Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDhony Hamzah Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Oleh: Dr. Amrul Zuhud Kajian Rutin Mahasiswa FKIP, 28 April 2014 Presented By:
2
Urgensi Zuhud Syekh Abdurrahman as-Sa'di -rahimahullah- berkata, “Hati-hati mereka, keinginan dan hawa nafsunya telah tertuju kepada dunia, kesenangan- kesenangan, dan harta duniawi. Sehingga hati mereka pun bekerja untuk dunia, berusaha mencapainya, berkiblat kepadanya, dan membelakangi serta lalai dari akhirat. Sehingga dia tidak akan merasa rindu kepada surga, tidak takut dari neraka dan tidak gentar terhadap perjumpaannya dengan Allah. Maka inilah tanda kecelakaan dan kelalaian dari akhirat. Al-Hasan al-Bashri -rahimahullah- berkata, Demi Allah, sampaisampai salah seorang di antara mereka dengan dunianya itu mampu membolak- balikkan dirham dengan kukunya lalu dia memberitahumu berat timbangan dirham tersebut, akan tetapi dia tidak bisa shalat dengan baik. 2
3
Kondisi Umat Islam Akhir Zaman “Hampir-hampir umat-umat yang ada saling menyeru untuk menyerbu kalian sebagaimana para penyantap makanan menyerbu hidangannya.” Lalu ada seseorang yang bertanya, “Apakah hal itu karena jumlah kita yang sedikit ketika itu?” Beliau menjawab, “Bahkan pada waktu itu jumlah kalian sangat banyak. Akan tetapi kalian bagaikan buih yang dibawa oleh aliran air. Dan sungguh Allah akan mencabut dari dada-dada musuh kalian rasa gentar terhadap kalian. Dan sungguh Allah akan menyampakkan ke dalam hati-hati kalian penyakit alwahn.” Lalu ada seseorang yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan penyakit al-wahn?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (Riwayat Abu Daud, dishahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah no. 958) 3
4
Celaan Dunia 4
5
5 Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS Al Hadiid: 20)
6
Celaan Dunia “Perbandingan dunia dengan akhirat tidak lain seperti seseorang yang mencelupkan jarinya ini ke dalam lautan. Maka lihatlah, apa yang diperolehnya?” (HR Muslim) “Seandainya dunia ini di sisi Allah sebanding dengan satu sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi seteguk air minum dari dunia ini kepada seorang kafir.” (HR Tirmidzi) 6
7
Hakikat Zuhud Dalam bahasa arab, kata zuhud memiliki makna yang berlawan dengan makna keinginan atau ketamakan. Ibnu Rajab -rahimahullah- berkata, “Makna zuhud terhadap sesuatu adalah berpaling darinya karena dianggap sebagai sesuatu yang sedikit, rendah atau hina, dan karena himmah (kekuatan cita-cita) yang lebih tinggi darinya. Sesuatu yang sedikit atau hina disebut dalam bahasa arab sesuatu yang zahiid.” Secara terminologi: Zuhud adalah sebuah kata yang mengungkapkan berpaling atau berpindahnya keinginan terhadap sesuatu kepada hal lain yang lebih baik darinya. Sesuatu yang ditinggalkan itu mestinya adalah sesuatu yang dicintai. Barangsiapa meninggalkan sesuatu yang tidak dia sukai atau tidak diinginkan oleh jiwanya, maka tidak disebut orang yang zuhud. 7
8
Hakikat Zuhud Zuhud bukan meninggalkan dunia Bukan meninggalkan kerja, bisnis, panggung politik, meraih jabatan, dan jauh dari dunia usaha ZUHUD = penguasaan dunia tanpa harus mengganggu jiwa Dunia di genggaman tangan bukan melekat dalam hati –Para sahabat ada yang kaya raya, tapi mereka disebut zuhud –Abdurrahman bin Auf –Utsman bin Affan –Saad bin Abi Waqash –Para tabi’in: Abdullah bin Mubarak, Sufyan ats-Tsauri, dan Al-Laits bin Said adalah orang kaya tapi zuhud 8
