Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehPejuang Kresna Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
JATIDIRI BANGSA DAN UNIVERSITAS AIRLANGGA: KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA
excellence with morality
2
Fenomena Terkikisnya Moral Bangsa
3
PERLU REVITALISASI PEMBANGUNAN JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA
Latar Belakang Karakter bangsa: pilar penting dlm kehidupan berbangsa-bernegara. Karakter bangsa ibarat kemudi dlm kehidupan berbangsa-bernegara. Pembangunan karakter merupakan amanat pendiri negara dan telah dimulai sejak awal kemerdekaan. Fenomena keseharian menunjukkan perilaku masyarakat belum sejalan dg karakter bangsa yg dijiwai oleh Falsafah Pancasila Keajegan perhatian terhadap pembangunan karakter bangsa belum terjaga dg baik, sehingga hasilnya belum optimal. PERLU REVITALISASI PEMBANGUNAN JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA
4
Kerangka Dasar (mengacu grand desain pendidikan karakter nasional)
Disorientasi & belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila. Bergesernya nilai-nilai kehidupan. Memudarnya nilai-nilai budaya bangsa. Ancaman disintegrasi bangsa. Melemahnya kemandirian bangsa. Keterbatasan perangkat terpadu untuk pembangunan karakter bangsa. PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA: Berlandaskan konsensus nasional: PANCASILA, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI Memperhatikan lingkungan strategis: 1. Regional & global sbg peluang sekaligus juga ancaman lunturnya nilai-nilai lulur Pancasila. 2. Nasional: Perkembangan pembangunan fisik dan belum diimbangi dengan pembangunan karakter bangsa. Membangun jati diri dan karakter bangsa yg belandaskan Pancasila yg dibangun melalui olah hati, olah pikir, olah raga dan olah rasa/karsa
5
Jati Diri Bangsa Di berbagai negara sering dikenal istilah karakter atau character dari bahasa asing/Barat Pengertian jatidiri lebih luas dibandingkan dengan karakter Masyarakat Jawa Kuno di masa lalu telah menggunakan istilah “jatidiri” dalam Lontar Arjuna Wiwaha yang ditulis Mpu Kanwa abad ke-9, istilah “jatidiri” telah digunakan Mpu Kanwa untuk melukiskan karakter dari Prabu Airlangga. Ring ngambeki yoga musuh mapare, ring hati te enggonie tan madoh ring awak, apan nikan manusa jati ngaranie” (jika ingin menguasai ilmu pengetahuan, maka akan muncul musuh besar dalam diri sendiri, tempatnya tidak jauh dari tubuh karena ada dalam hati, dan manusia yang terbaik adalah manusia yang memiliki jatidiri”). excellence with morality
6
Apa itu JATIDIRI Jatidiri sebagai kekuatan jiwa (the power of mind) manusia yang terdiri dari sifat, karakter, faham, semangat, kepribadian, moralitas, akhlak, dan keyakinan, yang merupakan hasil proses belajar dalam waktu yang panjang, dan yang muncul dalam ekspresi dan aktualisasi diri, serta dalam pola-pola perilaku berhidupan, bermasyarakat, dan berbudaya. Von Savigny menyebut tiap bangsa sesungguhnya memiliki VOLKGEIST (jiwa bangsa) excellence with morality
7
JATI DIRI BANGSA SUATU KEKUATAN BANGSA YG BERAKAR DARI BANGSA ITU YG MENJADI IDENTITAS, KARAKTER, ATAU CIRI BANGSA ITU YG MENJADI MODAL DASAR BAGI SEBUAH BANGSA UNTUK MEMBANGUN DIRINYA INTI, JIWA, SEMANGAT, DAYA GERAK DARI DALAM
8
JATI DIRI KONTEKS KEINDONESIAAN
Jati Diri Bangsa Indonesia haruslah bersumber pada NILAI-NILAI PANCASILA NILAI-NILAI PANCASILA itu meliputi : (1). Ketuhanan yang maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradap, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai ini selaras dengan nilai-nilai 5 pilars characteristics : Transendensi: Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha Esa. Darinya akan memunculkan penghambaan semata-mata pada Tuhannya yang Esa. Kesadaran ini juga berarti memahami keberadaan diri dan alam sekitar sehingga mampu memakmurkannya. Humanisasi: Setiap manusia pada hakekatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu dan ketakwaan yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subjek yang memiliki potensi. 3. Kebinekaan: Kesadaran akan ada sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi, mampu mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan 4. Musyawarah: Pembebasan (emansipasi) atas penindasan sesama manusia. Olehnya, tidak dibenarkan adanya penjajahan manusia oleh manusia. 5. Keadilan: Keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak berarti sama, tetapi proporsional.
