Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI
KITAB IBRANI GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI Pdt. Alex Letlora.
2
A. Pendahuluan. S urat Ibrani merupakan surat yang memiliki kedudukan yang unik di antara surat-surat PB. Surat ini tidak memiliki salam pembuka yang merupakan ciri khas surat-surat PB, namun ditutup dengan salam dari si penulis dan teman-temannya. Para ahli PB tidak sepakat mengenai siapa penulis surat ini. Sebagian ahli menggolongkan surat ini sebagai surat Paulus. Namun kebanyakan sepakat bahwa bukan Paulus penulisnya.
3
Surat ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi Kristen yang sedang mengalami penderitaan dan penganiayaan dari orang- orang Yahudi nonkristen. Orang-orang Kristen ini sedang bergumul untuk meninggalkan kekristenan dan kembali ke agama Yahudi. Penulis mengingatkan mereka agar jangan murtad. Tindakan murtad sama saja dengan menghina Kristus dan karya salib-Nya. Ibr 10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
4
Persoalan dan pergumulan yang dihadapi umat waktu itu ( sekitar thn 60 M ) adalah persoalan dengan masih mudanya gereja waktu itu. Penulis menyatakan melalui penulisannya tetang siapakah Yesus sebenarnya ( Ibr. 1:3 ) Dalam Roma pasal 3 Rasul Paulus mengatakan bahwa setiap kita dibenarkan hanya karena iman yaitu karena percaya kita pada Yesus sehingga kita beroleh pembenaran dan menerima status sebagai orang benar. Tentunya setelah berpredikat orang benar/orang beriman kita harus tetap didalam iman kita, mempertahankannya dengan hidup didalam kebenaran. Tetapi kenyataan yang seringkali kita lihat banyak anak-anak Tuhan yang mundur dari imannya dengan berbagai alasan. Dalam Alkitab ada beberapa contoh misalnya Yudas Iskariot menjual imannya hanya karena uang, Samson karena kecantikan seorang wanita melanggar apa yang sudah Allah tetapkan, Yunus karena iri hati menetang perintah Tuhan, dan banyak lagi yang lainnya.
5
B. Hal Penting. 1. Pengharapan
Ibr 10:23 . Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Apa yang kita harapkan? Tentunya janji-janji Allah. Kita harus percaya bahwa Allah itu setia, Dia Allah yang tidak pernah ingkar janji, yang selalu menepati apa yang di janjikan-Nya (Maz 12:6). Sering kita mendengar seorang anak Tuhan bahkan hamba Tuhan merasa kecewa karena janji Allah belum tergenapi dalam hidupnya lalu undur dari Tuhan.
6
2. BANGUN PERSEKUTUAN YANG SEHAT
Ibr 10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Inilah yang seharusnya menjadi tujuan Gereja dimana persekutuan yang sehat terbangun sehingga kekuatan dari persekutuan(The Power of Koinonia) itu terbentuk dan menjadi penolong bagi anggota jemaat untuk tetap bertahan dalam imannya. Contoh dalam Alkitab terdapat pada cara hidup jemaat mula-mula (Kis 2:41-47) dimana mereka bersatu, saling berbagi dan memperhatikan, menguatkan dan tentunya hal-hal yang positip lainnya.
7
Untuk membangun persekutuan yang kuat diperlukan
a. pertama kita harus sadar agar kita tidak menjadi bagian dari kumpulan orang-orang yang merusak persekutuan, dengan bertobat dari sikap-sikap mementingkan diri sendiri, individualistis, exclusive , masabodoh dan hal-hal negatif lainnya. b. belajar menerima perbedaan dan menghargai seorang akan yang lain sehingga kekuatan dari persekutuan (Koinonia) itu terbentuk dan menjadi penolong bagi anggota jemaat untuk tetap bertahan dalam imannya.
8
3 . JANGAN MENJAUH DARI PERSEKUTUAN
I br 10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. D alam keberbagaian dapat saja muncul perselisihan atau perbedaan pendapat. Maka hal ini bukanlah alasan untuk mundur dari persekutuan. A msal 27:17 katakan ‘Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya’. jadi saat konflik terjadi Tuhan sesungguhnya ingin kita belajar melembutkan hati kita untuk saling mengampuni dan belajar mengakui kesalahan jika bersalah.
