Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN Bacillus sp.
HASIL ISOLASI DARI SALURAN PENCERNAAN IKAN PATIN PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) KOMPREHENSIF RYAN ANGGRIANI NPM Pembimbing: Dr. Ir. Iskandar, Msi. Ankiq Taufikurohman S S.Si., MT.
2
PENDAHULUAN
3
LataR belakang Nila Merah Pakan Bacillus sp. Sebagai Probiotik
Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Nila Merah
4
IDENTIFIKASI MASALAH Berapakah dosis penambahan bakteri Bacillus sp. hasil isolasi dari saluran pencernaan ikan patin yang tepat untuk ditambahkan pada pakan komersial sehingga akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan nila merah (Oreochromis niloticus)
5
TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui dosis penambahan bakteri probiotik (Bacillus sp.) hasil isolasi dari saluran pencernaan ikan patin yang tepat bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan nila merah (Oreochromis niloticus)
6
KEGUNAAN PENELITIAN Dapat memberikan informasi kepada para pembudidaya dalam meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari ikan nila merah (Oreochromis niloticus) melalui penambahan bakteri probiotik (Bacillus sp.) yang telah diisolasi dari saluran pencernaan ikan patin
7
KERANGKA PEMIKIRAN Mudjiman(2004) Pakan yang mengandung zat-zat gizi atau nutrisi akan dimakan oleh ikan dan akan dicerna di dalam tubuh menjadi sari makanan sehingga mudah diserap oleh kelenjar pencernaan Murni (2004) Penambahan probiotik Bacillus sp. dalam pakan buatan dapat meningkatkan kecernaan, efisiensi pakan, dan pertumbuhan ikan gurame dengan dosis optimal adalah 10 ml/kg pakan dan kepadatan bakteri 4,2 x10⁴ CFU/ml. Indriati (2005) Penambahan Aquasimba-D sebagai probiotik yang mengandung Lactobacillus sp., Bacillus sp., dan Saccharomyces sp. sebesar 7 x 10⁸ CFU/ml dalam 1 kg pakan komersil menghasilkan laju pertumbuhan harian dan nilai konversi pakan benih ikan nila merah tertinggi dibandingkan dengan 3 perlakuan lainnya yaitu 3 x 10⁸, 5 x 10⁸ dan kontrol Soeharsono (2010) Bacillus sp. merupakan salah satu bakteri yang berpotensi tinggi sebagai probiotik. Bakteri ini dapat diperoleh dari setiap segmen usus, sehingga merupakan probiotik yang baiK Kurniasih (2011) Penggunaan bakteri proteolitik sebesar 1000 ml/kg pakan dengan inkubasi 48 jam yang menghasilkan enzim protease dengan kepadatan mikroba 10⁸CFU/ml dapat menghidrolisis protein pakan terbesar sehingga mampu meningkatkan laju pertumbuhan ikan nila
8
HIPOTESIS Dosis penambahan bakteri probiotik (Bacillus sp.) sebesar 1000 ml/kg dengan kepadatan 10⁸ hasil isolasi dari saluran pencernaan ikan patin pada pakan komersial akan memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup dari ikan nila merah (Oreochromis niloticus).
