Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Tinjauan Ulang Perekonomian Terbuka :

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Tinjauan Ulang Perekonomian Terbuka :"— Transcript presentasi:

1 Tinjauan Ulang Perekonomian Terbuka :
Model Mundel – Fleming & Rezim Kurs

2 The international economic climate
The world is still a closed economy, but its regions and countries are becoming increasiingly open... The international economic climate has changed in the direction of financial integration, and this has important implications for economic policy Robert Mundell

3 Mundell – Fleming Model
Robert A. Mundell J. Marcus Fleming

4 Model Mundell-Fleming dikembangkan pd awal tahun 1960 an
Model Mundell-Fleming dikembangkan pd awal tahun 1960 an. Model MF ini dilukiskan sbg Model kebijakan dominan utk mempelajari Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal pada perekonomian terbuka Model MF ini merupakan kolaborasi antara Robert. A.Mundell dan J. Marcus Fleming. Mundell memper oleh Nobel Prize pd tahun 1999 dan Fleming memper oleh Nobel Prize pada tahun 1974 dan meninggal pada tahun 1976

5 Perdagangan & Keuangan Internasional Agregat Demand
Perekonomian Tertutup Perekonomian Terbuka Model IS-LM Pasar Brg & Pasar Uang Model Mundell - Fleming Asumsi Asumsi Tingkat Harga Tetap Perekonomian Terbuka Kecil Mobilitas Modal Sempurna Menunjukkan apa yg menyebabkan fluktuasi jangka pendek dlm pendapatan agregat r = r*

6 Model Mundell-Fleming r = r*
Asumsi : Perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna r = r* Di mana r : tingkat bunga dlm suatu perekonomian r* : tingkat bunga dunia r* diasumsikan eksogen karena perekonomian tsb relatif kecil dibandingkan perekonomian dunia

7 Model Mundell-Fleming
Pasar barang dan Kurva IS* Y = C (Y – T) + I (r*) + G + NX (e) Di mana: Y : pendapatan agregat C : jumlah konsumsi (Y-T) : disposable income I : investasi r : tingkat bunga G : belanja pemerintah NX : ekspor netto e : kurs nominal (jumlah mata uang asing per unit mata uang domestik)

8 Kurva IS* - Equilibrium Pasar Brg
Kurva IS* dibentuk dari NX schedule (gambar a) dan kurva Keynesian Cross (gambar b) Pd gambar a, NX schedule, terlihat bila kurs (nilai tukar) naik dari e1 menjadi e2 maka NX akan turun dari NX(e1) menjadi NX(e2) Pd gambar b, kurva Keynesian Cross, terlihat bhw akibat penurunan NX(e1) menjadi NX(e2) akan menggeser planned expenditure ke bwh dan akan mengurangi income dari Y1 ke Y2 Pd gambar c, kurva IS* merupakan ringkasan dari hubungan antara nilai tukar dan income Semakin tinggi nilai tukar maka semakin rendah tingkat income

9 Y1 e1 NXe1 NX Expenditure, E b. Keynesian Cross Nilai Tukar (e)
Planned Exp Actual Exp Nilai Tukar (e) a. NX Schedule 450 Y1 Income, Output,Y e1 NXe1 NX

10 Y2 Y1 e2 e2 e1 e1 NXe2 NXe1 NX Y2 Y1 b. Keynesian Cross Expenditure, E
Planned Exp Actual Exp 450 Nilai Tukar (e) Y2 Y1 Income, Output,Y a. NX Schedule Nilai Tukar (e) c. IS* Curve e2 e2 e1 e1 NXe2 NXe1 NX Y2 Y1 Income, Output,Y

11 Kesimpulan dari Kurva IS*
NX Y NX Y e Y e IS*

12 Kurva LM*- Ekuilibrium Pasar Uang
Model Mundell-Fleming merepresentasikan pasar uang dgn suatu persamaan yg sama bentuknya dgn Model IS-LM 𝑴 𝑷 =𝑳(𝒓, Y) Persamaan ini menyatakan bhw supply real money balances (M/P) sama dgn demand thd uang L(r,Y) Demand thd uang dipengaruhi secara negatif oleh tingkat bunga r, dan secara positif oleh income, Y Money supply M adalah exogenous variable yg senantiasa dikontrol oleh Bank Sentral (BI), dan krn Model Mundell-Fleming dirancang utk analisis fluktuasi jangka pendek, maka tingkat harga P diasumsikan juga exogenous dan tetap

