Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIrmha Indah Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
FIRMAN S NASRULLAH ZIKRUL K RIZKI M.ALI ARIF R
WE PeNCIPTAAN bUMI FIRMAN S NASRULLAH ZIKRUL K RIZKI M.ALI ARIF R ISLAM
2
Penciptaan alam semesta dan isinya menurut Al-Qur'an
Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.” (QS. Qaaf : 38) ke enam masa dalam Al-Qur'an yaitu: 2 masa pertama merupakan masa untuk menciptakan bumi sebagai hamparan dan fondasi. 2 masa berikutnya untuk menciptakan langit dan bintang- bintang. 2 masa terakhir untuk menciptakan beraneka ragam makhluk hidup yang menepati bumi.
3
Sejarah Penciptaan Bumi
Setelah Allah menciptakan ‘Arsy, Qolam dan air, kemudian Allah menuju kepada penciptaan langit dan bumi. Penciptaan langit dan bumi dilakukan dalam 6 hari, yaitu : 2 hari per tama merupakan waktu untuk penciptaan bumi sebagai hampa-ran dan pondasi, 2 hari berikutnya adalah penciptaan langit dan bintant-bintang, dan 2 hari terakhir adalah penciptaan aneka ra-gam kehidupan di bumi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dialah Yang telah menciptakan untuk kamu semua yang ada di bumi, kemudian Ia menuju penciptaan langit dan dijadikannya la ngit menjadi tujuh lapis.” ( Qs. Al-Baqarah : 29 ) Ayat ini menjelaskan bahwa bumi terlebih dahulu diciptakan oleh Allah daripada langit. Tahap pertama penciptaan bumi yaitu menciptakan bumi sebagai pondasi, belum dalam keadaan memiliki air permukaan, tana man, gunung dan sebagainya.
4
lANJUTAN Tahap Pertama ini di sebutkan dalam ayat yang lain : “Katakanlah : “Apakah kalian akan kafir kepada Tuhan Yang telah menciptakan bumi dalam 2 hari, dan kalian membuat tandingan- tandingan bagi-Nya ? ( Qs. Fushshilat : 9 ) Keseluruhan penciptaan bumi memang empat hari, namun Alloh menjadikannya dalam 2 tahap : Pertama, sebelum penciptaan langit, yaitu menjadikan bumi seba gai pondasi. Kedua : setelah penciptaan langit, yaitu tahap penciptaan segala ragam bentuk kehidupan dan keindahan di bumi. Berikutnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit yang ketika itu berupa asap ( kabut ), Allah berfirman kepada langit dan bumi : “Datanglah kalian berdua dengan ta’at atau terpaksa !” Kedua- nya menjawab : “Kami datang dengan ta’at.” ( Qs. Fushshilat : 11 ) Demikianlah, setelah Allah menciptakan bumi, lalu Allah menuju kepada penciptaan langit yang ketika itu langit masih berupa DUKHON yaitu asap atau kabut.
5
LANJUTAN Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Kemudian Dia menjadikan langit menjadi tujuh lapis dalam dua hari, dan Dia mewahyukan kepada tiap- tiap langit urusan- nya.” ( Qs. Fushshulat : 12 ) Demikianlah, Allah menjadikan langit menjadi tujuh lapis. Setiap lapis langit memiliki urusan sendiri- sendiri. Berkata Al-Ha- fizh Ibnu Katsir rahimahullah : “Allah menetapkan di setiap lapis langit beberapa ketetapan, yaitu apa-apa yang dibutuhkan oleh para malaikat dan apa saja yang ada di dalamnya yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.”
6
LANJUTAN Selain itu, setiap lapis langit memiliki pintu-pintu, dan di dalam setiap lapis langit ada sejumlah penghuninya. Sebagaimana dise- butkan dalam kisah Mi’roj Nabi Muhammad. Di langit pertama, beliau berjumpa dengan Nabi Adam ‘alaihis-salaam Di langit ke-2 beliau bertemu dengan Nabi ‘Isa dan Nabi Yahya ‘alai himas-salaam Di langit ke-3 beliau berjumpa dengan Nabi Yu- suf as Di langit ke-4 beliau bertemu dengan Nabi Idris as Di langit ke-5 beliau bertemu Nabi Harun as Di langit ke-6 beliau bertemu Nabi Musa as Di langit ke-7 beliau berjumpa dengan Nabi Ibrahim as Semua itu menunjukkan bahwa di setiap lapis langit terdapat kehidupan. Namun ada beberapa orang yang keliru dalam menafsirkan 7 lapis langit dengan 7 lapisan atmosfir bumi. Kekeliruan tersebut karena masing- masing lapis langit mesti terdapat kehidupan., sementara itu tidak pada setiap lapisan atmosfir terdapat kehidu-pan. Bahkan beberapa ayat dan riwayat menyebutkan bahwa selama masih ada bintang maka masih termasuk wilayah langit dunia, yaitu ruang di antara bumi dengan langit.
