Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehANQI TAMYIZAH ANQI Telah diubah sekitar setahun yang lalu
1
Penyusunan Modul Ajar (MA) Intra Acuan : Panduan Pembelajaran dan Asesmen dan Kep BSKAP No 033/H/KR/2022
2
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) Memahami Capaian Pembelajaran (CP) 1 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran 2 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 3 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 4
3
Acuan : Panduan Pembelajaran dan Asesmen dan Kep BSKAP No 033/H/KR/2022 Rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran Modul Ajar
4
Mari Mulai dari Diri Kita 1.Bagaimana pendidik di lingkungan Bapak/Ibu menyusun dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen di kelas? 2.Bagaimana penerapan asesmen awal dan diferensiasi dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan? 3.Bagaimana komposisi asesmen formatif dan sumatif yang telah Bapak/Ibu laksanakan? 4.Apa bentuk asesmen yang selama ini Bapak/Ibu lakukan?
5
Pertanyaan Reflektif
6
Jelas dokumen mudah dipahami Merupakan merupakan aktivitas untuk merumuskan: a.capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran; b.cara untuk mencapai tujuan belajar; dan c.cara menilai ketercapaian tujuan belajar. Perencanaan Pembelajaran Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar ProsesKepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Perencanaan Pembelajaran dituangkan dalam bentuk yang: Sederhana dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran Fleksibel dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran Perlu diketahui “Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.”
7
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Modul Ajar 2 Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen- komponen dalam RPP. Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran Komponen minimum dalam modul ajar ●Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) ●Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan. ●Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran ●Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) ●Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan. ●Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya ●Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya ●Media pembelajaran yang digunakan, termasuk misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
8
“Komponen dalam Perencanaan Pembelajaran ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya” Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar ProsesKepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat: Perlu diketahui Tujuan Pembelajar an Langkah/ Kegiatan Pembelajara n Penilaian/ Asesmen Pembelajar an Memuat kompetensi dan lingkup materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan ●Kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan dan tahapan perkembangan peserta didik ●Menunjukkan bagaimana media pembelajaran digunakan Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kesiapan dan hasil belajar peserta didik (untuk pendidikan khusus memperhatikan kebutuhan peserta didik) Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan kebutuhannya. Penyederhanaan ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan mengembangkan aktivitas pembelajaran dan penilaian (asesmen)
9
“Komponen dalam Perencanaan Pembelajaran ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya” Komponen Lengkap Modul Ajar Perlu diketahui Satu modul ajar biasanya berisi rancangan pembelajaran untuk satu tujuan pembelajaran berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun
10
Perlu diketahui Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran Pendidik memiliki kemerdekaan untuk: ● memilih atau memodifikasi perencanaan pembelajaran yang sudah disediakan pemerintah untuk disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. ● menyusun sendiri perangkat pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik. Dalam menyusun Perencanaan Pembelajaran, Pendidik harus memperhatikan suasana belajar yang: interaktif inspiratif menyenangkan menantang memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik. Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar ProsesKepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Ketika memodifikasi/menyusun perencanaan pembelajaran, Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik dan/atau instrumen penilaian (asesmen) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
11
