Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRudy Syah Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
FILM “WAKIL RAKYAT” Miftahul yusri
2
Sinopsis film “Wakil Rakyat”
Bagyo (Tora Sudiro) dituduh mengacaukan acara rakernas sebuah partai besar pimpinan Zainuddin (Joe Project P), karena insiden itu Bagyo harus kehilangan pekerjaannya. Musibah itu membuat rencana pernikahannya dengan Ani (Revalina S. Temat) terancam batal. Ditambah lagi Abdul (Jaja Mihardja), ayah Ani memang tidak menyukainya. Bagyo terpaksa harus mencari cara untuk mewujudkan impiannya menikah bersama Ani.
3
Sekumpulan perampok sedang merampok seorang artis terkenal, Atika (Wiwid Gunawan). Aksi itu gagal karena Bagyo tiba-tiba muncul dan menghajar mereka. Atika luput dari bahaya, sehingga Bagyo disanjung sebagai pahlawan. Namanya langsung jadi buah bibir di berbagai media nasional maupun daerah. Ketenaran Bagyo dimanfaatkan oleh sebuah partai politik papan atas untuk menggaet dukungan massa.
4
Bagyo dirayu oleh sang ketua partai, Wibowo (Tarzan) dan asistennya Dani (Dwi Sasono). Ditemani bekas anak buahnya yang bernama Jereng (Vincent Ryan Rompies) Ia pun berangkat untuk berkampanye di Wadasrejo, sebuah daerah terpencil yang rakyatnya hidup serba kekurangan.
5
Ternyata masyarakat Wadasrejo tidak mengenal sosoknya sama sekali
Ternyata masyarakat Wadasrejo tidak mengenal sosoknya sama sekali. Bagyo harus mencari akal untuk memperkenalkan diri dan menarik simpati warga. Bagyo menemukan kenyataan lain yang lebih penting daripada nama besar dan popularitas. Masyarakat desa lebih tahu apa yang paling mereka butuhkan.
6
Tanggapan untuk film “Wakil Rakyat”
Film ini menceritakan tentang usaha para calon wakil rakyat untuk mencari dukungan dari masyarakat. Berbagai cara dilakukan untuk memaksimalkan dukungan agar sah untuk menjadi wakil rakyat. Sesuatu hal yang tak pernah dilakukan pun terpaksa dilakukan untuk memenuhi syarat-syarat menjadi calon wakil rakyat.
7
Berbagai trik politik mereka lakukan demi menduduki kursi wakil rakyat
Berbagai trik politik mereka lakukan demi menduduki kursi wakil rakyat. Memilih seorang pemimpin bukan dengan asal memilih, karena buruk atau baiknya seorang pemimpin sangat berpengaruh untuk masyarakat setempat. Untuk itu perlu ditekankan lagi kepada masyarakat agar meilih seorang pemimpin atau wakil rakyat dengan pertimbangan yang matang.
8
Bahkan dari film ini dapat kita ambil beberapa pesan moral:
1. Dalam pemilu kita harus teliti dalam memilih calon wakil rakyat yang benar. 2. Lihat dari sisi kesaharian para calon wakil rakyat yang mencerminkan seorang pemimpin yang bijak. 3. Lihat dari cara berbicara para calon wakil rakyat , karena dari tutur bicara seseorang itu, dapat mencerminkan kepribadiannya yang nyata.
9
Film ini juga menggambarkan suasana dalam dunia politik ,bagaimana seseorang yang mendadak terkenal seperti bagyo (dalam cerita film ini) dimanfaatkan oleh salah satu partai yang mencalonkan dalam pemilihan wakil rakyat sebagai alat untuk menarik dukungan para masyarakat.
10
Kita dapat melihat berbagai trik atau mungkin cara licik untuk mengambil hati masyarakat untuk memilih masing-masing partai. Ada yang mencari dukungan dengan memberi sembako kepada masyarakat miskin, ada yang memberikan uang dan berbagai macam hal lainnya. