Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
dari Teaching ke Learning
RANSFORMASI T Metode Pembelajaran dari Teaching ke Learning Machmud SYAM
2
LATAR BELAKANG PERUBAHAN KEBIJAKAN
Persaingan Perubahan Orientasi Lembaga Pendidikan Perubahan Persyaratan kerja MASALAH INTERNAL PERG.TINGGI DI INDONESIA Penataan Lembaga Penataan Arah dan Tujuan pendidikan Penataan Program Studi. MASALAH EKSTERNAL (TATANAN GLOBAL) KURIKULUM NASIONAL ( no. 056/ U/ 1994 ) KURIKULUM INTI & INSTITUSIONAL ( no. 232/ U/ 2000.) Tahun 1994 yang digarap adalah ilmunya, sementara sekarang yang digarap adalah orangnya. KONTEKS ILMU/ IPTEKS MKU MKDK MKK KONTEKS KEBUDAYAAN FENOMENA ANTHROPOS FENOMENA TEKNE FENOMENA OIKOS FENOMENA ETNOS DISARIKAN DARI :: DIKTI, Dokumen Penjelasan, 2000 perubahan Kep. Men. DIK BUD No. 056/U/1994,, 2000
3
fenomena anthrophos dicakup dalam pengembangan manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. fenomena tekne dicakup dalam penguasaan ilmu dan ketrampilan untuk mencapai derajat keahlian berkarya. fenomena oikos dicakup dalam kemampuan untuk memahami kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. fenomena etnos, dicakup dalam pembentukan sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keahlian yang dikuasai. ELEMEN KOMPETENSI : penguasaan ilmu dan keterampilan; landasan kepribadian; sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; kemampuan berkarya; pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya Inilah yang akhirnya diturunkan menjadi 5 elemen kurikulum
4
INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF MISI DIKNAS
5
SARJANA SOFT HARD SKILLS SKILLS KOMPETEN Knowledge (ilmu pengetahuan)
Skill/ ketrampilan (teknologi) Intrapersonal Interpersonal
6
KOMPETENSI LULUSAN Berkepribadian Berfikir Analitis Bekerja dalam Tim
Ilmu Pengetahuan Teknologi Berfikir Logis Bekerja Mandiri Berkomunikasi
7
Kompetensi Sarjana (S1) UNIVERSITAS HASANUDDIN
SK REKTOR No. 1067/J04/P/2003 pasal 3 ayat 2 Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya; Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama; Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keahliannya maupun dalam kehidupan bersama di masyarakat. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan / atau seni yang merupakan keahliannya.
8
PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN
KONDISI GLOBAL : PERSAINGAN PERSYARATAN KERJA PERUBAHAN ORIENTASI PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN PERUBAHAN KURIKULUM PERUBAHAN PERUBAHAN PARADIGMA PENGETAHUAN, BELAJAR DAN MENGAJAR PERUBAHAN PEMBELAJARAN
9
ALTERNATIF PROSES PENYUSUNAN KURIKULUM ( KBK )
10
Kemampuan PS (Scientific vision) Need Assessment (Market signal)
Analisis SWOT Kemampuan PS (Scientific vision) Tracer Study Need Assessment (Market signal) PROSES PENYUSUNAN KURIKULUM Profil Lulusan Tujuan Pendidikan (Kompetensi) (1) (2) (3) (4) (5) (7) (6) (8) Kompetensi Lulusan Mata kuliah (sks) Bahan Ajar (sillabus) Bahan kajian Kedalaman dan Keluasan kajian (sks) Menyusun struktur kurikulum (distribusi kedalam Semester) Distribusi kedalam MK Rancangan Pembelajaran Metode pembelajaran Yang biasa dilakukan TOT-KBK-2006 KBK yang diusulkan
11
(Stakeholders & Alumni)
