Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FISIOLOGI UPPER (MULUT-LAMBUNG) SARAH VERONIKA SIANIPAR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FISIOLOGI UPPER (MULUT-LAMBUNG) SARAH VERONIKA SIANIPAR"— Transcript presentasi:

1 FISIOLOGI UPPER (MULUT-LAMBUNG) SARAH VERONIKA SIANIPAR 1810211131

2 MULUT FUNGSI MENGUNYAH: 1.Menggiling dan memecahkan makanan menjadi potongan2 yg lebih kecil  mudah ditelan 2.Mencampur makanan dengan liur 3.Merangsang kuntum kecap MULUT: pintu masuk saluran cerna, tidak terdapat penyerapan nutrien BIBIR: membantu mengambil, menuntun, dan menampung makanan di mulut, penting untuk artikulasi KUNTUM KECAP / TASTE BUDS GIGI: mastikasi / mengunyah (pengirisan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan)

3 SALIVA FUNGSI SALIVA/LIUR: 1.Liur memulai pencernaan karbohidrat dimulut melalui kerja amilase liur 2.Liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel makanan 3.Memiliki sifat antibakteri (efek 4x lipat): lisozim (melisiskan bakteri dengan merusak dinding sel), glikoprotein (mengikat antibodi IgA), laktoferin (mengikat zat besi yg diperlukan u/ multiplikasi bakteri), membilas bahan yg mungkin berfungsi sbg sumber makanan bakteri 4.Bahan pelarut molekul yg merangsang kuntum kecap 5.Membantu bicara 6.Berperan penting dalam higine mulut  memnilas residu makanan 7.Kaya akan bikarbonat : meneralkan asam yg dihasilkan makanan dan bakter  mencegah karies gigi -Saliva mengandung 99,5% H20 dan 0,5% elektrolit dan Protein -Protein liur yg terpenting: amilase, mukus, dan lisoz im

4 KONTROL SEKRESI LIUR REFLEKS LIUR SEDERHANA: terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor tekan di dlm rongga mulut berespon terhadap keberadaan makanan. REFLEKS LIUR TERKONDISI / DIDAPAT: terjadi tanpa stimulasi oral. Ex: berpikir, melihat, mencium makanan dapat memicu salivasi Sekitar 1-2 liter dikelurkan setiap hari Respons simpatis dan parasimpatis di kelenjar liur tidak antagonistik. Stimulasi simpatis maupun parasimpatis meningkatkan sekresi liur, tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanismenya berbeda. Stimulasi parasimpatis: dominan dalam sekresi liur, menghasilkan liur encer, berjumlah beasr, kaya enzim Stimulasi simpatis: volume terbatas, kental, kaya mukus Karena stimulasi simpatis menghasilkan lebih sedikit liur, mult terasa lebih kering dari biasanya selama keadaan sistem simpatis dominan, misalnya situasi penuh stress. Sekresi liur adalah satu-satunya sekresi pencernaan yg seluruhnya berada dibawah kontrol saraf

5 KONTROL SEKRESI LIUR

6 FARING DAN ESOFAGUS FARING adalah saluran bersama u/ sist. Pencernaan dan pernapasan Esofagus adalah saluran berotot yg relatif lurus yg terbentag antara faring dan lambung Esofagus dijaga di kedua ujungnya o/ sfingter Sfingter esofagus atas: sfingter faringoesofagus  mencegah udara masuk saluran cerna sewaktu bernapas Sfingter esofagus bawah: sfingter gastroesofagus  mencegah reflux isi lambung Sekresi esofagus seluruhnya terdiri dari mukus: melndungi esofagus dari cedera oleh asam atau sisi makanan yg tajam, getah lambung jika terjadi reflux MENELAN adalah proses memindahkan makanan dari mulut melalui esofagus hingga ke lambung Pusat menelan: di medula batang otak

7

8

9 LAMBUNG Lambung adalah rongga seperti kantong berbentuk J yg trletak diantara esofagus dan usus halus Dibagi menjadi 3 bagian: –Fundus: lap. Otot polos relatif tipis, tidak mengandung makanan hanya mengandung kantong gas –Korpus: lap. Otot polos relatif tipis, tempat penyimpanan makanan –Antrum: otot jauh lebih tebal, terjadi pencampuran makanan Sfingter pilorus: bagian terminal lambung, sbg sawar antara lambung dan bagian atas usus halus (duodenum)

