Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Program Channeling River-Front Kampung SWARA ♥ WARGA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Program Channeling River-Front Kampung SWARA ♥ WARGA"— Transcript presentasi:

1 Program Channeling River-Front Kampung SWARA ♥ WARGA
h Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal SERBANEKA MINGGU | 31 Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 halaman h.01 SWARA ♥ WARGA Koperasi yang dijalankan oleh Tim Pengge- rak PKK Pokja 5 ini, berdiri dengan SK Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah DKI, dengan no. 0199/BH/-1.82/IX/2004 pada 30 September Koperasi ini diketuai oleh Dra. Setyawati Sujono, dengan empat orang tim pengurus lainnya. Pada awalnya beranggota 23 orang, pernah meningkat hingga 93 orang. Sekarang ang- gotanya 78 orang dengan simpanan sebesar Rp 50 juta. Sudah melakukan 5x rapat ang-garan tahunan, diiringi pembagian sisa hasil usaha (SHU). Pinjaman dikenakan jasa 1% jika murni dari Koperasi Angjapu, pernah meminjamkan dana dari PPMK, dikenakan jasa 2%. Pada umumnya, anggota meminjam untuk keperluan anak sekolah dan keperluan pe-ngembangan usaha, Simpanan pokok Rp 100ribu, simpanan wajib Rp 10ribu per bulan, ada juga simpanan su-karela yang bisa dijadikan tabungan ekstra. Koperasi ini buka tiap senin dan kamis di Kantor Kelurahan Jatipulo. ♥ Sumber:: Setyawati Sujono & S. Djumadi – 23 Juli 2011 Koperasi Simpan Pinjam Anggrek Jatipulo Badan Keswadayaan Masyarakat Jatipulo Mandiri - BKMJM MEDIA BULANAN WARGA KELURAHAN JATIPULO – JAKARTA BARAT Salah ♥ BKM - ♥ Program Channeling River-Front Kampung SWARA ♥ WARGA

2 CSR - Tanggungjawab Sosial Perusahaan
h Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal PENGANTAR REDAKSI DINAMIKA SOSIAL Juli 2011| No. 019 | Tahun II | 16 hal h. 15 Tema Program Channeling di hal. depan – Daftar isi dan Editorian di hal. 02 – Paradigma Pembangunan (Forkim: Pen-dampingan Jatipulo; Kemitraan LKM dan LMK) di hal. 03 sd hal. 05 – Komunitas di hal. 06 – Organisasi (Forum BKM/LKM se Kecamatan Palmerah) di hal. 07 sd hal. 10 – Info Wilayah di hal. 11 sd hal 13 (RW 05. RW 06 dan RW 07) – Info Grass-root (Ruang Usaha) di hal. 14 – Dinamika Sosial : CSR (Tanggung-jawab Sosial Perusahaan) – Serbaneka: Koperasi Simpan-Pinjam Angjapu pada hal. 16 atau pada hal. akhir ) ♥♥ Salah satu strategi pembangunan masyarakat dan lingkungannya dalam PNPM Mandiri Per-kotaan, adalah melakukan program channel-ing. Kelurahan Jatipulo, terutama RW 06 me-nunjukkan tanda-tanda sedang dalam tahap mandiri menuju madani. Program peremajaan kampung menjadi suatu permukiman dengan penataan river-front bagi eco-rusun-swadaya sudah dan sedang di-sosialisasikan baik ke dalam maupun keluar dari wilayah Kelurahan Jatipulo. Media SWARA ♥ WARGA ini menjadi salah satu alat untuk melakukan program channeling yang dimaksud. Bermula dari gagasan beberapa tokoh masya-rakat di RW 06 yang juga merupakan informal leader dan masuk dalam Tim Pengendali Pro-gram – TPP RW 06 (Astaja, Nurhani dan Endro), dan Suleman (mantan DeKel RW 06), serta KSM Perumahan “Karya Bakti II” me-lakukan upaya-upaya penyaluran dan sosial-isasi gagasan untuk membuka peluang parti-sipasi, baik dari Pempus, Pemda, perguruan tinggi, kelompok pemerhati Permukiman/ling-kungan, maupun dunia usaha atau korporasi dengan CSR-nya. Hingga saat ini yang berhasil didapatkan parti-sipasinya adalah dari perguruan tinggi, yaitu P2M Univ. Indonesia dan Politeknik Negeri Jakarta dengan sumbangan “Portable Archi-tecture” sebagai