Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFerry Noviana Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
USAHA PEMBINAAN PROFESI GURU MELALUI LESSON STUDY
Sukirman FMIPA UNY HP e mail :
2
TUJUAN PELATIHAN Peserta dapat :
Menjelaskan pengertian lesson study dan langkah-langkah pelaksanaannya. Memilih basis pelaksanaan lesson study dan menyusun perencanaan pelaksanaan lesson study sesuai dengan basis yang dipilih.
3
Indonesia’s achievements on education lag behind other countries both in terms of access and quality. Performance on education -40 -20 20 40 60 80 100 120 Japan Korea Australia Hong Kong Thailand Indonesia at Level 1 at Level 2 at Level 3 at Level 4 at Level 5 at Level 6 Sumber: The World Bank 2005
4
Makin Tinggi Pendidikan, Makin Rendah Kemandirian dan Semangat Kewirausahaannya
Sumber : BPS, Susenas 2003
5
Salah Satu Bukti Guru Belum Layak dan Kompeten
No Mata Uji Jumlah Soal Rerata Standar Deviasi Rendah Tinggi 1. Tes Umum Guru TK/SD 90 34.26 6.56 5 67 2. Tes Umum Guru Lainnya 40.15 7.29 6 3. Tes Bakat Skolastik 60 30.20 7.40 3 58 4. Guru Kelas TK 80 41.95 8.62 8 66 5. Guru Kelas SD 100 37.82 8.01 77 6. Penjaskes SD 40 21.88 5.56 36 7. PPKn 23.38 4.82 39 8. Sejarah 16.69 4.39 30 9. Bahasa Indonesia 20.56 5.18 2 10 Bahasa Inggris 23.37 7.13 1 11 Penjaskes SMP/SMA/SMK 13.90 5.86 29 12 Matematika 14.34 4.66 13 Fisika 13.24 38 14 Biologi 19.00 4.58 15 Kimia 22.33 4.91 16 Ekonomi 12.63 4.14 33 17 Sosiologi 19.09 4.93 18 Geografi 19.43 4.88 34 19 Pendidikan Seni 18.44 4.50 31 20 PLB 18.38 4.43 Salah Satu Bukti Guru Belum Layak dan Kompeten (Sumber Data: Direktorat Tenaga Kependidikan, 2004)
6
PERATURAN PEMERINTAH NO 19 TH 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Pasal 19 : Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diseleng- garakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
7
PEMBINAAN PROFESI GURU
UU No 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen, pasal 32 : Pembinaan dan pengembangan profesi guru yang meliputi : Kompetensi pedagogik Kompetensi kepribadian Kompetensi sosial Kompetensi profesional
8
Kompetensi Pedagogik Kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran yang meliputi : Pemahaman landasan kependidikan Pemahaman thd peserta didik Pengembangan kurikulum/silabus Perancangan pembelajaran
9
Kompetensi Pedagogik Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Pemanfaatan teknologi pembelajaran Evaluasi proses dan hasil belajar Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
10
Kompetensi Kepribadian
Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
11
Kompetensi Sosial Kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang meliputi kompetensi : Berkomunikasi lisan, tulisan dan atau isyarat Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi scr fungsional Bergaul scr efektif dg peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua /wali peserta didik, dan Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
12
Kompetensi Profesional
Kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam
13
BAGAIMANA PEMBINAAN PROFESI GURU DI ERA DESENTRALISASI
14
LESSON STUDY Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegialitas dan saling membantu dalam pembelajaran untuk membangun masyarakat belajar.
