Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehridha dharmawan Telah diubah "3 tahun yang lalu
1
Muchammad Saiful Kirom 3112030055 Dosen Pembimbing: Ridho Bayuaji,ST.MT.Ph.D NIP. 19730710 199802 1 002 Ir. M. Sigit Darmawan,M.EngSc.Ph.D NIP. 19630726 198903 1 003 PENGARUH SUHU PERAWATAN 60 0 C PADA BALOK LENTUR BETON GEOPOLIMER DI LINGKUNGAN KOROSIF
2
LATAR BELAKANG
3
GIRDER JEMBATAN SURAMADU DERMAGA SEMEN GRESIK, TUBAN DERMAGA PETIKEMAS, SURABAYA DERMAGA PETIKEMAS, SURABAYA
4
1 Ton semen portland = 1 Ton karbon dioksida (Davidovits, 1994)
5
Semen Portland dibuat dengan memanaskan campuran kapur dan tanah liat, atau bahan lain yang serupa dengan komposisi dan reaktivitas yang cukup kemudian dibakar dengan suhu sekitar 1450 0 C (Taylor, 1997)
6
Semen + pozzolanic
7
Left to right: Class C fly ash, Metakaolin, Silica Fume, Class F fly ash, Slag, Calcined Shale. Sumber: www.concretecountertopinstitute.com
8
1978, Joseph Davidovits Memperkenalkan istilah geopolimer untuk pertama kalinya.
9
100% Tanpa semen “Peluang yang sangat besar untuk mewujudkan beton yang ramah lingkungan”. (Hardjito, 2005)
10
RUMUSAN MASALAH
12
TUJUAN
13
MANFAAT Menjadi bahan struktur yang ramah lingkungan. Memiliki ketahanan yang lebih tinggi. Menjadi alternatif beton untuk konstruksi di daerah korosif seperti di lingkungan air laut Mengurangi produksi CO 2 sebagai hasil samping produksi semen portland. Memanfaatkan limbah pembakaran batu bara yaitu fly ash sebagai pengganti semen Portland. Memahami sifat mekanik dan kapasitas beton geopolimer.
14
METODOLOGI PERSIAPAN BAHAN PENYUSUN MIX DESAIN PEMBUATAN BENDA UJI PERAWATAN BENDA UJI PENGUJIAN
15
PERSIAPAN BAHAN PENYUSUN BINDERFILLER ADMIX- TURE BETON GEOPOLIMER
16
BINDER FLY ASHSODIUM SILIKAT SODIUM HIDROKSIDA
17
XRD - XRF Jenis Senyawa SiO 2 Al 2 O 3 CaOMgONa 2 OK2OK2OTiO 2 Fe 2 O 3 SO 3 P2O5P2O5 MnOSrO Kadar 23,326,7410,742,280,271,200,6811,620,940,170,100,51 HASIL UJI XRD HASIL UJI XRF
18
FILLER PASIRKERIKIL
19
PENGUJIAN
20
ADMIXTURE SUPERPLASTICIZER
21
MIX DESAIN Na2SiO 3 : NaOH = 1,5SUPERPLASTICIZER = 3% FLY ASHAIR UNTUK SP = 1% FLY ASHAIR UNTUK NaOH = 1% FLY ASH
22
MIX DESAIN UNTUK MEMBUAT 1m 3 MAKA DIPERLUKAN BAHAN PENYUSUN SEBAGAI BERIKUT:
23
PEMBUATAN BENDA UJI NOBENTUKPENGUJIANDIMENSI KOMBINASI PERAWATAN JUMLAH 1234 1SILINDERKUAT TEKAN10 X 20333312 2SILINDER UPV, HAMMER, KUAT BELAH 10 X 20333312 3SILINDERPOROSITAS5 X 10333312 4BALOKKUAT LENTUR10 X 15 X 70333312 DIRENCANAKAN TERDAPAT 4 KOMBINASI PERAWATAN, SETIAP KOMBINASI PERAWATAN DIBUAT 3 BENDA UJI.
25
1 HARI
27
KOMBINASI PERAWATAN 1 HARI OVEN-RUANG (O-R) OVEN-LAUT (O-L)
28
KOMBINASI PERAWATAN 1 HARI TANPA OVEN-RUANG (TO-R) TANPA OVEN-LAUT (TO-L)
29
UMUR123428 PENGECORAN OVEN TANPA OVEN SUHU RUANG AIR LAUT BONGKAR DIANGKAT DARI LAUT PENGUJIAN PERAWATAN BENDA UJI
30
PENGUJIAN ASTM C143-78ASTM C823-75ASTM C496-94ASTM C805 ASTM C597RILEM CPC 11.3ASTM C78-96
31
HASIL DAN ANALISA KUAT TEKAN KUAT BELAH POROSITAS UPV HAMMER TEST KUAT LENTUR SLUMP TEST
32
PENGUJIAN BASAH (SEGAR) SLUMP TEST Pengujian pada kondisi basah adalah dengan melakukan tes slump pada beton geopolimer segar.
33
KUAT TEKAN
34
KUAT BELAH
35
POROSITAS
36
UPV
37
HAMMER TEST
38
PENGUJIAN BALOK
39
BEBAN RETAK
40
BEBAN LELEH
41
BEBAN MAKSIMAL
42
PENGARUH KOMBINASI PERAWATAN
43
POLA RETAK
45
KESIMPULAN Beton geopolimer dengan pengaruh suhu perawatan 60 0 C selama 24 jam cenderung memiliki sifat mekanik yang lebih tinggi baik pada suhu ruang maupun air laut. Balok beton geopolimer dengan suhu perawatan 60 0 C selama 24 jam pada suhu ruang cenderung memiliki beban uji maksimal yang lebih tinggi dibandingkan pada air laut, namun memiliki pola retak yang sama.
46
SARAN Setting time dari beton geopolimer berbahan dasar fly ash tipe C terlalu cepat, lebih baik diganti dengan fly ash tipe F. Ganti fly ash tipe F untuk menaikkan kuat tekan, karena memiliki kandungan Si dan Al lebih banyak. Proses pembuatan benda uji harus lebih hati-hati dan presisi, agar data yang didapatkan valid.
47
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.