bentuk solusi sementara dalam pelaksanaan peremajaan kampung dengan on-site resettlement. Ridwan Kamil, public-figure yang banyak ber-peran dalam penyaluran CSR lingkungan telah di-lobi juga, agar pada saat yang tepat ber-partisipasi bagi pewujudan RTH sepanjang bawah SUTET ♥ Salah satu masalah penting yang dihadapi bangsa ini adalah bagaimana cara mengu-rangi kemiskinan khususnya di Ibu Kota Jakarta. Segala upaya pun telah dilakukan oleh pemerintah namun masih belum cukup baik untuk mengatasi kemiskinan yang ada di Ibu Kota Jakarta, oleh sebab itu pentingnya pihak ketiga untuk sama-sama mengurangi kemiskinan yang ada saat ini. Pihak ketiga yang dimaksud adalah perusahaan-perusa-haan yang ada di sekitar lingkungan masya-rakat, kenapa? Karena perusahaan diwajib-kan sebagaimana dalam Undang-undang No 40 tahun mengenai aturan perseroan terbatas tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan yang kemudian dijelaskan dalam Pasal 74 yang menyatakan bahwa perseroan wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan atau yang dikenal dengan sebut-an Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan me-rupakan suatu bentuk tanggung jawab per-usahaan terhadap masyarakat yang ber-ada di sekitar lingkungan perusahaan itu berdiri. Tanggung jawab yang dimaksud adalah ketika perusahaan memiliki dampak lingkung-an dan dampak tersebut langsung dirasakan oleh masyarakat. Misalkan perusahaan mem-buang limbah pabrik ke sungai dan yang merasakan dampak dari tercemarnya sungai adalah masyarakat yang tinggal disekitar sungai, tentu hal ini merupakan tanggung jawab perusahaan karena merugikan pihak lain atau masyarakat. Tanggung jawab terse- but dapat dilakukan dalam bentuk apapun, misalkan perusahaan mengadakan cek kese-hatan gratis, pemberian gizi pada balita, pela-tihan, memberi pinjaman usaha, memberikan bantuan sembako kepada keluarga yang ku-rang mampu (sangat miskin) dan masih ba-nyak lagi bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat. Oleh sebab itu dengan adanya CSR masya-rakat bisa bekerja sama dengan pihak per-usahaan untuk membantu mengurangi ke-miskinan yang ada disekitar kita. Perlunya sistem kepengurusan yang baik dan adminis-trasi yang baik akan lebih memudahkan kita untuk dapat bekerja sama dalam rangka memanfaatkan dana CSR. Diharapkan BKM Jatipulo Mandiri bisa me-lakukan Program Channeling juga kepada perusahaan-perusahaan di sekitar wilayah Kelurahan Jatipulo ini. Ayooo gunakan peluang sebaik mungkin, dan bangun negeri ini untuk menjadi negeri yang MAJU dan ayoo kita bantu pemertintah mengurangi kemiskinan mulai dari kesadaran diri kita sendiri !!! ♥ Penulis adalah Faskel CD - PNPM Mandiri Perkotaan untuk Kelurahan Jatipulo Daftar Isi E d i t o r i a l CSR - Tanggungjawab Sosial Perusahaan oleh: Mery Ganis Siam SWARA ♥ WARGA Media Bulanan Kel. Jatipulo, Kec. Palmerah Kota Administrasi Jakarta Barat Pelindung. Penasehat Zainudin – Koord. BKMJM Pemimpin Redaksi Astaja Syawal Wakil Pemimpin Redaksi Sulaeman Sekretaris Redaksi, Sirkulasi, Distribusi Sofia Bendahara RedaksiSuharsih Djumadi Redaktur Eksekutif Heri Susila Redaktur Utama Anita S Arif Redaktur Ismawanto, Kurniawati Reporter Mena, Ika, Agus Gunawan, Nuranto Alamat Redaksi : Gd. Ktr Kelurahan Jatipulo lt Jl. Turi no.30, Kel. Jatipulo – Jakarta Barat 11430 Telp / (Astaja Syawal) / (Heri Susila) (Anita S Arif) SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA

3 Potensi Usaha dari Keahlian dan Kebutuhan Masyarakat
h Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal INFO GRASSROOT PARADIGMA PEMBANGUNAN Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal h. 03 Bang Aceng, nama akrab Amsari… anggota KSM Karya Bakti I (pembangunan tangki-septik komunal) dan sekarang juga anggota KSM Karya Bakti II (upaya peremajaan per-mukiman) adalah seorang warga asli Kam-pung Tomangpulo, Kel. Jatipulo yang men-diami kampung ini lebih dari 50 tahun. Bang Aceng kaya keterampilan, keahlian dan pengalaman kerja. Mulai dari pekerjaan me-kanik AC, pompa air, mesin cuci, pertukang-an kayu dan batu, hingga meracik minuman. Bang Aceng pernah menjadi koordinator pemelihara/penunggu MCK komunal di RT-nya, yang secara teratur menyerahkan la-poran keuangan MCK kepada TPP RW 06, Astaja (saat itu merangkap sebagai Sie Pem- bangunan RW 06). Bang Aceng mendukung upaya peremajaan permukiman, dengan ha-rapan, nantinya ada perubahan taraf hidup yang cukup berarti. Beliau sudah memahami visi pembangunan yang mencakup aspek pengembangan ekonomi rakyat, penyediaan ruang-ruang usaha di lingkungan tempat tinggal sendiri, adanya jaring usaha atau business network dengan pusat-pusat bisnis di sekitar kawasan permukiman, dan adanya pengelolaan koperasi yang sehat dan ber-kelanjutan. Istri beliau kembali menyampaikan harapan adanya ruang usaha bagi keterampilan Sang suami. ♥ Sumber : Jurnal Kunjungan – ASA Des 2010 sd Jul 2011 Ada beberapa skenario pelaksanaan proses peremajaan lingkungan permukiman di Jati- pulo: Skenario-Zero: Kondisi yang telah dan masih berlangsung sekarang, kegiatan rutin MHT yang hanya menyentuh jalan, saluran dan penghijauan dengan tanaman di pot; Skenario-1: PNPM ND (neighbourhood de- velopment), di mana warga mengajukan proposal dengan melampirkan semua doku- men kegiatan/ progres upaya proses "pe- ngembangan lingkungan permukiman", ter- masuk media lokal berkala SWARA WARGA; Warga akan didampingi oleh Tim Konsultan yang qualified melalui procurement yang sehat; Skenario-2: Semua program dianggap tiada, yang ada adalah warga membuat PJM sesuai visi-misi kelurahan dan terintegrasi dengan kelurahan-kelurahan tetangga, perlunya pe-nguatan kelembagaan kepemimpinan kolek-tif, yang memegang kendali atas kelayakan diselenggarakannya suatu kegiatan/proyek/ program di lingkungan permukimannya; Skenario-3: Menerima dan memanfaatkan semua peluang (kegiatan/proyek/program) pembangunan dan pemgembangan ling-kungan permukiman dari berbagai SKPD pemda /lembaga pemerintah / swasta / LSM/; Bersambung ke Hal. 04 Potensi Usaha dari Keahlian dan Kebutuhan Masyarakat Forkim: Pendampingan Jatipulo SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA

4 Pemanfaatan Portable House di RW 06
h Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal PARADIGMA PEMBANGUNAN INFO WILAYAH Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal h. 13 Sambungan dari Hal. 03 Forkim: Pendampingan Jatipulo perguruan tinggi/lembaga donor, dengan ken-dali di tangan masyarakat setempat (misal-nya BKM/LKM) >> ada matriks masalah dan peluang penyelesaian/solusi, yang terpetakan sesuai kondisi lapangan >> menghindari tumpang-tindihnya penggunaan dana/ang-garan; Skenario-4: Warga mengajak pihak swasta untuk membuat perencanaan, pembangunan dan pengembangan lingkungan permukiman berkelanjutan; Pihak swasta ini nantinya yang akan mengajukan perizinan-perizinan kepada Pemda; Skenario-Makro: bahwa dengan adanya Kali BKB dan SUTET yang dibangun belakangan setelah adanya perkampungan di Kel. Jati-pulo itu, tata-ruang permukiman perlu pe-nataan yang tidak memecah warga menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang dirugikan (tergusur), dan kelompok yang menerima keuntungan dari pertambahan nilai tanah/la-han/ruang, namun juga memberi nilai per-baikan lingkungan, yaitu "penataan kampung water-front" = "penataan permukiman kam-pung berbasis kawasan pinggir kali“, dengan bukaan (RTH) di bawah SUTET; memberi nilai keberdayaan sosial, yaitu kemandirian masyarakat dalam berperan sebagai penge-lola lingkungannya (community based deve-lopment); maupun nilai interdependensi per-ekonomian antar sesama warga lokal, antar warga lokal dan investor swasta, maupun antar warga lokal dan sektor bisnis di sekitar kawasan permukiman. Skenario dimana swasta masuk dan cukup berperan, sebelunya warga perlu punya kekuatan untuk menghitung atau me-nyusun "business plan" = Rencana Inves-tasi Jangka Pendek, Menengah dan Pan-jang. Persoalan lahan adalah masalah yang paling mendasar. Jika warga sudah cukup kompak, siap, bersedia untuk bersama-sama meng-ajukan serifikasi atas lahan bersama, perlu pendekatan insentif dan disinsentif; Diharap-kan fasilitator/pendamping bisa membantu percepatan penyelesaian masalah ini. ♥ Sumber: Catatan Pertemuan Forkimja 7 Juli ASA Keberadaan rumah bedeng, rumah transit, rumah sementara atau portable house yang masih berdiri di area tanggul Kali BKB Jati-pulo mengandung nilai paradoks. “Portable Architecture P2M UI dan PNJ” ini, meng-undang reaksi pro dan kontra dari berbagai pihak, termasuk dari pihak masyarakat se-tempat. Namun, kenyataannya, warga setempat juga yang memberi contoh kasat mata mengenai fungsi bangunan sementara ini. Ibu Srie war-ga RT 016 merenovasi rumahnya yang di pinggir jalan inspeksi, menyewa rumah be-deng tersebut sebagai penampungan semen-tara bagi perabotannya, dua orang keluarga-nya dan pekerjanya. Sayangnya, pembangunan rumah permanen yang menghadap ke kali itu, tepat berada di bawah SUTET. Seandainya, pembangunan- nya dilakukan sebagai bagian peremajaan per-mukiman di sepanjang pinggir Kali BKB di Kelurahan Jatipulo dan sekitarnya, tentunya akan memberi dampak positif yang lebih luas, yaitu: memberi nilai perbaikan lingkungan, be-rupa "penataan kampung water-front" = "pe-nataan permukiman kampung berbasis ka-wasan pinggir kali“, dengan bukaan (RTH) di sepanjang bawah SUTET; memberi nilai ke-berdayaan sosial, yaitu kemandirian masya-rakat dalam berperan sebagai pengelola ling-kungannya (community based development); maupun nilai interdependensi perekonomian antar sesama warga lokal, antar warga lokal dan investor swasta, maupun antar warga lokal dan sektor bisnis di sekitar kawasan permukiman.♥ Sumber : Pengamatan Lapangan - ASA 23 Juli 2009 Pemanfaatan Portable House di RW 06 SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA

5 Kunjungan UPL BKM Jatipulo Mandiri ke TPP RW 07
h Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal INFO WILAYAH INFO WILAYAH Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal h. 05 Kunjungan UPL BKM Jatipulo Mandiri ke TPP RW 07 Kunjungan ini dilakukan untuk mengecek kebenaran pengalihan perbaikan lingkungan yang berada di wilayah TPP RW 07 yang semula berlokasi di RT014/07 dan RT006/07 dialihkan ke RT 003/07 dan RT 011/07. Perubahan ini dituang dalam peta peren-canaan pelaksanaan untuk mempermudah pemantauan pelaksanaan dan tertib moni-toring dan evaluasi perencanaan dan pelak-sanaan selanjutnya, sehingga tidak tumpang tindih dengan program-program lainnya, dan dapat dikoordinasikan dengan program LMK dan program Musrembang pada tingkat Ke-lurahan. Pertemuan ini diketahui oleh