Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bercocok Tanam Tahunan Materi Kuliah Smt VI. Pengolahan lahan dan pemeliharaan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bercocok Tanam Tahunan Materi Kuliah Smt VI. Pengolahan lahan dan pemeliharaan."— Transcript presentasi:

1 Bercocok Tanam Tahunan Materi Kuliah Smt VI

2 Pengolahan lahan dan pemeliharaan

3 Pembersihan dilakukan dengan membersihkan semak belukar dan kayu-kayu kecil sehingga memudahkan penebangan pohon. Semak belukar dan kayu-kayu kecil sedapat mungkin ditebas/dibabat rata dengan permukaan tanah, kemudian baru kemudian dilanjutkan dengan tahap tebang/tumbang. Kriteria kayu atau tunggul yang tinggal sangat menentukan tahap tebang/tumbang ini karena menyangkut biaya, waktu dan keselamatan kerja. Alat yang diginakan umumnya adalah chain saw.

4 Untuk menebang kayu yang berdiameter kecildapat digunakan kapak biasa. Setelah penebasan/babat dan tebang/tumbang, semak belukar, kayu-kayu kecil dan batang dikumpulkan untuk dibakar. Pembakaran dilakukan bila kayu dan daun telah luruh, kering, dan rapuh, serta kulit kayu yang mengering. Pembakaran dilaksanakan sampai kayu dan daun menjadi abu.

5 Areal yang telah bebas dari semak belukar, kayu-kayu kecil, dan pohon besar, apalagi bila baru dibakar, biasanya cepat sekali menumbuhkan ilalang. Seperti diketahui ilalang merupkan gulma utama dari areal pertanian. Karena itu pengendaliannya harus dilakukan sesegera mungkin, sehingga sedapat mungkin areal telah bebas dari areal pada saat penanaman pohon pelindung. Pengendalian ilalang dapat dilakukan secara manual, kimiawi, maupun mekanis. Pembersihan areal sering juga diakhiri dengan tahap pengolahan tanah. Pengolahan tanah umumnya dilaksanakan dengan cara mekanis khususnya pada areal yang dibuka untuk penanaman kakao cukup luas.

6 Jarak Tanam Kakao

7 Jarak tanam ideal bagi tanaman kakao adalah jarak yang sesuai dengan perkembangan bagian atas tanaman serta cukup tersedianya ruang bagi perkembangan perakaran di dalam tanah. Dengan demikian pilihan jarak tanam erat kaitannya dengan sifat pertumbuhan, sumber bahan tanam, dan kesuburan areal.

8 Ditinjau dari segi produksinya : jarak tanam 3x3 m, jarak tanam 3x3 m, jarak tanam 4x2 m, dan jarak tanam 4x2 m, dan Jarak tanam 3,5x2,5 m Jarak tanam 3,5x2,5 m adalah sama, walaupun pertautan tajuk membutuhkan waktu lebih lama bila dibandingkan dengan jarak tanam 3x3 m. Karena itu, pilihan jarak tanam optimum bergantung pada : bahan tanam dan bahan tanam dan kejagurannya (besarnya pohon), kejagurannya (besarnya pohon), jenis tanah, dan jenis tanah, dan iklim areal yang dikehendaki. iklim areal yang dikehendaki.

9 Di Filipina, kakao ditanam dengan jarak tanam 3 x 3 m dan jarak tanam pohon pelindung 1,5 x 1,5 m bilamana areal yang hendak ditanami merupakan areal terbuka sepenuhnya. Di Malaysia Barat, kakao ditanam berjarak 3,2 x 3,2 m diantara barisan tanaman kelapa berjarak 8,64 x 8,64 m. Sedangkan di kebun Maryke PT. Perkebunan II - Medan, kakao ditanam dengan jarak 2,5 x 3,3 m dengan pohon pelindung berjarak 5 x 6 m.

