Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEBIJAKAN POLITIK DALAM MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN INGGRIS DI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEBIJAKAN POLITIK DALAM MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN INGGRIS DI"— Transcript presentasi:

1 KEBIJAKAN POLITIK DALAM MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN INGGRIS DI
Ach. Faisol Angelina Diah Deni Santoso Dicky Arie Fajar Noer Faris Rahmatullah Fradana M. Risqullah Zahran Abi KEBIJAKAN POLITIK DALAM MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN INGGRIS DI INDONESIA

2 KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA DI INDONESIA PADA ABAD KE-19 DAN 20

3 KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DI INDONESIA PADA ABAD KE-19 DAN 20
A.LATAR BELAKANG KEDATANGAN BELANDA Pada mulanya pedagang-pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon.Pada waktu itu Belanda masih dalam penjajahan Spanyol,kemudian terjadilah perang 80 tahun,dan berhasil melepaskan Belanda terhadap Spanyol,serta menjadikan William Van Oranye sebagai pahlawan kemerdekaan Belanda. Pada tahun 1580 Raja Philip dari Spanyol naik tahta,ia berhasil mempersatukan Spanyol dan Portugis ,Akibatnya Belanda tidak dapat lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon yang sedang dikuasai Spanyol,hal itulah yang mendorong Belanda mulai mengadakan penjelajahan samudera untuk mendapatkan daerah asal rempah-rempah. gambar peta

4 B.PERJALANAN BELANDA KE INDONESIA
Pada tahun 1595 Linscoten berhasil menemukan tempat-tempat di P.Jawa yang bebas dari tangan Portugis dan banyak menghasilkan rempah-rempah untuk diperdagangkan,Peta yang dibuat oleh Linscoten diberi nama Interatio yang artinya keadaan didalam atau situasi di Indonesia. Pada tahun 1595,bulan April Cornelius de Houtman dan De Keyzer dengan 4 buah kapal memimpin pelayaran menuju Nusantara dengan Route : Belanda-Pantai barat Afrika-Tanjung Harapan-Samudera Hindia-Selat Sunda-Banten,selama pelayarannya itu selalu menjauhi Route pelayaran Portugis,dan tidak singgah ke India-Malaka.

5 Pada bulan Juni 1596 pelayarannya berhasil berlabuh di Banten,dan pada mulanya kedatangannya mendapat sambutan baik dari masyarakat Banten.Kedatangan Belanda diharapkan dapat memajukanperdagangan dan dapat membantu usaha penyerangan ke Palembang yang dipimpin oleh raja Maulana Muhammad,akan tetapi sikap De Houtman semakin kaku dalam perdagangan (hanya mau membeli rempah-rempah pada musim panen dan membeli melalui pejabat atau cina perantara,akhirnya Ia ditangkap dan dibebaskan setelah membayar uang tebusan kemudian meninggalkan Banten.

6 back

7 GAMBAR WILLIAM VAN ORANYE
back GAMBAR WILLIAM VAN ORANYE

8 Walaupun demikian de Houtman disambut dengan gegap gempita oleh masyarakat Belanda,ia dianggap sebagai pelopor pelayaran menemukan jalan laut ke Nusantara. Pada tanggal 28 November 1598 pelayaran baru Belanda dipimpin oleh Jacob van Neck dan Wybrect van Waerwyck dengan 8 buah kapal tiba di Banten.Pada saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan Belanda diterima dengan baik. ilustrasi

9 back

10 Karena sikap Van Neck yang sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para pembesar Banten ,maka 3 buah kapalnya yang penuh muatan rempah-rempah berhasil dikirim ke Belanda dan 5 buah kapal yang lainnya menuju Maluku. Di Maluku ,Belanda juga diterima dengan baik oleh rakyat Maluku karena dianggap sebagai musuh Portugis yang sedang bermusuhan dengan rakyat Maluku. peta

11 KEPULAUAN MALUKU back

12 C.TERBENTUKNYA VOC Keberhasilan ekspedisi-ekspedisi Belanda dalam mengadakan perdagangan rempah-rempah mendorong pengusaha-pengusaha Belanda yang lainnya untuk berdagang ke Nusantara.Diantara mereka terjadi persaingan.Disamping itu mereka harus harus menghadapi persaingan dengan Portugis,Spanyol dan Inggris.Akibatnya mereka saling menderita kerugian,lebih lebih dengan sering terjadinya perampokan perampokan oleh bajak laut.

