Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007 PROSES DAN STRATEGI PROBLEM BASE LEARNING (PBL) Dalam Pembelajaran Student Center Learning (SCL)
2
Why learning methods should be Changed
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Why learning methods should be Changed Too much information - too little time Student - center learning
3
PBL is the educational system by 21th century
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 The most popular strategy of student center learning is Problem Based Learning (PBL) PBL is the educational system by 21th century
4
Defenisi PBL PBL adalah suatu metoda pembelajaran dimana
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Defenisi PBL PBL adalah suatu metoda pembelajaran dimana mahasiswa sejak awal dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student centered.
5
Metode Pembelajaran : Agar mahasiswa mampu memperoleh
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Tujuan PBL : Agar mahasiswa mampu memperoleh dan membentuk pengetahuannya secara efisien dan terintegrasi Metode Pembelajaran : Belajar dalam kelompok kecil dengan sistem tutorial
6
Proses dan Strategi PBL
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Proses dan Strategi PBL LAB. WORKS LECTURE Modul -skenario- TUTORIAL SKILL LAB LIBRARY
7
Fasilitas Ruang kuliah : Ruang Komputer Ruang Diskusi :
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Fasilitas Ruang kuliah : Ruang Komputer Ruang Diskusi : Ruang Perpustakaan Ruang praktikum Ruang Skill lab.
8
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007
9
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007 SKENARIO Seorang wanita umur 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan tiba-tiba tidak bisa melihat terutama lapangan pandang bagian medial. Keluhan ini dirasakan 3 jam yang lalu. Riwayat mata merah dan nyeri pada mata tidak ada. Keluhan ini dirasakan untuk pertama kalinya.
10
PROBLEM / KASUS Dibuat dan dipilih
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 PROBLEM / KASUS Dibuat dan dipilih Dapat mengarahkan aktivitas pembelajaran Merupakan : - masalah penting di Indonesia - prototipe situasi - pengetahuan penting Merupakan simulasi dari : - praktek atau kehidupan nyata - Keadaan atau kasus sebenarnya Tidak mudah diselesaikan/ mengandung motivasi
11
The Seven Jump in PBL Identifikasi dan klarifikasi unfamiliar terms.
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 The Seven Jump in PBL Identifikasi dan klarifikasi unfamiliar terms. Penetapan masalah yang perlu didiskusikan Curah pendapat dengan menggunakan prior knowledge Membuat review terhadap langkah 2 dan 3. Membuat formulasi tujuan belajar….. Tutor pengarah. Private study Diskusi bersama terhadap informasi yang relevan
12
LANGKAH PEMECAHAN MASALAH DALAM PBL
NO. PROSES (SEVEN JUMPS) METODE 1. Identifikasi dan klarifikasi unfamiliar terms. Brain Storming = curah pendapat 2. Penetapan masalah yang perlu didiskusikan 3. Curah pendapat dengan menggunakan prior knowledge 4. Membuat review terhadap langkah 2 dan 3. Susun secara sistimatik, analisa & sintese Diskusi, Tanya jawab 5 Membuat formulasi tujuan belajar….. Tutor pengarah. Brain storming 6. Carilah informasi yang diperlukan seba-nyak-banyaknya Belajar Mandiri 7. Lakukan sintese dari semua informasi Diskusi
13
Pengum-pulan informasi
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 KEGIATAN MAHASISWA PERTEMUAN I II III IV V VI VII Pertemuan I (Penjelasan) Pertemuan Mandiri (Brain Stroming) Tutorial I Pengum-pulan informasi Analisa & sintese Praktikum CSL Kuliah kosultasi Tutorial II (Laporan & Diskusi) Terakhir (Laporan)
14
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007 Pertemuan I : Dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
15
Pertemuan II : Diskusi mandiri. Tujuan : Memilih ketua dan sekretaris
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Pertemuan II : Diskusi mandiri. Tujuan : Memilih ketua dan sekretaris kelompok, Brain-storming untuk proses 1 – 3,Membagi tugas
16
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007 Pertemuan III : Diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: Untuk melaporkan hasil diskusi mandiri dan menyelesaikan proses sampai langkah 5.
17
Belajar mandiri baik sendiri-sendiri maupun kelompok.