15
Kolegialitas: 1) membicarakan praktik pembelajaran,
Lesson Study BUKAN suatu metode/model pembelajaran, tetapi merupakan SUATU MODEL PEMBINAAN PROFESI PENDIDIK dengan kebersamaan dan saling belajar di antara para pendidik Kolegialitas: 1) membicarakan praktik pembelajaran, 2) saling mengobservasi kelas dalam praktik pembelajaran, 3) membuat gagasan bersama untuk meningkatkan mutu pembelajaran 4) untuk saling mendorong satu sama lain dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
16
LESSON STUDY Suatu strategi pembinaan profesi pendidik, bukan suatu metode pembelajaran. Berkenaan langsung dengan permasalahan dalam praktik pembelajaran di kelas. Secara kolaboratif sesama guru dalam rumpun bidang studi atau bukan rumpun bidang studi. Dilaksanakan secara berkelanjutan, agar membudaya. Saling memberi dan menerima pengetahuan (mutual learning). Terciptanya masyarakat belajar (learning community)
17
MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU MENGUBAH SIKAP DAN PANDANGAN GURU
LESSON STUDY BUKAN: METODE PEMBELAJARAN PERTUNJUKAN PEMBELAJARAN (DIREKAYASA SUPAYA KELIHATAN BAIK, BAGUS) PENGETAHUAN YANG HARUS DIHAFALKAN PTK. TAPI DALAM LS DAPAT DILAKUKAN PTK LESSON STUDY DAPAT: MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU MENGUBAH SIKAP DAN PANDANGAN GURU MEMBENTUK KOMUNITAS BELAJAR GURU & SISWA MEREFORMASI SEKOLAH MEMBENTUK BUDAYA AKADEMIK
18
FALSAFAH LS BELAJAR BELAJAR SEPANJANG HAYAT DAN SALING BELAJAR.
GURU BELAJAR AGAR MAMPU MEMBELAJARKAN SISWA LEBIH BAIK SETIAP SISWA BERHAK UNTUK BELAJAR TIDAK ADA YANG SEMPURNA TIDAK ADA PROSES PEMBELAJARAN YANG SEMPURNA GURU MEMILIKI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING
19
FALSAFAH BELAJAR SETIAP GURU BERUSAHA TERUS MENERUS BELAJAR SEPANJANG HAYAT GURU MEMPERHATIKAN SETIAP SISWA AGAR BELAJAR (SEMUA SISWA BELAJAR, BUKAN SEBAGIAN BESAR SISWA BELAJAR) TIDAK ADA YANG SEMPURNA: SETIAP PROSES PEMBELAJARAN MEMILIKI SISI YANG DAPAT DIPERBAIKI UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELAJARAN BERIKUTNYA GURU HARUS SALING BELAJAR GURU MAU BELAJAR DARI GURU LAIN MELALUI PROSES PEMBELAJARAN
20
PENTAHAPAN LESSON STUDY
PLAN (merencanakan) DO (melaksanakan) SEE (merefleksi)
21
PLAN DO SATU SIKLUS SEE RESEARCH LESSON PLAN SATU SIKLUS DO SEE DST
22
Perencanaan dalam Lesson Study
Pemilihan masalah pembelajaran di kelas sebagai fokus pembelajaran. Misalnya: materi pelajaran yang sulit dipahami oleh kebanyakan siswa, penerapan CTL, life skill, PMRI, muatan lokal, pembel berbasis masalah, pemecahan masalah, kemandirian belajar, meningkatkan minat belajar, pencapaian aspek kognitif yang tinggi, aspek afektif, Pendidikan Karakter, dll.
23
Perencanaan dalam Lesson Study
Pemilihan metode/pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi topik dan tingkat perkembangan intelektual siswa, dan yang berpusat pada kegiatan siswa (student center), misalnya : Pendekatan kolaboratif, PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan), Pemecahan masalah, dsb. Penyusunan sajian materi pelajaran yang runtut. Penyusunan RPP yang dapat difahami oleh sesama guru.
24
Perencanaan dalam Lesson Study
Pemilihan alat dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Penyusunan alat evaluasinya. Penyusunan lembar observasi. ADA KEBERSAMAAN DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN, SEHINGGA MENGHASILKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG TELAH DIFAHAMI BERSAMA.
25
Perencanaan (Plan) PRIMARY SECONDARY TERTIARY ide awal,
2). prasurvei yang dimaksudkan untuk mengetahui secara detail kondisi yang terdapat di suatu kelas yang akan digunakan 3) diagnose, dugaan – dugaan sementara mengenai timbulnya suatu permasalahan yang muncul di dalam satu kelas 4) perencanaan, menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan lesson study. Sementara itu, perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari tahapan kegiatan ke tahapan berikutnya PRIMARY SECONDARY TERTIARY
26
Identifikasi Masalah Untuk mendorong pikiran – pikiran dalam mengembangkan fokus, kita bisa bertanya kepada diri sendiri, misalnya: Apa yang sedang terjadi sekarang? Apakah yang terjadi itu mengandung permasalahan? Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya? Bila pertanyaan tersebut telah ada dalam pikiran guru sebagai aktor, maka langkah dapat dilanjutkan dengan mengembangkan beberapa pertanyaan seperti dibawah ini: Saya berkeinginan memperbaiki ………………… Berapa siswakah yang merasa kurang puas tentang ………….. Saya dibingungkan oleh………………………….. Saya memilih untuk menguji cobakan di kelas gagasan tentang; Dan seterusnya.
27
KEGIATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Kegiatan perencanaan dilakukan di luar tugas/kewajiban mengajar. Perencanaan pembelajaran dilakukan oleh suatu kelompok guru melalui diskusi. Materi bahasan harus sesuai dengan jadwal materi ajar. Hasil kegiatan perencanaan : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Media Pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa Lembar penilaian Lembar observasi
28
JADI: RENCANA PEMBELAJARAN HASIL DISKUSI BERSAMA/MILIK BERSAMA GURU YANG DITUNJUK UNTUK PROSES PEMBELAJARAN (GURU MODEL) HANYA MELAKSANAKAN RENCANA PEMBELAJARAN HASIL DISKUSI BERSAMA MAKA DALAM PEMBELAJARAN JANGAN MENILAI, MENGKRITIK GURU MODEL YANG MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN, TETAPI FOKUSKAN PENGAMATAN PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA
29
FUNGSI PERENCANAAN DALAM LESSON STUDY
Penyusunan Skenario pembelajaran beserta perangkatnya dan instrumen observasinya. Pengimbasan pengetahuan secara kolaboratif. Pelatihan yang langsung diterapkan dalam pembelajaran. Penyusunan lesson plan (RPP) yang dapat dipahami sesama guru. Penyusunan awal proposal penelitian tindakan kelas, jika diperlukan.
30
Perencanaan (Para guru matematika dan guru bekerjasama secara kolaboratif membuat perencanaan pembelajaran)
31
Persiapan sebelum “DO” dan Pengamatan
Pembekalan singkat tentang rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh Guru model Pengamat menyiapkan lembar observasi , RPP, LKS, atau perangkat lain yang diperlukan. HP disetel ke profile silent (bisu) atau getar supaya nada panggil tidak berbunyi. Pastikan agar pada waktu pengamatan nanti tidak keluar masuk kelas, karena akan mengganggu konsentrasi siswa.
32
IMPLEMENTASI RPP Implementasi RPP dilakukan oleh seorang guru (sebagai guru model) di kelas yang telah disepakati. Guru lain dalam kelompoknya bertindak sebagai pengamat/observer Observer melakukan pengamatan secara teliti terhadap kegiatan belajar siswa, interaksi siswa-siswa, siswa - bahan ajar, siswa - guru, siswa - lingkungan, motivasi belajar siswa, siswa yang kurang memperhatikan pelajaran, siswa yang tidak ikut serta dalam diskusi, dll dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya.
33
Implementasi RPP dan Observasi
Seorang sebagai Guru model Guru lain dan pakar sebagai Observer.
34
Observer mengambil tempat sedemikian hingga dapat leluasa mengamati jalannya proses pembelajaran tanpa mengganggu aktivitas dan konsentrasi siswa. Observer tidak diperkenankan melakukan intervensi pada pembelajaran, seperti menegur guru, membantu atau bertanya kepada siswa. Fokus observasi pada aktivitas belajar siswa, baik secara individual maupun kelompok.