13 Atas prakarsa dari 2 orang tokoh Belanda yaitu Pangeran Maurits dan Johan van Olden Barnevelt pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberinama VOC (Verenigde Oost Indesche Compagnie ) atau ‘Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur’, pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. Pada tahun 1602 VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois Witter

14 TUJUAN DIBENTUKNYA VOC
Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda untuk keuntungan maksimal. Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan,baik dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia. Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol.

15 ENGLISH EAST INDIA COMPANY

16 HAK-HAK ISTIMEWA VOC Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa VOC diberi hak-hak istimewa oleh pemerintah Belanda : Memonopoli perdagangan Mencetak dan mengedarkan uang Mengangkat dan memperhentikan pegawai Mengadakan perjanjian dengan raja-raja Memiliki tentara untuk mempertahankan diri Mendirikan benteng Menyatakan perang dan damai Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat.

17 C.KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA DAN SISTEM BIROKRASI PEMERINTAHAN VOC DI INDONESIA (SEBELUM ABAD KE-19)

18 1.POLITIK PERDAGANGAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN VOC
Peraturan-peraturan yg ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain : a).Verplichte Laverantie Yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yg telah ditetapkan oleh VOC,dan melarang rakyat menjual hasil buminya selain kepada VOC. b).Contingenten Yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.

19 Kora-kora c).Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah
tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam. d).Ekstirpasi Yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah- rempah agar tidak terjadi over produksi yg dapat menyebabkan harga rempah-rempah merosot. e).Pelayaran Hongi Yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu perang) untuk mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya. Kora-kora

20 GAMBAR PERAHU KORA-KORA
back

21 Beberapa gubernur jendral VOC yang dianggap berhasil dalam mengembangkan usaha dagang dan kolonisasi VOC di Nusantara antara lain : gambar 1.Jan Pieterzoon Coen ( ) Dikenal sebagai peletak dasar imperialisme Belanda di Nusantara.Ia dikenal pula dengan rencana kolonisasinya dengan memindahkan orang-orang Belanda bersama keluarganya ke Indonesia. 2.Antonio Van Diemen ( ) Ia berhasil memperluas kekuasaan VOC ke Malaka pada tahun 1641,Ia juga mengirimkan misi pelayaran yang dipimpin Abel Tasman ke Australia,Tasmania,Selandia baru. 3.Joan Maetsycker ( ) Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan VOC ke Semarang Padang dan Menado. 4.Cornelis Speeldman ( ) Ia menghadapi perlawanan didaerah dan tidak berhasil mengalahkan Sultan Agung,Trunojoyo dan Sultan Ageng Tirtayasa.

22 GAMBAR JAN PIETERZOON COEN
back

23 2.SISTEM BIROKRASI VOC Guna memerintah wilayah-wilayah di Nusantara
VOC mengangkat seorang gubernur jendral yg Dibantu oleh 4 orang yg disebut Raad van Indie (dewan India) Dibawah gubernur jendral diangkat beberapa gubernur yang memimpin suatu daerah.dibawah gubernur terdapat beberapa Residen yang di- bantu oleh Asisten Residen,pemerintahan dibawahnya lagi diserahkan pada pemerintahan tradisional,seperti Raja dan Bupati. VOC menerapkan sistem pemerintahan tidak langsung (Indirect rule) dengan memanfaatkan sistem Feodalisme.