Pembelajaran terdiferensiasi didasarkan pada hasil asesmen awal pembelajaran pada lingkup materi tertentu. Hasil asesmen awal pembelajaran ini memberikan informasi kesiapan belajar peserta didik (readiness), yaitu informasi kesesuaian pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki peserta didik saat ini, dengan pengetahuan atau keterampilan baru yang akan dipelajari. Asesmen di awal pembelajaran dilakukan hanya terkait kesiapan peserta didik pada kompetensi yang akan dituju/dipelajari. Hasilnya digunakan untuk menyesuaikan rencana pembelajaran yang dibuat agar sesuai dengan tahap pembelajaran peserta didik. Asesmen pada awal pembelajaran diharapkan dapat dilakukan secara natural, seperti diskusi ringan pemantik di awal kegiatan, permainan, kuis, atau sederhana. Melakukan Asemen Awal Guna Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Peserta Didik Perlu diketahui Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Melakukan Diferesiasi Pembelajaran
12
Pendidik dapat mendesain pembelajaran berdiferensiasi meliputi : Diferensiasi Konten (Materi)Diferensiasi Proses (Metode/Strategi)Diferensiasi Produk Materi pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan peserta didik berdasarkan kompleksitasnya. Misal: Kompetensi yang akan dicapai yaitu mengurutkan dan membandingkan bilangan bulat terkait dalam keseharian Pendidik dapat melakukan diferensiasi terhadap pemahaman konsep bilangan bulat peserta didik di kelas Proses Pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan penerimaan/keterampilan peserta didik. Misal: Kompetensi memahami gaya dan tekanan. Pendidik dapat melakukan diferensiasi berupa: ●pendampingan pada praktik yang dilakukan peserta didik secara langsung ●Modeling-praktik-kerja mandiri-review ●Memberi pertanyaan pemantik untuk belajar mandiri Penyesuaian hasil dari kegiatan pembelajaran berdasarkan peminatan peserta didik Misal: Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang didapatkan dalam teks narasi (dongeng nusantara) Pendidik dapat melakukan diferensiasi produk hasil belajar peserta didik berupa: ●Bahan tayang visual (poster, slide paparan, dan sejenisnya) ●Podcast ●Review berbasis media Audio-visual ●Pagelaran drama Perlu diketahui Diferensiasi Pembelajaran
13
●Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran ●Berfungsi sebagai asesmen formatif ●Asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran ●Berfungsi sebagai asesmen sumatif Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran. Pada kurikulum merdeka, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut ini: Perlu diketahui Perubahan Paradigma Penilaian (Asesmen) Asesmen UNTUK Proses Pembelajaran (Assessment FOR Learning) Asesmen PADA AKHIR Proses Pembelajaran (Assessment OF Learning) Asesmen SEBAGAI Proses Pembelajaran (Assessment AS Learning) ●Asesmen untuk refleksi proses pembelajaran ●Berfungsi sebagai asesmen formatif
14
● Merupakan alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu lingkup materi atau periode tertentu, misalnya satu lingkup materi, akhir semester, atau akhir tahun ajaran; ● Capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan ●Digunakan pendidik atau satuan pendidikan untuk mengevaluasi efektivitas program pembelajaran. Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya; Karakteristik Asesmen Formatif dan Sumatif FormatifSumatif ● Terpadu dengan proses pembelajaran, sehingga asesmen formatif dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan. Perencanaan asesmen formatif dibuat menyatu dengan perencanaan pembelajaran; ● Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya (misalnya melalui penilaian diri, penilaian antarteman, dan refleksi metakognitif terhadap proses belajarnya); ● Memperhatikan kemajuan penguasaan dalam berbagai ranah, meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sehingga dibutuhkan metode/strategi pembelajaran dan teknik/instrumen. “Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk mengatur pelaksanaan asesmen formatif maupun sumatif melalui berbagai teknik guna mengukur dan mengintervensi capaian yang dilakukan dalam pembelajaran”
15
● Asesmen formatif tidak berisiko tinggi (high stake). Asesmen formatif dirancang untuk tujuan pembelajaran dan tidak seharusnya digunakan untuk menentukan nilai rapor, keputusan kenaikan kelas, kelulusan, atau keputusan-keputusan penting lain. ● Asesmen formatif dapat menggunakan berbagai teknik dan/atau instrumen. Suatu asesmen dikategorikan sebagai asesmen formatif apabila tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas proses belajar. ● Asesmen formatif dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga asesmen formatif dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan Poin Penting Asesmen Formatif
16
● Asesmen formatif dapat menggunakan metode yang sederhana, sehingga umpan balik hasil asesmen tersebut dapat diperoleh dengan cepat. ● Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran akan memberikan informasi kepada pendidik tentang kesiapan belajar peserta didik. ● Instrumen asesmen yang digunakan dapat memberikan informasi tentang kekuatan, hal-hal yang masih perlu ditingkatkan oleh peserta didik dan mengungkapkan cara untuk meningkatkan kualitas tulisan, karya atau performa yang diberi umpan balik. Dengan demikian, hasil asesmen tidak sekadar sebuah angka. Poin Penting Asesmen Formatif