35
PEMBELAJARAN DENGAN PENGELOLAAN KELAS YANG KONVENSIONAL SULIT TERJADI KOLABORASI ANTAR SISWA DALAM PROSES BELAJAR
36
PARA PENGAMAT MENGAMATI SISWA BELAJAR: APA YANG DIKATAKAN SISWA, APA YANG DIKERJAKAN SISWA DAN BAHASA TUBUH SISWA
37
PENGAMAT BERUSAHA MENGINTIP APA YANG DIKERJAKAN SISWA DAN BAGAIMANA HASILNYA TANPA MENGGANGGU SISWA
38
Guru model POSISI PENGAMAT YANG SALAH, BERJAJAR BERDIRI DI BELAKANG SEHINGGA TIDAK DAPAT MENGAMATI APA YANG DILAKUKAN SISWA, PERUBAHAN WAJAH SISWA
39
Selama Observasi Begitu memasuki ruangan semua pengamat hendaknya tidak lagi berkeinginan keluar masuk kelas. Pengamat mengambil posisi sedemikian sehingga dapat memperhatikan perubahan raut wajah dan gerak-gerik siswa ketika belajar. Pada awalnya, setiap pengamat berlatih mengamati satu kelompok. Kelak jika sudah lebih dari 5 kali pengamatan, pengamat dapat mengamati beberapa kelompok lain sehingga dapat mengetahui atmosfir kelas Tidak membantu guru dalam proses pembelajaran dalam bentuk apapun. Misalnya ikut membagikan LKS, menenangkan siswa, dsb. Tidak mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar, misalnya berbicara dengan pengamat lain, keluar masuk ruangan.
40
Selama Observasi Jika menggunakan kamera untuk mengambil gambar kegiatan pembelajaran, lampu kilat (flash) hendaknya dimatikan. Fokuskan pengamatan pada siswa belajar, bukan hanya pada guru yang mengajar. Gunakan lembar pengamatan yang tersedia. Tidak mengganggu pandangan guru/siswa selama pembelajaran. Jika anda sedang mendekati kelompok atau berada di tengah-tengah kelas, kemudian tiba-tiba guru ingin memberikan arahan secara klasikal, maka segeralah menepi agar tidak mengganggu pandangan siswa. Pengamat melakukan pengamatan secara penuh sejak awal sampai akhir pembelajaran. Tidak makan, minum dan merokok di dalam ruangan pembelajaran. Selain mengamati siswa belajar, pengamat juga perlu memperhatikan: Teknik pengelolaan kelas yang dilakukan guru Bagaimana guru mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran? Bagaimana guru memanfaatkan media pembelajaran sederhana dari lingkungan? Bagaimana upaya guru membuat siswa kreatif?
53
SEGERA DILAKUKAN SETELAH PEMBELAJARAN
REFLEKSI (SEE) SEGERA DILAKUKAN SETELAH PEMBELAJARAN DALAM DISKUSI REFLEKSI: MODERATOR (DARI PENGAMAT, HARUS IKUT MENGAMATI SEBELUMNYA) NOTULIS (MENCATAT SEMUA PROSES) OBSERVER/PENGAMAT SETTING TEMPAT DUDUK DIUPAYAKAN AGAR MUDAH BERKOMUNIKASI
54
MODERATOR: MEMPERSILAHKAN GURU MODEL MEREFLEKSI DIRI HAL-HAL YG DAPAT DIUNGKAPKAN GURU MODEL: MENGAPA MENUNJUK SI A KETIKA BERTANYA MENGAPA MENYURUH SI B MENJELASKAN MENGAPA URUTAN PEMBELAJARAN MENYIMPANG DARI SKENARIO YANG DISUSUN BERSAMA MENGAPA TIDAK JADI DISKUSI APAKAH TUJUAN PEMBELAJARAN BERHASIL? DST
55
Rambu-rambu untuk Moderator
Moderator hendaknya orang yang mengenal siswa dan mengikuti proses pembelajaran yang direfleksi. Pada waktu yang telah ditetapkan, moderator membuka diskusi refleksi. Moderator memperkenalkan peserta (menyebut nama dan yang diperkenalkan berdiri); moderator juga memperkenalkan diri Setelah itu moderator membacakan tata tertib refleksi Refleksi hendaknya terfokus pada proses belajar siswa. Refleksi pertama kali dilakukan oleh guru model, selanjutnya oleh pengamat. Masalah yang didiskusikan hendaknya masalah nyata berdasar hasil pengamatan selama proses pembelajaran.
