MARKET AND COMPETITIVE SPACE PASAR DAN RUANG KOMPETITIF CHAPTER 2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMENT FEB UB.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MARKET AND COMPETITIVE SPACE PASAR DAN RUANG KOMPETITIF CHAPTER 2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMENT FEB UB."— Transcript presentasi:

1 MARKET AND COMPETITIVE SPACE PASAR DAN RUANG KOMPETITIF CHAPTER 2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMENT FEB UB

2 PASAR DAN RUANG KOMPETITIF 1.Pasar dan Strategi 2.Kesesuaian Kebutuhan dengan Manfaat Produk 3.Mendefinisikan dan Menganalisa Pasar Produk 4.Mendeskripsikan dan Menganalisa Pengguna Akhir 5.Menganalisa Kompetisi 6.Estimasi Ukuran Pasar 7.Mengembangkan Visi Strategis Tentang Masa Depan

3 1. Pasar dan Strategi Tantangan Pasar semakin kompleks, bergejolak dan saling terkait Pentingnya pandangan yang luas mengenai pasar Pentingnya mengembangkan visi tentang bagaimana pasar cenderung berubah di masa depan Pemantauan berkelanjutan diperlukan untuk Menemukan peluang yang menjanjikan Identifikasi pergeseran dalam persyaratan nilai Memahami posisi kompetitor Panduan target dan posisi keputusan

4 Peluang Diluar Kotak Kompetitif

5 Tantangan Dalam Perubahan Pasar Inovasi yang menggangu Ancaman komoditasi Membuat ruang pasar baru Perubahan cepat pasar

6 Inovasi yang menggangu munculnya fenomena konsumsi internet yang meningkat seiring dengan perkembangan ponsel pintar, Youtube dan kanal lain telah menyedot konsumen televisi konvensional. Ancaman komoditasi Memori chip, hard-disk drive, monitor, flash drive, keyboard dan komponen desktop dan laptop lainnya adalah produk komoditas karena harga adalah satu-satunya faktor pembeda antara vendor yang berbeda Contoh Kasus

7 Membuat ruang pasar baru Seiring perkembangan teknologi komunikasi gojek membuat aplikasi jasa transportasi online sehingga membuat ruang pasar baru yang sebelumnya dipegang moda transportasi lain. Perubahan cepat pasar Dominasi IOS dan Android tidak dapat dikejar oleh nokia, lambatnya perpindahan symbian ke windows dan digdayanya kompetitor membuat nokia kehilangan pasar dan terpuruk. Contoh Kasus

8 2. Menyesuaikan Kebutuhan dengan Manfaat Produk Orang dengan kebutuhan dan keinginan akan membeli manfaat yang diberikan oleh barang atau jasa Pasar produk akan mencocokkan dengan kebutuhan orang- orang, kebutuhan akan mengarahkan permintaan akan barang atau jasa kepada manfaat produk yang memuaskan mereka yang membutuhkan..

9 Merek pakaian dalam Victoria Secret menjawab kebutuhan pakaian dalam premium dengan menjaga keeksklusifan mereka, membuat harga yang diatas rata-rata dan kualitas yang jauh lebih baik, serta dikenakan diperagaan busana besar, hal-hal ini menjaga loyalitas konsumen sehingga bangga menggunakan merek tersebut. Contoh Kasus

10 3. Mendefinisikan dan Menganalisa Pasar Produk Tentukan batasan dan struktur produk pasar Struktur pasar produk Pedoman untuk definisi Membentuk pasar produk Tujuan analisa Merubah komposisi dari pasar Sejauh mana komplexitas pasar.