ketua RW 07. Kunjungan dan diskusi ini semoga dapat me-micu kebersamaan persepsi tentang pembia-yaan, dan pentingnya pembangunan maupun penataan lingkungan masing masing agar le- bih baik, lebih adil. Lihat peta di bawah. ♥ Sumber: Cttn Kegiatan – AS Juli 2011 Hubungan atau Kerjasama secara aktif di-lakukan oleh dua pihak atau lebih, baik se-cara undividu maupun lembaga untuk men-capai tujuan bersama. Sifat Dasar Kemitraan : a) Lebih bersifat jang-ka panjang; b) Difokuskan pada pemecahan persoalan bersama untuk mencapai tujuan bersama; c) Didasarkan atas nilai nilai luhur; Saling bergantung. Mengapa kemitraan penting? Sebab: 1) Per-soalan yang dihadapi oleh semua pihak su-dah kompleks dan kronis; 2) Pergeseran po-sisi pelaku utama dari pemerintah dan swasta kepada masyarakat; 3) Keterbatasan sum-berdaya di semua pihak. Prinsip Kemitraan : Partisipasi; Akseptasi/Du-kungan terhadap hasil kesepakatan; Komuni-kasi; Percaya/Trust; Saling berbagi. Ciri Sinergi : Punya tujuan bersama; Berori-entasi pada hasil bersama; Hasil bersama le-bih besar dari hasil penjumlahan masing-ma-sing; Proses pengembangan alternatif ketiga. Dalam Acara yang berlangsung pada Juli 2011, disosialisasikan juga Pergub DKI No. 23 Tahun 2011 dan SK dan tupoksi Ke-lembagaan (LMK dan LKM). Dari Forum LKM/BKM Kec. Palmerah hadir Subagyo (BKM Palmerah), Neneng Maryati (BKM Kemanggisan), Latifah (BKM Slipi) dan Sulaeman (BKM Jatipulo Mandiri). Upaya ini juga terutama untuk meningkatkan peran aktif masyarakat (termasuk grass-root) dalam proses penyusunan kebijakan, pembu-atan keputusan, dan sebagai pelaku utama dalam pelaksanaan pembangunan. Sumber: LaOde Awaluddin (Askot CD Jakarta Barat) Kemitraan BKM/LKM dan LMK Dalam Penanggulangan Kemiskinan SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA Melalui Integrasi Perencanaan Partisipatif PPMK dan PNPM Mandiri Perkotaan Kita Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dan Peran Lembaga Kemasyarakatan Untuk Mewujudkan Program yang Tepat Sasaran

6 RT 013 RW 05 Perlu Sentuhan PNPM Mandiri Pk
h Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal KOMUNITAS INFO WILAYAH Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal h. 11 Komunitas Gang Satu, terdiri dari warga di sepanjang Gang 1, batas antara wilayah RW 06 (RT 017) dan wilayah RW 07 (RT 004 dan RT 006). Menurut beberapa sumber, di gang ini ba-nyak ‘anak nakal’ yang suka tawuran dan juga pernah terlibat kasus narkoba. Untuk tahun anggaran 2011 ini, total alokasi pembiayaan pemberdayaan bidang sosial, dalam PNPM Mandiri untuk penyuluhan bahaya narkoba bagi RW 01 sd RW 10 untuk 156 peserta, sejumlah Rp 6,5 juta dengan 0,5 juta dari swadaya masyarakat. Namun tidak ada data jumlah peserta penyuluhan dari komunitas Gang Satu ini. Ka. RT 017 RW 06 Suprihatin, mengajak Komunitas Gang Satu menjalankan siskam-ling secara gotong-royong, termasuk warga RW 07 di gang tsb. Ada pos siskamling didirikan di tanggul Kali BKB, tepat di depan mulut Gang 1 ini. Suasana mulut gang ini memang nyaman untuk anak-anak muda konkow-konkow. Dan ujung lain gang ini menyambung dengan Jl. Semangka II yang cukup lebar dan cukup ramai sebagai jalan kendaraan. Gang 1 ini dalam PJM Pronangkis 2010 sd 2012 (disusun Agustus 2009) direncanakan untuk ditinggikan, namun pada akhir 2009 dilakukan peninggian oleh Sudin Perumahan Jakarta Barat. Sehingga BKM dan TPP mengalihkan pembiayaannya ke RT lain di RW 04.