56
Rambu-rambu untuk Moderator
Masalah yang sudah disampaikan oleh pengamat sebelumnya tidak perlu diulang-ulang. Masalah yang disampaikan oleh pengamat terdahulu boleh dibahas untuk memperdalam refleksi. Moderator dapat mempersilakan guru model untuk mengklarifikasi permasalahan yang disampaikan oleh pengamat setelah ada beberapa permasalahan yang dibahas. Pada akhir refleksi akan disampaikan refleksi akhir oleh pakar (pakar pendidikan, dosen)
57
Penyampaian Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang disampaikan terfokus pada masalah proses belajar siswa, bukan hanya pada aktivitas guru. Komentar yang disampaikan harus berdasarkan data pengamatan saat observasi, bukan berdasarkan keinginan pengamat. Gunakanlah nada yang lembut dan pilihan kata yang halus. Gunakanlah kata “pembelajaran kita” untuk mengomentari proses pembelajaran bukan “pembelajaran dari guru model. Komentar yang disampaikan sebaiknya jauh dari sifat “menggurui” atau menurut pandangannya sendiri. Kemukakan juga pelajaran apa yang dapat dipetik dari permasalahan tersebut.
65
MENGAPA LESSON STUDY PERLU DIIMPLEMENTASIKAN?
Pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil “sharing” pengetahuan profesional yang mempertimbangkan pada praktik dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan para guru, Penekanan dari lesson study adalah bagaimana para siswa memiliki kualitas belajar yang tinggi Pengembangan kompetensi siswa dijadikan fokus dan titik perhatian utama dalam implementasi lesson study.
66
Lesson study dapat menjadi landasan bagi pengembangan pembelajaran yang dilakukan para guru secara kolaboratif. Lesson study akan menempatkan peran para guru sebagai peneliti pembelajaran. Mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya), khususnya dalam pembelajaran. Meningkatkan akuntabilitas kinerja guru
67
Membantu guru dalam mengobservasi dan mengkritisi (refleksi diri) pembelajaran yang dilakukannya
Memperdalam pemahaman guru tentang materi pelajaran, cakupan dan urutan materi dalam kurikulum. Menciptakan terjadinya pertukaran pengetahuan para guru tentang pemahaman cara berpikir dan belajar siswa
68
Menumbuhkan sikap keterbukaan di antara sesama kolega guru;
Menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi pada guru. Dapat menjadi alat evaluasi terhadap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki guru Dapat merangsang keinginan untuk membuat karya ilmiah (Action Research) dan buku ajar. Ajang pemilihan berbagai metode pembelajaran yang relevan dengan kemampuan siswa.
69
SEMINAR HASIL LESSON STUDY
Pemutaran VCD pelaksanaan LS oleh tim dokumentasi. Presentasi hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan LS oleh tim Monevin. Pemaparan hasil lesson study di antara kelompok lesson study atau antar sekolah Tukar pengalaman lesson study tentang permasalahan yang muncul dan penyelesaiannya. Penulisan artikel hasil lesson study untuk disebarluaskan
70
SEMINAR HASIL LESSON STUDY (Tukar pengalaman di antara para guru, Kepala Sekolah, guru, pakar dan stakeholders)
71
SEMINAR HASIL LESSON STUDY DI FMIPA UNY
72
SUATU KEGIATAN LESSON STUDY DI FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
73
MANFAAT LESSON STUDY MENURUT KEPALA SEKOLAH: GURU LEBIH PERCAYA DIRI
MENGHASILKAN RPP/LKS LEBIH BAIK GURU LEBIH PEDULI SISWA MENGGUNAKAN MEDIA/METODE BER-VARIASI GURU LEBIH KREATIF KERJASAMA ANTARA GURU MENINGKAT
74
MENURUT GURU TIDAK TAKUT DIAMATI, KARENA PENGAMATAN TERFOKUS PADA SISWA SALING BELAJAR LEBIH MEMAHAMI SISWA BELAJAR DAPAT MENGOBSERVASI SISWA BELAJAR DAPAT MEREFLEKSI DIRI MEMPEROLEH TAMBAHAN PENGETAHUAN TENTANG: PEMBUATAN RPP/LKS YANG KREATIF, PENDALAMAN MATERI, METODE, MENULIS KARYA ILMIAH MENINGKATNYA INOVASI DALAM PEMBELAJARAN
75
MANFAAT LESSON STUDY Mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya), khususnya dalam pembelajaran Meningkatkan akuntabilitas kinerja guru Membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya Memperdalam pemahaman guru tentang materi pelajaran, cakupan dan urutan materi dalam kurikulum. Membantu guru memfokuskan bantuannya pada seluruh aktivitas belajar siswa. Menciptakan terjadinya pertukaran pengetahuan para guru tentang pemahaman berpikir dan belajar siswa Meningkatkan kolaborasi pada sesama guru.