11 Menterjemahkan dan Menganalisa Produk Pasar

12 Menentukan Komposisi dari Produk Pasar

13 Membentuk Pasar Produk Struktur pasar priduk Ilustrasi makanan cepat saji

14 Membentuk Pasar Produk Ilustrasi struktur pasar produk

15 4. Mendeskripsikan dan Menganalisa Pengguna Akhir Setelah menentukan struktur pasar produk yang digunakan untuk mengembangkan profil pengguna akhir, pembeli diidentifikasikan dan dideskripsikan, persyaratan nilai ditunjukkan serta lingkungan yang mempengaruhi. Identifikasi dan mendeskripsikan pembeli Bagaimana pembeli membuat pilihan Pengaruh lingkungan

16 5. Menganalisa Kompetisi Kompetitor dipandang perusahaan dan merek sebagai pesaing di dalam pasar produk yang diminati. 1)Tetepkan arena kompetitif untuk umum, spesifik, dan varian produk pasar 2)Identifikasi kunci pesaing 3)Evaluasi kunci pesaing 4)Antisipasi kunci pesaing 5)Identifikasi dan evaluasi potensial kompetitor

17 Contoh Tingkatan Kompetisi

18 6. Estimasi Ukuran Pasar Bagian penting dari analisis kesempatan pasar adalah mengestimasi keadaan sekarang dan potensial besar dari pasar. Besar pasar biasanya diukur dengan penjualan dollar atau penjualan unit untuk pembeli, kuantitas pembelian rata-rata dan frekuensi dari pembelian 3 kunci mengukur besar pasar Potensial pasar Perkiraan penjualan Saham

19 6. Mengembangkan Visi Strategis Tentang Masa Depan Perkembangan pasar dan ruang kompetitif tidak dapat benar-benar diartikan dan dapat di prediksi, meskipun begitu signal dapat diidentifikasikan berguna untuk kemungkinan perubahan pasar. Masalah dalam mengembangkan visi strategis tentang masa depan Tahap kompetisi Antisipasi masa depan

20 Jurnal/Artikel

21 Strategi Pemasaran dan Pengembangan Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon yang Menggunakan Bahan Pewarna Alami Abstrak Tren pelanggan yang cenderung kembali ke alam selama ini mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Batik Trusmi untuk mengembangkan inovasi produk baru yang menggunakan bahan pewarna alami. Penelitian Borshalina (2012) membuktikan bahwa terdapat pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi dan terdapat pengaruh inovasi terhadap kinerja UKM Batik Trusmi dan ada pengaruh tidak langsung orientasi pasar terhadap kinerja melalui inovasi UKM Batik Trusmi. Hasil penelitian Borshalina (2012) menunjukkan bahwa kinerja UKM Batik Trusmi dipengaruhi oleh inovasi para pelakunya dalam memenuhi orientasi pasar atau kebutuhan konsumennya. Untuk memenuhi tren konsumen dan dalam meminimalisir permasalahan limbah yang dihasilkan dari bahan pewarna sintetik tersebut, UKM Batik Trusmi berinovasi dengan menggunakan bahan pewarna alami seperti daun mangga, kulit pohon, kulit kayu mahoni, tembakau, kulit nila, kulit pohon jengkol. Terlepas dari semua itu, diakui harga batik yang diwarnai dengan bahan pewarna alami lebih mahal dibandingkan batik yang diwarnai dengan pewarna sintetis. Inilah tantangan yang dihadapi UKM Batik Trusmi, bagaimana memproduksi batik yang ramah lingkungan sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

22 Jurnal/Artikel Introduction industri batik yang berkembang di wilayah Trusmi-Kabupaten Cirebon menggunakan motif batik pesisir yang merupakan keunikan daerahnya. Industri Batik Trusmi dikembangkan oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Meningkatnya jumlah UKM batik Trusmi dapat dilatarbelakangi oleh kondisi perekonomian yang semakin kondusif dan juga dilatarbelakangi oleh orientasi pasar UKM, learning organization UKM, orientasi kewirausahaan UKM, dan inovasi UKM (Borshalina, 2012 ). Penelitian Borshalina (2012) menunjukkan adanya pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi; ada pengaruh terhadap kinerja UKM pengusaha Batik Trusmi dan ada pengaruh tidak langsung orientasi pasar terhadap kinerja melalui inovasi pada UKM pengusaha Batik Trusmi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja UKM pengusaha Batik Trusmi dipengaruhi oleh inovasi agen dalam memenuhi orientasi pasar atau kebutuhan konsumennya Orientasi pasar internasional saat ini, pasar Jepang dan Eropa khususnya, menginginkan produk batik yang ramah alam (Sancaya Rini, dalam Clean Batik Initiative/ CBI, 2013). Hal ini didasari oleh kenyataan akan dampak buruk dari penggunaan bahan kimia berbasis pewarna sintetik yang berlebihan dalam industri batik. Dalam upaya meminimalisasi permasalahan limbah tersebut, para pengusaha UKM Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon, khususnya dalam pengolahan pewarna batik unggulan di desa-desa tersebut, memanfaatkan berbagai bagian tanaman, Harus diakui harga batik yang diwarnai dengan bahan pewarna alam lebih mahal. Hal tersebut menjadi tantangan bagi UKM pengusaha Batik Trusmi untuk dapat memproduksi batik ramah lingkungan secara berkelanjutan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bermaksud mengusulkan beberapa strategi pemasaran dan pengembangan Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon dengan menggunakan bahan pewarna alami yang dianggap ramah lingkungan sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