9
MENGAPA JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA ITU PENTING?
excellence with morality
10
Von Savigny mengatakan bahwa setiap bangsa pada dasarnya memiliki volkgeist (jiwa bangsa)
Karakter bangsa menentukan kemajuan atau kemunduran suatu bangsa (Lihat penelitian Lawrence E. Harrison and Samuel P. Hutington (2000) dalam Culture Matter: How Values Shape Human Progress) Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas namun kritis bagi pembentukan karakter seseorang.
11
Temuan Lawrence E. Harrison and Samuel P
Temuan Lawrence E. Harrison and Samuel P. Hutington (2000) dalam Culture Matter: How Values Shape Human Progress tentang pentingnya budaya dalam peradaban bangsa. Sejak Restorasi Meiji 1854, Jepang strategi dasar di bidang pendidikan dengan 3 konsep penting (Japanese Government Policies in Education, Sciencie, and Culture , 1992): penekanan sistem belajar seumur hidup, dengan jalan membantu anak sejak usia Sekola Dasar untuk mencintai ipteks, mengembangkan bakat ketrampilan sampai usia dewasa kelak, membuat suatu struktur pendidikan yang dapat mengikuti perubahan kontemporer, seperti internasionalisasi, dan pembangunan masyarakat yang berorientasi informasi dan teknologi, dan mengembangkan individu dengan nilai positif seperti; suka bekerja keras, rajin, loyal, ulet kreatif, bertanggungjawab, jujur, dan sebagainya
12
Indonesia, 225 Juta penduduk, > 500 grup etnik, 17
Indonesia, 225 Juta penduduk, > 500 grup etnik, pulau, keanekaragaman budaya, kekayaan alami km
13
JATI DIRI BERWAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI PEMERSATU BANGSA INDONESIA
Sabang P.Miangas Merauke P.Rote JATI DIRI BERWAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI PEMERSATU BANGSA INDONESIA
14
TANTANGAN KEHIDUPAN KEBANGSAAN INDONEISA
Tantangan Eksternal, berupa arus gelombang Globalisasi dan pertaruang antar ideologi melalui media massa; Tantangan Internal yang bersumber dari keragaman kebudayaan, suku, agama dan ras Melemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila akibat dari ketidakmampuan mengelola 2 tantangan,
15
Bahaya manusia Indonesia menjadi manusia individualis dan prgamatis
Tantang Eksternal Bahaya manusia Indonesia menjadi manusia individualis dan prgamatis . Menipisnya nasionalisme, lunturnya semangat gotong-royong, menguatnya ikatan2 primordial, merajalelanya tindakan2 kekerasan dll Globalisasi dengan modernisasi di segala bidang berimplikasi pada melemahnya kehidupan kebangsaan kita
16
SARA (SUKU, AGAMA DAN RAS)
Tantangan Internal BHINEKA TUNGGAL IKA FAKTOR PEMERSATU PLURALITAS SARA (SUKU, AGAMA DAN RAS) FAKTOR PEMECAH BHINEKA (ME)RUSAK IKA
17
FILOSOFI DASAR pendidikan nasional menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan sebagai daya upaya memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya Thomas Lickona (pakar pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah (diubah): (1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat; (2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku; (3) pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat; (4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba; alkohol dan seks bebas; (5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk; (6) menurunnya etos kerja; (7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok; (9) membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan (10) adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.