76
DAMPAK PADA SISWA: LEBIH AKTIF BELAJAR BERANI BERTANYA DAN BERPENDAPAT SENANG BELAJAR MUDAH MEMAHAMI PEMBELAJARAN MERASA DIPERHATIKAN GURU DAN DIHARGAI HAK BELAJARNYA MENINGKATNYA KOLABORASI (BELAJAR) ANTAR SISWA
77
DAMPAK LESSON STUDY Peningkatan mutu guru dan mutu pembelajaran yang pada gilirannya berakibat pada peningkatan mutu lulusan (siswa). Guru memiliki banyak kesempatan untuk membuat bermakna ide-ide pendidikan dalam praktik pembelajaran nya sehingga dapat merubah perspektif tentang pembelajaran, dan belajar praktik pembelajaran dari perspektif siswa.
78
Guru mudah berkonsultasi dengan akrab kepada pakar dalam hal pembelajaran atau kesulitan materi pelajaran. Perbaikan praktik pembelajaran di kelas. Peningkatan kolaborasi antar guru dan antara guru dan pakar/guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Peningkatan ketrampilan menulis karya tulis ilmiah atau buku ajar.
79
Diskusi kelompok MGMP IPA Diskusi kelompok MGMP Matematika
PERENCANAAN (PLAN) Diskusi kelompok MGMP IPA Diskusi kelompok MGMP Matematika
80
PELAKSANAAN (DO) Mula-mula Perkembangan
Observer bergerombol pada suatu tempat Observer mengamati kegiatan siswa secara lebih dekat
81
PELAKSANAAN (DO) Perkembangan Mula-mula
Observer saling berbicara satu sama lain Observer lebih serius mengamati kegiatan siswa
82
Semua siswa diberi kesempatan untuk berkembang
PELAKSANAAN (DO) Semua siswa diberi kesempatan untuk berkembang Suasana kegiatan siswa selama jam pelajaran IPA Diskusi lanjut di luar jam pelajaran IPA
83
PELAKSANAAN (DO) Perkembangan Mula-mula
Setting tempat duduk di kelas berbanjar dalam deretan. Setting tempat duduk di kelas berbentuk U.
84
BEBERAPA KELEMAHAN DALAM PELAKSANAAN LESSON STUDY
Belum berawal dari permasalahan pembelajaran yang dialami siswa, dan masih berkutat pada bagaimana mengajarkan suatu materi ajar. Belum berfokus pada pemecahan masalah pembelajaran atau penerapan ide pembelajaran yang mengacu pada pencapaian kompetensi pada aspek kognitif pada level tinggi dan aspek afektif.
85
BEBERAPA KEKURANGAN DALAM MELAKSANAKAN LESSON STUDY
Adanya anggapan sebagian guru bahwa pembelajaran yang dilakukannya sudah paling baik Adanya anggapan sebagian guru bahwa siswanya kurang responsif dalam pembelajaran Pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian guru berorientasi pada materi dan kurang berorientasi pada kompetensi yang perlu dimiliki siswa.
86
Kelemahan dalam observasi dan refleksi
Para observer banyak bicara antar observer yang mengganggu konsentrasi belajar siswa. Kemampuan dan ketrampilan observer dalam mengamati aspek-aspek pada aktivitas belajar siswa (misalnya : konsentrasi, motivasi, kepuasan, interaksi belajar) masih perlu ditingkatkan. Dalam kegiatan refleksi, kebanyakan observer menyampaikan kekurangan-kekurangan guru dan kurang menyampaikan bagaimana aktivitas siswa, dan tidak menyampaikan langkah-langkah berikutnya.