23 Jurnal/Artikel Tinjauan Pustaka 1.Strategi pemasaran 1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Machmud Machfoedz (2005:73), “strategi pemasaran adalah rencana yang memungkinkan suatu perusahaan untuk memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuannya.” Dalam implementasinya di lapangan, strategi pemasaran sangat erat kaitannya dengan bauran pemasaran. Seperti yang dijelaskan oleh Marwan Asri (2001: 30) bahwa strategi pemasaran dapat berarti mengandung dua faktor yang terpisah tetapi bagaimanapun juga berkaitan erat yaitu berkaitan dengan bauran pemasaran. Pasar sasaran adalah sekelompok konsumen homogen yang menjadi tujuan pasar, sedangkan bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat elemen: perencanaan produk, penetapan harga, sistem distribusi, dan promosi untuk memenuhi kebutuhan pasar sasaran dan pada waktu yang sama digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemasaran. 1.2 Konsep Dasar Strategi Pemasaran Konsep yang melandasi strategi Pemasaran adalah sebagai berikut: a. Pasar sasaran : Penentuan pasar sasaran meliputi daya tarik masing-masing segmen pasar dan pemilihan satu atau lebih segmen berbeda yang akan dimasuki.. Dalam mengevaluasi beberapa pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan tiga faktor utama yaitu Ukuran dan pengembangan segmen, daya tarik struktur segmen, tujuan dan sumber korporasi.

24 Jurnal/Artikel Tinjauan Pustaka b. Bauran Pemasaran: William J. Santon mendefinisikan Bauran Pemasaran sebagai kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti penting dari sistem pemasaran perusahaan: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan, sistem distribusi atau lokasi (Swastha, 2007:6). Sedangkan Kotler dan Keller (2012) mendefinisikan bauran pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dikendalikan menyerupai kombinasi untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di pasar sasaran. Jadi, dari pendapat di atas bauran pemasaran terdiri dari empat variable yaitu Produk, Harga, Tempat (distribusi), dan Promosi. -Produk adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan kepuasan di pihak penggunanya, atau dapat dikatakan produk adalah tumpukan atau satuan atribut yang secara bersama-sama dapat memuaskan kebutuhan seseorang, seperti warna, kemasan, harga, kegunaan, dan lain-lain ( Asri, 2001:204) -Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang jika memungkinkan) yang diperlukan untuk mendapatkan kombinasi barang dan jasanya” (Swastha dan Irawan, 2000: 241) -Promosi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk memperkenalkan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, menginformasikan kekhasan, mengubah sikap atau mendorong orang untuk bertindak (dalam hal ini untuk membeli) Fandy Tjiptono (2008:222)

