Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehReynaldy Rusdiansyah Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
JOURNAL OF PLANT PROTECTION RESEARCH Vol. 52, No. 2 (2012)
INTERAKSI ANTARA ORGANISME BERMANFAAT DALAM PENGENDALIAN TUNGAU Tetranychus urticae (KOCH.) Żaneta Fiedler Institute of Plant Protection – National Research Institute, Department of Biological Control , Władyslawa Węgorka 20, Poznań, Poland JOURNAL OF PLANT PROTECTION RESEARCH Vol. 52, No. 2 (2012) Muhamad Subhi NIM S
2
PENDAHULUAN Dalam ekosistem alami, peristiwa pengelolan hama menggunakan biota lain terjadi. Dalam aplikasi untuk pertanian, tujuannya adalah untuk secara efektif mengelola populasi organisme menguntungkan dan mengelola kemampuan mereka untuk mengurangi aktivitas hama dalam lingkungan. Namun efektivitas agen-agen hayati tidak selalu seperti yang diharapkan. Untuk pengendalian hayati hama tungau di rumah kaca, musuh alami tersedia secara komersial
3
TUJUAN Dengan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk melihat interaksi antara organisme bermanfaat dalam pengendalian hama (Khususnya hama Tungau) yang sejalan dengan Program Pengelolaan Hama Terpadu (PHT)
4
BAHAN & METODE Percobaan dilakukan dalam laboratorium
Tungau dibesarkan dan disediakan oleh Institut Perlindungan Tanaman - National Research Institute, Poznań, Polandia Predator Amblyseius swirskii digunakan bersama- sama dengan P. persimilis. Predator A. Degenerans digunakan dengan A. Californicus 30 tungau Tetranychus urticae ditempatkan pada daun tomat ditutupi dengan kertas saring yang dibasahi dalam cawan petri (berdiameter 9 cm). Setelah infestasi tomat dengan tungau, predator dimasukkan pada 10 ulangan : 10 individu predator secara terpisah, 5 predator individu (dua spesies) bersama-sama, dan kontrol (hama saja)
5
Pengamatan Pengamatan dilakukan setiap hari selama 2 minggu setelah perlakuan Setiap kali pengamatan jumlah hidup dan mati hama dan predator dicatat Satu cawan petri berisi daun tomat dengan tungau dan predator per perlakuan Semua percobaan dilakukan dalam cawan petri pada 25 °C Data yang dikumpulkan dianalisis varian dengan Uji Freeman-Tukey
6
HASIL & PEMBAHASAN Tabel 1. Rata-rata % dari populasi P. persimilis dan A. swirskii setelah diberi predator (bersama-sama atau secara terpisah) untuk mengurangi tungau Tetranychus urticae (kondisi laboratorium) Jumlah P. Persimilis menurun ketika predator ini digunakan bersama-sama dengan A. Swirskii Amblyseius swirskii kompetitif dengan populasi P. persimilis dalam mengendalikan tungau
7
Tabel 2. Jumlah populasi tungau setelah diberi predator (terpisah atau bersama-sama) pada hari terakhir pengamatan Ketika digunakan bersama-sama untuk mengendalikan dua-spot tungau maka tingkat kematian tungau 86% Predator digunakan secara terpisah kurang efektif terhadap hama (kematian sekitar 60%) Artinya Interaksi antara kedua predator menunjukkan ‘kerjasama’ yang positif untuk mengendalikan hama tungau
8
Tabel 3. Jumlah populasi tungau setelah diberi predator (terpisah atau bersama-sama) pada hari terakhir pengamatan Efektivitas predator A. degenerans dan A. californicus bila digunakan bersama-sama mencapai 72% untuk mematikan tungau Jika A. californicus saja menunjukkan efikasi yang tinggi dalam mengendalikan dari semua tahap dua-spot tungau. Organisme menguntungkan ini menyebabkan 66% kematian setelah 15 hari introduksi sementara A. Degenerans hanya menyebabkan 44%
9
KESIMPULAN Bahwa A. Californicus lebih lambat dari P. persimilis, dan kedua spesies predator mengkanibal telur dan anakan ketika jumlah tungau rendah Bahwa interaksi antara organisme menguntungkan dalam pengendalian hama sangat penting Interaksi merupakan faktor yang sangat diperlukan dalam program PHT
10
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.