♥ Sumber : AS – BKM JM Jumhana pasti bermaksud baik dengan ke-pemimpinannya di wilayah RT 013 RW 05. Membangun / memperbairui gapura depan gang jelang 17 Agustus, pos ronda-siskam-ling di tanggul, mengatur jadwal tugas ronda bagi warga dan mengenakan denda sekian rupiah bagi yang tidak menjalankan. Akan lebih baik, jika beliau menyadari kondisi lingkungan di wilayahnya yang sangat kumuh dan padat, dan berupaya untuk mengajak warga-nya berorganisasi mengakses PNPM Mandiri Perkotaan, dengan membentuk KSM, misalnya KSM Sanitasi, KSM Perumahan, dsb. Rupanya masih ada kelompok warga, dan bahkan ketua RT-nya yang masih awam dengan PNPM Mandiri Pk, program pember-dayaan lainnya serta peluang-peluang bagi warga-nya yang rata-rata miskin untuk me-lakukan pembangunan secara bersama-sa-ma di lingkungannya. Dikhawatirkan pihak fasilitator dan BKM dan TPP kurang melakukan sosialisasi PNPM MPk ini secara merata hingga ke pelosok wilayah, di mana grass-root tidak berdaya dan bahkan tidak menyadari permasalahan yang dihadapinya. Lihatlah, anak-anak kecil di lingkungan ku-muh padat ini, kondisi ini bisa berakibat rentannya kesehatan fisik, mental dan sosial di usia-usia selanjutnya. Cikal-bakal tragedi perkotaan. ♥ Sumber : Wawancara Narasumber - ASA KOMUNITAS GANG SATU RT 013 RW 05 Perlu Sentuhan PNPM Mandiri Pk SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA

7 Pembentukan FORUM BKM/LKM Kec. PALMERAH
h Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal ORGANISASI ORGANISASI Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal h. 07 Sambungan dari hal. 09 Perlu adanya upaya meng-ekspose diri oleh setiap BKM/LKM agar lebih mudah melakukan program-channeling dan meraihpeluang partisipasi pembangun-an, misalnya CSR. Upaya ini dicontoh-kan oleh BKM JM yang punya media SWARA WARGA yang terbit secara ber-kala (Heri – Fakel Senior); Secara berjenjang, potensi dari masya-rakat di kelompok basis (KSM) bisa terwadahi aspirasi, dan seterusnya me-lalui TPP, BKM, Forum bisa mempunyai kekuatan lebih untuk memperjuangkan ke tingkat yang lebih luas. (Laode Awaludin – Askot CD Jakarta Barat). Kesepakatan Peserta pertemuan ini, dalam proses pem-bentukan Forum BKM/LKM Kec. Palmerah, telah menyepakati formasi forum dengan Subagyo (BKM Palmerah) sebagai koor-dinator, Neneng Maryati (BKM Kemang-gisan) sebagai sekretaris dan anggota-anggota lainnya adalah : Astaja (BKM Jati-pulo Mandiri), Latipah (BKM Slipi), Ariyanto (LKM KBU), Yudono (BKM Kemanggisan). Dan pada Sabtu, 9 Juli 2011 terbentuklan Fo- rum BKM/LKM Kec. Palmerah, dengan Berita Acara sebagai berikut: Rencana Tindak Lanjut Agar setiap BKM/LKM bisa mengupa-yakan pemetaan masalahan dengan da-ta-data dan informasi yang di-update; Pertemuan berikutnya, agar tiap BKM/ LKM siap dengan permasalahan dan data-data yang mendukung, untuk dijadi-kan bahasan dan bahan program-chan-neling; Jalin komunikasi yang lebih intens an-tar anggota, antar BKM/LKM, antar BKM/LKM dengan Faskel demikian pula komunikasi di tingkat TPP dan KSM. Pertemuan ditutup dengan makan siang ber-sama. Sekian ♥ Sumber : Liputan Kegiatan – ASA Pertemuan ini lebih merupakan sebagai me-dia silaturrahim dan perkenalan antar BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) / LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) se- Kecamatan Palmerah. Adapun agenda uta-manya adalah Sosialisasi Forum BKM/LKM, dan Pembentukan Forum BKM/LKM Keca-matan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat. A. Sosialisasi Forum BKM/LKM tingkat Kecamatan Visi Forum BKM/LKM : terwujudnya sustain-ability BKM atau LKM yang ada di wila-yahnya, khususnya dalam hal terwujudnya kapasitas BKM yang