Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehNovita Rahmat Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Dr. rini rahmawati kadir, Mkes, CWCCA
Sistem pencernaan II Dr. rini rahmawati kadir, Mkes, CWCCA
2
Usus halus (intestinum minor)
Berpangkal pada pilorus dan berakhir pada sekum panjangnya ±6 m Saluran > panjang,tempat proses pencernaan dan absorbsi hasil pencernaan
3
Duodenum. Duodenum disebut juga usus 12 jari, panjangnya ±25cm berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdapat pankreas.
4
Empedu dibuat di hati untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledokus yang fungsinya mengemulsikan lemak, dengan bantuan lipase. Pankreas juga menghasilkan amilase yang berfungsi mencerna hidrat arang menjadi disakarida, dan tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino atau albumin dan polipeptida.
5
Saluran empedu dan pankreas
6
Posisi vesica biliaris (fellea)
7
KORPUS PANKREAS
8
PROYEKSI LETAK DUODENUM DAN PANKREAS
9
Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar
kelenjar ini disebut kelenjar-kelenjar brunner, berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.
10
Yejenum dan ileum. Jejenum dan ileum mempunyai panjang ±6 meter. Yeyenum panjangnya 2/5 dari usus halus (±23 meter) ileum yaitu 3/5 sisanya (±4-5 meter).
11
Ujung bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium ileosekalis. Orifisium ini diperkuat oleh sfingter ileosekalis dan pada bagian ini terdapat katup valvula sekalis atau valvula baukhini Valvula ini berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolon asendens tidak masuk kembali ke ileum.
12
PROYEKSI ILIUM, SEKUM DAN APENDIX
13
Usus besar Usus besar atau intestinum mayor panjangnya ±1,5 meter, lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar: selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang, jaringan ikat. Fungsi usus besar adalah menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli, tempat feses.
14
Sekum. Di bawah sekum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritoneum mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesenterium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
15
SEKUM DAN APENDIKS
16
Kolon assendens. Panjangnya 13 cm,terletak di bawah abdomen sebelah kanan, membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
17
Appendiks Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari ujung sekum, mempunyai pintu keluar yang sempit tetapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.
18
Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi
kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
19
VARIASI LETAK APPENDIKS
20
Kolon transversum Panjangnya ±38 cm, membujur dari kolon assendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen sebelah kanan terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
22
Kolon desendens. Panjangnya ±25 cm
Terletak dibawah abdomen bagian kiri Membujur dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiriB ersambung dengan kolon sigmoid.
23
Kolon sigmoid. Lanjutan dari kolon desendens Terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, Bentuk→huruf S Ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
24
Rektum Rektum terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, Terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
25
Anus saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis Dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter : 1. Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak. 2. Sfingter levator ani, bekerja tidak menurut kehendak. 3. Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.
26
T H A N K ‘ S 4 ATTENTION
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.