24 3.KEMUNDURAN VOC Kemunduran dan kebangkrutan VOC terjadi sejak awal abad ke-18 disebabkan oleh : 1.Banyak korupsi yg dilakukan oleh pegawai-pegawai VOC. 2.Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat makin luas nya wilayah kekuasaan VOC. 3.Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat terlalu besar. 4.Persaingan dengan konsi dagang negara lain,misalnya dengan EIC milik Inggris. 5.Hutang VOC yang sangat besar. 6.Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun usahanyamengalami kemunduran 7.Berkembangnya faham Liberalisme sehingga monopoli perdaganganyg diterapkan VOC tidak sesuai lagi untuk diteruskan. 8.Pendudukan Perancis terhadap negara Belanda pada tahun 1795.

25 VOC DIBUBARKAN Pada tahun 1795 dibentuk panitia pembubaran
VOC dan hak-hak istimewa VOC dihapus. Pada tanggal 31 desember 1799 VOC dibubarkan dengan saldo kerugian sebesar 134,7 juta gulden. Selanjutnya semua hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh Pemerintah Kerajaan Belanda.

26 D.PEMERINTAHAN KOLONIAL HINDIA BELANDA

27 Perubahan yang terjadi di Eropa pada akhir abad 18
Pada tahun 1795 Partai Patriot Belanda yg anti raja,atas bantuan Perancis berhasil merebut kekuasaan dan membentuk pemerintahan baru yg disebut Republik Bataaf (Bataafische Repu- bliek ),Republik ini menjadi bawahan Perancis yg sedang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Raja Belanda Willem V,melarikan diri dan membentuk pemerintahan peralihan di Inggris yang pada waktu itu menjadi musuh Perancis. gambar

28 Setelah VOC dibubarkan oleh pemerintah tersebut pada tahun 1799,tanah jajahan yang dulu dikuasai VOC kemudian diurus oleh suatu badan yang disebut Aziatische Raad (Dewan Asia). Kekuasaan pemerintahan Belanda di Nusantara dipegang oleh gubernur jendral Johanes Siberg ( ) yang menggantikan gubernur jendral Overstrateen sebagai gubernur jendral VOC yang terakhir. Johanes Siberg seharusnya mencerminkan sifat dari Republik Bataaf yg Liberal.Akan tetapi sebelum resmi berkuasa di Nusantara ia mengirim 2 komisaris ke Nusantara yaitu Nederburg dan Hogendrop.

29 GAMBAR NAPOLEON BONAPARTE
back

30 E.MASA PEMERINTAHAN HERMAN W.DAENDELS

31 Letak geografis Belanda yg dekat dengan Inggris menyebabkan Napoleon Bonaparte merasa perlu menduduki Belanda.Pada tahun 1806,Perancis membubarkan Republik Bataaf dan membentuk Kerajaan Belanda (Kominkrijk Holland).Napoleon kemudian mengangkat Louis Napoleon sebagai raja Belanda dan berarti sejak saat itu pemerinta- han yang berkuasa di Nusantara adalah pemerin- tahan Belanda-Perancis. Oleh karena itu Louis Napoleon mengangkat Herman William Daendeles sebagai gubernur jen- dral di Nusantara.Dengan tugas utama memperta- hankan P.Jawa dari serangan Inggris.

32 KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAENDELS
1).Bidang Birokrasi Pemerintahan a.Pusat pemerintahan dipindahkan kepedalaman b.Dewan Hindia Belanda sebagai dewan leges- latif diganti dengan Dewan Penasehat. c.Membentuk sekretariat negara (Algemene Secretarie). d.Pulau jawa dibagi pulau jawa di bagi menjadi 9 Prefektuur dan 31 kabupaten e.Para bupati di jadikan pemerintah Belanda dan di beri pangakat sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah Belanda.

