Rahasia Kehidupan 4.

Presentasi berjudul: "Rahasia Kehidupan 4."— Transcript presentasi:

1 Rahasia Kehidupan 4

2 berarti ada 2000 milyar setiap detiknya.
Pernah kamu membayangkan berapa milyar setiap detiknya sperma yang disiapkan untuk menyerbu sel telur ? Ya, karena sperma diproduksi 1000 setiap detiknya, dan laki-laki dewasa di bumi sekitar 2 milyar, berarti ada 2000 milyar setiap detiknya. WAW, kalau setahun, Bendungan Jati Luhur bisa melimpah

3 Apakah Spermatozoa itu hidup ? Berarti Sperma hidup tanpa Roh
Pertanyaannya Apakah Spermatozoa itu hidup ? Jika kamu jawab “iya” Berarti Sperma hidup tanpa Roh

4 Karena Roh diberikan setelah 14 pekan
Kemudian Dia sempurnakan dia dan Dia tiupkan padanya sebagian dari Ruuh-Nya. Dan Dia jadikan untuk kamu pendengaran, penglihatan dan fuad. Tetapi sedikit kamu bersyukur (Al-Quran, surat As-Sajadah, ke 32 ayat 9) Bayi dalam kandungan itu sempurna sebagai manusia yang kompleks pada umur 14 pekan

5 Ia jadi sempurna, karena ia dibentuk di dalam rahim-rahim

6 Dia Yang membentuk kamu dalam rahim-rahim,
sebagaimana Dia kehendaki.Tidak ada Tuhan melainkan Dia Penakluk Yang Bijaksana. (Al-Quran, surat Ali-‘Imran, ke 3 ayat 6)

7 Jadi kehidupan itu tidak mesti adanya Roh
Hanya manusia yang disebut di dalam Al-Qur’an memiliki Roh

8 Kita harus menyadari bahwa kita memiliki Roh dari Nya
Dan itu tidak dimiliki oleh semua makhluk Daun ini misalnya, ia hidup, tapi ia tidak memiliki roh. Dan jangan terlalu jauh bertanya tentang Roh. Karena Roh itu rahasia Tuhan

9 Di sana ada Ekosistem, yang membuat alam ini seimbang.
Walau di daerah rawa terlihat kumuh dan tidak teratur, jangan kamu berupaya untuk merubahnya. Di sana ada Ekosistem, yang membuat alam ini seimbang.

10 Lalu datang manusia merubah sistem itu.
Sistem saling Infaq yang terjadi di daerah rawa ini, telah menjadikan alam kita bertahan hidup selama berabad-abad. Lalu datang manusia merubah sistem itu. Maka terjadi kerusakan yang akan ditanggung akibatnya oleh manusia selanjutnya.

11 Selidik punya selidik, rupanya karena “tukang kacang”
Di Singapura dulu, ekonominya sangat parah. Kehidupan sangat sulit dan semakin sulit. Selidik punya selidik, rupanya karena “tukang kacang” Bengali-bengali yang jual kacang di emperan toko-toko itu, enggan berinfaq. Ia melipat keuntungan hasil jual kacangnya di bawah tikar tempat ia tidur di bawah jembatan.

12 Ekonom dunia pun bingung pada waktu itu. Kemana uang di Singapura ?
Semakin hari uang semakin hilang dari peredaran. Ternyata uang tertimbun di bawah tikar si bengali-bengali penjual kacang. Betapa tidak, ia mandi di kali berak di kali, tidak gosok gigi. Makan irit tidur di bawah jembatan diterangi lampu jalan tidak bayar listrik. Jualan di emper toko tidak bayar pajak. Dan tidak berinfaq

13 Phenomena yang sama terjadi di Inggris
Semua uang dipegang oleh orang yahudi Tapi yahudi bukan jual kacang, mereka beternak bunga yang berlipat-lipat dan penipuan Suatu hari seorang Yahudi meminjam gerobak kepada seorang berbangsa Inggris. Eh, lama-lama, gerobak itu sudah jadi milik Yahudi itu. Malah orang Inggris itu sekarang yang harus bayar sewa kepada Yahudi itu terhadap gerobak itu. Akhirnya orang Inggris mengusir orang Yahudi dari tanah mereka secara halus, dengan memberikan Palestina kepada mereka, yang waktu itu adalah jajahan Inggris. Itulah awal konflik Israel Palestina

14 Mereka telah menyembah “benda”
Di Jerman juga begitu Uang sudah dikendlikan oleh orang yahudi Ini yang membuat Hitler jadi berang Sikap Yahudi dan sikap Bengali Penjual Kacang itu, dimiliki oleh orang-orang Musyrik Mereka telah menyembah “benda” Itu sebab di mana-mana ekonomi jadi rusak

15 (Al-Quran, surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 96)
Dan sesungguhnya engkau akan dapati mereka itu setama’-tama’ manusia atas hidup, dan lebih tama’ dari orang musyrik. Suka seorang daripada mereka itu supaya dipanjangkan umurnya 1000 tahun. Padahal panjang umurnya itu tidak akan menjauhkan dia dari siksaan. Dan Allah melihat apa yang mereka kerjakan (Al-Quran, surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 96)

16 diproduksi atas infaq jama’ah flying book
diproduksi atas infaq jama’ah flying book 11 September 2003