10 3 FUNGSI UTAMA LAMBUNG: 1. Menyimpan makanan yg masuk hingga dapat disalurkan ke usus halus 2.Mengeluarkan asam hdroklorida (HCL) dan enzim yg memulai pencernaan protein 3.Melakukan gerakan mencampur lambung: makanan yg tertelan dicampur dgn sekresi lambung u/ menghasilkan kimus Ketika kosong lambung memiliki volume sekitar 50 mL, tetapi volum lambung dapat bertambah hingga 1L Bagian interior lambung membentuk lipatan-lipatan dalam. Sewaktu makan, lipatan menjadi lebih kecil dan nyaris mendatar (RELAKSASI RESPTIF)

11

12 4 FAKTOR DUODENUM YG MEMPENGARUHI LAJU PENGOSONGAN LAMBUNG Lemak: paling efektif dalam memperlambat pengosongan lambung, penyerapan dan pencernaan lemak berlangsung lebih lama dan hanya berlangsung di lumen usus halus Asam: asam yg belum ternetralkan di duodenum menginduksi pelepasan sekretin, yaitu hormon yg akan memperlambat pengosongan isi lambung yg asam sampai netralisasiselesai Hipertonisitas: pengosongan lambung secara refleks dihambat jika terjadi peningkatan osmolaritas isi duodenum Peregangan: kimus yg terlalu banyak di duodenum akan menghambat pengosongan lambung

13

14 Setiap hari lambung mensekresi 2 liter getah lambung Sel2 yg mengeluarkan getah lambungberada di lapisan lambung dalam (mukosa lambung) dibagi jadi 2: –Mukosa Oksintik: melapisi korpus dan fundus –Daerah kelenjar pilorus /PGA: melapisi antrum Di dinding sumur gastrik dan kelenjar mukosa oksintik ditemukan 3 jenis sel sekretorik eksokrin lambung: –Sel mukus: mengeluarkan mukus encer –Sel utama / chief cell: menghasilkan prekorsor pepsinogen –Sel parietal / oksintik: mengeluarkan HCL dan faktor intrinsik (penting u/ reabsorbsi vitamin B12.)

15

16

17 MEKANISME SEKRESI HCL

18

19 FUNGSI HCL: 1.Mengaktifkan prekursor enzim Menyebabkan denaturasi protein 2.Bersama lisozim liur, HCL membunuh mikroorganisme yg tertelan bersama makanan 3.pepsinogen menjadi enzim aktif, pepsin 4.Mengurangi ukuran partikel makanan besar mjd lebih kecil

20 AKTIVASI PEPSINOGEN MENJADI PEPSIN

21 Permukaan mukosa lambung ditutupi oleh mukus, berfungsi sebagai sawar protektif terhadap beberapa bentuk cedera yg dapat mengenai mukosa lambung: –Melindungi mukosa lambung dari cedera mekanis –Mencegah dinding lambung mencerna dirinya sendiri –Karena bersifat basa, mukus membantu melindungi lambung dari cedera asam di lapisan dalam lambung

22 Sel G mengeluarkan hormon gastrin ke dalam darah Sel mirip enterokrimafin (ECL): mengeluarkan histamin Sel D: mengeluarkan somatostatin Ketiga faktor regulatorik dari sumur gastrik ini bersama dengan neurotransmitter Ach berperan mengontrol getah pencernaan lambung ACH, gastrin, dan histamin: stimulasi sekresi HCL Somatostatin: menghambat sekrsi HCL

23 Asetilkolin (ACH): merangsang sel parietal dan sel utama / chief cell serta sel G dan sel ECL / mirip enterokromafin Sel G: MENGELUARKAN HORMON GASTRIN, –gastrin merangsang sel parietal dan sel utama manghasilkan getah lambung yg sangat asam –Gastrin secara tidak langsung mendorong sekresi HCL dgn merangsang ECL u/ mengeluarkan histamin, yg juga merangsang sel parietal –Gastrin adalah faktor utama yg menyebabkan peningkatan sekresi HCL Histamin: mempercepat sekresi HCL,dan memperkuat aksi ACH dan gastrin Somatostatin: dibebaskan dari sel D sebagai umpan balik negatif (-) u/ menghambat sekresi sel parietal, sel G, dan sel ECL

24

25

26 SAWAR MUKOSA LAMBUNG MELINDUNGI LAMBUNG DARI SEKRESI LAMBUNG


Download ppt "FISIOLOGI UPPER (MULUT-LAMBUNG) SARAH VERONIKA SIANIPAR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google