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Belajar mandiri baik sendiri-sendiri maupun kelompok. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan,
18
Pertemuan IV : Diskusi tutorial. Tujuan:
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Pertemuan IV : Diskusi tutorial. Tujuan: Untuk melaporkan hasil diskusi lalu dan mensintese informasi yang baru ditemukan. Bila masih diperlukan informasi baru dilanjutkan lagi seperti No. 2 dan 3.
19
Pertemuan V / terakhir :
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Pertemuan V / terakhir : Dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).
20
PROSES TUTORIAL Penjelasan kasus/problem “Apa yg telah diketahui ttg
PROBLEM / KASUS DISKUSI DLM KELOMPOK TUTORIAL Penjelasan kasus/problem “Apa yg telah diketahui ttg problem/kasus” “Apa yg msh perlu diketahui ttg problem/kasus” Bermacam2 bahan pembelajaran integrasi pengetahuan dr bagian yg berbeda BERTUKAR INFORMASI BELAJAR MANDIRI
21
KELOMPOK DISKUSI Peserta terdiri dari : Anggota : 10 – 13 mahasiswa
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 KELOMPOK DISKUSI Peserta terdiri dari : Anggota : 10 – 13 mahasiswa Ketua : dipilih oleh peserta dan berganti setiap pertemuan Sekretaris : dipilih oleh peserta berganti setiap pertemuan Tutor : ditentukan oleh MEU dan tidak berganti sampai akhir tutorial (untuk satu modul)
22
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007
23
Proses Tutoria PBL di ruang diskusi kelompok
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Proses Tutoria PBL di ruang diskusi kelompok
24
Formasi diskusi dalam PBL
(dianjurkan) B (dianjurkan) C (dihindari)
25
BELAJAR MANDIRI Mencari informasi secara individual
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 BELAJAR MANDIRI Mencari informasi secara individual Mampelajari secara mendlm informasi ybs : mendalami konsep dasar mengurutkan berdasar pentingnya informas mencari hubungan antara informasi membuat penajaman pd informasi yg sangat relevan Mencari penjelasan ttg masalah yg blm jelas
26
SUMBER INFORMASI BUKU ACUAN DAN PANDUAN TUTOR & PAKAR
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 SUMBER INFORMASI Artikel dan Buku yg relevan (terbitan terahir) Website yg relevan VCD/tapes yg relevan dll BUKU ACUAN DAN PANDUAN TUTOR & PAKAR
27
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK Menjawab tujuan pembelajaran Menentukan apakah semua informasi telah dimengerti Menjelaskan masalah yang belum jelas pd anggota kelompok Evaluasi kritis tentang semua informasi yg telah dipelajari Mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran telah tercapai
28
NO. PROSES STRATEGI ALAT/BAHAN
1. Penjelasan kasus Kuliah umum, Kuliah ahli Ruang kuliah besar & perlengkapannya Diktat 2. Diskusi; 7 langkah Tutorial Ruang diskusi kecil Modul 3. Mencari informasi tambahan Kepustakaan Perpustakaan VCD, dll Website Internet CSL Ruangan CSL Model Acuan & Manual Praktikum Ruangan Penuntun Alat & bahan 4. Lap. Hasil diskusi Panel Ruang kuliah besar & perlengkapannya
29
PERBEDAAN ANTARA KURIKULUM KONVENSIONAL DAN KBK+PBL
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 PERBEDAAN ANTARA KURIKULUM KONVENSIONAL DAN KBK+PBL Aspek Konvensional PBL Integrasi disiplin : -Horisontal -Vertikal +/- ++ + Struktur Unit Dominan - Untuk Tiap Disiplin : -Program tetap -Beban studi tetap -Relevansi content oleh institusi -Jumlah jam tatap muka -Alat belajar yang ditetapkan
30
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007 KELEBIHAN PBL Student centered - PBL mendorong active learning, memperbaiki pemahaman , retensi, dan pengembangan lifelong learning skills. Generic competencies - PBL memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan generic skills dan attitudes yang diperlukan dalam praktiknya di kemudian hari.
31
Integration - PBL memberi fasilitas tersusunnya integrated core curriculum.
Motivation - PBL cukup menyenangkan bagi mahasiswa dan tutor, dan prosesnya membutuhkan partisipasi seluruh mahasiswa dalam proses pembelajaran. Lingkungan belajar memberi stimulasi untuk meningkatkan motivasi..
