Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehMarco Sasuke Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
PENDAHULUAN Awal Baja Merupakan besi cetak ( cast Iron ) dan besi tempa di temukan di Cina abad ke IV Sebelum Masehi Baja pertama di Amerika dibuat thn 1856 yaitu untuk konstruksi utama jembatan “ Eads di St. Louis, Missouri Baja konstruksi adalah Alloy Steels yang mengandung lebih dari 98% besi dan kurang dari 1% karbon Buku Pedoman untuk Industri Baja yaitu American Institut Of Steel Construction
2
BENTUK BENTUK STRUKTUR BAJA
3
SIFAT UTAMA BAJA Sifat Mekanis yang penting dari baja diperoleh dari uji tarik Perumusan Teg. Tarik baja = fr = P / A Regangan = € = ∆ Lo / Lo Modulus Elastisitas = E = Tegangan / Regangan = fr/€
6
PRODUK BAJA DI PASARAN
7
TINJAUAN DESIGN Definisi : Perbandingan antara beban yang menyebabkan kegagalan terhadap beban maksimum yang di ijinkan pada struktur Faktor Keamanan = Tegangan leleh / tegangan maksimum = 1,5
8
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG SNI STANDAR NASIONAL INDONESIA
9
MAKSUD DAN TUJUAN 1.1 Maksud Maksud Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung ini adalah sebagai acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam melakukan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan struktur baja. 1.2 Tujuan Tujuan tata cara ini adalah untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman, dan ekonomis.
10
2. RUANG LINGKUP DAN UMUM Standar ini meliputi persyaratan-persyaratan umum serta ketentuanketentuan teknis perencanaan dan pelaksanaan struktur baja untuk bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter dengan struktur gedung. Tata cara ini mencakup: 1) ketentuan-ketentuan minimum untuk merencanakan, fabrikasi, mendirikan bangunan, dan modifikasi atau renovasi pekerjaan struktur baja, sesuai dengan metode perencanaan keadaan batas; 2) perencanaan struktur bangunan gedung atau struktur lainnya, termasuk keran yang terbuat dari baja; 3) struktur dan material bangunan berikut: a) komponen struktur baja, dengan tebal lebih dari 3 mm; b) tegangan leleh ( f y ) komponen struktur kurang dari 450 MPa; Komponen struktur canai dingin harus direncanakan sesuai dengan ketentuan lain yang berlaku. Bangunan-bangunan yang tidak dicakup dalam 1, 2, dan 3 di atas direncanakan dengan ketentuan lain yang berlaku.
11
Persyaratan-persyaratan
3.2.1 Struktur Dalam perencanaan struktur baja harus dipenuhi syarat-syarat berikut: 1) analisis struktur harus dilakukan dengan cara-cara mekanika teknik yang baku; 2) analisis dengan komputer, harus memberitahukan prinsip cara kerja program dan harus ditunjukan dengan jelas data masukan serta penjelasan data keluaran;
12
3) percobaan model diperbolehkan bila diperlukan untuk menunjang
analisis teoritis; 4) analisis struktur harus dilakukan dengan model-model matematis yang mensimulasikan keadaan struktur yang sesungguhnya dilihat dari segi sifat bahan dan kekakuan unsur-unsurnya; 5) bila cara perhitungan menyimpang dari tata cara ini, maka harus mengikuti persyaratan sebagai berikut: (1) struktur yang dihasilkan dapat dibuktikan dengan perhitungan dan atau percobaan yang cukup aman; (2) tanggung jawab atas penyimpangan, dipikul oleh perencana dan pelaksana yang bersangkutan; (3) perhitungan dan atau percobaan tersebut diajukan kepada panitia yang ditunjuk oleh pengawas bangunan, yang terdiri dari ahli-ahli yang diberi wewenang menentukan segala keterangan dan cara-cara tersebut. Bila perlu, panitia dapat meminta diadakan percobaan ulang, lanjutan atau tambahan. Laporan panitia yang berisi syarat-syarat dan ketentuanketentuan penggunaan cara tersebut mempunyai kekuatan yang sama dengan tata cara ini.
13
PERSYARATAN UMUM PERENCANAAN
6.1 Ketentuan umum Tujuan perencanaan struktur adalah untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil, cukup kuat, mampu-layan, awet, dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur disebut stabil bila ia tidak mudah terguling, miring, atau tergeser, selama umur bangunan yang direncanakan. Suatu struktur disebut cukup kuat dan mampu-layan bila kemungkinan terjadinya kegagalan-struktur dan kehilangan kemampuan layan selama masa hidup yang direncanakan adalah kecil dan dalam batas yang dapat diterima. Suatu struktur disebut awet bila struktur tersebut dapat menerima keausan dan kerusakan yang diharapkan terjadi selama umur bangunan yang direncanakan tanpa pemeliharaan yang berlebihan.
14
Beban-beban dan aksi lainnya
Perencanaan suatu struktur untuk keadaan-keadaan stabil batas, kekuatan batas, dan kemampuan-layan batas harus memperhitungkan pengaruh-pengaruh dari aksi sebagai akibat dari beban-beban berikut ini: 1) beban hidup dan mati seperti disyaratkan pada SNI atau penggantinya; 2) untuk perencanaan keran (alat pengangkat), semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI , atau penggantinya; 3) untuk perencanaan pelataran tetap, lorong pejalan kaki, tangga, semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI 1989, atau penggantinya; 4) untuk perencanaan lift, semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI , atau penggantinya; 5) pembebanan gempa sesuai dengan SNI , atau 6) beban-beban khusus lainnya, sesuai dengan kebutuhan.
15
Kombinasi pembebanan Berdasarkan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini: 1,4D (6.2-1) 1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H) (6.2-2) 1,2D + 1,6 (La atau H) + (γ L L atau 0,8W) (6.2-3) 1,2D + 1,3 W + γ L L + 0,5 (La atau H) (6.2-4) 1,2D ± 1,0E + γ L L (6.2-5) 0,9D ± (1,3W atau 1,0E) (6.2-6) Keterangan: D adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap L adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain La adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak H adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air W adalah beban angin E adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03–1726– 1989, atau penggantinya dengan, γ L = 0,5 bila L< 5 kPa, dan γ L = 1 bila L≥ 5 kPa. Kekecualian: Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan pada persamaan 6.2-3, 6.2-4, dan harus sama dengan 1,0 untuk garasi parkir, daerah yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah di mana beban hidup lebih besar daripada 5 kPa.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.