9
4. INGAT MASA LALU YANG INDAH / BERNOSTALGIA
Ibr 10:32 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat, Hal yang keempat penulis kitab Ibrani katakan supaya kita bernostalgia/mengingat masa lalu kita, tentu kenangan-kenangan yang dapat membangkitkan iman/semangat/memotivasi kita (hal yang positif), bukan sebaliknya (negatif). Pada ayat penulis kitab Ibrani mencontohkan supaya umat Tuhan mengingat kembali/bernostalgia tentang saat-saat bertahan dalam mengalami aniaya setelah bertobat/menerima terang. Mengenang masa lalu tidak berarti kembali kemasa lalu tetapi pengalaman rohani dapat menajamkan kepekaan kita menghadapi masa depan.
10
5. LIHAT UPAH SORGAWI Ibr 10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Seorang anak Tuhan harus memandang pada perkara-perkara diatas atau hal-hal yang kekal, tentu tidak ada salahnya jika kita mengharapkan suatu pujian ataupun upah selama itu dari Tuhan bukan dari manusia. Inilah yang saya maksud tentang hal-hal yang kekal segala sesuatunya terpusat pada Tuhan yang seharusnya menjadi sumber pengharapan kita. Dalam 1Kor 9:18 Paulus mengatakan ’Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil ‘. Perkataan Paulus ini jelas menunjukan bahwa Paulus tidak mengharapkan upah duniawi yang memang menjadi haknya sebagai pemberita Injil tetapi Paulus mengharapkan sesuatu yang lebih mulia dan bersifat kekal yaitu upah sorgawi yang akan Allah berikan bagi orang-orang yang setia.
11
6 . SADAR WAKTU KITA SINGKAT
I br 10:37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. p enulis kitab Ibrani memperlihatkan ia sangat percaya bahwa Yesus akan segera datang namun kenyataannya malah penulis kitab Ibrani yang lebih dahulu datang kepada Yesus alias wafat. Pengharapan seperti ini tidak hanya terjadi pada penulis kitab Ibrani saja tetapi juga pada Paulus, Petrus dan juga pengikut-pengikut Kristus lainnya. M ereka semua mempunyai pengharapan Yesus segera datang tetapi kenyataannya mereka yang lebih dahulu datang pada Yesus. Sebagai anak Tuhan seharusnya kita memiliki pengharapan seperti mereka yaitu Yesus akan segera datang, sehingga kita akan semakin giat dalam pekerjaan Tuhan inilah sikap berjaga-jaga yang benar.
12
P enulis surat ini berusaha mendorong mereka supaya tetap percaya
P enulis surat ini berusaha mendorong mereka supaya tetap percaya. Untuk itu ia menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah pernyataan Allah yang sempurna. T iga hal penting yang dikemukakan oleh penulis surat ini. P ertama, Yesus adalah Anak Allah, Anak yang kekal. Anak Allah itu menunjukkan ketaatan-Nya kepada Bapa melalui ketabahan-Nya untuk menderita. Sebagai Anak Allah, Yesus lebih tinggi dari nabi-nabi dalam Perjanjian Lama. Ia pun lebih tinggi dari malaikat atau Musa sendiri. K edua, Allah telah menyatakan Yesus sebagai imam abadi yang lebih tinggi daripada imam-imam dalam Perjanjian Lama. K etiga, dengan perantaraan Yesus, orang yang percaya kepada-Nya dibebaskan dari dosa dan dari ketakutan dan kematian. Sebagai Imam Agung, Yesus memberikan kepada manusia keselamatan sejati yang tidak dapat diberikan oleh upacara-upacara persembahan kurban dan upacara- upacara lainnya didalam agama Yahudi. Upacara-upacara itu hanya dapat memberikan gambaran dari keselamatan sejati itu saja, lain tidak.
13
C. APAKAH YANG DAPAT DIPELAJARI ?
1 . TENTANG PERSEKUTUAN YANG MENGHADAPI TANTANGAN. 2 . TENTANG PENGHARAAN YANG KOKOH DALAM YESUS 3 . TENTANG KEYAKINAN PADA MASA DEPAN
14
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.