Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DASAR-DASAR K3 Apa itu K3 ? Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.K.M

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DASAR-DASAR K3 Apa itu K3 ? Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.K.M"— Transcript presentasi:

1 DASAR-DASAR K3 Apa itu K3 ? Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.K.M
WA Asesor dan Trainer Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2 PENGERTIAN K3 SECARA KEILMUAN
SECARA FILOSOFI “Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rokhaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur” SECARA KEILMUAN “Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja, kebakaran dan pencemaran lingkungan”

3 SECARA ETIMOLOGI Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat digunakan secara aman dan efisien dalam pemakaiannya.

4 Tujuan K-3 UNIVERSAL UU No. 1/1970 Mencegah terjadinya kecelakaan
Mencegah agar kecelakaan yang serupa tidak terulang kembali (repeated accident) Menjamin pekerja dapat mengembangkan potensinya sesuai harkat dan martabatnya sbg manusia UU No. 1/1970 Agar setiap TK terjamin keselamatannya untuk hidup & meningkatkan produksi kerja serta produktivitas nasional Agar orang lain yg berada di tempat kerja terjamin keselamatannya Agar sumber produksi dapat dipakai secara aman & efisien

5 Insiden K3 Pengertian Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi (termasuk insiden ialah keadaan darurat). Kecelakaan Kerja Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian). Nearmiss (hampir celaka) Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian). Kecelakaan Kerja Nearmiss (hampir celaka)

6 Piramida Kecelakaan Kerja
Setiap Terjadi 1 Kecelakaan Fatal/Kematian 10 Di dalamnya terdapat Kecelakaan Ringan Sebelumnya Insiden yang menimbulkan kerusakan alat/bahan sebelumnya Yang di dalamnya terdapat 30 Yang di dalamnya terdapat 600 Insiden (kejadian) Sebelumnya

7 Penyebab Kecelakaan Kerja
Penyebab Tidak Langsung Penyebab Dasar Penyebab Langsung Kecelakaan Kerja Kerugian Kurangnya Prosedur/Aturan. Kurangnya Sarana. Kurangnya Kesadaran. Kurangnya Kepatuhan. Faktor Pekerjaan. Faktor Pribadi. Tindakan Tidak Aman. Kondisi Tidak Aman. Kontak Dengan Bahaya. Kegagalan Fungsi. Manusia (Cedera, Keracunan, Cacat, Kematian, PAK). Mesin/Alat (Kerusakan Mesin/Alat). Material/Bahan (Tercemar, Rusak, Produk Gagal). Lingkungan (Tercemar, Rusak, Bencana Alam). Teori Efek Domino – H.W. Heinrich

8 Kerugian Kecelakaan Kerja
Biaya Langsung Biaya Pengobatan & Perawatan. Biaya Kompensasi (Asuransi). Rp. 1 Juta ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Biaya Tidak Langsung Kerusakan Bangunan. Kerusakan Alat dan Mesin. Kerusakan Produk dan Bahan/Material. Gangguan/Terhentinya Produksi. Biaya Administrasi. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat. Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja { Rp. 5 – 50 Juta (Biaya Kerusakan Aset Yang Tidak Diasuransikan) Rp. 5 – 3Juta Waktu untuk Investigasi. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang . Biaya Perekrutan dan Pelatihan. Biaya Lembur. Biaya Ekstra Pengawas. Waktu untuk Administrasi. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang Kembali karena Cedera. Kerugian Bisnis dan Nama Baik. (Biaya Lain-lain Yang Tidak Diasuransikan)

9 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja
Identifikasi dan Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja Pemantauan Kondisi Tidak Aman. Pemantauan Tindakan Tidak Aman. Pembinaan dan Pengawasan Pelatihan dan Pendidikan. Konseling & Konsultasi. Pengembangan Sumber Daya. Sistem Manajemen Prosedur dan Aturan. Penyediaan Sarana dan Prasarana. Penghargaan dan Sanksi.

10 Bahaya K3 Faktor Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang). Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif). Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi, Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi). Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual, Desain Tempat Keja/Alat/Mesin). Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi Negatif). Pengertian Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera dan atau penyakit akibat kerja (PAK). Sumber Manusia. Mesin. Material. Metode. Lingkungan. Jenis Tindakan. Kondisi.

11 “HAZARD/BAHAYA” Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya. Hazard dapat berupa : bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.

12 “DANGER” “SAFE” (Aman)
Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi bilamana terjadi accident “SAFE” adalah suatu kondisi sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan ke tingkat yang memadai (Aman)

13 Kecelakaan Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda PERMENAKER.03/MEN/1998

14 Kecelakaan Kerja Kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui Catatan : Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.

15 Akibat kecelakaan kerja
Kerusakan dan atau bentuk kerugian berupa cidera, sakit fisik atau mental, kematian, kerusakan properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.