13 Dgn asumsi bhw tingkat bunga domestik sama dgn tingkat bunga internasional, maka r = 𝒓 ∗ shg :
Di mana: M/P : penawaran keseimbangan uang riil L(r*, Y) : permintaan thd keseimbangan uang riil 𝑴 𝑷 =𝑳( 𝒓 ∗ , Y) Persamaan ini selanjutnya disebut sbg LM* LM* dpt direpresentasikan secara graphis dlm bentuk kurva yg vertikal krn exchange rate tdk mempengaruhi persamaan LM* Berdasarkan tingkat bunga internasional, persamaan LM* dpt menentukan aggregate income, sesuai dgn exchange rate yg berlaku.

14 Kurva LM*- Ekuilibrium Pasar Uang
(a) Kurva LM Kurva LM*- Ekuilibrium Pasar Uang Tingkat Bunga, r Equilibrium Pasar Uang Kurva LM pd gambar a adalah kurva LM standar, yg menggambarkan persa maan : M/P = L(r,Y) dgn grs horizontal yg menunjuk kan tingkat bunga dunia 𝒓 ∗ Perpotongan dari kedua kurva ini menentukan tkt pendapatan, tanpa mem perhitungkan kurs Oleh krn itu maka Kurva LM* pd gambar (b) ber bentuk vertikal r = 𝒓 ∗ Tingkat Bunga Dunia Pendapatan, Output, Y (b) Kurva LM* Kurs, e Menentukan tingkat pendapatan Pendapatan, Output, Y

15 Kurva LM* digambar Berdasarkan r*
Menentukan pendapatan agregat tanpa mempertimbang kan kurs Y e LM*

16 Equilibrium dlm Model Mundell-Fleming
Y = C (Y – T) + I (r*) + G + NX (e) IS* 𝑴 𝑷 =𝑳( 𝒓 ∗ , Y) LM* LM* e equilibrium exchange rate equilibrium Level of income IS* Y

17 Perekonomian Terbuka Kecil dgn Kurs Mengambang

18 Rezim Kurs Kurs Mengambang (floating exchange rates) yaitu kurs ditentukan oleh pasar dan dibiarkan berfluk tuasi dgn bebas menanggapi kondisi perekonomian yg sedang berubah. Kurs Tetap (fixed exchange rates) yaitu kurs ditentu kan oleh bank sentral (BI) dan tdk dibiarkan berfluk tuasi dgn bebas shg BI siap membeli or menjual mata uang domestik utk mempertahankan kurs sesuai dgn tkt yg diumumkan oleh BI.

19 Kebijakan Ekonomi Makro Terbuka Sistem Exchange Rate
Kebijakan Fiskal n or Moneter Fixed Exchange Rate (Kurs Tetap) Kebijakan Perubahan Kurs (Devaluasi dan Revaluasi) Floating Exchange Rate (Kurs Mengambang Kebijakan Pengawasan Langsung

20 1. Kebijakan Fiskal & Kebijakan Moneter
Kebijakan Fiskal dan Moneter adalah serangkaian kebijakan ekonomi makro terbuka yg bertujuan utk mempengaruhi pengeluaran dan perubahan permintaan (expenditure and demand change policies) Kebijakan Fiskal (fiscal policy) adalah kebijakan yg berkaitan dgn perubahan pengeluaran pemerintah dan atau penerimaan pajak yg di Indonesia disebut Kebijakan APBN. Kebijakan Moneter (monetary policy) adalah suatu kebijakan pemerintah mengenai jumlah uang beredar (money supply) dan tingkat bunga (interest rate) atau disebut juga kebijakan pasar terbuka (open market policy)

21 Kebijakan Fiskal (fiscal policy)
Bersifat Ekspansif Bersifat Kontraktif Menaikan pengeluaran pemerintah Menurunkan pajak dg tujuan : Mendorong pertumbuh an produksi DN Menaikan pendapatan masyarakat Mendorong Impor Menurunkan pengeluar an pemerintah Menaikkan pajak dg tujuan : Mengurangi produksi DN Menurunkan pendapat an masyarakat Menurunkan Impor

22 Kebijakan Moneter (monetary policy)
Bersifat Ekspansif (easy money policy) Bersifat Kontraktif (tight money policy) Menambah jumlah uang beredar (Ms) Menurunkan tk bunga dg tujuan : Mendorong investasi Menaikan penerimaan masy Mendorong Impor Mendorong arus keluar dan menurunkan arus masuk mo dal jangka pendek Mengurangi jumlah uang beredar Menaikkan tk bunga dg tujuan : Memperkecil investasi Menurunkan penerimaan masy Menurunkan Impor Mendorong arus masuk dan menurunkan arus keluar modal jangka pendek