9
METODELOGI PENELITIAN
10
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPAT) Sukabumi, Jawa Barat, yang terletak di Jalan Selabintana No. 37, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Sukabumi Utara, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
11
Alat dan Bahan B. Alat Perlakuan C. Bahan Penelitian
Alat Proses Isolasi Bakteri Probiotik Gelas ukur 500 ml dan 1000 ml, Mikropipet skala µl, Sentrifuge, Tabung reaksi ukuran 15x150 mm Rak tabung reaksi, Vortex mixer , Incubator, Laminar flow, Labu Erlenmeyer, Autoclave, Bunsen Spuit 10 cc Mortar Cawan petri , Jarum ose, Jarum L Alumunium foil, Hot plate dan stir plate, Kapas dan kain kasa, Pisau bedah, Water bath, Gunting dan pinset, Alat dan Bahan B. Alat Perlakuan Akuarium, Blower Timbangan digital (ketelitian 0,1 gram) Thermometer air raksa, Thermostat, pH meter, DO meter, Spektrofotometer, Serok kain kasa dan Selang plastik, C. Bahan Penelitian Benih ikan nila merah Pakan komersial, Larutan fisiologis Saline (0,85 % NaCl), Isolat murni bakteri Bacillus sp., Media kultur padat NA (Nutrient Agar) Media kultur cair NB (Nutrient Broth)
12
Metode Penelitian Metode Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pemberian dosis Bacillus sp. setiap kepadatan 10⁸ CFU/ml yang dicampur pada pakan komersil di rancang dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D Perlakuan E pemberian Bacillus sp. sebanyak 500 ml/kg pemberian Bacillus sp. sebanyak 1000 ml/kg pemberian Bacillus sp. sebanyak 1500 ml/kg pemberian Bacillus sp. sebanyak ml/kg kontrol
13
Prosedur Penelitian Persiapan Akuarium Persiapan Ikan Uji
Persiapan Bacillus sp. Penghitungan Koloni Bacillus sp. Kultur Bacillus sp. Penambahan Bacillus sp. ke Pakan Pelaksanaan Penelitian
14
Laju Pertumbuhan Harian
Parameter yang Diamati Kelangsungan Hidup Laju Pertumbuhan Harian Efisiensi Pakan Kualitas Air
15
Analisa Data Uji F pada taraf 5%, dan jika terdapat perbedaan nyata pada perlakuan uji F maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Analisis hubungan antara kelangsungan hidup dan pertumbuhan dengan dosis penambahan Bacillus sp. terhadap pakan dalam percobaan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi (Gasperz, 1991).
16
HASIL DAN PEMBAHASAN
17
Kelangsungan Hidup (%)
Perlakuan (ml/kg) Kelangsungan Hidup (%) A (0 ml/kg) B (500 ml/kg) C (1000 ml/kg) D (1500 ml/kg) E (2000 ml/kg) 93,51 a 96,62 ab 116,60 d 104,65 bc 112,88 cd Hal ini diduga akibat terlalu tingginya populasi bakteri sehingga menimbulkan persaingan sesama jenis bakteri (Bacillus sp.) dalam pengambilan nutrisi atau subtrat yang pada akhirnya aktivitas bakteri di dalam saluran pencernaan ikan menjadi terhambat (Atlas dan Richard 1993; Gatesoupe 1999) dan sekresi enzim pun menurun. Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%. Tingkat kelangsungan hidup ikan nila merah pada masing-masing perlakuan tidak sama. Hal ini disebabkan karena jumlah mikroba yang hidup pada usus ikan nila merah sebelum mendapatkan perlakuan penambahan Bacillus sp. pada pakan memiliki jumlah dan komposisi yang berbeda-beda sehingga menyebabkan perbedaan kelangsungan hidup pada ikan nila merah tersebut mendapat dosis penambahan Bacillus sp. yang sama
18
Kurva Hubungan antara Dosis Penambahan Bacillus sp
Kurva Hubungan antara Dosis Penambahan Bacillus sp. dengan Kelangsungan Hidup. Dosis penambahan Bacillus sp. yang tepat dan optimal adalah sebesar 1081 ml/kg pakan menghasilkan kelangsungan hidup yang optimal pula sebesar 64,4 % Dari hasil perhitungan analisis regresi dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan penambahan Bacillus sp. dengan dosis sebesar 1000 ml/kg berbeda nyata dengan perlakuan tanpa penambahan Bacillus sp. Hasil analisis regresi dapat menggambarkan bahwa tingkat kelangsungan hidup dapat mencapai puncaknya pada penambahan Bacillus sp. sebanyak 1000 ml/kg.