7
LANJUTAN Teori Kant Pada tahun 1755, seorang filosof jerman yang bernama Immanuel Kant mengemukakan tata surya yang terdiri atas matahari, bumi, bulan, planet, serta asteroida pada mulanya berbentuk nebula atau kumpulan bintang yang menyerupai awan atau gas dengan massa yang berat. Melalui proses pendinginan, nebula tersebut berubah menjadi bumi, bulan, matahari, dan planet - planet. Teori Buffon Pada waktu yang hampir bersamaan muncul teori dari ahli ilmu alam perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.[1] Teori Laplace Seorang ahli matematika dan astronomi Perancis Plerre Simon Marquis de Laplace mengemukakan bumi terbentuk dari gugusan gas panas yang berputar pada sumbunya, kemudian terbentuk cincin - cincin.[1] Sebagian cincin gas tersebut, terlempar ke luar dan tetap terus berputar. Cincin gas yang berputar akan mengalami pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan – gumpalan bola yang menjadi planet - planet, termasuk bumi.[1]
8
LANJUTAN Teori Planetisimal Hypothesis Gambaran Teori Planetisimal
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk bumi.[1]
9
Gambaran Teori Planetisimal
10
LANJUTAN Teori Tidal Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada tahun mengemukakan teori tidal.[1] Mereka mengatakan pada saat bintang melintas di dekat matahari, sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk semacam cerutu. Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan membentuk planet - planet, yaitu merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, sarturnus, uranus, plato. Teori Weizsaecker Pada tahun 1940, C. Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur - unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet - planet, termasuk bumi. Teori Kuiper Gerald P. Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nabula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi protomatahari adalah protoplanet. Dalam teorinya, beliau juga memasukkan unsur - unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan malia menggumpal menjadi planet - planet.[1]
11
LANJUTAN Teori Whipple
Fred L. Whipple, seorang ahli astronom Amerika mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa.[1] Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet - planet.[1]
12
Bigbang PEMBENTUKAN BUMI DARI SEGI SAINS
teori yang paling populer adalah teori big bang. Awalnya ada 1 bintang raksasa yang kemudian mengalami supernova, meledak dan materialnya menyebar kemana-mana. Material besar yang menyimpan energi menjadi bintang, sementara yang lebih kecil menjadi planet, yang lebih kecil menjadi bulan, asteroid, dan benda langit lainnya. Sesuai kaidah bahwa dua benda akan tarik-menarik sesuai dengan gravitasi yang dimilikinya (yang dipengaruhi oleh massa masing-masing benda tersebut), maka benda yang massanya lebih kecil akan tertarik oleh gravitasi benda yang massanya lebih besar. tapi karena adanya gravitasi benda yang lebih kecil tersebut, maka benda yang lebih kecil akan berputar mendekat ke benda yang lebih besar sampai akhirnya dicapai kesetimbangan antara kedua gravitasi sehingga benda yang lebih kecil akan ber-revolusi mengelilingi benda dengan massa yang (jauh) lebih besar. Contoh, planet yang mengelilingi matahari. Kemudian planet ini pun mengalami proses pembentukan dirinya. Sebagai pecahan dari bintang, tentu saja tiap planet memiliki komposisi yang berbeda. Kemudian pengaruh dari radiasi yang diterima tiap planet juga berbeda, maka proses yang terjadi pada tiap-tiap planet akan berbeda satu-sama lain. Bumi yang awalnya berupa benda pijar yang panas perlahan-lahan mengalami pendinginan. Sesuai hukum thermodinamika, bumi mengalami perubahan dari bentuk gas yang semakin dingin dan cair,. Pada saat cair material-material yang ada di dalam bumi mulai mengelompok dan membentuk bagian-bagian inti.
13
Unsur YANG ADA DI BUMI
14
Teori Kabut Kant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan prosesterjadinya Bumi. Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant- Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
15
Teori Pasang Surut Gas Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian- bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit- satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan- bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas. Read more:
16
lanjutan Sdsd
17
Teori Bintang Kembar Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya
18
lanjutan Sadf
19
KESIMPULAN Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai penciptaan bumi, yaitu: ISLAM “Dialah Yang telah menciptakan untuk kamu semua yang ada di bumi, kemudian Ia menuju penciptaan langit dan dijadikannya la ngit menjadi tujuh lapis.” ( Qs. Al-Baqarah : 29 ) Ayat ini menjelaskan bahwa bumi terlebih dahulu diciptakan oleh Allah daripada langit. Tahap pertama penciptaan bumi yaitu menciptakan bumi sebagai pondasi, belum dalam keadaan memiliki air permukaan, tana man, gunung dan sebagainya. SAINS Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
20
DAFTAR PUSTAKA ukan_Bumi proses-pembentukan- bumi.html#ixzz1g2itHEG2 s-pembentukan-bumi.html#ixzz1g2j67VHM
21
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.