Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehViki Priyono Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
PENGANTAR KOSMOLOGI Posisi di Alam Semesta * Paradoks Olber * “Tangga” Jarak Hukum Hubble Radiasi Latar Belakang Model Alam Semesta * Big Bang Kompetensi Dasar: Memahami konsep dasar kosmologi Judhistira Aria Utama, M.Si. Lab. Bumi & Antariksa Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
2
Posisi di Alam Semesta Judhistira Aria Utama | TA
3
Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012
4
Kita di sini! Judhistira Aria Utama | TA
5
≡ pinhead @ arms-length
Hubble Deep Field ~1500 galaxies Luas langit ~2.5×2.5 arcmin ≡ arms-length Judhistira Aria Utama | TA
6
Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012
7
2 milyar tahun cahaya jaraknya
Gugus galaksi 2 milyar tahun cahaya jaraknya Pelensaan gravitasi Judhistira Aria Utama | TA
8
Galaksi kita, Bima Sakti, di sini
SDSS: ⅓ juta galaksi 3 milyar tahun cahaya (~20% menuju “tepi”) Galaksi kita, Bima Sakti, di sini Judhistira Aria Utama | TA
9
Paradoks Olbers: “Mengapa langit malam gelap?”
Tinjau suatu lapisan setebal dR dan berjarak R dari Bumi yang dihuni bintang-bintang yang terdistribusi seragam dengan luminositas intrinsik masing-masing sebesar L. R dR Mari kita awali dengan berasumsi bahwa: alam semesta memiliki ukuran yang tak berhingga 2)bintang-bintang di alam semesta terdis-tribusi secara seragam 3)tiap bintang memiliki luminositas se-besar L, dan 4)dipenuhinya hukum kuadrat terbalik. Judhistira Aria Utama | TA
10
Fluks dari sebuah bintang yang berada di dalam lapisan:
Bila terdapat n buah bintang dalam tiap satuan volume lapisan, maka jumlah total bintang, N, dalam tiap lapisan: Judhistira Aria Utama | TA
11
Fluks total yang diterima di Bumi dari seluruh bintang di dalam lapisan:
Fluks energi yang diterima dari lapisan tersebut tidak bergantung pada jarak lapisan dari Bumi Dekat ataupun jauh lapisan tersebut, Bumi menerima jumlah energi (baca: jumlah caha- ya) yang sama banyak. Judhistira Aria Utama | TA
12
Faktanya adalah langit malam kita terlihat GELAP!
Bila terdapat takberhingga banyaknya lapisan serupa itu di berbagai jarak dari Bumi (alam semesta memiliki ukuran yang tak ber-hingga), jumlah cahaya yang diterima Bumi dari seluruh lapisan: Faktanya adalah langit malam kita terlihat GELAP! Judhistira Aria Utama | TA
13
Penjelasan Paradoks Olber
Bintang-bintang tidak terdistribusi seragam Ada “void” di galaksi! Bintang-bintang tidak memiliki luminositas yang sama, L Fungsi luminositas (/L/pc3), lebih banyak bintang redup daripada bintang terang! Keberhinggaan kelajuan cahaya (c = 3x108 m/s) Keberhinggaan usia alam semesta keberhinggaan ukuran! Judhistira Aria Utama | TA
14
Tangga Jarak (Distance Ladder)
Judhistira Aria Utama | TA
15
Untuk jarak s.d. 100 tahun cahaya
Tangga ke dua: Untuk jarak s.d. 100 tahun cahaya Judhistira Aria Utama | TA
16
Untuk jarak s.d. 100.000 tahun cahaya
Tangga ke tiga: Untuk jarak s.d tahun cahaya Judhistira Aria Utama | TA
17
Untuk jarak s.d. 10.000.000 tahun cahaya
Tangga ke empat: Untuk jarak s.d tahun cahaya Judhistira Aria Utama | TA
18
Untuk jarak s.d. 10.000.000.000 tahun cahaya
Tangga ke lima: Untuk jarak s.d tahun cahaya Digunakan Supernova tipe Ia Tangga ke enam: Untuk jarak > tahun cahaya Digunakan Hukum Hubble Judhistira Aria Utama | TA
19
Resiprok H0 memberikan taksiran usia alam semesta
Judhistira Aria Utama | TA
20
Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012
21
Jika alam semesta memiliki awal Sisa-sisa energi yang diradiasikan.
Judhistira Aria Utama | TA
22
Model Alam Semesta: Model bigbang
Alam semesta mengembang dan mendingin Ada singularitas awal yang letaknya dalam waktu lampau berhingga dari sekarang Ada awal! Pendukung: * Gerak menjauh galaksi-galaksi * Radiasi Latar Belakang Kosmik * Kelimpahan unsur-unsur primordial * Pembentukan struktur skala besar Judhistira Aria Utama | TA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.