10 P P P Pola Tanam Kakao

11 Untuk mendapatkan areal tanaman kakao yang baik dianjurkan untuk menetapkan pola tanam terlebih dahulu. Pola tanam erat kaitannya dengan ke optimuman jumlah pohon per ha, keoptimuman peranan pohon pelindung, dan meminimumkan kerugian yang timbul pada nilai kesuburan tanah serta biaya pemeliharaan.

12 Ada empat pola tanam yang dianjurkan, diantaranya adalah: 1. Pola tanam kakao segi empat, pohon pelindung segi e e e empat.Pada pola tanam ini, seluruh areal ditanami menurut jarak tanam yang ditetapkan. Pohon pelindung berada tepat pada pertemuan diagonal empat pohon kakao. 2. Pola tanam kakao segi empat, pohon pelindung segi tiga.Pada pola tanam ini, pohon pelindung terletak di antara dua gawangan dan dua barisan yang membentuk segi tiga sama sisi.

13 3. Pola tanam, kakao berpagar ganda, pohon p p p pelindung segi tiga.Pada pola tanam ini, pohon kakao dipisahkan oleh dua kali jarak tanam yangtelah ditetapkan dengan beberapa barisanpohon kakao berikutnya. Dengan demikian,terdapat ruang di antara barisan kakao yangbisa dimanfaatkan sebagai jalan untukpemeliharaan. 4. Pola tanam kakao berpagar ganda, pohon pelindung segi empat.

14 Pemeliharaan Tanaman Kakao Pemeliharaan Tanaman Kakao

15 1. PEMANGKASAN

16 1. Pemangkasan pohon pelindung tetap dilakukan agar dapat berfungsi untuk jangka waktu yang lama. Pemangkasan dilakukan terhadap cabang – cabang yang tumbuh rendahan lemah. Pohon dipangkas sehingga cabang terendah akan berjarak lebih dari 1 m dari tajuk tanaman cokelat. 1. Pemangkasan pohon pelindung tetap dilakukan agar dapat berfungsi untuk jangka waktu yang lama. Pemangkasan dilakukan terhadap cabang – cabang yang tumbuh rendahan lemah. Pohon dipangkas sehingga cabang terendah akan berjarak lebih dari 1 m dari tajuk tanaman cokelat. 2. Pemangkasan pada tanaman kakao merupakan usaha meningkatkan produksi dan mempertahankan umur ekonomis tanaman. Dengan melakukan pemangkasan, akan mencegah serangan hama dan penyakit, membentuk tajuk pohon, memelihara tanaman, dan memacu produksi. 2. Pemangkasan pada tanaman kakao merupakan usaha meningkatkan produksi dan mempertahankan umur ekonomis tanaman. Dengan melakukan pemangkasan, akan mencegah serangan hama dan penyakit, membentuk tajuk pohon, memelihara tanaman, dan memacu produksi.

17 P Pemangkasan ditujukan pada pembentukan cabang yang seimbang dan pertumbuhan vegetatif yang baik. Pohon pelindung juga dilakukan pemangkasan agar percabangan dan daunnya tumbuh tinggi dan baik. Pemangkasan ada beberapa macam yaitu : Pangkas Bentuk, dilakukan umur 1 tahun setelah muncul cabang primer (jorquet) atau sampai umur 2 tahun dengan meninggalkan 3 cabang primer yang baik dan letaknya simetris. Pangkas Pemeliharaan, bertujuan mengurangi pertumbuhan vegetatif yang berlebihan dengan cara menghilangkan tunas air (wiwilan) pada batang pokok atau cabangnya.

18 Pangkas Produksi, bertujuan agar sinar dapat masuk tetapi tidak secara langsung sehingga bunga dapat terbentuk. Pangkas ini tergantung keadaan dan musim, sehingga ada pangkas berat pada musim hujan dan pangkas ringan pada musim kemarau. Pangkas Restorasi, memotong bagian tanaman yang rusak dan memelihara tunas air atau dapat dilakukan dengan side budding.