PERUMUSAN KOMPETENSI BISA DIDAPATKAN DARI : Profil lulusan VALUES (UNIVERSITAS) SCIENTIFIC VISION (Program Studi) MARKET SIGNAL (Stakeholders & Alumni) COMPETENCY
12
KOMPETENSI GENERIK LULUSAN ( S1 )
USULAN KOMPETENSI DASAR NO DEMENSI KOMPETENSI GENERIK LULUSAN ( S1 ) 1 Bidang ilmu Penguasaan prinsip dasar keilmuannya dan kemampuan penerapan serta pengembangannya, dengan menggunakan perangkat yang handal dan teknologi informasi. 2 Komunikasi Kemampuan mengkomunikasikan pemikirannya dengan baik, dan kemampuan keterlibatan dalam bidangnya secara pribadi maupun kelompok / masyarakat yang lebih luas. 3 Sikap Kemampuan untuk belajar sepanjang hayat, punya kepekaan dan pemahaman masalah sosial,budaya, dan global. apresiatif pada etika dan punya tanggung jawab profesi. 4 Cara berfikir Kemampuan berkonsep, kreatif, inovatif, dan metodik, punya wawasan luas. Contoh dari ABET (contoh usulan kompetensi dasar)
13
KURIKULUM INSTITUSIONAL
SK. MENDIKNAS RI NO. 232/U/2000, TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA KELOMPOK MATA KULIAH KURIKULUM INTI KURIKULUM INSTITUSIONAL 1. Kelompok Pengembangan Kepribadian ( MPK ) 40% - 80% 2. Kelompok Keilmuan dan Ketrampilan ( MKK ) 3. Kelompok Keahlian Berkarya ( MKB ) 4. Kelompok Perilaku Berkarya ( MPB ) 5. Kelompok Berkehidupan Bermasyarakat ( MBB ) ELEMEN KOMPETENSI : penguasaan ilmu dan keterampilan; landasan kepribadian; sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; kemampuan berkarya; pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya PT sering membuat pengelompokan mata kuliah. Inti sudah ditetapkan oleh menteri. Dari 232/2000 masih belum ada otonomi…di dalam SK 232/2000 tentang pedoman pendidikan tinggi…eksplisit di tuliskan bahwa INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia. INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb. KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.
14
TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI KURIKULUM INSTITUSIONAL
SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002. TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI ELEMEN KOMPETENSI KURIKULUM INTI KURIKULUM INSTITUSIONAL Kompetensi Utama Kompetensi Pendukung Kompetensi Lainnya 1. Landasan kepribadian. 40% - 80 % 20% - 40% 0% - 30% 2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan. 3. Kemampuan berkarya. 4. Sikap dan perilaku dalam berkarya. 5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat. Kompetensi Utama ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi
15
RUMUSAN KOMPETENSI ( HARD SKILLS - SOFT SKILLS )
FORMAT KERANGKA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI KELOMPOK KOMPETENSI NO RUMUSAN KOMPETENSI ( HARD SKILLS - SOFT SKILLS ) ELEMEN KOMPETENSI a b c d e KOMPETENSIUTAMA 1 . 2 3 4 5 6 KOMPENSI PENDUKUNG 7 8 9 KOMPETENSI LAINNYA 10 11
16
Kompetensi Utama ialah kemampuan seseorang untuk menampilkan kinerja yang memadai pada suatu kondisi pekerjaan yang memuaskan
17
Kompetensi Pendukung ialah kemampuan seseorang yang dapat mendukung kompetensi utama
18
Kompetensi Lain ialah kemampuan seseorang yang berbeda dengan kompetensi utama dan pendukung, namun membantu meningkatkan kualitas hidup kompetensi komprehensif utuh terpadu memerlukan perhatian yang mendalam juga pada bagian ini.