25 Jurnal/Artikel Tinjauan Pustaka 2. Strategi Pengembangan Pengusaha Kecil dan Menengah 2.1 Strategi Pengembangan Pasar Menurut Kotler, Strategi Pengembangan Pasar adalah strategi yang berpangkal dan mengacu pada upaya untuk meningkatkan penjualan suatu produk saat ini dengan mencari pasar baru yang memiliki kebutuhan dan dapat dipenuhi oleh produk yang dibuat oleh korporasi (Kotler, 2000). :107). 2.2 Strategi Pengembangan Produk Baru Pengertian produk baru dapat berupa produk asli, produk dengan beberapa perbaikan, produk dengan beberapa modifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha penelitian dan pengembangan. Selain itu, bisa juga berdasarkan pendapat konsumen terhadap produk yang bersangkutan, apakah produk tersebut benar-benar baru bagi mereka atau tidak. Booz, Allen, dan Hamilton (dalam Hiam dan Schewe, 2004; Kotler dan Keller, 2012; Staton et al., 2001) mengidentifikasi 6 kategori produk baru berdasarkan kebaruannya yaitu : produk yang benar-benar baru, lini produk baru, penambahan lini produk yang sudah ada sebelumnya, perbaikan sebagai revisi atas produk yang ada; perbaikan produk entah bagaimana dianggap sebagai produk baru atau dari versi baru atau model yang telah diperbaiki untuk menggantikan produk lama, reposisi, mengurangi biaya.

26 Jurnal/Artikel Tinjauan Pustaka 3. Meningkatkan Partisipasi Pemerintah Pada umumnya pengusaha kecil dan menengah memiliki modal yang kecil dan hal ini juga menentukan keberhasilan strategi pembinaan dan pengembangan di bidang permodalan, termasuk bagaimana pemerintah dan masyarakat mengimplementasikan konsep permodalan untuk membantu para pengusaha kecil dan menengah tersebut. Arah pengelolaan pembangunan yang secara khusus menitikberatkan pada penyediaan modal perlu ditetapkan strategi sebagai berikut : 1. Mengintegrasikan dan memperkuat tiga aspek: bantuan moneter, bantuan teknis, dan program penjaminan. 2. Mengoptimalkan penetapan bank dan lembaga pembiayaan mikro bagi pengusaha kecil dan menengah. 3. Optimalisasi realisasi perencanaan bisnis perbankan dalam pemberian kredit usaha kecil bisnis pengusaha. 4. Bantuan teknis yang efektif, bekerjasama dengan asosiasi, konsultan swasta, perguruan tinggi, dan terkait lembaga. 5. Meningkatkan ketersediaan lembaga penjaminan kredit. Memperkuat lembaga keuangan mikro untuk memberikan pelayanan kepada rakyat/masyarakat miskin (Partomo, 2004; 32)

27 Jurnal/Artikel Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif diperlukan untuk memungkinkan situasi kehidupan nyata terungkap. Data kualitatif ini dilengkapi dengan pengumpulan beberapa informasi untuk variabel yang mungkin mempengaruhi temuan. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran tentang pemasaran strategi dan pengembangan Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon dengan menggunakan bahan pewarna alam yang ramah lingkungan sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi untuk membantu dalam memahami tentang strategi pemasaran dan pengembangan Batik Trusmi, maka tidak diharapkan atau diinginkan bahwa hasilnya akan digeneralisasikan atau dialihkan ke subjek atau populasi yang lebih luas.

28 Jurnal/Artikel Result 1.Inovasi Pengembangan Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon Menggunakan Bahan Pewarna Alami Yang Ramah Lingkungan Inovasi pengembangan Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon yang menggunakan bahan pewarna alami yang ramah lingkungan. Dengan bimbingan Clean Batik Innovative (CBI) tentang penggunaan bahan pewarna alami yang disampaikan oleh beberapa ahli yang diakui, UKM Batik Trusmi semakin percaya diri untuk menggunakan bahan pewarna alami dari lingkungannya. CBI berharap dapat menghilangkan beberapa mitos yang tersebar luas bahwa bahan pewarna alami sulit dibuat dan memiliki warna yang terbatas. Dalam konsumsi yang berkelanjutan, CBI kemudian menaruh perhatian untuk meningkatkan kesadaran konsumen dan mempromosikan Batik Trusmi yang ramah lingkungan, serta mendorong UKM Batik Trusmi untuk memasarkan Batik Trusmi yang ramah lingkungan. Untuk mengaktifkan UKM Batik Trusmi, CBI membimbing UKM Batik Trusmi pada konsep pemasaran dengan empat P bauran pemasaran yaitu penetapan harga, promosi, distribusi/penempatan dan produk; negosiasi harga, desain dan pengembangan serta pameran sebagai promosi produk. Pembinaan pemasaran merupakan pemicu perubahan yang baik untuk memberikan semangat kepada UKM Batik Trusmi untuk terjun ke dalam praktik produksi batik yang lebih ramah lingkungan, khususnya dengan menggunakan bahan pewarna alami, sehingga UKM Batik Trusmi terpaksa menerapkan strategi pemasaran dalam kemasan, masalah promosi, harga, pemilihan warna dan motif, serta strategi pemasarannya.