16 DEFINISI INCIDENT Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident. Sakit Penyakit (ill health) : Kondisi kelainan fisik atau mental yang teridentifikasi berasal dari dan/atau bertambah buruk karena kegiatan kerja dan/atau situasi yang terkait pekerjaan.

17 DEFINISI NEARMISS Near miss adalah kondisi atau situasi dimana kecelakaan hampir terjadi. Secara sederhana dapat diartikan menjadi “hampir celaka”. (tidak ada cidera, tidak sakit dan tidak mati) Nyaris Terjadi / Hampir Kena / Close Call/ Kejadian berbahaya Insiden (nearmiss) perlu mendapat perhatian yang sama seperti kecelakaan. Kejadian yang sama apabila terulang mungkin berakibat cidera serius.

18 DEFINISI ACCIDENT Accident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan. Accident adalah suatu insident yang menyebabkan cidera, sakit penyakit atau kematian. -OHSAS

19 Sasaran K3 Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal maupun informal) Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi berjalan lancar

20 Teori Kecelakaan Kerja
Kerugian akibat kecelakaan kerja Teori Gunung Es : Kerugian yang timbul akibat adanya kecelakaan ada yang terlihat jelas, ada juga yang tidak jelas terlihat Kerugian langsung Penderitaan pribadi Rasa kehilangan keluarga korban Kerugian tak langsung : Kerusakan material Hilangnya peralatan Biaya akibat berhentinya produksi

21 TEORI DOMINO (William W. Heinrich 1930)
B C D E LINGKUNGAN SOSIAL SIFAT INDIVIDU PERBUATAN/ KONDISI BERBAHAYA KECELAKAAN CIDERA/RUSAK Bahwa untuk mencegah kecelakaan adalah cukup dengan membuang salah satu kartu domino atau memutus rangkaian mata rantai domino. (Diluar perusahaan) (Dalam perusahaan)

22 TEORI DOMINO (Bird & Germain (1986): Lemahnya Kontrol Penyebab Dasar
Penyebab Langsung INSIDEN KERUGIAN ACCIDENT

23 UNSAFE ACTION (Tindakan Tak Aman) UNSAFE CONDITION (Kondisi Tak Aman)
Penyebab Kecelakaan UNSAFE ACTION (Tindakan Tak Aman) UNSAFE CONDITION (Kondisi Tak Aman) Penyebab langsung

24 Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR LANGSUNG INSIDEN PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN OPERASI TANPA OTORISASI GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN KECEPATAN TIDAK LAYAK MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI PAKAI ALAT RUSAK PAKAI APD TIDAK LAYAK PEMUATAN TIDAK LAYAK PENEMPATAN TIDAK LAYAK MENGANGKAT TIDAK LAYAK POSISI TIDAK AMAN SERVIS ALAT BEROPERASI BERCANDA, MAIN-MAIN MABOK ALKOHOL, OBAT GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK APD KURANG, TIDAK LAYAK PERALATAN RUSAK RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS SISTEM PERINGATAN KURANG BAHAYA KEBAKARAN KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG KEBISINGAN TERPAPAR RADIASI TEMPERATUR EXTRIM PENERANGAN TIDAK LAYAK VENTILASI TIDAK LAYAK LINGKUNGAN TIDAK AMAN SEBAB LANGSUNG Bird & Germain (1986): 1. Lemahnya Kontrol: Tidak ada Program, Tidak ada standar, tidak terpenuhinya standar 2. Penyebab Dasar: Faktor personal dan faktor pekerjaan (pengetahuan dari pekerja, skill, motivation, physical or capability work problems.) 3. Penyebab Langsung: TTA & KTA 4. Insiden: Adanya kontak dengan energi/bahan-bahan berbahaya 5. Kerugian: Manusia, harta benda, proses produksi

25 HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi Subtitusi Rekayasa Teknis Segitiga terbalik: Porsinya APD terkecil (tingkat keefektifan dan kehandalan) Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri Rekayasa Administrasi APD

26 HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi Subtitusi Rekayasa Teknis Rekayasa Administrasi Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri Alat Pelindung Diri

27 HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO
Memindahkan Hazard yang bisa menyebabkan tersandung Membuang bahan kimia yang tidak diperlukan Menghilangkan proses-proses yang berbahaya Eliminasi Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri

28 HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO
Contoh : Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta Proses menyapu diganti dengan vakum Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan Subtitusi Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri

29 HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO
Contoh : Pemasangan alat pelindung mesin Pemasangan general dan local ventilation Pemasangan alat sensor otomatis Rekayasa Teknis Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri

30 HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO
Pemisahan lokasi Pergantian shift kerja Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan Contoh : Rekayasa Administrasi Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri

31 HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO
Helmet Safety Shoes Ear plug/muff Safety goggles Contoh : Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri APD

32 Terimakasih... SAFETY?


Download ppt "DASAR-DASAR K3 Apa itu K3 ? Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.K.M"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google