23 Interaksi Kebijakan Ekonomi Makro Terbuka pada Sistem Kurs Mengambang
Kekuatan Eksogen Pasar Variabel Endogen 1.Kebijakan Fiskal Mempengaruhi bisnis, foreign trade, dll Pasar Barang (Kurva IS) Internal / Eksternal Balance ( IB & EB ) Produk/Pendapatan Nasional (Y) Employment (N) Tingkat Bunga ( i ) Harga/Inflasi BOP/Forex Rate 2. Kebijakan Moneter Pasar Uang ( Kurva LM ) 3. Kebijakan Kurs/ Devaluasi Pengawasan Devisa/ Perda gangan, dll Pasar Valas ( Kurva BP )

24 Pengaruh Kebijakan Fiskal pada Kurs Mengambang (closed economy)
Interest Rate ( i ) LM E’ E i = if BP IS’ IS Y Income

25 Pengaruh Kebijakan Fiskal pada Kurs Mengambang (open economy)
Exchange Rate ( e ) LM E’ E IS’ IS Y Income

26 Pengaruh Kebijakan Moneter pada Kurs Mengambang (closed economy)
Interest Rate ( i ) LM LM’ E’ E i=if BP IS’ IS Y Income

27 Pengaruh Kebijakan Moneter pada Kurs Mengambang (open economy)
Exchange Rate ( e ) LM1 LM2 E’ E IS Y Income

28 Interaksi Kebijakan Ekonomi Makro Terbuka pada Sistem Kurs Tetap
Kekuatan Eksogen Pasar Variabel Endogen 1.Kebijakan Fiskal Mempengaruhi bisnis, foreign trade, dll Pasar Barang (Kurva IS) Internal Balance ( Kurva IB ) Produk/Pendapatan Nasional (Y) Employment (N) Tingkat Bunga Harga/Inflasi 2. Kebijakan Moneter Pasar Uang ( Kurva LM ) 3. Kebijakan Kurs/ Devaluasi Pengawasan Devisa/ Perda gangan, dll Pasar Valas ( Kurva BP ) Eksternal Balance (Kurva EB) BOP/Neraca Pembayaran

29 Pengaruh Kebijakan Fiskal pada Kurs Tetap
Interest Rate ( i ) LM’ LM E E’ BP i=if IS’ IS Y Income

30 Pengaruh Kebijakan Moneter pada Kurs tetap
Interest Rate ( i ) LM LM’ E BP ie E’ IS Y Ye Income

31 Kebijakan Fiskal Untuk mendorong pengeluaran domestik, pemerintah meningkatkan belanja pemerintah atau memotong pajak. Ekspansi kebijakan fiskal pada perekonomian terbuka kecil tidak memberikan pengaruh yang besar tehadap pendapatan. Karena begitu tingkat bunga berusaha naik melebihi tingkat bunga dunia, aliran modal dari luar negeri akan segera menekan tingkat bunga. Selain itu, dampak lainnya adalah miningkatnya permintaan mata uang domestik sehingga meningkatkan nilai mata uang domestik/apresiasi kurs yang membuat barang domestik lebih mahal sehingga dapat mengurangi ekspor netto. Pengurangan ekspor netto ini dapat mengatasi kebijakan fiskal ekspansif dan berdampak pada Y.

32 Kebijakan Fiskal Peningkatan belanja pemerintah atau penurunan pajak menggeser kurva IS ke kanan dan menyebabkan kurs berapresiasi sedangkan tingkat pendapatan tetap.

33 Kebijakan Moneter Anggap bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar dengan asumsi tingkat harga tetap. Peningkatan jumlah uang beredar menekan tingkat bunga domestik kebawah, sehingga modal mengalir ke luar karena investor mencari pengembalian yang lebih tinggi di tempat lain. Aliran ini melindungi tingkat bunga untuk turun dan menyebabkan kurs terdepresiasi, membuat barang domestik relatif lebih murah terhadap barang asing dan meningkatkan ekspo netto. Jadi, kebijakan moneter mempengaruhi pendapatan dengan mengubah kurs, bukan tingkat bunga.