19 2. Penyiangan

20 Tujuan penyiangan pada tanaman kakao adalah untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara dan mencegah hama dan penyakit. Penyiangan harus dilakukan secara rutin, minimal satu bulan sekali yaitu dengan menggunakan cangkul, aret, atau dicabut dengan tangan.

21 3. Pemupukan

22 Pemupukan dilakukan setelah tanaman kakao berumur dua bulan di lapangan. Pemupukan pada tanaman kakao yang belum menghasilkan dilaksanakan dengan cara menaburkan pupuk secara merata dengan jarak 15 cm – 50 cm (untuk umur 2 – 10 bulan) dan 50 cm – 75 cm (untuk umur 14 – 20 bulan) dari batang utama. Untuk tanaman yang telah menghasilkan, penaburan pupuk dilakukan pada jarak 50 cm – 75 cm dri batang utama.

23 Penaburan pupuk dilakukan dalam alur sedalam 10 cm. Banyaknya pupuk yang dibutuhkan setiap tahun untuk lahan seluas 1 ha. Adapun pemberian pupuk adalah pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali. Dosis pupuk lihat dalam tabel di samping ini : Penaburan pupuk dilakukan dalam alur sedalam 10 cm. Banyaknya pupuk yang dibutuhkan setiap tahun untuk lahan seluas 1 ha. Adapun pemberian pupuk adalah pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali. Dosis pupuk lihat dalam tabel di samping ini :

24 UMUR (bulan) Dosis pupuk Makro (per ha) Urea (kg) TSP (kg) MOP/ KCl (kg) 215 88 6 88 1025 12 1430 15 1830 4515 2230 4515 28160250 60 3216020025060 36140250 80 4214020025080 Tabel Pemupukan Tanaman Kakao

25 4. Penyiraman

26 Penyiraman tanaman kakao yang tumbuh dengan kondisi tanah yang baik dan berpohon pelindung, tidak perlu banyak memerlukan air. Air yang berlebihan menyebabkan kondisi tanah menjadi sangat lembab. Penyiraman pohon kakao dilakukan pada tanaman muda, terutama tanaman yang tidak diberi pohon pelindung.

27 Mesin pemecah buah kakao dan pemisah biji (pod breaker) Kapasitas. 3 ton/jam, penggerak motor bakar Honda 5,5 PK, Transmisi pulley dan sabuk karet V., Pemisah biji : ayakan SS, Rangka mesin : baja profil kotak

28 MESIN PENCACAH KULIT BUAH KAKAO (Skreader) Fungsi: Pencacah kulit buah kakao tipe silinder yang mudah dipindahkan dari UPH ke UPH yang lain dan memiliki kapasaitas pencacahan tinggi. Pencacahan sampai dengan kehalusan; Spesifikasi: Kapasitas: 7-10 m2 kulit buah kakao/jam (tergantung kondisi bahan), tipe: mobile, penggerak:motor diesel 20 HP., transmisi: puley dan sabuk karet v; Keunggulan: Kapasitas pencacahan tinggi dan relatif seragam, perawatan mudah dan murah, Rangka kuat, kokoh, dan menggunakan sistem knock- down, komakt sehingga mudah di pindahkan di areal kebun

29 PETI FERMENTASI Fungsi: Menghasilkan senyawa- senyawa calon pembentuk (precursor) rasa dan aroma khas cokelat di dalam biji kakao. Fleksibilitas dan Keunggulan: a. Perawatan mudah; b. Hasil fermentasi baik, suhu fermentasi tercapai, lapisan lendir terurai dan terlepas dari permukaan biji secara alami, serta terjadi perubahan nilai pH biji karena pembentukan senyawa-senyawa asam; Skala Individu: a. Peti kayu dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 50 cm; b. Waktu fermentasi selama 5 menit. Skala Kelompok: a. Rekator berbentuk peti dangkal dua deret (shallow box); b. Waktu fermentasi 5 hari ( 2 hari di deret pertama (atas), dan 3 hari di deret peti kedua (bawah); c. tahap pemindahan sekaligus berfungsi sebagai proses pembalikan biji