29 Jurnal/Artikel Result 2. Faktor Pendukung dan Kendala Implementasi Strategi Pemasaran Batik Trusmi dengan Bahan Pewarna Alami Pengembangan pasar dilaksanakan karena dengan adanya pengembangan pasar dan perluasan jangkauan pasar baru diharapkan dapat menjaga kelangsungan hidup UKM Batik Trusmi dan juga mengembangkan usahanya untuk menghasilkan keuntungan yang nantinya dapat menjamin kelanjutan usahanya. Strategi pengembangan produk baru dengan bahan pewarna alam yang diterapkan oleh UKM Batik Trusmi memiliki beberapa alasan sebagai berikut : 1. Sejalan dengan orientasi konsumen yang cenderung kembali ke alam yang dapat memuaskan dan juga menarik konsumen, UKM Batik Trusmi menemukan dirinya untuk menyesuaikan diri dengan tren konsumen. 2. UKM Batik Trusmi ingin menampilkan produknya di arena pemasaran dengan tampilan yang berbeda dibandingkan dengan batik dari daerah lain ; Batik Trusmi memiliki keunikan tersendiri dengan warnanya yang natural. Faktor pendukung pelaksanaan pengembangan pemasaran antara lain : 1. Tersedianya banyak peminat Batik Trusmi yang terbukti ramah lingkungan. 2. Memiliki stok bahan baku dan bahan pewarna alami yang cukup untuk memudahkan pembuatan barang yang seharusnya dijadikan batik. 3.Memiliki sumber daya manusia yang handal untuk menghadirkan kreativitas.

30 Jurnal/Artikel Result 2. Faktor Pendukung dan Kendala Implementasi Strategi Pemasaran Batik Trusmi dengan Bahan Pewarna Alami Pengembangan pasar dilaksanakan karena dengan adanya pengembangan pasar dan perluasan jangkauan pasar baru diharapkan dapat menjaga kelangsungan hidup UKM Batik Trusmi dan juga mengembangkan usahanya untuk menghasilkan keuntungan yang nantinya dapat menjamin kelanjutan usahanya. Strategi pengembangan produk baru dengan bahan pewarna alam yang diterapkan oleh UKM Batik Trusmi memiliki beberapa alasan sebagai berikut : 1. Sejalan dengan orientasi konsumen yang cenderung kembali ke alam yang dapat memuaskan dan juga menarik konsumen, UKM Batik Trusmi menemukan dirinya untuk menyesuaikan diri dengan tren konsumen. 2. UKM Batik Trusmi ingin menampilkan produknya di arena pemasaran dengan tampilan yang berbeda dibandingkan dengan batik dari daerah lain ; Batik Trusmi memiliki keunikan tersendiri dengan warnanya yang natural. Faktor pendukung pelaksanaan pengembangan pemasaran antara lain : 1. Tersedianya banyak peminat Batik Trusmi yang terbukti ramah lingkungan. 2. Memiliki stok bahan baku dan bahan pewarna alami yang cukup untuk memudahkan pembuatan barang yang seharusnya dijadikan batik. 3.Memiliki sumber daya manusia yang handal untuk menghadirkan kreativitas.

