Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PATOLOGI SISTEM PERNAFASAN (TRACTUS RESPIRATORIUS)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PATOLOGI SISTEM PERNAFASAN (TRACTUS RESPIRATORIUS)"— Transcript presentasi:

1 PATOLOGI SISTEM PERNAFASAN (TRACTUS RESPIRATORIUS)
TERMINOLOGI 2 PATOLOGI SISTEM PERNAFASAN (TRACTUS RESPIRATORIUS) By: Sarah Suzanna,dr. Farida Gustini, drg.

2 Sistem Pernafasan Respirasi pada manusia adalah proses keluar masuknya oksigen keparu-paru yang selanjutnya diteruskan keseluruh tubuh melalui darah.manusia memiliki alat respirasi yang berperan sebagai perantara antara lingkunagn luar (alam bebas) dengan lingkungan dalam (cairan interseluler). Proses respirasi pada manusia dibagi 2: 1.inspirasi:Proses masuknya oksigen dari hidung menuju keparu-paru yang selanjutnya diteruskan oleh darah keseluruh tubuh. 2.Ekspirasi:Proses keluarnya karbodioksida dari tubuh melewati hidung.

3 Macam-macam pernapasan
pernapasan perut Pernapasan dada Otot perut berkontraksi sehingga diafragma melengkung,volume besar tekanan kecil udara dari luar masuk. Tulang rusuk,otot tulang rusuk,dan tulang dada kontraksi sehingga mengakibatkan volume besar tekanan kecil udara luar masuk

4 Alat-alat respirasi manusia
Hidung Tekak/Tenggorok Tempat dimana udara (oksigen) pertama kali masuk. dihidung terdapat rambut-rambut hidung yang berfungsi untuk menyaring debu atau kotoran, dan selaput lendir untuk mengatur suhu udara pernapasan Merupakan rongga persimpangan antara saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran kerongga hidung.didalam tekak terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menjaga agar makanan tidak masuk kesaluran pernapasan

5 Alat-alat respirasi manusia
laring trakea Pada bagian ini ditemukan pita suara yang berfungsi untuk memberi warna suara pada manusia Terdiri dari 3 lapisan epitel (bersilia dan berlendir) merupakan lapisan paling dalam, lapisan tulang rawan (berupa cincin tulang rawan) denagn otot polosnya, merupakan lapisan bagian tengahnya, dan lapisan terluarnya adalah jaringan ikat.

6 Alat-alat respirasi manusia
Bronchus bronkiolus Bronchus merupakan percabangan 2 dari trakea yang nantinya juga bercabang menjadi bronkiolus. dibronchus tidak terdapat cincin tulang rawan tapi hanya ditemukan jaringan ikat dan otot polos. Bronkiolus adalah cabang dari bronchus yang berujung pada saluran alveolus .saluran ini berada dikantung alveolus.

7 Alat-alat respirasi manusia
alveolus Paru-paru Alveolus terdapat didalam kantung alveolus yang mana dalam setiap kantong alveolus berisis banyak alveolus.dinding alveolus sangat tipis dan elastis, berbentuk bola, dan pada permukaannya banyak terdapat pembuluh kapiler sehingga proses pertukaran gas berlangsung disini. Merupakan organ pernapasan utama, yang dibungkus oleh selaput pleura dan yang emnyelimuti paru-paru scara langsung disebut visceral pleura dan yang menyelimuti rongga dada disebut parietal pleura. Dan diantara k2 selaput tersebut terisi cairan yang berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan ketika paru-paru kembang kempis

8

9

10 Istilah yang berhub. Dengan Struktur dan fungsi organ pernafasan normal
Term Pengertian adenoids Jaringan limfoid yang terletak di nasofaring; Tonsila pharingea alveoli The tiny air sacs in the lungs through which gases are exchanged between the atmosphere and the blood in respiration (singular, alveolus). An alveolus, in general, is a small hollow or cavity, and the term is also used to describe the bony socket for a tooth. bronchiole One of the smaller subdivisions of the bronchial tubes (root bronchiol) bronchus One of the larger air passageways in the lungs. The bronchi begin as two branches of the trachea and then subdivide within the lungs (plural, bronchi) (root bronch). carbon dioxide A gas produced by energy metabolism in cells and eliminated through the lungs

