Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAsrul Yanti Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Kuliah Sistem Fuzzy Pertemuan 11 Evaluasi Pekerjaan Di Lingkungan Fuzzy
2
Pendahuluan Kasus Selama ini penggajian karyawan dalam suatu perusaha- an dibuat dengan ketentuan yang tegas. Pada kenyataannya, dalam hal ini banyak sekali faktor lain yang harus dipertimbangkan. Faktor-faktor ini kadang-kadang cukup sulit untuk diiden- tifikasi dengan tegas (mis. kompleksitas, berat atau ringan suatu pekerjaan, perlu tidaknya pengawasan dilakukan). Ukuran kompleksitas, berat/ringan suatu pekerjaan dan perlu tidaknya pengawasan bersifat tidak tegas atau kabur (fuzzy).
3
Pertimbangan untuk hal yang bersifat fuzzy perusahaan harus : Memiliki Benchmark, kumpulan pekerjaan yang telah diseleksi untuk dievaluasi Menetapkan faktor-faktor kompensasi yang akan menentukan harga relatif dari suatu pekerjaan. Menetapkan level untuk tiap-tiap faktor dalam pekerjaan Menetapkan batas bawah untuk level terendah dan batas atas untuk level tertinggi
4
Asumsi Misalkan untuk mengevaluasi suatu pekerjaan, ada “m faktor” yang berpengaruh, tiap faktor terdiri dari “n level” Faktor ke-i level ke-j ditulis x ij Diasumsikan jika nilai j naik menunjukkan bahwa kom- pleksitas pekerjaan juga semakin tinggi Hubungan dituliskan : x ij R x ij-1, j = 1,2,....m; j = 1,2,....n Dengan R adalah relasi “Lebih Kompleks”
5
Asumsi (lanjutan) Misalkan ditetapkan ada “k pekerjaan” yang akan dieva- luasi (benchmark), maka benchmark ke-r adalah Zr(X). Level terendah dalam faktor ke-I adalah x i1, sedangkan level tertinggi dalam suatu faktor adalah x in. Jumlah skor pada level terendah harus ditetapkan ≥ nilai tertentu (ci), sedangkan jumlah skore pada level tertinggi juga harus ditetapkan ≤ nilai tertentu (wi) dan ditulis, dan dengan i = 1, 2, …, m
6
Asumsi (lanjutan) Dalam suatu faktor, harga suatu level harus lebih tinggi dibanding dengan harga level sebelumnya. Selisih yang diperbolehkan untuk kedua level dalam faktor ke-i tersebut minimum harus sama dengan e i dan ditulis dengan i = 1,2,…m dan j = 1,2,…,n Tujuannya adalah mencari berapakah nilai optimum level-level pada tiap-tiap faktor. Akhirnya dapat dihitung nilai untuk setiap benchmark. Jika nilai setiap benchmark diketahui, maka nilai ini dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu pekerjaan.
7
Contoh Kasus Misalkan ada 3 (tiga) faktor yang mempenga- ruhi evaluasi pekerjaan : x 1 kompleksitas pekerjaan x 2 kebutuhan akan pengawasan, dan x 3 ketahanan fisik
8
Mis. Tiap-tiap faktor terbagi menjadi 4 level. FaktorLevel ke -VariabelKeterangan 11 x 11 Rendah 2 x 12 Menengah 3 x 13 Cukup Tinggi 4 x 14 Tinggi 21 x 21 Sangat butuh 2 x 22 Butuh 3 x 23 Sedikit butuh 4 x 24 Tidak butuh 31 x 31 Tidak perlu 2 x 32 Sedikit perlu 3 x 33 Perlu 4 x 34 Sangat perlu
9
Mis. Ada 5 benchmark yang ditetapkan
10
Toleransi yang ditetapkan setiap benchmark Benchmark ke -Nilai tegasToleransiBatas ('r)(d r ) atasbawahatasbawah (Z max - d r )(d r - Z min )(Z max )(Z min ) 1100301013090 2 102010070 38015109570 4 10 8060 5 5106550 dengan i = 1,2,3. Antara satu level dengan level sebelumnya dalam setiap faktor memiliki selisih nilai minimum 4 Level terendah dan tertinggi memiliki batasan sebagai berikut dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2,3 ;
11
Solusi Tentukan maks. nilai λ “eigen value” Tentukan batasan Selesaikan dengan linear programming λ = 0.92, menunjukkan bahwa keputusan yang diambil untuk menggunakan benchmark ini 92 % sempurna Diperoleh nilai level setiap faktor, dan akhirnya dapat ditentukan nilai untuk tiap-tiap benchmark.
12
Sampai Jumpa di Pertemuan 12 Selamat Belajar, Semoga Sukses
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.