNSUR ABNORMAL DALAM FAECES
35
NURSING DIAGNOSIS 1. KONSTIPASI SAMPAI DENGAN RENDAHNYA INTAKE CAIRAN SERAT DAN KURANGNYA AKTIVITAS 2. DIARE SAMPAI DENGAN EFEK SAMPING DARI PENGOBATAN 3. POTENSIAL IRITASI KULIT PERIANAL SAMPAI DENGAN KELUARNYA FACES CAIR SCR TERUS MENERUS 4. FECAL INCONTENCE SAMPAI DENGAN 99 PERSEPSI DARI KEBUTUHAN ELIMINASI 5. FLATULANCE DAN DISTENSI INTESTINAL SAMPAI DENGAN KEADAAN ABDOMEN DAN EFEK NARCOSA
36
PERENCANAAN DAN INTERVENSI UNTUK ELIMINASI FECES TUJUAN UMUM : TUJUAN UMUM : MEMULIHKAN POLA DEFEKASI NORMAL PASIEN TUJUAN KHUSUS : TUJUAN KHUSUS : 1. MENCEGAH KONSTIPASI 2. MENCEGAH KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA PASIEN DIARE 3. MENCEGAH EXKORIASI KULIT PERIANAL PADA PASIEN DIARE 4. MENGURANGI ATAU MENCEGAH FLATULANCE PADA PASIEN YANG MENGALAMI PENUMPUKAN GAS
37
KONSTIPASI PERAWAT PERTAMA KALI HARUS MENGKAJI FAKTOR SPESIFIK PENYEBAB KONSTIPASI JIKA PENYEBABNYA BUKAN KARENA PATOLOGIS MAKA RENCANA TINDAKANNYA : 1. TINGKATKAN INTAKE CAIRAN SETIAP HARI ATAU BERI MINUM HANGAT 2. MEMASUKKAN BULK KEDALAM DIET 3. MENINGKATKAN AKTIFITAS FISIK PASIEN DENGAN MERENCANAKAN AMBULASI JIKA MEMUNGKINKAN 4. MEMBERIKAN KEBEBASAN DAN KENYAMANAN 5. MENGURANGI KETEGANGAN DAN MENCOBA MENCEGAH FAKTOR YANG MENEKAN DORONGAN UNTUK DEFEKASI
38
TINDAKAN UNTUK PASIEN KONSTIPASI 1. CATHARTICS MERUPAKAN OBAT YANG MENYEBABKAN DEFEKASI MERUPAKAN OBAT YANG MENYEBABKAN DEFEKASI MEMPUNYAI EFEK LOXATIVE DAN PURGATIVE MEMPUNYAI EFEK LOXATIVE DAN PURGATIVE MENIMBULKAN PERGERAKAN PERISTALTIK YANG SERING FEACES MENJADI LEMBEK MENIMBULKAN PERGERAKAN PERISTALTIK YANG SERING FEACES MENJADI LEMBEK KADANG-KADANG MENIMBULKAN CRAM ABDOMINAL KADANG-KADANG MENIMBULKAN CRAM ABDOMINAL
39
2. SUPPOSITORIA CATHARTICS YANG DIBERIKAN DALAM BENTUK SUPPOSITORIA YANG BERGUNA UNTUK : MELEMBEKAN FECES MELEMBEKAN FECES MENGELUARKAN GAS MENGELUARKAN GAS MERANGSANG SARAF-SARAF AKHIR YANG ADA DI MUKOSA RECTUM MERANGSANG SARAF-SARAF AKHIR YANG ADA DI MUKOSA RECTUM
40