11 Cont’.. Term Pengertian carbonic acid An acid formed by carbon dioxide when it dissolves in water; H2CO3 compliance A measure of how easily the lungs expand under pressure. Compliance is reduced in many types of respiratory disorders. Diaphragm (diafragma) The dome-shaped muscle under the lungs that flattens during inspiration (root phren/o) Epiglottis A leaf-shaped cartilage that covers the larynx during swallowing to prevent food from entering the trachea expectoration The act of coughing up material from the respiratory tract; also the material thus released; sputum Expiration (ekspirasi) The act of breathing out or expelling air from the lungs; exhalation glottis The opening between the vocal cords hemoglobin The iron-containing pigment in red blood cells that transports oxygen Inspiration (inspirasi) The act of drawing air into the lungs; inhalation

12 Cont’.. Pharynx (faring)
Term Pengertian Larynx (laring) The enlarged upper end of the trachea that contains the vocal cords (root laryng/o) Lung (paru-paru) A cone-shaped spongy organ of respiration contained within the thorax (roots pneum, pulm) Mediastinum The space between the lungs together with the organs contained in this space Nose (hidung) The organ of the face used for breathing and for housing receptors for the sense of smell; includes an external portion and an internal nasal cavity (roots nas/o, rhin/o) oxygen (O2) The gas needed by cells to release energy from food in metabolism palatine tonsils (tonsila palatina, amandel) The paired masses of lymphoid tissue located on either side of the oropharynx; usually meant when the term tonsils is used alone Pharynx (faring) The throat; a common passageway for food entering the esophagus and air entering the larynx (root pharyng/o)

13 Cont’… Surfactant (surfaktan)
Term Pengertian phrenic nerve (N. phrenicus) The nerve that activates the diaphragm (root phrenic/o) pleura A double-layered membrane that covers the lungs (visceral pleura) and lines the thoracic cavity (parietal pleura) (root pleur/o) pleural space (rongga pleura) The thin, fluid-filled space between the two layers of the pleura; pleural cavity sinus A cavity or channel; the paranasal sinuses are located near the nose and drain into the nasal cavity sputum The substance released by coughing or clearing the throat. It may contain a variety of material from the respiratory tract. Surfactant (surfaktan) A substance that decreases surface tension within the alveoli and eases expansion of the lungs Trachea (trakea) The air passageway that extends from the larynx to the bronchi (root trache/o) turbinate bones (tulang turbinat) The bony projections in the nasal cavity that contain receptors for the sense of smell. Also called conchae

14 discharge from the nose Pharyng/o Pharynx pharyngea
Terms Pengertian Ventilation (ventilasi) The movement of air into and out of the lungs vocal cords (pita suara) Membranous folds on either side of the larynx that are important in speech production. Also called vocal folds. ROOT MEANING EXAMPLE DEFINITION OF EXAMPLE nas/o Nose nasal pertaining to the nose Rhin/o rhinorrhea discharge from the nose Pharyng/o Pharynx pharyngea pertaining to the pharynx Laryng/o Larynx laryngoscopy endoscopic examination of the larynx Trache/o Trachea tracheotome instrument used to incise the trachea Bronch/o Bronch/i Bronchus bronchogenic originating in a bronchus Bronchiol Bronchiole bronchiolectasis dilatation of the bronchioles

15 ROOT MEANING EXAMPLE DEFINITION OF EXAMPLE Phren/o diaphragm phrenic pertaining to the diaphragm Phrenic/o phrenic nerve phrenicotripsy crushing of the phrenic nerve Pleur/o pleura pleurodesis fusion of the pleura Pneum/o, Pulmon/o lungs intrapulmonary within the lungs Pneumon/o lung pneumonectomy surgical removal of a lung or lung tissue (pneumectomy and pulmonectomy also used) Pneeum/o, Pneumat/o air, gas; also respiration, lung pneumatocardia presence of air in the heart Spir/o breathing spirometer instrument for measuring breathing volumes

