Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBudy Paramore Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Oleh: Bidaulan Dikasari 20100720057
2
A. pengertian teori dan model Menurut Dorin, Demmin, Dan Gabel (1990) pengertian teori meliputi: 1. adanya penjelasan umum berdasarkan pengamatan yang di lakukan dalam jangka waktu lama. 2. Menjelaskan dan meramalkan perilaku 3. Tidak adanya keraguan 4. Dapat di modifikasi 5. Adanya masa teori
3
Sedangkan model merupakan penjelas terhadap sesuatu yang tidak dapat di lihat atau tidak di alami secara langsung. Model dapat berupa skema, bagan, gambar, dan tabel.
4
B. Teori dasar behavioris, kognitif, dan konstruktif a. Teori dasar Bihavioris Ringkasan teori behavioris dari para pelopor Pavlov, Watson, Thorndike, dan Skinner adalah: 1. Menekankan perhatian pada perubahan tingkah laku yang dapat diamati setelah seseorang diberi perlakuan. 2. Perilaku dapat dikuatkan melalui ganjaran atau hukuman. 3. Pengajaran direncanakan dengan menyusun tujuan instruksional yang dapat diukur dan diamati. 4. Guru tidak perlu tahu pengetahuan apa yang telah diketahui dan apa yang terjadi pada proses berpikir seseorang.
5
b. Teori dasar kognitif Pelopor teori yang terkenal adalah Jean Piaget. Ringkasan singkat mengenai teori Jean Piaget adalah sebagai berikut: 1. Semua gagasan dan citraan (image) diwakili dalam skema 2. Jika informasi sesuai dengan skema akan diterima, jika tidak akan disesuaikan atau skema yang akan disesuaikan. 3. Belajar merupakan pelibatan penguasaan atau penataan kembali srtuktur kognitif dimana seseorang memproses dan menyimpan informasi.
6
c. Teori dasar konstruktivis Ringkasan teori menurut Schuman dan Smorgansbord adalah sebagai berikut: 1. Belajar merupakan pembangunan pengetahuan berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah ada sebelumnya. 2. Belajar merupakan penafsiran tentang dunia. 3. Belajar merupakan proses aktif dimana pengetahuan dikembangkan melalui interaksi atau kerjasama dengan orang lain. 4. Belajar perlu disituasikan dalam bentuk yang nyata.
7
Kekutan dan kelemahan teori belajar KelemahanKekuatan Behavioris Tidak adanya jawaban yang benar dari stimulus yang ada. Adanya tujuan yang fokus sehingga ada penanggapan secara otomatis. Kognitif Tidak tepatnya dalam mencari cara penyelesaian tugas. Adanya tujuan yang melatih peserta didik agar konsisten dalam mengerjakan tugas dengan cara yang sama KonstruktifAkan timbul masalah ketika pemikiran dan tindakan secara terbuka Peserta didik akan lebih mampu mengatasi masalah dalam kehidupan nyata dikarenakan ada ajakan untuk memahami dan menafsirkan kenyataan dan pengalaman yang berbeda.