18
Dimanakah posisi Universitas Airlangga dalam konteks membangun Peradaban Bangsa
19
PATUNG PHILANTROPI PRABU AIRLANGGA yang lengkapnya Raka Galuh Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikrama Tunggadewa ( )
20
Nama Airlangga dipilih oleh para pendiri Universitas Airlangga:
sebagai suatu perwujudan penghormatan ter-hadap seorang Raja yang sekaligus sebagai Pahlawan Bangsa Indonesia di masa lampau dalam abad IX yang bernama Prabu Airlangga, yang memerintah kerajaan di Jawa Timur hingga wilayahnya mencapai Indonesia Timur. Airlangga memiliki arti dan makna sebagai "Sang Peminum Air Kehidupan” Prabu Airlangga adalah seorang raja yang me-ngedepankan intelektualitas dan kearifan se-orang pemimpin; Prabu Airlangga adalah sosok yang me-ngedepankan budaya Ipteks
21
Universitas Airlangga memiliki tanggungjawab moral mengembangkan Ipteks berlandaskan moralitas (Statuta Universitas Airlangga-BHMN); Jargon excellence with morality merupakan bentuk keseriusan Universitas Airlangga berada di garda terdepan pelaksanaan dan pelembagaan jati diri dalam lingkup institusi; Jati Diri tidak semata bersifat normatif, melainkan menjadi bagian dari corporate culture yang menjadi common values yang dicita-citakan bersama;
22
Jati Diri Ke-Airlangga-an
23
Konsep Dasar Jati Diri Universitas Airlangga
VISI UNIVERSITAS AIRLANGGA-BHMN: Kemandirian, keunggulan akademik, inovasi berdasarkan moral agama. Konsep dasar Excellence with Morality memberikan koridor moral bagi penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi dan pengelolaan institusi; 3. Jati diri Universitas Airlangga berfungsi untuk memperkuat jati diri bangsa, sekaligus sebagai identitas keluaran pendidikan Universitas Airlangga; excellence with morality
24
Mengapa JATI DIRI Ke-Airlangga-an Penting
1. Terjadinya berbagai krisis yang melanda kemanusiaan kita, seperti krisis kepribadian, krisis identitas, serta krisis moralitas dan akhlak, 2. Adanya krisis etis dalam pengembangan Ipteks, yang mengarahkan pengembangannya semata mengikuti logika pasar tanpa mengindahkan moralitas; 3. Adanya konflik sikap dan pandangan tentang pemisahan atau pengintegrasian teologi, moralitas, dan humaniora dengan pendidikan dan pembelajaran Ipteks ; 4. Melemahnya faham kebanngsaan dan nasionalisme Indonesia
25
5. Pergeseran budaya religius dan idealis menjadi budaya yang lebih bersifat pragmatis-material; 6. Belum berhasilnya pembangunan nasional untuk mencapai tujuan nasional berupa keadilan dan kesejahteraan sosial;
26
Bentuk-Bentuk Perwujudan Jatidiri
1. Penguasaan dan pengembangan Ipteks yang berlandaskan moral agama (baca: hakikat Statuta UA) 2. Etos kerja yang tinggi demi terwewujudnya Excellence with Morality, 3. Intelektualitas yang religius, moralis yang berahlak dan beriman kepada Tuhan YME, 4. Intelektualitas yang bercitra baik, menyebarkan Ipteks untuk kepentingan kemanusiaan, bersikap tidak arogan dalam bidang Ipteks, dan mampu mengendalikan dorongan nafsu liar (bisa dilihat dari simbol patung philantropis Prabu Airlangga) ,
27
5. Sikap menjunjung tinggi nilai kejujuran, keterbukaan, keikhlasan, dan tanggungjawab, 6. Berkepribadian tangguh dalam membela dan menjunjung kebenaran, 7. Berkarakter terbuka yang berorientasi ke masa depan, sertabersikap kritis terhadap dampak perubahan sebagai akibat dari modernisasi dan globalisasi, 8. Berkepribadian demokratis dengan mengutamakan persuasi dalam menyelesaikan masalah 9. Berwawasan kebangsaan dan nasionalisme yang kokoh, sertamenjaga komitmen nasional dalam berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika)
28
10. Menjunjung tinggi nilai dan unsur kemasyarakatam dan kebudayaan bangsa sendiri,serta mampu membendung budaya material yang melemahkan keluhuran budaya bangsa, 11. Memiliki kebanggaan yang produktif terhadap almamater Universitas Airlangga