30 PEMERAS LENDIR KAKAO [depulper] Fungsi: a. Mengurangi kandungan lendir (pulp) dipermukaan biji kakao sehingga waktu fermentasi lebih singkat dan menurunkan tingkat keasaman biji kering; b. Lendir hasil pemerasan dapat diproses lanjut menjadi produk samping yang memiliki nilai tambah; c. Mudah dipindah-pindah. Fleksibilitas dan Keunggulan: a.Hasil pemerasan baik dan bersih; b. Perawatan mudah dan murah, serta mudah dioperasikan; c. Mudah dipindah-pindahkan. Spesifikasi Teknis : Kapasitas. 1-1,25 ton/jam, penggerak motor bakar Honda 5,5 PK, Transmisi pulley dan sabuk karet V.Pemisah lendir : ayakan SS., Rangka mesin : baja profil kotak

31 PENGERING (Dryer) Kapasitas 750kg - 1,5 ton /batch [1 batch = 50 jam] sumber panas : tungku kayu burner minyak tanah, nabati [sesuai kebutuhan] dengn 1 kipas aksial, Penggerak mesin diesel 7 PK eks. China/motor listrik ½ HP, Lantai pengering : Ayakan alumunium Sistem pemanasan biji : Tidak langsung lewat pipa pindah panas Rangka mesin : Baja profil kotak Kapasitas 2.5ton/batch [1 batch = 50 jam], sumber panas : tungku kayu burner minyak tanah, nabati [sesuai kebutuhan] dengn 2 kipas aksial, Penggerak mesin diesel 7 PK eks. China/motor listrik 1 HP, Lantai pengering : Ayakan alumunium, Sistem pemanasan biji : Tidak langsung lewat pipa pindah panas, Rangka mesin : Baja profil kotak

32 SORTASI KAKAO (grader) Fungsi: a. Meningkatkan produktivitas kerja sortasi manual; b. Biji kakao terkumpul dalam beberapa ukuran yang seragam berdasarkan tingkatan mutunya. Kompartemen I berupa pecahan biji dan biji kecil, kopartemen II biji mutu C, kopartemen III biji mutu A dan B, dan kopartemen IV biji mutu AA. Fleksibilitas dan Keunggulan: a. Perawatan mudah dan murah, serta mudah dioperasikan; b. Keseragaman mutu kosisten dan bersih; c. Sudut kemiringan dan kecepatan putar silinder sortasi mudah diatur. Spesifikasi Teknis: Kapasitas. 400 - 1200 kg/jam, penggerak motor listrik 1/2 HP/5,5 PK, transmisi pulley dan sabuk karet V. Pemisah biji : Ayakan SS Rangka mesin : Baja profil kotak

33 GUDANG PENYIMPANAN KAKAO DENGAN ATMOSFIR TERKENDALIFungsi: a. Menyimpan biji kakao kering hasil sortasi dalam waktu yang relatif lama sebelum dijual ke konsumen; b. Tujuan pemakaian gudang dengan atmosfir terkendali adalah untuk mencegah kerusakan mutu biji kakao secara mikrobiologis dan serangan hama gudang seperti serangga atau tikus. Fleksibilitas dan Keunggulan: a. Multikomoditi (kakao, jagung, gabah); Suhu dan kelembaban udara di dalam gudang mudah diatur. Spesifikasi Teknis: a. Kapasitas: 1120.000 kg kakao kering (ka. 12%) b. Jenis kipas: Aksial (3 buah, @ 8 sudu); c. Penggerak: Motor listrik 1/4 HP, 220 V, 1.440 rpm, single phase; d. Transmisi: Langsung; e. Sumber panas: Kolektor panas matahari; Luas bangunan: 200 m2; Bahan konstruksi: Besi baja, pasangan batu-bata, plat aluminium, fiber polycarbonat.

34 Mesin sangrai kakao [roaster] Kapasitas. 10 - 50 kg/batch [1 batch = 30-45 menit], sumber panas burner minyak tanah, minyak nabati [pilih sesuai kebutuhan] Penggerak motor listrik 1/2- 1 HP, 220 V., Dilengkapi dengan silinder pendingin dan kipas sentrifugal, Sistem pemanasan biji : tidak langsung lewat dinding sangrai yang terbuat dari pelat alumunium, Rangka mesin : Baja profil kotak

35 PEMISAH KULIT KAKAO (Desheller) Fungsi:Untuk memperbesar luas permukaan hancuran nib sehingga pada saat perlakuan pengempoan maupun pembuatan pasta dengan bantuan pemanasan massa kakao akan menerima panas yang lebih banyak dan seragam.Fleksibilitas dan Keunggulan: a.Perawatan mudah dan murah, serta mudah diperbaiki; b. Tenaga penggerak dapat motor listrik atao motor bakar; c. Hasil pengupasan baik. Spesifikasi Teknis : a. Kapasitas: 115 kg/jam; b. Penggerak: Motor listrik 1 HP, 220 V, 1.440 rpm, single phase; c. Transmisi: Pulley dan sabuk karet V; d. Dimensi: 800 x 600 x 1.450 mm; e. Bahan konstruksi: Besi bajan, plat besi.

36 ALAT PRES LEMAK KAKAO Fungsi:Untuk memisahkan lemak atau minyak dari nib kakao.Fleksibilitas dan Keunggulan: a.Multikomoditi (buah asam, jambu mete, biji mete, kulit buah kakao); b. Perawatan mudah dan murah, serta mudah dioperasikan; c. Hasil pengempoan baik. Spesifikasi Teknis : a. Kapasitas: 0,5 kg nib/batch; b. Unit pengpress: Dongkrak hidrolik, 20 ton; c. Dimensi: 600 x 600 x 1.200 mm; d. Bahan konstruksi: Besi baja, ulir baja, plat baja.

37 PEMASTA COKLEAT Fungsi:Melumatkan pecahan-pecahan nib pasca sangrai dengan menggunakan ulir (screw) sampai diperoleh pasta cokelat.Fleksibilitas dan Keunggulan: a.Pasta yang diperoleh bermutu baik; b. Perawatan mudah dan murah, serta mudah dioperasikan; c. Mudah diadopsi oleh perkebunan rakyat. Spesifikasi Teknis : a. Kapasitas: 5 kg/jam; b. Tipe: ulir; c. Penggerak: Motor listrik 1 HP, 220 V, 1.440 rpm, single phase d. Dimensi: 1.000 x 400 x 750 mm; f. Bahan konstruksi: Besi baja, plat aluminium.

38 PENGHALUS PASTA DAN PEMBUBUK COKLEAT Fungsi: Memperhalus partikel pasta dan bubuk cokelat; Fleksibilitas dan Keunggulan: a. Untuk proses pembubukan dan penghalusan pasta, b.Perawatan mudah dan murah, serta mudah dioperasikan, c. Hasil pembubukan dan penghalusan pasta baik; Spesifikasi: Kapasitas, Pemasta halus : 15 kg/batch, Pembubuk : 4 kg/batch; Penggerak:Motor listrik 2 HP; Pemanas:Elemen listrik 500 W; Transmisi:Pulley dan sabuk karet V; Bahan konstruksi:Besi baja, plat besi, plat aluminium


Download ppt "Bercocok Tanam Tahunan Materi Kuliah Smt VI. Pengolahan lahan dan pemeliharaan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google