mampu menyeleng-garakan pembangunan dan upaya penang-gulangan kemiskinan ditingkat lokal yang bersih, mandiri serta berkelanjutan berda-sarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip PNPM Mandiri Perkotaan. Misi Forum BKM/LKM : Mengembangkan jaringan antar stake-holders perkotaan yang berkaitan erat dengan pemberdayaan masyarakat mis-kin di perkotaan sebagai bagian dari komunitas belajar tingkat kota/kabupaten; Meningkatkan dan membangun partisi-pasi masya-rakat dalam kepeduliannya meningkatkan kesejahteraan masyakat miskin perkotaan; Mewadahi partisipasi masyarakat kota dalam mengupayakan peningkatan posisi tawar masyarakat miskin kota; Memfasilitasi komunikasi di antara pihak masyarakat kota pelaku PNPM MPK de-ngan stakeholders melalui pengem-bangan komunitas dan pengembangan potensi lingkungan; 5. Memberikan masukan, dukungan dan ko-reksi terhadap kebijakan dan imple-mentasi pembangunan; 6. Mendorong kebijakan pemerintah kota/ kabupaten untuk menyiapkan iklim yang kondusif terhadap pemberdayaan dan pe-ngembangan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan; 7. Membangun jaringan ekonomi rakyat melalui sistem dan mekanisme jaringan horizontal dan vertikal. Tujuan Forum BKM/LKM: Dalam jangka pan-jang, forum mampu meningkatkan sustain-ability dan mengembangkan kapasitas BKM/ LKM dalam menjalankan fungsi sebagai pe-nyalur aspirasi masyarakat serta kontrol so-sial atas pelaksanaan maupun penyeleng-garaan urusan publik di wilayahnya. Peran dan Fungsi Forum BKM/LKM Menjembatani BKM/LKM yang ada pada satu wilayah kecamatan untuk dapat melakukan ko-munikasi tentang proses maupun hasil pelak-sanaan PNPM MPk; Menjembatani BKM/LKM untuk dapat lebih bertanggung-jawab dalam me-ngelola kegiatan-kegiatan penang-gulangan kemiskinan, khususnya da-lam mengelola dana stimulan PNPM MPk; Bersambung ke hal. 08 Pembentukan FORUM BKM/LKM Kec. PALMERAH SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA

8 h.08 31 Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal. ORGANISASI
ORGANISASI Juli 2011 | No. 019 | Tahun II | 16 hal h. 09 Sambungan dari hal. 07 Menjembatani BKM/LKM untuk dapat bekerja-sama dengan berbagai pihak dalam rangka menyelenggarakan ke-giatan penanggulangan kemiskinan; Menjembatani pembahasan rencana bersama antar BKM/LKM dalam pe-ngembangan pembangunan partisipatif, khususnya dalam program penang-gulangan kemiskinan; Menjembatani terbentuknya jaringan kerjasama antar BKM dalam rangka menggali rumusan model pembangun-an yang lebih demokratis, partisipatif, adil dan transparan sebagai masukan bagi pemerintah kota/kabupaten dalam menetapkan kebijakan pembangunan kota/kabupaten. Organisasi : Forum BKM/LKM merupakan organisasi yang bersifat forum, sehingga ti-dak dikenal struktural organisasi; Kedudukan semua BKM dalam keanggotaan forum BKM adalah setara. Meskipun demikian, anggota forum dapat memilih seorang koordinator yang bersifat administratif dan koordinatif. Sedangkan pengambilan keputusan senan-tiasa dilakukan secara kolektif, dengan melibatkan semua anggota forum BKM/LKM. Hubungan Kelembagaan Forum BKM/LKM tetap sebagai wadah yang independen. Untuk menjaga tingkat netralitas dan kemandiriannya, maka fo-rum ini tidak beraviliasi pada suatu partai politik, atau golongan maupun agama; Forum BKM/LKM bukan merupakan atas-an BKM/ LKM (tidak ada ikatan struktural atasan dan bawahan di antara forum de- ngan BKM-BKM). BKM/LKM dan forum tetap sebagai wadah yang saling mer- deka dan mandiri; Hubungan forum BKM/LKM dengan se-tiap BKM merupakan hubungan