3.ENEMA TINDAKAN FECAL IMPACTION ENEMA ENEMA PENGELUARAN FECES DENGAN JARI TANGAN PENGELUARAN FECES DENGAN JARI TANGAN TINDAKAN UNTUK DIARE MENGEMBALIKAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT MELALUI INTRAVENA ORAL MENGEMBALIKAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT MELALUI INTRAVENA ORAL MEMBERIKAN BEDPAN (POT) MEMBERIKAN BEDPAN (POT) MENGATUR VENTILASI RUANGAN UNTUK MENGHILANGKAN BAU YANG TIDAK ENAK MENGATUR VENTILASI RUANGAN UNTUK MENGHILANGKAN BAU YANG TIDAK ENAK MEMBERIKAN PERAWATAN PADA DAERAH ANAL DENGAN CARA MENGERINGKAN DAN MEMBERSIHKAN DENGAN TISU HALUS, KEMUDIAN DIBERI CREAM/PETROLIUM JELLY MEMBERIKAN PERAWATAN PADA DAERAH ANAL DENGAN CARA MENGERINGKAN DAN MEMBERSIHKAN DENGAN TISU HALUS, KEMUDIAN DIBERI CREAM/PETROLIUM JELLY
41
LANJUTAN………. MENGGANTI PAKAIAN DAN LAKEN PASIEN JIKA BASAH MENGGANTI PAKAIAN DAN LAKEN PASIEN JIKA BASAH MEMBERIKAN DUKUNGAN MENTAL MEMBERIKAN DUKUNGAN MENTAL MENGANJURKAN PASIEN UNTUK ISTIRAHAT DAN MENGURANGI AKTIVITAS FISIK MENGANJURKAN PASIEN UNTUK ISTIRAHAT DAN MENGURANGI AKTIVITAS FISIK MEMINTA PASIEN UNTUK MENGEMUKAKAN SITUASI STRESS HIDUPNYA DAN CARA MENGURANGINYA DARI DIARE AKIBAT STRESS MEMINTA PASIEN UNTUK MENGEMUKAKAN SITUASI STRESS HIDUPNYA DAN CARA MENGURANGINYA DARI DIARE AKIBAT STRESS MEMBERIKAN OBAT OBATAN DIARE SESUAI PROGRAM MEMBERIKAN OBAT OBATAN DIARE SESUAI PROGRAM
42
FECAL INCONTINANCE PASIEN DENGAN INCONTINANCE DAPAT DIBANTU DENGAN PROGRAM LATIHAN BAB HAL INI DAPAT DILAKUKAN SEBAGAI BERIKUT : 1. MENETAPKAN BERSAMA PASIEN WAKTU DALAM 1 HARI UNTUK MENGOSONGKAN SEHABIS MAKAN 2. MENYIAPKAN KEBUTUHAN AKAN KAMAR KECIL ATAU TOILER PADA WAKTU YANG KHUSUS 3. MEMBERIKAN MINUM KOPI HANGAT ATAU TEH PADA PAGI HARI UNTUK MERANGSANG PERISTALTIK 4. MEMBERIKAN PELEMBEK FECES PER ORAL ATAU LAXATIVE SUPPOSITORIA 30 DETIK LEBIH AWAL DARI DEFEKASI 5. MENGERJAKAN KEPADA PASIEN PADA WAKTU DI TOILET CONDONG KE DEPAN TERHADAP PANGGUL, TEKAN ABDOMEN DENGAN MENGGUNAKAN TANGAN DAN BERUSAHA KERAS SEBAGAI NORMALNYA DILAKUKAN 6. MEMBERIKAN KEBEBASAN DAN SUATU BATASAN WAKTU UNTUK DEFEKASI 7. MEMASUKKAN DIET PASIEN YANG CUKUP BAHAN KASAR DAN DIANJURKAN UNTUK EXERCISE
43
TINDAKAN FLATULANCE (KEMBUNG) 1. MEMBATASI MENELAN UDARA YANG BERLEBIHAN 2. MENURUNKAN RASA CEMAS 3. MEMBATASI MAKANAN YANG MENGANDUNG GAS 4. MEMBATASI MINUMAN YANG MENGANDUNG SODA 5. MEMBATASI MAKANAN PERMEN KARET 6. MEMBATASI DISEKITAR TEMPAT TIDUR SESERING MUNGKIN 7. MEMASANG RECTAL TUBE DAN NASO GASTRIC TUBE (INTERVENSI SPESIFIK)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.