34 Kebijakan Moneter Kenaikan jumlah uang beredar menggeser kurva LM* ke kanan sehingga kurs terdepresiasi dan pendapatan meningkat.

35 Kebijakan Perdagangan
Anggaplah pemerintah menurunkan permintaan terhadap barang impor dengan memberlakukan kuota impor atau tarif untuk barang impor. Ekspor netto = Ekspor – Impor Penurunan impor membuat ekspor meningkat. Akibatnya pendapatan naik yang selanjutnya meningkatkan permintaan uang dan menyebabkan kenaikan tingkat bunga. Dalam perekonomian terbuka, modal asing segera merespon dengan mengalirkan modal ke dalam negeri sehingga menyebabkan tingkat bunga kembali ke tingkat bunga dunia yang mengakibatkan kurs terapresiasi dan mengembalikan pendapatan ke posisi awal.

36 Kebijakan Perdagangan
Tarif terhadap barang impor atau kuota impor menggeser kurva IS* ke kanan sehingga kurs terapresiasi tanpa mengubah pendapatan.

37 Perekonomian Terbuka Kecil dgn Kurs Tetap

38 Pd tahun 1950-an dan 1960-an, sebagian besar perekonomian dunia bekerja dgn system Bretton Woods, semacam system moneter internasional yg disepakati sebagian besar Negara maju utk menetapkan nilai kurs ; menggunakan rezim nilai tukar fixed

39 Memasuki tahun 1970,system ini ditinggalkan dan rezim nilai tukar float (mengambang) , walaupun rezim nilai tukar fixed tdk benar2 ditinggalkan. Belakangan Cina menggunakan kebijakan rezim nilai tukar fixed, dgn menyesuaikan yuan terhadap US Dollar

40 Cara Kerja Rezim Nilai Tukar Fixed
Inti rezim ini adalah menjaga nilai tukar agar tetap pd nilai yg telah ditentukan : Dibutuhkan komitmen dari bank sentral utk me mastikan money supply agar nilai tukar mata uang yg bersangkutan di pasar sesuai dgn nilai tukar yg ditentukan. Caranya: mengontrol keseimbangan money supply dgn membeli/ menjual mata uang domestik mau pun asing.

41 Sistem mata uang ini menetapkan nilai tukar nominal
Jika sifat harga brg mudah berubah (flexible) ; spt pd perekonomian jangka panjang; maka nilai tukar real dpt berubah walaupun nilai tukar nominal telah ditetapkan Nilai tukar real hanya akan mempengaruhi money supply dan tingkat harga; walaupun pd model M-F jangk pendek, harga ditetapkan  nilai tukar nominal mengimplikasikan nilai tukar riil

42 Cara Kerja Rezim Nilai Tukar Fixed
Ekuilibrum ketika kurs lbh besar dari yg telah ditetap kan Contoh: (USDollar dan JapanYen) Fed mengumumkan kurs fixed sebesar 100 yen per dolar, tetapi pd ekuilibrium dgn jumlah uang beredar saat ini, kurs adalah 150 yen per dolar. Dlm hal ini, pialang akan membeli 300 yen di pasar seharga 2$ lalu menjual 300 yen tsb pd Fed seharga 3$, hal ini menciptakan keuntungan bagi pialang sebesar 1$. Sementara itu, dolar yg dikeluarkan Fed utk membeli yen otomatis meningkatkan jumlah uang beredar.

43 Cara Kerja Rezim Nilai Tukar Fixed
Ekuilibrum exchange rate > Kurs yg telah ditetapkan Y e Equilibrium exchange rate Kenaikan jumlah uang beredar menggeser kurva LM* ke kanan dan menurunkan kurs ekuili brium sampai pd tkt kurs yg ditetapkan. e0 Fixed exchange rate e1 Y1 Y2

44 Cara Kerja Rezim Nilai Tukar Fixed
Ekuilibrum ketika kurs kurang dari yg telah ditetapkan Contoh: (USDollar dan JapanYen) Fed mengumumkan kurs tetap sebesar 100 yen per dolar, tetapi pada ekuilibrium dengan jumlah uang beredar saat ini, kurs adalah 50 yen per dolar. Dalam hal ini, pialang akan membeli 100 yen kepada Fed seharga 1$ lalu menjual 100 yen tersebut pada pasar seharga 2$, hal ini menciptakan keuntungan bagi pialang sebesar 1$. Sementara itu, dolar yang diterima Fed otomatis menurunkan jumlah uang beredar.