19
Penggambaran Kepmen 232 & 045 dalam Matrik Kelompok Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Substansi Kajian KELOMPOK KOMPETENSI ELEMEN KOMPE-TENSI SUBSTANSI KAJIAN 1 2 3 … N UTAMA A . B C D E PENDUKUNG LAINNYA ELEMEN KOMPETENSI : penguasaan ilmu dan keterampilan; landasan kepribadian; sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; kemampuan berkarya; pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya
20
MK1 & MK2 = beda jenis bahan kajian dalam satu elemen kompetensi
MATRIKS PENGGAMBARAN MATAKULIAH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN BAHAN KAJIAN DAN KOMPETENSI MK1 & MK2 = beda jenis bahan kajian dalam satu elemen kompetensi ELEMEN KOMPE-TENSI SUBSTANSI KAJIAN 1 2 3 … N A MK1 MK2 B C MK3 D MK4 E MK5 MK6 MK3 = tiga bahan kajian dan satu elemen kompetensi MK5 = satu bahan kajian untuk mencapai banyak elemen kompetensi Dan seterusnya KELOMPOK MATAKULIAH
21
PERUBAHAN KURIKULUM BUKAN HANYA PERUBAHAN PEMIKIRAN TETAPI YANG LEBIH PENTING ADALAH ADANYA PERUBAHAN PERILAKU DALAM PEMBELAJARAN
22
( STUDENT CENTERED LEARNING )
KONSEP PERUBAHAN RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCL ( STUDENT CENTERED LEARNING )
23
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
SISTEM PEMBELAJARAN KBK PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (ACT) KURIKULUM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Dosen PROSES DAN HASIL BELAJAR Action Research RENC.PEMB. sumber belajar Mhs METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN SCL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (CHECK)
24
Belajar = menerima pengetahuan ?
Teacher Centered Learning Belajar = menerima pengetahuan ? SISWA PASIF RESEPTIF SERING DINAMAKAN PENGAJARAN
25
MENJADI GREY BOX Mencari dan mengkonstruksi pengetahuan lewat berbagai strategi AKTIF SPESIFIK SERING DINAMAKAN PEMBELAJARAN Student Centered Learning
26
Student Centered Learning
DOSEN SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR TERANCANG DAN TAK TERANCANG & KONTEKSTUAL LINGKUNGAN BELAJAR INTERAKSI MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY DAN DISCOVERY PEMBELAJARAN Lingkungan belajar dapat terancang juga tidak terancang, serta bersifat kontekstual MAHASISWA SUMBER BELAJAR UTUH MENUNJUKKAN KINERJA KREATIF KOGNITIF PSIKOMOTOR AFEKTIF MULTI DEMENSI
27
METHOD OF INQUIRY AND DISCOVERY
TEACHING TRANSFER OF KNOWLEDGE BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ), TAPI……. LEARNING METHOD OF INQUIRY AND DISCOVERY BAGAIMANA MAHASISWA BISA BELAJAR DENGAN BAIK DAN BERKELANJUTAN ( STUDENT CENTERED LEARNING )
28
BENTUK RANC. PEMBLJR PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU GBPP SAP ASESMEN/
Dibuat untuk kepentingan /berorientasi pada apa yang harus dikerjakan dosen, dan disusun berdasarkan logika keilmuan. Dibuat berorientasi pada kegiatan apa saja yang akan dilakukan mahasiswa dalam satu semester, agar mencapai kompetensi yang diharapkan. SAP Satuan Acara Pekuliahan (SAP), lebih banyak berisi deskripsi kegiatan dosen. Sebaiknya diganti TUGAS, apa yang dikerjakan dan akan dihasilkan oleh mahasiswa. ASESMEN/ PENILAIAN Lebih banyak dalam bentuk tes/ ujian tulis (hasil). Lebih banyak mahasiswa unjuk kerja, dan penilaian/pengamatan pada proses dan hasil. ?
29
CONTOH RANCANGAN PEMBELAJARAN
MINGGU KE MATERI PEMBELA JARAN BENTUK PEMBELA JARAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI) KRITERIA PENILAIAN BOBOT NILAI 1 - 4 KULIAH 5 - 6 PRESENTASI 20% 7 - 10 SEMINAR 30% DISKUSI KELOMPOK UJIAN
30
MEMILIH METODE PEMBELAJARAN
PROGRAM OUTCOMES MACAM METODE KOMPETENSI KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN Computer Aided Learning BELAJAR MANDIRI 1. 2. 3. 4. 5. CAL: …………………………….?????