33 2).Bidang hukum dan peradilan.
a.Dalam bidang hukum Daendels membentuk 3 jenis pengadilan yaitu sebagai berikut: (1).Pengadilan utuk orang eropa (2).Pengadilan untuk orang pribumi (3).Pengadilan untuk orang timur asing Pengadilan untuk orang pribumi ada di setiap prefectur dengan prefect sebagai ketua dan para bupati sebagai anggota b.Pemberantasan koropsi tanpa pandang bulu termasuk pada bangsa Eropa.Akan tetapi ia sendiri melakukan korupsi besar-besaran dalam kasus penjualan tanah kepada fihak swasta.

34 3).Bidang Militer dan Pertahanan Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk mem- pertahankan P.Jawa dari serangan Inggris,Daendels mengambil langkah-langkah : a).Membangun jalan antara Anyer-Panarukan. b).Menambah jumlah angkatan perang dari orang menjadi orang. c).Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang d).Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Pandang dan Surabaya. e).Membangun benteng-benteng pertahanan. f).Meningkatkan kesejahteraan prajurit.

35 AKHIR KEKUASAAN HERMAN W.DAENDELS
Kejatuhan Daendels antara lain disebab- kan oleh hal-hal sebagai berikut : 1).Sikapnya yg otoriter terhadap raja-raja Banten,Yogyakarta,Cirebon menimbul- kan pertentangan dan perlawanan. 2).Penyelewengan dlam kasus penjualan tanah kepada fihak swasta dan manipu- lasi penjualan istana Bogor. 3).Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan.

36 F.PENJAJAHAN INGGRIS DI INDONESIA (1811-1816)

37 Latar belakang pendudukan Inggris adalah sbb : a)
Latar belakang pendudukan Inggris adalah sbb : a).Contingental Stelseel Yang diterapkan oleh Napoleon di Eropa dengan memblokade perdagangan Inggris di Eropa daratan,Inggris tumbuh menjadi negara industri besar membutuhkan daerah pemasaran yg luas,oleh karena itu India dan Indonesia akan dijadikan tempat pemasaran barang barang industri Inggris. b).Nusantara yg praktis dikuasai Perancis (Belanda Perancis) merupakan bahaya laten bagi kekuasa- an Inggris di Asia.

38 Ketika akhirnya Inggris menyerbu P
Ketika akhirnya Inggris menyerbu P.Jawa,pengganti nya Daendels,gubernur jendral Jansen,tidak mampu bertahan dan menyerah,akhir dari penjajahan Belanda-Perancis ditandatangani dengan Kapitulasi Tuntang (18 Sepetember 1811),isinya : a.Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada Inggris. b.Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris c.Semua pegawai Belanda yg mau bekerjasama dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus d.Semua hutang Pemerintah Belanda yg dahulu, bukan menjadi tanggung jawab Inggris. Kapitulasi Tuntang ditandatangani tanggal 18 Sept oleh S.Auchmuty dari fihak Inggris dan Janseens dari fihak Belanda.

39 Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang ,raja muda Lord Minto yg berkedudukan di India mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai wakil gubernur di P.Jawa,dalam pelaksanaannya Raffles berkuasa penuh diseluruh Nusantara.Dan cenderung menda- pat tanggapan positif dari raja-raja dan rakyat setempat karena hal berikut ini : a.Para raja da rakyat tidak menyukai Daendels b.Ketika masih berkedudukan di Penang,Malaysia Raffles beberapa kali mengadakan misi rahasia ke kerajaan-kerajaan yg anti Belanda,seperti : Yogyakarta,Banten dan Palembang C.Sebagai seorang yg Liberalis ,Raffles memiliki kepribadian yg simpatik,ia menjalankan politik murah hati dan sabar walaupun dalam praktek nya berlainan.

40 KEBIJAKAN PEMERINTAHAN RAFFLES
Dalam menjalankan tugas Raffles didampingi oleh suatu badan penasehat (advisory Council) yang terdiri atas Gillespie,Cranssen dan Muntinghe. 1.Bidang Pemerintahan langkah-langkah yg diambil Raffles : a.P.Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan (berlang- sung sampai tahun 1964). b.Merubah sistem pemerintahan yg semula dilaku kan oleh pengusaha pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yg bercorak barat. c.Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yg mereka peroleh secara turun tumurun.