fungsi-onal, yaitu merupakan hubungan mem-fasilitasi dan menjembatani kebutuhan BKM dalam pelaksanaan penanggulang-an kemiskinan; Forum tidak melaksanakan kegiatan-ke-giatan praktis pembangunan, sifat aktiv-itas forum adalah melakukan pendekatan kepada pihak legislatif maupun eksekutif dalam rangka menyebarluaskan infor-masi hasil pembangunan penanggulang-an kemiskinan di kota/kabupaten. Kegiat-an praktis pembangunan tetap ada pada BKM/LKM masing-masing. B. Pembentukan Forum BKM/LKM Kc. Palmerah JB Dalam proses pembentukan Forum BKM/LKM Kec. Palmerah ini, catatan dibagi dalam tiga bagian, yaitu : Isu/permasalahan, kesepakatan dan rencana tindak lanjut, se-baga berikut : Isu / Permasalahan Perwakilan BKM/LKM yang hadir pada pertemuan ini adalah dari Kel. Palmerah, Kel. Slipi, Kel. Kemanggisan, Kel. KBS & KBU, dan Kel. Jatipulo; Pergerakan pembangunan di kelurahan Kemanggisan lamba, perlu belajar de-ngan BKM/LKM kelurahan lainnya di ke-camatan Palmerah. (Yudono – BKM Ke-manggisan); Bahwa tidak ada aturan, bahwa anggota BKM/ LKM tidak boleh menjalankan fungsi organisasi kemasyarakatan lain-nya, misalnya juga sebagai anggota Dekel/LMK, atau sebagai pengurus RW atau RT.( Subagyo - BKM Palmerah); Bahwa tidak ada aturan, bahwa anggota BKM/ LKM tidak boleh menjalankan fung-si organisasi kemasyarakatan lainnya, misalnya juga sebagai anggota Dekel/ LMK, atau sebagai pengurus RW atau RT.( Subagyo - BKM Palmerah); Dengan adanya BKM/LKM, warga ter-motivasi berkepedulian untuk terlibat aktif dalam organisasi kemasyarakatan, bisa mengimbangi pola musren-bang yang dinilai kurang efektif. (Tarmidzi – LKM KBS); Dengan BKM/LKM ini prinsip musya-warah dan transparansi (laporan keuang-an) bisa dijalankan. (Ipah – BKM Slipi); Adanya upaya pengembangan permu-kiman lintas RW, yaitu perbaikan ling-kungan perumahan di RT-RT pinggir kali untuk suatu penataan kawasan “water front”; sudah dilakukan upaya program channeling kepada Pemda maupun pihak Per-guruan Tinggi, dan diharapkan dengan adanya Forum BKM/LKM ini, upaya-upaya pengembangan permukim-an yang merupakan pembangunan fisik yang lebih komprehensif dan lebih kom-pleks bisa lebih mudah, dan kelurahan tetangga pun bisa ikut merasakan dam- paknya. (Sulaeman & Astaja – BKM Jati-pulo Mandiri); 7. Adanya Forum BKM/LKM ini bukan di-maksudkan untuk mengukur capaian program-program lain ataupun memban-dingkan PNPM MPk dengan program-program lain, tapi untuk memicu dan me-macu kemajuan setiap BKM/LKM dengan proses saling belajar, saling sharing antar BKM dan LKM se-kecamatan; Jadi se-macam jembatan atau media antar se-sama BKM/LKM, maupun antar badan/ lembaga lainnya di luar PNPM MPk; Le-bih jelasnya kembali pada tujuan, peran dan fungsi Forum BKM/LKM yang ter-dapat dalam materi sosialisasi. (Laode Awaludin – Askot CD Jakarta Barat); 8. Dengan adanya forum ini, kita bisa meng-ukur capaian BKM/LKM di tiap kelurahan, saling meng-ukur dan mengevaluasi diri, sudah sampai di manakah tahapan pem-berdayaan yang dijalankan? Sudah ber-dayakah? Sudah mandirikah? Sudahkah mencapai kondisi masyarakat madani? (Laode Awaludin – Askot CD Jakarta Barat); Ada kegiatan penguatan kelembagaan BKM/LKM dan LMK (Lembaga Musya-warah Kelurahan) yaitu peningkatan kapasitas yang difasilitasi oleh PNPM MPk dan Pemda DKI Jakarta. (Laode Awaludin – Askot CD Jakarta Barat); Besambung ke hal 10 SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA


Download ppt "Program Channeling River-Front Kampung SWARA ♥ WARGA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google