31
Tingkat kesukaran – Tingkat kemampuan
UNSUR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMILIH METODE PEMBELAJARAN SARANA/ ALAT Efektivitas Efisiensi KOMPETENSI MATERI AJAR/ BAHAN KAJIAN MAHASISWA Tingkat kesukaran – Tingkat kemampuan
32
FORMAT RANCANGAN TUGAS
MATA KULIAH : …………………………………………………………. SEMESTER : ………………………………… sks : ………………. TUJUAN TUGAS : URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : ……………………………………………………… b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan : …………………… c. Metode/ cara pengerjaan dan acuan yang digunakan : d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan : ………………………….. KRITERIA PENILAIAN : a. ……………………….. b. ………………………. c. ………………………..
33
Terdapat beragam model pembelajaran dengan pendekatan SCL, di antaranya :
Small Group Discussion Role-Play & Simulation Case Study Discovery Learning (DL) Self-Directed Learning (SDL) Cooperative Learning (CL) Collaborative Learning (CbL) Contextual Instruction (CI) Project Based Learning (PjBL) Problem Based Learning and Inquiry (PBL)
34
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA
No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN 1 Small Group Discussion membentuk kelompok (5-10) memilih bahan diskusi mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas Membuat rancangan bahan diskusi dan aturan diskusi. Menjadi moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesion diskusi mahasiswa. 2 Simulasi mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya. atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan. Merancang situasi/kegiatan yang mirip dengan yang sesungguhnya, bisa berupa bermain peran, model komputer, atau berbagai latihan simulasi. Membahas kinerja mahasiswa. 3 Discovery Learning mencari, mengupulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. Menyediakan data, atau petunjuk (metode) untuk menelusuri suatu pengetahuan yang harus dipelajari oleh mahasiswa. Memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil belajar mandiri mahasiswa.
35
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA
No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN 4 Self-Directed Learning merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri. Sebagai fasilitator. 5 Cooperative Learning Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok. Merancang dan dimonitor proses belajar dan hasil belajar kelompok mahasiswa. Menyiapkan suatu masalah/ kasus atau bentuk tugas untuk diselesaikan oleh mahasiswa secara berkelompok. 6 Collaborative Learning Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri. Merancang tugas yang bersifat open ended. Sebagai fasilitator dan motivator.
36
YANG DILAKUKAN MAHASISWA
No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN 7 Contextual Instruction Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori. Menjelaskan bahan kajian yang bersifat teori dan mengkaitkannya dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau kerja profesional, atau manajerial, atau entrepreneurial. Menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun ke lapangan 8 Project Based Learning Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis. Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum. Merancang suatu tugas (proyek) yang sistematik agar mahasiswa belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian/ penggalian (inquiry), yang terstruktur dan kompleks. Merumuskan dan melakukan proses pembimbingan dan asesmen. 9 Problem Based Learning Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen . Merancang tugas untuk mencapai kompetensi tertentu Membuat petunjuk(metode) untuk mahasiswa dalam mencari pemecahan masalah yang dipilih oleh mahasiswa sendiri atau yang ditetapkan.