41 MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN SISTEM SEWA TANAH a
MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN SISTEM SEWA TANAH a. Para petani dapat menanam dan menjual hasil panennya secara bebas untuk memotivasi mereka agar bekerja lebih giat sehingga kesejahteraannya menjadi lebih baik. b. Daya beli masyarakat semakin meningkat sehingga daapt membeli barang-barang industri Inggris. c. Pemerintah kolonial mempunyai pemasukan negara secara tetap dan cukup terjamin. d. Memberikan kepastianhukum atas tanah yang dimiliki petani. e. Secara bertahap untuk mengubah sistem ekonomi barang menjadi ekonomi uang.

42 Sistem sewa tanah dalam pelaksanaannya telah menimbulkan perubahan-perubahan penting sebagai berikut: a) Unsur paksaan diganti dengan unsur kebebasan dan suka rela. b) Ikatan yang bercorak tradisional dirubah menjadi hubungan perjanjian atau kontrak. c) Ikatan adat-istiadat yang sudah berjalan turun- temurun menjadi semakin longgar, karena pengaruh budaya barat.

43 HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN SISTEM SEWA TANAH
a. Keuangan negara dan pegawai-pegawai yang cakap jumlahnya terbatas. b. Masyarakat Indonesia berbeda dengan masyarakat India yang sudah mengenal perdagangan ekspor. c. Sistem ekonomi desa pada waktu itu belum memungkinkan diterapkannya ekonomi uang. d. Belum adanya pengukuran tanah milik penduduk secara tepat. e. Adanya pejabat yang bertindak sewenang-wenang dan korup. f. Pajak terlalu tinggi sehingga banyak tanah yang tidak digarap

44 3. Bidang Hukum Sistem peradilan yang diterapkan affles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Apabila Daendels berorientasi kepada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi kepada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum yang ada pada masa Raffles adalah sebagai berikut. a. Court of Justice, terdapat pada setiap residen. b. Court of Request, terdapat pada setiap divisi. c. Police of Magistrace. Menurut Raffles pengadilan merupakan benteng untuk memperoleh keadilan.

45 Berakhirnya kekuasaan Thomas Stamford Raffles
Berakhirnya pemerintahan Raffles di Nusantara ditandai dengan adanya Convention of London pada tahun perjanjian tersebut ditandatangani di London oleh wakil-wakil Belanda dan Inggris yang isinya sebagai berikut. 1) Nusantara dikembalikan kepada Belanda. 2) Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana, tetap di tangan Inggris. 3) Cochin (di pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya.

46 H.MASA PEMERINTAHAN VAN DEN BOSCH DAN PENERAPAN SISTEM TANAM PAKSA (1830-1870)

47 A.PEMERINTAHAN KOMISARIS JENDRAL
Setelah berakhirnya kekuasaan Inggris,selanjutnya yang berkuasa adalah Pemerintahan Hindia Belanda,yang pada mulanya pemerintahan Kolektif yang terdiri dari 3 orang yaitu : Flout,Buyskess dan Van Der Capellen. Dengan tugas utama : menormalisasikan keadaan lama (Inggris) ke alam baru (Belanda) dengan masa peralihan dari tahun ,untuk selanjutnya yang menjadi gubernur jendral adalah Van Der Capellen ( ). Kesulitan-kesulitan yang dihadapi : 1).Beberapa kerajaan diluar P.Jawa bertindak mandiri. 2).Usaha-usaha sefihak dari Raffles yang masih ingin berkuasa kembali,misal dengan menduduki Singapura.

