Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK
DINAS PENDIDIKAN
2
UNSUR INTRINSIK NOVEL
3
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Membaca Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan KOMPETENSI DASAR Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indoneia/terjemahan
4
TUJUAN PEMBELAJARAN Dapat menyebutkan unsur intrinsik novel
Dapat menjelaskan unsur intrinsik novel Dapat menganalisis unsur intrinsik novel (penggalan novel)
5
Pengertian unsur intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun sastra yang berasal dari dalam karya sastra tersebut. Unsur intrinsik sastra khususnya prosa meliputi : 1. tema 2. alur 3. setting 4. penokohan/perwatakan 5. sudut pandang 6. amanat 7. gaya bahasa
6
menjadi dasar terciptanya suatu karya (cerita).
1. Tema Tema adalah pokok masalah yang menjadi dasar terciptanya suatu karya (cerita). Hal atau masalah apakah yang akan saya ungkap/tulis. Secara umum adakah perbedaan antara tema karya ilmiah dengan karya nonilmiah (fiksi)? Ada
7
dinyatakan secara tersurat, eksplisit, tegas,
Tema pada karya ilmiah pada umumnya dinyatakan secara tersurat, eksplisit, tegas, jelas. Bahkan tidak sedikit tema dijadikan judul karya tersebut. Dengan melihat judul kita bisa menafsir tema atau permasalahan yang akan dikemukakan penulis.
8
Sedangkan tema pada karya fiksi biasanya dinyatakan secara implisit, tersirat, tidak jelas. Tema tersembunyi di balik kalimat-kalimat yang tampak. Tema karya fiksi dapat kita tafsirkan setelah membaca karya tersebut secara keseluruhan. Apakah tema novel Layar Terkembang?
9
2. Alur Alur adalah rangkaian peristiwa yang berhubungan sebab akibat disusun secara logis. Secara kronologis alur tersusun dalam 6 tahap,yaitu: a. Tahap pengenalan b. Tahap pemunculan masalah c. Tahap timbul konflik d. Tahap puncak konflik/klimaks e. Tahap penurunan/peleraian f. Tahap peyelesaian
10
Apakah tahap-tahap alur dalam sebuah cerita harus atau selalu disusun secara berurutan (kronologis)?
Tidak selamanya rangkaian peristiwa dalam cerita disusun secara kronologis. Hal inilah yang menimbulkan adanya bermacam-macam alur
11
Macam-macam alur Berdasarkan urut tidaknya penyusunan tahap alur, alur dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: a. Alur maju (progresif) b. Alur mundur (regresif) c. Alur campuran (maju-mundur
12
Alur maju (progresif) Dalam alur ini peristiwa-peristiwa disusun secara berurutan dari awal hingga akhir. Kadang-kadang diselingi dengan tolehan ke belakang yang disebut sorot balik/kilas balik/flash back. Contoh: Nonton sepak bola di tv sampai pkl Bangun kesiangan Terlambat sampai sekolah Tidak boleh masuk Main di warnet Ditangkap Satpol PP.
13
Alur mundur (regresif)
Dalam cerita yang beralur mundur, tahap-tahapnya berlawanan dengan alur maju. Cerita dimulai dari peristiwa akhir dan awal peristiwa menjadi akhir dari cerita tersebut. Contoh: Cerita dimulai dari seroang siswa ditangkap Satpol PP. Main di warnet saat jam sekolah Diusir oleh sekolah / tak boleh masuk Terlambat Nonton bola di tv sampai pkl
14
Alur campuran (maju-mundur-maju). Contoh:
Seseorang berangan-angan korupsi Melakukan Ketahuan Ditangkap (Bermula dari istri suka menuntut, cekcok, membandingkan tetangga, terbujuk). Dilanjutkan ke persidangan, Divonis penjara 4 tahun.
15
Ada alur lain selain ketiga di
atas. a. Alur pokok b. Alur pembantu c. Alur rapat d. Alur longgar e. Alur tunggal f. Alur ganda
16
3. Setting Setting adalah gambaran tempat, waktu, dan suasana yang terdapat dalam cerita. Setiap peristiwa pasti terjadi pada tempat, waktu, dan suasana tertentu. Di mana peristiwa itu terjadi? Kantin? WC? Pojok sekolah? Kapan peristiwa itu terjadi? Pada hari Imlek? Jam istirahat? Pagi hari? Siang hari? Malam Minggu? Bagaimana suasana/keadaan saat peristiwa terjadi? Mencekam? Romantis? Kacau? Pernah nonton film Chico Mendes ?
17
4. Sudut Pandang Sudut pandang adalah bagaimana pengaran memandang tokoh, maksudnya dengan mengunakan kata ganti orang ke berapakah pengarang menyebut dan mengisahkan para tokoh? Dari sisi ini sudut pandang dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Sudut pandang orang pertama: saya, aku, beta (tunggal); kami, kita (jamak). Aku bisa pengarang sendiri; bisa juga bukan pengarang Bila aku adalah pengarang berarti apa yang diceritakan pengarang merupakan pengalamannya sendiri. Karangan yang demikian dinamakan autobiografi.
18
Bila aku bukan pengarang berarti
peristiwa-peristiwa dalam cerita bukan pengalaman pengarang. Pengalaman orang lain yang disebutnya aku. Pengarang berada di luar cerita. b. Sudut pandang orang ketiga Dalam sudut pandang ini pengarang menggunakan sebutan dia,ia, nama orang (tunggal); mereka (jamak) - Sudut pandang mahatahu/ serbatahu - Sudut pandang objektif
19
5. Penokohan Penokohan disebut juga perwatakan atau karakterisasi. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan watak tokoh, baik tokoh utama maupun tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang memegang perananutama dalam sebuah cerita.Tokoh ini selalu munculhampir dalam setiap kejadian.
20
adalah tokoh yang berfungsi membantu
Tokoh pembantu adalah tokoh yang berfungsi membantu tokoh utama dalam rangkaian cerita. Bisa sebagai pahlawan, penengah, bahkan penentang. Tokoh protagonis adalah tokoh pembawa kebenaran. Ia diidolakan penonton/pembaca. Penikmat (penonton, pembaca) sering kecewa bila tokoh protagonis mendapat kesulitan.
21
Tokoh antagonis adalah tokoh yang berwatak tidak baik. Kahadirannya untu menentang/menolak ide atau kebenaran yang diemban tokoh protagonis. Dengan adanya tokoh antagonis akan memunculkan adanya konflik sehingga cerita terbangun dan menarik. Pada umumnya tokoh antagonis dibenci penonton/ pembaca.
22
Ada 2 cara melukiskan watak tokoh, yaitu:
1. Cara langsung (analitik) 2. Cara tidak lansung (dramatik) Pada penggambaran langsung, pengarang mendeskripsikan sikap tokoh, bentuk tubuh, cara berpakaian, cara berbicara secara jekas.
23
Pada penggambaran tidak langsung, pengarang menjelaskan watak tokoh melalui
- percakapan dengan tokoh lain, - reaksi tokoh utama terhadap tokoh pembantu, - reaksi tokoh pembantu terhadap tokoh utama, dan reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa.
24
6. Amanat Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembaca/penonton lewat cerita/karya tersebut. Misal: roman Sengsara Membawa Nikmat
25
7. Gaya Bahasa adalah susunan perkataan yang hidup dalam hati penulis atau pembicara yang sengaja ataupun tidak sengaja akan menimbulkan rasa tertentu pada pembaca/penonton/pendengar. (Secara terinci akan dibahas tersendiri
27
REFERENSI
28
PENYUSUN B.R. Suyana SMA Santo Paulus Pontianak
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.