8
D. Model pembelajaran 1.Model petunjuk/resep 2. Model penomenologi 3. Model komparasi
9
E. Taksonomi Bloom 1. ranah kognitif penilaian sintesis analisis penerapan pemahaman pengetahuan
10
2. ranah afktif bermuatan nilai pengaturan/pengelolaan pengaturan/penilaian penanggapan penerimaan
11
3. Ranah Psikomotor komunikasi tidak berwcana kegiatan fisik gerakan tanggap perceptual gerakan dasar gerakan refleks
12
F. Perbaikan Taksonomi Bloom G. Model kondisi belajar Robert Gnagne 1. Kejadian Belajar 2. Kejadian Pembelajaran 3. Kondisi Belajar 4. Taksonomi Hasil Belajar
13
H. Model Pemrosesan Informasi Menurut model kognitif pemrosesan informasi: 1. Belajar merupakan proses pengelolaan informasi 2. Pikiran peserta didik dalam pemrosesan informasi menyerupai sebuah komputer. 3. Pengetahuan dapat dialihkan
14
Pikiran sesorang menyerupai kerja sebuah komputer yang meliputi: 1. Mengambil informasi. 2. Melakukan pengelolaan informasi untuk mengubah bentuk dan isinya. 3. Menyimpan informasi. 4. Menarik, mencari, atau mengeluarkan kembali informasi jika diperlukan. 5. Membangkitkan respon terhadap informasi tersebut
15
I. Kesimpulan Ada tiga teori dasar kurikulum, yaitu bihavioris, kognitif, konstruktif. Kurikulum apa pun tidak dapat menganut salah satu teori secara utuh dengan mengabaikan teori dasar lainnya, karena ketiga kategori tersebut saling melengkapi dan menguatkan. Demikian juga dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang menggunakan ketiga teori tersebut.
16
PENILAIAN BERBASIS KELAS A. Pengertian Dalam pengertian pendidikan terdapat dua arti penilaian, yaitu penilaian dalam arti Evaluasi dan penilaian dalam arti Asesmen. Yang dimaksud penilaian dalam arti Evaluasi adalah penilaian progran pendidikan secara menyeluruh yang bersifat makro dan meluas. Sedangkan penilaian dalam arti Asesmen adalah pengumpulan dan pengelolahan informasi secara sistematis untuk memperbaiki cara belajar peserta didik yang bersifat lebih mikro dibandingkan dengan evaluasi.
17
B. Mengapa penilaian berbasis kelas? Penilaian berbasis kelas mulai banyak dianjurkan dalam beberapa kajian pustaka karena untuk memperoleh dan dapat mengumpulkan informasi yang lebih asli atau autentik Penilaian autentik bertujuan untuk: 1. Menilai kegiatan proyek secara langsung dan menyeluruh. 2. Memadukan penilaian dengan kegiatan pembelajaran. 3. Menggunakan sampel hasil pekerjaan peserta didik yang dikumpulkan dalam waktu tertentu (portofolio). 4. Menggunakan kriteria penilaian yang diketahui oleh peserta didik. 5. Mengaitkan dengan kegiatan kelas. 6. Membelajarkan peserta didik untuk dapat menilai pekerjaannya sendiri.
18
C. Proses Penilaian Berbasis Kelas 1. Mengapa ingin menilai? 2. Apa yang dinilai dan bagaimana melakukannya? 3. Bagaimana menggunakan hasil penilaian?
19
D. Pelaksanaan penilaian berbasis kelas: Langkah-langkah pelaksanaan penilaian berbasis kelas: 1. Tentukan hasil belajar yang akan dinilai. 2. Tentukanteknik penilaian. 3. Gunakan teknik penilaian yang telah ditentukan. 4. Analisis data yang telah diperoleh dan bicarakan hasilnya dengan peserta didik. 5. Tanggapi data dengan cermat. 6. Laporkan data yang telah diolah.
20
E. Cara mengumpulkan informasi Pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut: 1. Penilaian berkesinambung atau terus-menerus melalui 2. Penilaian proses melalui: a. Proses klaborasi b. Pemecahan masalah c. Proses menulis 3. penilaian produk, 4. penilaian produk,
21
F. Kesimpulan Penilaian berbasis kelas merupakan penilaian autentik atau pengumpulan informasi yang digunakan untuk mengukur sejauh man pembelajaran telah berlangsung dalam kelas. Penilaian autentik dilakukan secara lebih adil sehingga dapat menunjukan kelemahan dan kekuatan seorang peserta didik dibandingkan kemampuannya sebelum pembelajaran berlangsung. Penilaian ini terintegrasi dalam pembelajara sehingga peserta didik dan guru sama-sama memperoleh keuntungan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.