37
KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA
No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA 1 Small Group Discussion membentuk kelompok (5-10) memilih bahan diskusi mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas komunikasi kerjasama sintesa hasil, saling menghargai inisiatif, leadership. 2 Simulasi mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya. atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan. apresiasi analogi/ imajinasi empati kreativitas pengalaman, trampil 3 Discovery Learning mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. kreatif inovasi analisis inisiatif menyenangkan
38
KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA
No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA 4 Self-Directed Learning merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri. kemandirian kreatif bertanggung jawab percaya diri ketekunan 5 Cooperative Learning Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok. teamwork toleransi kepemimpinan komunikasi 6 Collaborative Learning Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri. penghargaan apresiasi pendapat/toleansi networking share vision group decision making time management
39
KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA
No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA 7 Contextual Instruction Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori. sintesis analisis responsif apresiasi pengalaman 8 Project Based Learning Mengerjakan tugas ( berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis. Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum. ketaat asas-an tanggung jawab inovasi, kreatif komunikaso aktualisasi 9 Problem Based Learning Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen . prioritas mengambil keputusan berfikir kritis selektif
40
? INTEGRASI HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELAJARAN
41
HARD SKILLS >>> SOFT SKILLS
ISSUE SELAMA INI : ? HARD SKILLS >>> SOFT SKILLS MUDAH MENGUKUR/ MENILAINYA DOSEN HANYA MENGAJAR BELUM PAHAM MANFAAT SOFT SKILLS BELUM MEMPUNYAI KEMAMPUAN PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
42
DOSEN keahlian kemampuan + bidang dalam ilmunya pembelajaran PARAMETER
1.. 2.. 3.. PARAMETER PENELITIAN PENDIDIKAN PENGALAMAN
43
23 Atribut soft skills yang dominan dibutuhkan di lapanan kerja
Inisiatif Etika/ integritas Berfikir kritis Kemauan belajar Komitmen Motivasi Bersemangat Dapat diandalkan Komunikasi lisan Kreatif. Kemampuan analitis Dapat mengatasi stress Menejemen diri Menyelesaikan persoalan Dapat meringkas Berkooperasi Fleksibel Kerja dalam tim Mandiri Mendengarkan Tangguh Berargumen logis Menejemen waktu.
44
soft skills “ Personal and interpersonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building, decision making, initiative). Soft skills do not include technical skills, such on financial, computer or assembly skills “ (Berthal)
45
FAKTOR YANG MEMBERI KONTRIBUSI KEBERHASILAN DALAM DUNIA KERJA
SOFT SKILL (40%) NET WORKING (30%) KEAHLIAN BIDANGNYA (20%) FINASIAL (10%) MRI
46
FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN
(1) MINGGU KE (2) KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI) (3) BAHAN KAJIAN (4) BENTUK PEMBELA JARAN (5) KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut soft skill) (6) BOBOT NILAI (%) Hard skill Hard skill dan soft skill
47
( STUDENT CENTERED LEARNING )
KONSEP PENILAIAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCL ( STUDENT CENTERED LEARNING )
48
PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR ( alternatif I, Teaching )
KULIAH PENILAIAN MAHASISWA BELAJAR LULUS TES / UJIAN HASIL BELAJAR TIDAKLULUS
49
? MAHASISWA BELAJAR Alternatif 2, Learning KOMPETEN SEMINAR
KULIAH DAN TUTORIAL KOMPETEN MAHASISWA BELAJAR ? TUGAS PRESENTASI SEMINAR MEMBUAT MODEL
50
ADAKAH CARA PENILAIAN KEMAMPUAN MAHASISWA SELAIN TES TULIS / TES BAKU ?
ALTERNATIF ASSESMENT ( AUTHENTIC ASSESMENT ) ( PERFORMANCE ASSESMENT ) ADALAH PENILAIAN TERHADAP PROSES PEROLEHAN, PENERAPAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN, MELALUI PROSES PEMBELAJARAN YANG MENUNJUKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PROSES MAUPUN PRODUK.
51
PERFORMANCE ASSESSMENT ( ASESMEN KINERJA )
KINERJA MAHASISWA TUGAS ( TASK ) KRITERIA PENILAIAN ( RUBRIC )
52
TUGAS DOSEN KBK : MEMFASILITASI : Buku, modul ajar, hand-out, journal, hasil penelitian,dan waktu. MEMOTIVASI : Dengan memberi perhatian pada mahasiswa. Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dan dengan situasi yang kontektual. Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang kita jalankan. MEMBERI TUTORIAL : Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat membantu mahasiswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. MEMBERI UMPAN BALIK : Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran / hasil kinerjanya agar mencapai sasaran kompetensi yang optimum.
55
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.