17
●Dilakukan secara terus menerus bersamaan dengan proses pembelajaran ●menggunakan berbagai teknik asesmen sesuai dengan target pada tujuan pembelajaran ●memberikan umpan balik baik untuk peserta didik maupun pendidik ●berorientasi pada perubahan, bukan sekadar memenuhi kuantitas nilai yang termuat dalam rapor ●bersifat informatif ●Dilakukan untuk mengonfirmasi capaian pembelajaran peserta didik pada periode tertentu (akhir lingkup materi, semester atau akhir jenjang) ●Hasilnya akan digunakan sebagai bahan pengolah laporan hasil belajar ●Pemberian umpan balik tetap dilakukan walaupun data hasil pengukuran capaian telah didapat ●Menggunakan berbagai teknik asesmen Hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan Formatif Perlu diketahui Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif Hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan Sumatif
18
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, dan membuat portofolio. Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian. Teknik dan Instrumen Asesmen “Terdapat berbagai teknik dalam melakukan asesmen, pendidik diberikan keleluasaan memilih teknik dan instrumen agar asesmen selaras dengan kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil belajar peserta didik valid dan dapat ditindak lanjuti” Observasi Penilaian Kinerja (Performance Test) Tes Lisan Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis. Tes Tertulis Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu. Portofolio
19
Teknik dan Instrumen Asesmen “Terdapat berbagai teknik dalam melakukan asesmen, pendidik diberikan keleluasaan memilih teknik dan instrumen agar asesmen selaras dengan kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil belajar peserta didik valid dan dapat ditindak lanjuti” Rubrik Ceklist Grafik Perkembangan Instrumen Asesmen Catatan Anekdotal Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai terbaik. Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju. Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah dilakukan. Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan belajar peserta didik.
20
Penerapan Pola Pikir Bertumbuh Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting daripada sebatas hasil akhir. Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di berikut ini: Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik. Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam. Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat mempengaruhi performa peserta didik. Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu dibandingkan dengan teman-temannya. Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman (peer feedback). Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta didik.
21
Berikut acuan dalam memberikan umpan balik kepada peserta didik melalui tangga umpan balik (Ladder of Feedback)
22
Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) Contoh Mengidentifikasi Unsur-unsur Bangun Ruang (Jaring-jaring Kubus) - Fase C “Bagaimana Ananda mengetahui gambar ini akan membentuk kubus?”Klarifikasi “Bentuk kotak-kotak yang Ananda gambar, hampir sama sehingga mudah jika disusun menjadi bentuk kubus.” Nilai “Ibu melihat Ananda menarik garis secara langsung. Bagaimana jika menggunakan penggaris agar garisnya lebih lurus?” Perhatian “Jika tugas membuat jaring-jaring bangun ruang akan kita laksanakan kembali, pada bagian yang mana Ananda akan melakukan perbaikan?” Saran “Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas ini. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan tugas tepat waktu.” Apresiasi
23
ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam modul ajar Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
24
ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam modul ajar Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
25
ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam modul ajar Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
26
ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam modul ajar Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
27
ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam modul ajar Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
28
Inspirasi RPP
31
●Buatlah kelompok yang melibatkan perwakilan tiap Kabupaten/Kota ( ●Pilih contoh dokumen rencana pembelajaran yang telah disediakan, lalu analisis dokumen tersebut mengacu pada pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja. Mari Mencoba! atau akses melalui link bit.ly/LK_PA_SMPbit.ly/LK_PA_SMP Selanjutnya, pindai QR code berikut melalui gawai untuk menuju ke Lembar Kerja atau akses melalui link linktr.ee/k_merdeka
32
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.