19
Efisiensi Pakan Menunjukkan bahwa ikan tersebut kurang baik dalam memanfaatkan pakan yang diberikan sehingga menghasilkan pertumbuhan yang kurang optimal Perlakuan Efisiensi Pakan (%) A (0 ml/kg) B (500 ml/kg) C (1000 ml/kg) D (1500 ml/kg) E (2000 ml/kg) 93,51 a 96,62 ab 116,60 d 104,65 bc 112,88 cd Pencernaan ikan mampu mengabsorpsi dan mencerna pakan lebih cepat dan baik sehingga mampu mengubah pakan menjadi daging dalam waktu yang optimal Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%. Diduga peranan Bacillus sp. sebagai probiotik mampu merombak pakan relatif lebih singkat dan menekan bakteri patogen yang ada dalam saluran pencernaan
20
Laju Pertumbuhan Harian
Rata-rata Laju Pertumbuhan Harian Selama Penelitian Perlakuan (ml/kg) Laju Pertumbuhan Harian (%) A (0 ml/kg) B (500 ml/kg) C (1000 ml/kg) D (1500 ml/kg) E (2000 ml/kg) 2,14 a 2,55 b 2,92 d 2,70 c 2,50 b Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%. Penambahan Bacillus sp. dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan nila merah memberikan perbedaan dengan kontrol. Ini membuktikan bahwa adanya peran aktif dari bakteri dalam saluran pencernaan ikan tersebut.
21
Kelangsungan Hidup (%) Laju Pertumbuhan Harian (%)
Perbandingan Hasil Penambahan Bacillus sp. Terhadap Laju Pertumbuhan Harian, Efisiensi Pakan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila Merah Perlakuan Kelangsungan Hidup (%) Efisiensi Pakan (%) Laju Pertumbuhan Harian (%) 0 ml/kg 500 ml/kg 1000 ml/kg 1500 ml/kg 2000 ml/kg 43,33 a 55,00 bc 70,00 d 56,67 c 50,00 b 93,51 a 96,62 ab 116,60 d 104,65 bc 112,88 cd 2,14 a 2,55 b 2,92 d 2,70 c 2,50 b Pengaruh penambahan Bacillus sp. pada pakan komersial terhadap laju pertumbuhan harian ikan nila merah sejalan dengan efisiensi pakan dan kelangsungan hidup.
22
Kisaran Parameter Kualitas Air Selama Penelitian
Perlakuan Suhu pH DO Ammonia (°C) (mg/L) Awal Akhir A 25,5 26,5 7,29 7,32 3,90 4,70 0,0040 0,014 B 25,6 26,8 7,28 7,31 3,80 4,57 0,0046 0,011 C 25,4 26,9 3,70 4,46 0,0052 0,013 D 25,3 7,27 7,30 4,00 4,59 0,0053 0,012 E 26,6 4,50 4,80 0,0051 Baku Mutu 25-30 (Jangkaru et al., 1991) 5-11 3-5 (Boyd 1990) <0,016 Carman dan Sucipto (2009)
23
KESIMPULAN DAN SARAN
24
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dosis penambahan bakteri probiotik Bacillus sp. sebesar 1000 ml/kg dengan kepadatan 108 CFU/ml pada pakan komersial menghasilkan kelangsungan hidup benih ikan nila merah (Oreochromis niloticus) yakni sebesar 70%, efisiensi pakan sebesar 116,60% dan laju pertumbuhan harian sebesar 2,92%. Saran Pada pendederan benih ikan nila merah dapat diberikan pakan yang diperkaya dengan penambahan Bacillus sp. dengan kepadatan 108 CFU/ml sebesar 1000 ml/kg pakan. Perlu penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh penambahan Bacillus sp. hasil isolasi dari saluran pencernaan ikan yang berasal dari strain ikan yang sama.
25
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.