48 Dengan berdirinya Singapura menimbulkan perselisihan mengenai batas wilayah kekuasaan pendudukan Inggris dan Belanda,masalah ini kemudian diselesaikan melalui Treaty of London 1824 yang isinya : 1).Inggris dan Belanda berhak untuk saling memasuki wilayah jajahan masing-masing. 2).Belanda menarik diri dari jajahannya di Asia Daratan yaitu : Benggala,Gujarat,Malaka dan Singapura. 3).Inggris menarik diri dari Nusantara dan menyerahkan Bengkulu,Bangka dan Belitung. 4).Kemerdekaan Aceh dihormati oleh kedua belah fihak, dan dijadikan daerah Bufferstaat : daerah pemisah. 5).Inggris dan Belanda bertanggung jawab atas keamanan di selat Malaka.

49 B.POLITIK KOLONIAL PADA MASA KOMISARIS JENDRAL
Dalam menjalankan pemerintahannya,komisaris jendral melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1).Sistem Residen tetap dipertahankan 2).Dalam bidang hukum sistem juri dihapuskan 3).Kedudukan para Bupati sebagai penguasa feodal tetap dipertahankan. 4).Desa sebagai satu kesatuan unit tetap dipertahankan dan para penguasanya dimanfaatkan untuk pelaksanaan pemungutan pajak dan hasil bumi. 5).Dalam bidang ekonomi memberikan kesempatan kepada pengusaha-pengusaha asing untuk menanamkan modal nya di Indonesia.

50 Memorandum tahun 1851 Memorandum tahun 1851 dengan jelas menegaskan politik Belanda,bahwa “daerah –daerah taklukan harus memberi keuntungan materiil bagi Belanda,keuntungan yang memang menjadi tujuan penaklukkan “ (Van Den Bosch 1851).

51 G.PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA (NEDERLANDSCH INDIE) 1816-1942

52 A.PENGERTIAN CULTUUR STELSEL
Istilah Cultuur Stelsel sebenarnya berarti sistem tanaman terjemahannya dalam bahasa Inggris adalah Culture System atau Cultivation System .Lebih tepat lagi kalau di terjemahkan menjadi System of Gouverment Controlled Agricultures karena pengertian dari Cultuur Stelsel sebenarnya adalah :”kewajiban kepada rakyat (Jawa) untuk menanam tanaman eksport yang laku dijual di Eropa”,rakyat menterjemahkan dengan istilah tanam paksa. Menurut Van Den Bosch : Cultuur Stelsel didasarkan atas hukum adat yg menyatakan bahwa barang siapa berkuasa disuatu daerah,ia memiliki tanah dan penduduknya.

53 B.LATAR BELAKANG SISTEM TANAM PAKSA
1).Di Eropa, Belanda terlibat dalam peperangan-peperangan pada masa kejayaan Napoleon sehingga menghabiskan biaya besar. 2).Terjadinya perang kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan pemisahan Belgia dari Belanda tahun 1830. 3).Terjadinya perang Diponegoro ( ) yang merupakan perlawanan rakyat jajahan termahal bagi Belanda (menghabiskan beaya gulden). 4).Kas negara Belanda kosong dan hutang yang ditanggung Belanda cukup berat. 5).Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak. 6).Kegagalan usaha mempraktikkan gagasan Liberal ( ) dalam mengeksploitasi tanah jajahan untuk memberikan keuntungan yang besar terhadap negeri induk.

54 C.ATURAN-ATURAN TANAM PAKSA
Ketentuan pokok Tanam Paksa terdapat dalam Staatblad (lembaran negara) no.22 tahun 1834,dengan ketentuan sebagai berikut : 1.Penyediaan tanah untuk cultuur stelsel berdasarkan persetujuan penduduk. 2.Tanah tersebut tidak lebih dari seperlima tanah pertanian. 3.Tanah tersebut bebas dari pajak. 4.Kelebihan hasil tanaman jika melebihi pajak diberikan pada petani. 5.Pekerjaan untuk cultuur stelsel tidak melebihi waktu menanam padi 6.Kegagalan panen yang bukan kesalahan petani merupakan tanggung jawab pemerintah. 7.Bagi yang tidak memiliki tanah dipekerjakan dipabrik atau perkebu- nan pemerintah. 8.Pelaksanaan tanam paksa diserahkan kepada pemimpin pribumi.