31 Jurnal/Artikel Result Pendukung strategi pengembangan produk baru adalah: 1. Memiliki pelanggan tetap yang akan menyerap hasil pengembangan produk. 2. Tersedianya transportasi yang baik. 3. Mekanisme cepat, pesanan pelanggan dapat diberikan dengan cepat sesuai dengan keinginan pelanggan. Selain faktor pendukung, juga terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan strategi pengembangan pemasaran, yaitu : 1. Konkurensi antar pengrajin batik dimana pengrajin batik dari luar Trusmi juga memproduksi batik sejenis dengan harga lebih murah. 2. Pembayaran yang tertunda oleh pelanggan. 3. Sulitnya menemukan area penjualan. Beberapa kendala penerapan strategi pengembangan produk baru adalah : 1. Tidak tersedianya bahan pendukung yang terkadang terjadi. 2. Para buruh yang enggan membatik yang dianggap terkadang terlalu rumit. 3. Biaya pembuatan produk baru yang relatif tinggi.

32 Jurnal/Artikel Result 3. Solusi Kendala Penerapan Strategi Pemasaran Batik Trusmi dengan Bahan Pewarna Alami Adanya kendala dalam implementasi strategi pemasaran UKM Batik Trusmi memaksa para pengrajin batik untuk membatik melalui beberapa tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain dengan (a) apabila terjadi ketidaktersediaan bahan pendukung batik, maka pengrajin mengubah atau mengganti bahan dengan persetujuan konsumen sebelumnya; (b) Ketika para buruh enggan membuat model batik dengan bahan pewarna alami, maka UKM Batik Trusmi mencoba memberikan masukan kepada para pengrajin batik agar dengan bahan pewarna alami batik cepat laku di pasaran; dan (c) pada saat biaya pembuatan produk baru relatif tinggi, maka UKM Batik Trusmi akan menghitung biaya produksi dengan mempertimbangkan pembuatan batik yang berkualitas. Adapun solusi atas kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan strategi pengembangan pasar antara lain : 1. Untuk kesepakatan pasar khususnya pada harga produk lain yang lebih murah, UKM Batik Trusmi akan menghitung kembali biaya produksi dari produk, dan kemudian menentukan harga standarnya. 2. Mencari tahu wilayah pemasaran dilakukan dengan sesegera mungkin mengirimkan produk baru ketika ditemukan pesanan tidak memadai.

33 Jurnal/Artikel Conclusion Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.Kecenderungan pelanggan yang cenderung kembali ke alam membuat UKM Batik Trusmi menerapkan inovasi dalam mengembangkan produk baru menggunakan bahan pewarna alami. Harga jual menjadi lebih tinggi dan hal ini dikelola dengan mencondongkan kualitas agar dapat diterima oleh pelanggan. 2.Beberapa faktor pendukung pengembangan pasar antara lain : a. Banyaknya peminat batik Trusmi yang ramah lingkungan b. Memiliki bahan baku dan bahan pewarna alam yang cukup sehingga mudah untuk menghasilkan bahan-bahan yang harus dibuat menjadi batik c. Sumber daya manusia yang cukup, sehingga mudah didapat dengan kreativitas yang tinggi. Sedangkan untuk faktor kendala a.konkurensi antar pengrajin batik karena pengrajin batik dari luar Trusmi juga memproduksi produk batik yang sejenis dengan harga jual yang lebih rendah atau lebih murah b.pembayaran oleh pelanggan adalah ditunda c.kesulitan menemukan wilayah pemasaran d. terkadang bahan pendukung tidak tersedia atau habis e. para buruh terkadang enggan melakukan pekerjaan membatik yang dianggap rumit f.biaya produksi produk baru relatif tinggi.

34 Jurnal/Artikel Conclusion 3. Beberapa tindakan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain (a) jika bahan pendukung telah habis atau tidak tersedia, diminta persetujuan dari pelanggan untuk mengganti dengan bahan lain; (b) jika tenaga kerja enggan mengerjakan model batik dengan bahan pewarna alami, maka UKM Batik Trusmi akan menjelaskan kembali memberikan masukan agar batik dengan bahan pewarna alami cepat laku di pasaran; dan (c) jika biaya produksi produk baru relatif tinggi maka UKM Batik Trusmi akan menghitung ulang biaya dengan mempertimbangkan kualitas yang tinggi.

35 THANK YOU


Download ppt "MARKET AND COMPETITIVE SPACE PASAR DAN RUANG KOMPETITIF CHAPTER 2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMENT FEB UB."
Iklan oleh Google