29
Excellence with Morality sebagai Puncak Jati Diri UA
Excellence with morality adalah sebuah konsep yang memiliki pengertian dan makna; Prioritas capaian Jati diri adalah tentang pencapaian prestasi (produk akhir) serta terintegrasinya nilai berupa kualitas moral dan ahlak. Excellence with Morality harus diawali dengan paradigma tentang adanya pengintegrasian teologi (agama), moralitas, kepribadian dan humaniora dengan Ipteks;
30
excellence pada dasarnya mengadung pengertian terpuji, terbaik, dan paling bernilai;
morality berorientasi kepada moralitas, ahlak, dan keimanan yang dapat diberikan pada seseorang yang mampu mengendalikan diri dan mengembangkan emosi secara positif;
31
NILAI UTAMA YANG DIKEMBANGKAN
32
Karakter Airlangga yang disusun pada 2011 lalu, diarahkan pada 10 nilai utama (Karakter Airlangga Framework) didasari oleh spiritualitas-humanis yang berkebudayaan sebagai implementasi visi Universitas Airlangga (Inovatif, Terkemuka, dan Mandiri beradasar Moral Agama). Ke 10 nilai utama tersebut adalah, 1) religiusitas (spiritualitas-humanis), 2) tanggungjawab dan kedisiplinan, 3) kejujuran dan kearifan, 4) hormat dan santun, 5) Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama, 6) Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras, 7) Kepemimpinan dan Keadilan, 8) Baik dan Rendah Hati, 9) Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan, 10) kemandirian FOKUS KARAKTER AIRLANGGA
33
Airlangga Character Framework
(1) RELIGIUS (BERAKHLAK MULIA) (2) Tanggungjawab, kedisiplinan, kemandirian (5) Dermawan, suka menolong, dan kegotongroyongan (6) Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras (3) kejujuran dan kearifan, (7) Kepemimpinan dan Keadilan (8) Baik dan Rendah Hati (4) hormat dan santun (9) Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan (10 kemandirian
34
BAGAIMANA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KE-AIRLANGGA-AN
35
Insan Akademi sebagai bagian dari Bangsa
Tiga pendekatan dalam membangun karakter Airlangga Socio-cultural development (pembiasaan dan penciptaan perilaku) Psycho-paedagogical development (psikologis-proses pendidikan) Insan Akademi sebagai bagian dari Bangsa Socio-political development (kebijakan politik)
36
GRAND SCENARIO PENDIDIKAN DI UNAIR
Culture-lettre Psychology Social- politic Law Economic Publichealth Veterinary Pharmacy Dental Medicine Sci & Tech. UNAIR Jati Diri, Kebersamaan, Karakter Ke-Unair-an Excellence & Morality Agama & Wawasan Kebangsaan Basic Sciences (Filsafat Ilmu, dll) Social Sciences Natural Sciences Basic Natural Sciences Basic Social Sciences 1 2 3 4 5 6 7 9 10 Belajar Bersama Masyarakat (BBM) Wajib Universitas Kompetensi Bidang Ilmu Fakultas D3 – S1 S3 Sp2, Sp3 8 P E M B L A J R N Extra BBM Pembinaan Mhs. Baru S2 – Sp1
37
JATI DIRI UNIVERSITAS AIRLANGGA
Warga Universitas Airlangga EXCELLENCE WITH MORALITY excellence with morality
38
Tiga (3) Faktor Menentukan Keberhasilan Pendidikan Karakter
semangat disiplin yang dibentuk oleh konsistensi keteraturan perilaku dan wewenang; komitmen kepada kelompok sosial. Moralitas bukanlah tindakan yang sifatnya individual, karena ia harus diletakkan dalam konteks lebih luas yakni masyarakat; Otonomi, tiap manusia berhak menentukan sendiri (self determination) bukan penundukan diri (submission), yakni terletak pada kemampuan untuk meramalkan secara tepat konsekuensi dari berbagai alternatif tindakan.Otonomi menyangkut keputusan pribadi dengan mengetahui sepenuhnya konsekuensi-konsekuensi dari berbagai tindakan itu excellence with morality
39
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.