45 Cara Kerja Rezim Nilai Tukar Fixed
Ekuilibrum exchange rate < Kurs yg telah ditetapkan Y e Fixed exchange rate Kenaikan jumlah uang beredar menggeser kurva LM* ke kiri dan meningkatkan kurs ekuili brium sampai pd tkt kurs yg ditetapkan. e1 Equilibrium exchange rate e 0 Y2 Y1

46 Kebijakan Fiskal Dlm rejim kurs tetap, Kebijakan Fiskal sgt efektif dlm mengubah output Nilai e telah fixed, utk mencegah e agar tdk me ningkat, BI (Indonesia) hrs menaikkan money supply, kebijakan fiskal menggeser kurva IS ke kanan, yg kemudian meningkatkan LM, menyebabkan kurva LM bergerak ke kanan

47 Kebijakan Fiskal Y e Hasil: e = 0, Y > 0 e1 Y1 Y2

48 Kebijakan Moneter Pada rezim nilai tukar fixed, kebijakan moneter tdk dpt digunakan untuk mempengaruhi output. Untuk menjaga agar e tidak turun, money suplly dan kurva LM harus kembali ke posisi awal,

49 Kebijakan Moneter e = 0, Y = 0 hasil e e1 Y Y1
Kenapa e bisa turun dalam kasus ini? Kebijakan Moneter yang dilakukan pemerintah (misal: Fed membeli bond dari masyarakat, yang mem amerika) akan menghasilkan tekanan pada kurs

50 Kebijakan Perdagangan
Dalam hal ini, kebijakan pembatasan impor atau member lakukan tarif impor. Kebijakan ini menggeser kurva IS ke kanan, yg mendorong kecenderungkan e utk naik. Untuk menjaga e, maka money supply hrs naik, menggeser kurva LM ke kanan Kebijakan ini menaikkan Y dan NX, Alasan: NX = S – I NX= Net Export I = Invesment S = Saving

51 Kebijakan Perdagangan
Y e Y1 e1 Hasil: e = 0, Y > 0 Y2

52 Interaksi Kebijakan Ekonomi Makro Terbuka pada Sistem Kurs Tetap
Kekuatan Eksogen Pasar Variabel Endogen 1.Kebijakan Fiskal Mempengaruhi bisnis, foreign trade, dll Pasar Barang (Kurva IS) Internal Balance ( Kurva IB ) Produk/Pendapatan Nasional (Y) Employment (N) Tingkat Bunga Harga/Inflasi 2. Kebijakan Moneter Pasar Uang ( Kurva LM ) 3. Kebijakan Kurs/ Devaluasi Pengawasan Devisa/ Perda gangan, dll Pasar Valas ( Kurva BP ) Eksternal Balance (Kurva EB) BOP/Neraca Pembayaran

53 Pengaruh Kebijakan Fiskal pada Kurs Tetap
Interest Rate ( i ) LM’ LM E E’ BP i=if IS’ IS Y Income

54 Pengaruh Kebijakan Moneter pada Kurs tetap
Interest Rate ( i ) LM LM’ E BP ie E’ IS Y Ye Income

55 Ringkasan Efek Kebijakan pd Model Mundell-Fleming
Macam rezim nilai tukar floating fixed Akibat kepada: Kebijakan Y e NX Ekspansi fiscal Ekspansi moneter Batas import

56 Kurs Mengambang Vs Kurs Tetap
Pilih Mana?

57

58 Serangan Spekulatif, Currency Board
dan Dolarisasi Serangan spekulatif adalah kasus di mana perubahan persepsi investor membuat kurs tetap tdk dimungkinkan. Untuk mencegah serangan ini, bbrp ekonom menyarankan penggunaan currency boards, aturan di mana bank sentral memegang cukup mata uang asing utk mendukung tiap unit mata uang domestik. Berikutnya negara mempertimbangkan dolarisasi, rencana di mana mata uang domestik diabaikan dan dolar AS digunakan. Contoh: Panama

59 Independent Monetary policy
The Impossible Trinity Free Capital Flows Suatu negara tdk dpt menjalankan aliran modal bebas, kurs tetap, dan kebijakan moneter independen secara bersamaan. Suatu negara hrs me milih satu sisi segitiga dan merelakan sisi lainnya. Option 1 (U.S.) Option 2 (Hongkong) Independent Monetary policy Option 3 (China) Fixed Exchange Rate

60 Arigatou Gozaimasu


Download ppt "Tinjauan Ulang Perekonomian Terbuka :"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google