16

17 Kelainan sistem respirasi
Pada manusia

18 ICD X – Pathology of Respiratory System
Respiratory pathology Upper Respiratory Tract Lower Respiratory Tract Pleural Cavity/Mediastinum Other/ General

19 Pembagian Saluran pernafasan

20 Upper RT (Saluran pernafasan atas)
HEAD Sinuses Sinusitis Nose Rhinitis (Vasomotor rhinitis, Atrophic rhinitis, Hay fever) · Nasal polyp · Deviated septum Tonsil Tonsillitis · Adenoid hypertrophy · Peritonsillar abscess NECK Pharynx Pharyngitis (Strep throat) Larynx Laryngitis · Croup · Laryngospasm · vocal folds: Vocal fold nodule · epiglottis: Epiglottitis Trachea Tracheitis · Tracheal stenosis

21 Lower RT (Saluran pernafasan bawah)
BRONCHIAL/OBSTRUCTIVE acute: Acute bronchitis chronic: COPD (Chronic bronchitis, Emphysema, Diffuse panbronchiolitis) · Asthma (Status asthmaticus) · Bronchiectasis unspecified: Bronchitis · Bronchiolitis (Bronchiolitis obliterans) INTERSTITIAL/RESTRICTIVE External agents/ occupational lung disease Pneumoconiosis (Asbestosis, Baritosis, Bauxite fibrosis, Berylliosis, Caplan's syndrome, Chalicosis, Coalworker's pneumoconiosis, Siderosis, Silicosis, Byssinosis) Hypersensitivity pneumonitis (Bagassosis, Bird fancier's lung, Farmer's lung) Other ARDS · Pulmonary edema · Löffler's syndrome/Eosinophilic pneumonia · Respiratory hypersensitivity (Allergic bronchopulmonary aspergillosis) Hamman-Rich syndrome · Idiopathic pulmonary fibrosis

22 Obstructive or restrictive
INTERSTITIAL/RESTRICTIVE Obstructive or restrictive Pneumonia/ pneumonitis By pathogen Viral · Bacterial (Pneumococcal) / Atypical bacterial (Mycoplasma, Legionnaires' disease, Chlamydiae) · Fungal (Pneumocystis) · Parasitic · noninfectious (Chemical/Mendelson's syndrome, Aspiration/Lipid) By vector/route Community-acquired · Healthcare-associated · Hospital-acquired By distribution Broncho- · Lobar Other Atelectasis · circulatory (Pulmonary hypertension, Pulmonary embolism)

23 Pleural Cavity/Mediastinum
Suppuration Empyema/pyothorax · Lung abscess Pleural disease Mediastinal disease Pleuritis/pleurisy Pneumothorax/Hemopneumothorax (Tension pneumothorax) Pleural effusion: Hemothorax · Hydrothorax · Chylothorax Mediastinitis · Mediastinal emphysema

24 OTHER/GENERAL Respiratory failure Influenza SARS
Idiopathic pulmonary haemosiderosis Pulmonary alveolar proteinosis

25 Kelainan kongenital St. Pernafasan
Nose Choanal Atresia Larynx Laryngocele-Laryngomalacia Trachea and Bronchus Tracheomalacia Lung Bronchiectasis, Pulmonary sequestration, Congenital cystic adenomatoid malformation

26 NEOPLASIA/TUMOR St. Pernafasan
UPPER RT Nasopharyngeal carcinoma - Larynx LOWER RT / LUNG Non-small cell lung carcinoma (Squamous cell carcinoma, Adenocarcinoma/Bronchioloalveolar carcinoma) Small cell carcinoma - Pancoast tumor - Solitary pulmonary nodule Squamous cell carcinoma OTHER MEDIASTINAL TUMORS Heart (Primary, Myxoma, Rhabdomyoma, Lipoma) Thymus/Thymoma

27 Kelainan sistem respirasi
Influenza asma Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. dengan gejala antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin dan tenggorokan gatal. Merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. asma bersifat menurun.

28 Kelainan sistem respirasi
Tubercolosis Sinusitis Penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tubercolosis. sehingga difusi oksigeb menjadi sulit dikarenakan adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Peradangan pada sinus yang yang didalamnya terkumpul nanah.