55 D.PENYIMPANGAN DALAM TANAM PAKSA
1.Perjanjian penyediaan tanah dilakukan dg paksaan. 2.Tanah yang digunakan lebih dari seperlima bagian. 3.Pengerjaan tanah untuk tanam paksa melebihi waktu menanam padi. 4.Tanah tersebut masih terkena pajak. 5.Kelebihan hasil panen tidak diberikan kepada petani. 6.Kegagalan panen tanggung jawab petani. 7.Buruh dijadikan tenaga paksaan. Guna menjamin agar para Bupati dan kepala desa menunaikan tugasnya dg Baik,pemerintah Belanda memberikan rangsangan yg disebut cultuur procenten. Disamping penghasilan tetap.

56 E.AKIBAT-AKIBAT TANAM PAKSA
BAGI BELANDA 1).Meningkatnya hasil tanaman eksport dari negeri jajah- an dan dijual Belanda dipasaran Eropa. 2).Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang- kempis tetapi pada masa tanam paksa mendapat keuntungan besar. 3).Pabrik-pabrik gula yg semula diusahakan kaum swasta Cina,kemudian juga dikembangkan oleh pengusaha Belanda,karena keuntungannya besar. 4).Belanda mendapatkan keuntungan (Batiq slot) yang besar (keuntungan pertama 3 juta gulden).

57 BAGI INDONESIA 1).Kemiskinan dan penderitaan fisik serta mental yg berkepanjangan 2).Beban pajak yang berat. 3).Pertanian,khususnya padi banyak mengalami kegagalan panen. 4).Kelaparan dan kematian terjadi dimana-mana,seperti yang terjadi di Cirebon 1843,Demak 1848,Grobogan 1849. 5).Jumlah penduduk di Indonesia menurun. 6).Rakyat Indonesia mengenal tekhnik menanam jenis-jenis tanaman yang baru. 7).Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorien- tasi eksport.

58 F.REAKSI TERHADAP TANAM PAKSA
1).RAKYAT INDONESIA a.Di Sumatera Barat timbul perlawanan,al.di Pariaman (1841), di Padang . b.Di Jawa pada tahun 1846 perlawanan dilakukan meskipun dengan pembakaran 7 buah kebun tembakau. 2).KAUM PENGUSAHA (KAPITALIS) Golongan pengusaha menghendaki sistem tanam paksa dihapuskan dan diganti dengan kebebasan berusaha. 3).KAUM HUMANIS BELANDA a.Baron Van Hoevell : memprotes melalui parlemen Belanda : bahwa tanam paksa tidak manusiawi. b.Eduard douwes Dekker : memprotes tanam paksa lewat tulisan yang berjudul Max Havelaar (Saijah-Adinda), dg nama samaran Multatuli (saya menderita).

59 H.POLITIK EKONOMI LIBERAL KOLONIAL SEJAK TAHUN 1870

60 1.LATAR BELAKANG Politik ekonomi liberal kolonial dilatarbelakangi oleh hal-hal sebagai berikut : 1).Pelaksanaan tanam paksa memberi keuntungan yg besar kepada Belanda,tetapi menimbulkan penderitaan rakyat pribumi. 2).Berkembangnya faham liberalisme di Eropa. 3).Kemenangan partai liberal di Belanda. 4).Adanya Traktar Sumatera 1871,yang memberikan kebebasan bagi Belanda untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh.

61 Pelaksanaan politik ekonomi liberal ditandai dengan bebe- rapa peraturan antara lain : 1).Reglement op het belied der regering in Nedherlandsh Indie (1854) : Berisi tentang tata cara pemerintahan di Indonesia. 2).Indishe Comtabiliteit Wet (1867) : Berisi tentang perbendaharaan negara Hindia Belanda 3).Suiker Wet : Yaitu UU gula yang menetapkan bahwa tanaman tebu adalah monopoli pemerintah yg secara berangsur angsur akan dialihkan kepada fihak swasta.