87
KENDALA DALAM IMPLEMENTASI LESSON STUDY
Budaya kerja guru : terisolasi, transparansi/ keterbukaan, komitmen, akuntabilitas, hanya pelaksana, paternalistik, etos kerja. Komitmen Kepala Sekolah dan Pengawas sangat menentukan keberhasilan Komitmen Dinas Pendidikan Kab dan Pemerintah Daerah. Keberlanjutan / kekontinuan Lemahnya monitoring dan evaluasi pelaksanaan Mengubah kemapanan guru. Managemen
88
PELAKSANAAN LESSON STUDY
Berbasis MGMP/KKG Berbasis Sekolah
89
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN LESSON STUDY
Membentuk kelompok lesson study. Memfokuskan lesson study. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan perangkat lainnya. Melaksanakan pembelajaran di kelas dan mengamatinya (observasi). Refleksi dan menganalisis pembelajaran yang telah dilaksanakan. Merencanakan pembelajaran tahap selanjutnya.
90
LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH
Dilaksanakan pada sekolah tertentu Banyaknya guru tiap rumpun bidang studi minimal 3 orang. Jadwal pelajaran diatur sedemikian hingga pelaksanaan lesson study tidak mengganggu tugas guru. Bentuk kelompok-kelompok guru bidang studi/ rumpun bidang studi Melakukan langkah-langkah lesson study Dapat memasukkan misi sekolah dalam kegiatan lesson study. Guru senior/pakar pada setiap bidang studi sebagai koordinator. Bentuk Tim Monev dan Tim Dokumentasi
91
Pengelompokan Guru dlm Lesson Study Berbasis Sekolah
SMA/SMP/MA/MTs/SMK/MAK ……. Kel guru Mapel A Mapel B Mapel C Mapel D DSB SD/MI ……. Kel guru Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV DST
92
LESSON STUDY BERBASIS MGMP/KKG
Kesepakatan pengurus MGMP/KKG untuk melaksanakan lesson study Membentuk kelompok lesson study (kelompok dapat diubah-ubah untuk pengimbasan pengetahuan) Melaksanakan langkah-langkah lesson study Bentuk Tim Monev dan Tim Dokumentasi Melakukan seminar hasil lesson study antar kelompok rumpun bidang studi Pelaksanaan LS tidak boleh mengganggu tugas para guru, sehingga pelaksanaannya pada hari MGMP/KKG
93
Pengelompokan Guru dlm Lesson Study Berbasis KKG/MGMP
Kel guru Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV DST MGMP ……. Kel A Kel B Kel C Kel D DSB
94
TIM MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)
TUGAS : Menyusun data baseline sebelum dilakukan lesson study Menyusun instrumen evaluasi, tes untuk siswa, angket untuk siswa, angket untuk guru, observasi, wawancara dan menguji-cobakan. Mengumpulkan, mengolah data dan menyusun laporan dan mempresentasikannya pada seminar hasil LS. Melaksanakan seminar hasil dari kelompok-kelompok pelaksana lesson study.
95
Tim Dokumentasi Tugasnya:
Menyusun perencanaan kegiatan dokumentasi yang disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan LS pada tiap kelompok guru. Mengarsip semua perangkat yang digunakan dalam pelaksanaan LS, daftar kehadiran peserta, dsb. Merekam kegiatan LS Mempresentasikan hasil rekaman pada kegiatan refleksi dan seminar hasil LS. Menyusun hasil rekaman dalam CD sebagai bahan pembelajaran dan laporan akhir.
96
PERANAN KEPSEK DAN PENGAWAS DLM PELAKSANAAN LESSON STUDY
Sebagai penggerak, motivator dan koordinator secara keseluruhan Mengatur jadwal pelajaran, agar pelaksanaan lesson study tidak mengganggu tugas pokok guru di sekolah Memimpin kegiatan lesson study, khususnya dalam perencanaan dan refleksi Mengarahkan kegiatan lesson study Memonitor dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan lesson study dengan bekerja sama dengan tim monein dan tim dokumentasi.