32
Deep learning - PBL mendorong pembelajaran yang lebih mendalam
Deep learning - PBL mendorong pembelajaran yang lebih mendalam. Mahasiswa berinterkasi dengan materi belajat, menghubungkan konsep-konsep dengan aktivitas keseharian, dan meningkatkan pemahaman mereka Constructivist approach - mahasiswa mengaktifkan prior knowledge dan mengembangkannya kerangka pengetahuan konseptual yang sedang dihadapi.
33
Meningkatkan kolaborasi antara berbagai disiplin ( di pendidikan kedokteran : ilmu - ilmu kedokteran dasar dan klinik Relevansi - relevansi kurikulum difasilitasi oleh struktur pembelajaran mahasiswa yang berdasarkan masalah. PBL mengurangi beban kurikulum yang berlebihan bagi mahasiswa.
34
Perbedaan PBL dengan Metode Pengajaran lainnya
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Perbedaan PBL dengan Metode Pengajaran lainnya Kualifikasi Kuliah Seminar PBL Tutorial Klinik Clinical attachment Efisiensi Tinggi Medium Rendah Sangat rendah Active learning Biasa rendah Bervariasi Medium sampai tinggi Sangat tinggi Mutual feed back Modelling behavior in real life setting
35
Traditional education
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Traditional education
36
Small group discussion
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Small group discussion In university you’ll see a different scene
37
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007
38
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007
39
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007
40
S tudent-centered Teacher-centered
Characteristics Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 PBL Kur. Konvensional S tudent-centered Teacher-centered P roblem-based Information gathering I ntegrated Discipline-based C ommunity-based Hospital-based E lectives Standard program S ystematic Apprenticeship-based or opportunistic Harden, Sowden & Dunn, Medical Education, 1984, 18, p.285
41
The Learning Pyramid Learning Pyramid Retention Rate Lecture Reading
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 The Learning Pyramid Learning Pyramid Retention Rate Lecture 5% 10% Reading Audio Visual 20% Demonstration 30% Discussion Group 50% Practice by Doing 75% Teach each other 80%
42
Retention Rate in Learning Methods
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Retention Rate in Learning Methods
43
Retention Rate of Clinical Practice
Pelatihan Fasilitator SCL Unhas 1-3 Juni 2007 Retention Rate of Clinical Practice
44
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007 KEKURANGAN PBL Tutors who can’t “teach” - tutor hanya menyenangi disiplin ilmunya sendiri, sehingga tutor mengalami kesulitan dalam melakukan tugas sebagai fasilitator dan akhirnya mengalami frustasi. Human Resources - jumlah pengajar yang diperlukan dalam proses tutorial lebih banyak daripada sistem konvensional.
45
Other Resources - banyak mahasiswa yang ingin mengakses perpustakaan dan komputer dalam waktu yang bersamaan Role models - mahasiswa dapat terbawa kedalam situasi konvensional dimana tutor berubah fungsi menjadi pemberi kuliah Information overload - mahasiswa dapat mengalami kegamangan sampai seberapa jauh mereka harus melakukan self directed study dan informasi apa saja yang relevan dan bermanfaat.
46
LEMBAR PENILAIAN MAHASISWA OLEH TUTOR
Mata Kuliah : Kelompok : Judul Modul/Masalah : Diskusi ke : NO NAMA NO. INDUK HAL YANG DINILAI Jumlah A B C D E F 1 Djasniana C 2 Jayarasti K. C 3 Ahmad Dewan C 4 Fitria Ningsih C 5 Olvi Nancy Marimpan C 6 Meisy Grania A. C 7 Wandani S. C 8 A. Wetenri Padauleng C 9 Awaludin C 10 Fawzia Arifin Daud C 11 Annisa Verawati C Keterangan : A.Partisipasi aktif dan tanggung jawab dalam proses PBL B. Informasi ilmiah (originalitas, validitas, keterkinian informasi) C. Keterampilan komunikasi (dalam mensosialisakan pendapat) D. Kemampuan analisis (menyangkut materi yg didiskusikan) E. Keterbukaan dalam diskusi (dalam menerima pendapat & kritikan) F. Etika (berbicara, berdiskusi, berpakaian, dll.) Makassar, … Tutor
47
Information is not instruction ….
(David Merril, 1997)
48
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.