62 , 4).Agrarish Wet (undang-undang Agraria) 1870:
UU Agraria yg berlaku di Indonesia dari tahun 1870- 1960 isinya : a).Tanah di Indonesia dibedakan menjadi tanah tanah rakyat dan tanah milik pemerintah. b).Tanah rakyat terdiri dari tanah bebas dan tidak bebas c).Tanah rakyat tidak boleh dijual kepada orang lain. d).Tanah pemerintah dapat disewakan kepada penguasa swasta sampai jangka waktu 75 tahun. 5).Agrarisch Besluit (1870): Ditetapkan oleh raja Belanda dan mengatur hal-hal yang yang lebih rinci.

63 2.PELAKSANAAN SISTEM POLITIK EKONOMI LIBERAL
Setelah UU Agraria 1870 diterapkan,di Indonesia memasuki Imperalisme modern dengan diterpkan Opendeur Politiek,yaitu politik pintu terbuka terhadap modal-modal swasta asing,hal itu berati Indonesia dijadikan tempat untuk berbagai kepentingan yaitu: a).mendapatkan bahan mentah atau bahan baku industri di Eropa. b).mendapatkan tenaga kerja yg murah. c).menjadi tempat pemasaran barang-barang produk si Eropa. d).menjadi tempat penanaman modal asing.

64 3.AKIBAT SISTEM POLITIK LIBERAL KOLONIAL
BAGI BELANDA : a.Memberikan keuntungan yg besar bagi kaum swasta Belanda b.Hasil-hasil produksi perkebunan dan pertambangan menga- lir ke Belanda. c.Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah jajahan.

65 BAGI INDONESIA : a.Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk. b.Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 karena jatuh nya harga gula dan kopi. c.Menurunnya konsumsi bahan makanan,terutama beras. d.Menurunnya usaha kerajinan rakyat karena telah tersaingi dengan Import dari Eropa. e.Pengangkutan dengan gerobak menjadi merosot peng- hasilannya setelah adanya angkutan kereta api. f.Rakyat menderita karena masih diterapkan kerja rodi dan adanya hukuman yg berat bagi yg melanggar per- aturan poenalie sanctie.

66 I.POLITIK ETIS

67 LATAR BELAKANG POLITIK ETIS
Munculnya politik etis dilatarbelakangi oleh : 1).Sistem ekonomi liberal tidak mengubah nasib rakyat. 2).Tanam paksa memberi keuntungan besar bagi Belanda sebaliknya menimbulkan penderitaan rakyat. 3).Belanda melakukan penekanan dan penindasan terha- dap rakyat . 4).Rakyat kehilangan tanah sebagai hak milik utamanya. 5).Adanya kritik terhadap praktik kolonial liberal.

68 TOKOH-TOKOH YANG MELANCARKAN KRITIK POLITIK ETIS
1).Van Kol melancarkan kritik di Indonesia sebagai politik drainage/penghisapan 2).Van Deventer usulannya dikenal dengan Trilogi Van Deventer : a).Irigasi b).Emigrasi c).Edukasi 3).De Waal sejak tahun 1884,Indonesia berhak mendapatkan 528 G 4).Brooschooft Selama 1 abad lebih,Belanda telah mengeruk keuntungan dari rakyat Indonesia dan tidak mengembalikannya. 5).Baron Van Hovell Meminta perbaikan nasib rakyat Indonesia dari sidang parlemen.

69 KEGAGALAN POLITIK ETIS
Terima Kasih Kegagalan politik etis,tampak dalam kenyataan-kenyataan sebagai berikut : 1).Sistem ekonomi liberal hanya memberi keuntunga besar bagi Belanda. 2).Sangat sedikit penduduk pribumi yang memperoleh keuntungan dan kedudukan yang baik. 3).Pegawai negeri golongan pribumi hanya dijadikan alat, sehingga dominasi Belanda tetap sangat besar.


Download ppt "KEBIJAKAN POLITIK DALAM MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN INGGRIS DI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google