29 Kelainan sistem respirasi
Rinitis Wajah adenoid Gangguan radang pada hidung akibat infeksi oleh virus tapim juga bisa dikarenakan reaksi alergi terhadap cuaca,serbuk sari,dan debu. Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas. penderita biasanya lebih suka bernapas lewat mulut.

30 Kelainan sistem respirasi
Pleuritis Faringitis Merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura. Radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri streptococcus.

31 Kelainan sistem respirasi
Laringitis Bronkitis Radang pada laring yang disebabkan oleh infeksi,terlalu banyak merokok,minum alkohol, dan terlalu banyak serak. Radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi

32 Polip Hidung Polip hidung adalah benjolan patologis pd rongga hidung, lunak dan licin, berwarna bening atau pucat, kadang kekuningan, abu2 atau kemerahan. Polip hidung merupakan tumor jinak. Gejala subjektif polip hidung antara lain: buntu hidung progresif, pilek kental, suara bindeng, pusing, fungsi penciuman terganggu. Penyebab polip hidung antara lain: alergi, infeksi, dan gabungan antara alergi dan infeksi. Faktor lain yg meningkatkan kemungkinan terkena polip hidung adalah sinusitis (radang sinus) yg menahun, iritasi, dan sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi hidung.

33 Deviasi Septum Deviasi septum ialah suatu keadaan dimana terjadi peralihan posisi dari septum nasi dari letaknya yang berada di garis medial tubuh. Penyebab deviasi septum nasi antara lain trauma langsung, Birth Moulding Theory (posisi yang abnormal ketika dalam rahim), kelainan kongenital, trauma sesudah lahir, trauma waktu lahir, dan perbedaan pertumbuhan antara septum dan palatum. Gejala yang sering timbul biasanya adalah sumbatan hidung yang unilateral atau juga bilateral. Keluhan lain ialah rasa nyeri di kepala dan di sekitar mata. Selain itu, penciuman juga bisa terganggu apabila terdapat deviasi pada bagian atas septum.

34 Nasofaringitis akut (Common Cold)
Merupakan peradangan akibat infeksi virus di saluran pernafasan atas. Nama lain dari nasofaringitis akut antara lain rhinofaringitis akut, rhinitis simpleks, selesma, coryza atau orang awam lebih sering menyebut masuk angin/common cold (CC). Penyebab CC ialah virus Gejala dan tanda tersebut di antaranya rasa panas, kering, gatal di hidung, bersin berulang, hidung tersumbat, ingus encer, demam, sakit kepala, selaput hidung kemerahan, bengkak. Bila dibarengi oleh infeksi bakteri dapat menyebabkan ingus menjadi kental dan berwarna kuning kehijauan.

35 Emfisema Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum adalah merokok

36 Epistaksis Perdarahan melalui hidung = mimisan TONSILITIS
Inflamasi pada Tonsil (dibagi 3: e.c. Difteri, Akut dan Kronis) LARINGITIS Peradangan yang terjadi pada pita suara karena terlalu banyak digunakan, iritasi atau infeksi (dibagi Laringitis akut dan Kronis)

37 Asma Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.

38 Pneumonia Pneumonia adalah penyakit radang pada paru-paru. Seringkali, ia digambarkan sebagai parenchyma paru-paru/ peradangan alveolar atau alveolar yang berisi cairan abnormal. “akut” (kurang dari tiga minggu lamanya) dan “kronis” pneumonias. Pneumonia  kronis cenderung non-menular, dan disebabkan oleh mycobacterial, fungal, atau campuran yang disebabkan oleh infeksi bakteri di saluran pernafasan. Orang dengan pneumonia sering memiliki gejala batuk yang mengeluarkan dahak berwarna kehijau-hijauan dan kuning, juga lendir dan demam tinggi yang disertai dengan tubuh menggigil. Sesak nafas juga umum terjadi pada pneumonia, seperti sakit pleuritic (selaput) dada  yang menusuk dan menusuk