97
PERAN PAKAR DALAM LESSON STUDY
Sebagai Nara Sumber yang mengarahkan/melatih materi/model pembelajaran Sebagai Guru Model Membimbing penulisan karya ilmiah Membimbing penulisan buku ajar. Dalam refleksi, memberi masukan dan membantu menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang muncul.
98
Latar Belakang LESSON STUDY
120 TAHUN YANG LALU, JEPANG MENGALAMI PERUBAHAN DARI SEKOLAH TRADISIONAL (TIDAK ADA KELAS) MENUJU KE SEKOLAH MODERN (ADA KELAS) PARA GURU BINGUNG, KEMUDIAN MEREKA SALING BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEPROFESIONALAN MEREKA KOLABORASI ANTAR GURU TERSEBUT BERLANGSUNG HINGGA PADA TAHUN 60AN BANYAK MAHASISWA JEPANG MENONJOL DI BIDANG MATEMATIKA DI AMERIKA
99
SARJANA AMERIKA MENELUSURI KE JEPANG “ADA APA DI JEPANG”
TERNYATA MEREKA MELAKSANAKAN JUGYOKENKYU. LEWIS MENERJEMAHKAN SEBAGAI LESSON STUDY DI JEPANG SENDIRI, SAAT INI LS DILAKSA-NAKAN OLEH 20% SEKOLAH LS AKHIRNYA MENYEBAR KE AMERIKA SERIKAT, NEGARA- NEGARA AMERIKA LATIN, ASIA (CHINA, KOREA, VIETNAM, MALAYSIA, SINGAPURA, BANGLADES, INDONESIA, NEGARA-2 EROPA, AFRIKA. DI INDONESIA, LS DILAKSANAKAN DI 3 KABUPATEN PERINTIS YAITU PASURUAN, BANTUL, SUMEDANG, YANG DIKEMBANGKAN BERSAMA UM, UNY DAN UPI ATAS KERJASAMA DENGAN JICA DAN PEMERINTAH SEJAK TAHUN 2006
100
PERMASALAHAN DI INDONESIA:
MENGAPA LESSON STUDY? MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN BELAJAR MENGHASILKAN GURU YANG PROFESIONAL DAN INOVATIF PADA AKHIRNYA MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR SISWA PERMASALAHAN DI INDONESIA: GURU KURANG DAPAT MENERAPKAN HASIL PENATARANNYA DI KELAS. BANYAK PERMASALAHAN PEMBELAJARAN YANG PEMECAHANNYA KURANG BERORIENTASI KE KELAS NYATA MISAL: JUMLAH SISWA BESAR, GURU KURANG WAKTU, GURU INTI SULIT MENDESIMINASIKAN HASIL PENATARANNYA, DSB KUALITAS PENDIDIKAN TETAP RENDAH
101
ALASAN GURU TIDAK MENERAPKAN HASIL PENATARAN (IN SERVICE TRAINING) DI SEKOLAH:
KURANG WAKTU, MATERI BANYAK, MEDIA BELAJAR KURANG, ALAT/BAHAN TIDAK ADA, TIDAK PUNYA LAB, DANA TIDAK ADA DI LAIN PIHAK: TIDAK ADA KONTROL/PEMANTAUAN TIDAK ADA SANGSI TERHADAP GURU
102
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
TIDAK SETIAP SAAT GURU HARUS BUKA KELAS (OPEN LESSON). 1 SEMESTER CUKUP SEKALI UNTUK PROGRAM INDUKSI, JADWAL SUDAH DITENTUKAN SEBULAN SEKALI LESSON STUDY BUKAN PENGETAHUAN YANG HARUS DIHAFALKAN, MELAINKAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN/DIPRAKTIKKAN SASARAN KEGIATAN LS ADALAH PERUBAHAN SIKAP DAN PANDANGAN GURU UNTUK MENJADI GURU PROFESIONAL BELAJAR SECARA KOLABORATIF SEMUA PESERTA MENDAPATKAN PEMBELAJARAN YANG BERHARGA
103
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.