9
Al-Laits bin Said “Sekiranya kita tidak memiliki harta, maka mereka akan menjadikan kita seperti telapak meja” 9
10
Harta Terbaik يَا عَمْرُو نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِحِ Rasulullah SAW mengatakan kepada Amru bin Ash bahwa Allah mengislamkannya, mengayakannya, dan berharap Allah memberikan harta kepadanya sebagai pengharapan yang baik. Amru bin Ash berkata, “Wahai Rasulullah, aku masuk Islam bukan karena harta tapi karena pengharapan kepada Islam dan agar bisa bersama Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang baik di tangan orang yang shalih” (HR Ahmad) 10
11
… Ibnu Taimiyah الزُّهْدُ تَرْكُ مَا لاَ يَنْفَعُ فِي الآخِرَةِ Zuhud adalah meninggalkan semua yang tidak bermanfaat bagi akhirat 11
12
… Sufyan Ats-Tsauri الزُّهْدُ فِي الدُّنْيَا قَصْرُ الاَمَلِ وَلَيْسَ بِأَكْلِ الْغَلِيْظِ وَلاَ لُبْسِ الْعَبَاءِ Zuhud pada dunia adalah pendek angan-angan, bukan memakan makanan biasa dan memakai pakaian kasar 12
13
… Junaidi al-Baghdadi Zuhud adalah seperti yang dijelaskan oleh firman Allah لِكَيْلا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ “supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri “ (57:23) فَالزَّاهِدُ لاَيَفْرَحُ مِنَ الدُّنْيَا بِمَوْجُوْدٍ, وَلاَ يَأْسَفُ مِنْهَا عَلَى مَفْقُوْدٍ Maka orang yang zuhud adalah orang yang tidak terlalu gembira terhadap dunia yang ada dan tidak bersedih terhadap yang hilang 13
14
Hakikat Zuhud … dan ketahuilah, bahwa zuhud adalah amalan hati sehingga tidak bisa diukur dengan perkara lahiriah seperti kemiskinan, badan yang kurus, pakaian yang compang-camping dan semisalnya. Oleh karena itu Abu Sulaiman pernah berkata, “Janganlah engkau bersaksi bahwa seseorang adalah orang yang zuhud. Karena zuhud ada dalam hati. (Jami'ul 'Ulum wal Hikam) 14
15
Dari Sahl bin Sa’d As-Saa’idi berkata, “Seseorang telah mendatangi Nabi SAW seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku amalan yang sekiranya aku mengerjakannya, maka Allah dan manusia mencintaiku.’ Lalu Rasulullah SAW bersabda, ‘Zuhudlah kamu pada dunia, niscaya Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah pada apa yang dimiliki manusia, niscaya mereka akan mencintaimu’.” (HR Ibnu Majah) 15 Zuhud Kunci Kebahagiaan
16
Jenis dan Tingkatan Zuhud 1.Zuhud dalam perkara haram dengan meninggalkannya, hukumnya fardhu ‘ain atas setiap muslim. Zuhud ini dinamakan zuhud orang awaam. 2.Zuhud dalam masalah syubhat, yaitu meninggalkan semua yang meragukan seorang hamba apakah hukumnya halal datau haram, hukumnya sesuai dengan tingkatan syubhat. Apabila syubhatnya kuat maka hukumnya wajib dan bila lemah maka hukumnya sunnah. Zuhud ini dinamakan zuhud orang wara’ (Zuhd al-Warra’in). 3.Zuhud dari hal yang berlebihan dari perkara mubah, yaitu meninggalkan semua yang melebihi ukuran kebutuhan dari makanan, minuman, pakaian dan sebagainya. Ini dinamakan zuhud orang khushus (Zuhud al-Khawaash). 4.Zuhud yang menyatukan ketiga tingkatan diatas, yaitu zuhud dari semua yang melalaikannya dari Allah. Ini dinamakan zuhud al-‘Arifin (zuhud orang- orang yang arif). 16
17
Dampak Zuhud • Soliditas ummat Islam menjadi kuat • Harmonisasi sosial •Terbentuknya kekuatan spiritual di sisi Allah 17
18
Wassalam 18
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.