39 Kanker Paru Kanker paru-paru adalah bentuk perkembangan sel yang sangat cepat (abnormal) di dalam jaringan paru yang disebabkan karena adanya perubahan bentuk jaringan sel atau ekspansi sel itu sendiri. Sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru  melakukan reproduksi liar sehingga menyebabkan tumbuhnya tumor yang menghambat dan menghentikan fungsi paru-paru  dapat menyebar ke organ lainnya baik yang dekat dengan paru-paru maupun yang jauh seperti tulang, hati, atau otak. Gejala  batuk terus menerus dan berkepanjangan, infeksi dada yang tidak kunjung sembuh, napas pendek-pendek, suara parau, batuk berdahak dan berdarah, serta nyeri pada dada ketika batuk. Gejala lainnya adalah nyeri saat menarik napas dalam-dalam, kehilangan nafsu makan serta berat badan yang terus menurun

40 Efusi Pleura Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan karena terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi di kapiler dan pleura viseralis. Efusi pleura merupakan suatu gejala penyakit yang serius yang dapat mengancam jiwa penderita Berdasarkan jenis cairan yang terbentuk, cairan pleura dibagi menjadi transudat, eksudat dan hemoragis Kebanyakan efusi pleura bersifat asimptomatik, timbul gejala sesuai dengan penyakit yang mendasarinya. Pneumonia akan menyebabkan demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritik. Ketika efusi sudah membesar dan menyebar kemungkinan timbul dispneu dan batuk

41 adalah penyakit paru dengan terjadinya sumbatan aliran udara pada paru yang berlangsung lama. Dalam istilah Inggrisnya dikenal sebagai Chronic Obstructive Pulmonary Disease [COPD].  3 gejala umum utama, yaitu : sesak napas, batuk menahun, dan batuk berdahak. Namun pada kasus yang ringan tidak menimbulkan gejala apapun. Beberapa ciri dari PPOK yaitu : biasanya dialami oleh perokok berat, gejala muncul pada usia 40-an, gejala semakin lama semakin bertambah buruk, gejala memburuk pada musim hujan/dingin, dan tidak ada hubungannya dengan alergi. PPOK

42 Pneumotorak Pneumotoraks adalah keadaan dimana terdapat udara atau gas dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap rongga thoraks Gejala yang utama adalah berupa rasa sakit yang tiba-tiba dan bersifat unilateral serta diikuti sesak nafas Masuknya udara ke dalam rongga pleura dibedakan atas: Pneumotoraks spontan Udara lingkungan luar masuk ke dalam rongga pleura melalui luka tusuk atau pneumotoraks disengaja (artificial) udara melalui mediastinum yang biasanya disebabkan trauma pada trakea atau esophagus akibat tindakan pemeriksaan dengan alat-alat (endoskopi) atau benda asing tajam yang tertelan

43 Emboli paru Emboli Paru adalah penyumbatan arteri pulmonalis (arteri paru-paru) oleh suatu embolus, yang terjadi secara tiba-tiba. Suatu emboli bisa merupakan gumpalan darah (trombus), tetapi bisa juga berupa lemak, cairan ketuban, sumsum tulang, pecahan tumor atau gelembung udara, yang akan mengikuti aliran darah sampai akhirnya menyumbat pembuluh darah

44 Abses paru Abses paru adalah suatu kavitas dalam jaringan paru yang berisi material purulent berisikan sel radang akibat proses nekrotik parenkim paru oleh proses terinfeksi . Abses timbul karena aspirasi benda terinfeksi, penurunan mekanisme pertahanan tubuh atau virulensi kuman yang tinggi. Pada umumnya kasus Abses paru ini berhubungan dengan karies gigi, epilepsi tak terkontrol, kerusakan paru sebelumnya dan penyalahgunaan alkohol. Gejala : Panas badan, batuk produktif (berdahak) dengan bau busuk (foetor ex ore),nyeri dalam dada, batuk darah, lelah, penurunan nafsu dan berat badan

45 Kelainan sistem respirasi
asifikasi asidosis Gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneunomia (alveolus terisi cairan lendir atau limfe), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sistem sitokrom (enzim pernapasan). Kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah,sehingga pernapasan terganggu.

46 SEKIAN DULU SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES


Download ppt "PATOLOGI SISTEM PERNAFASAN (TRACTUS RESPIRATORIUS)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google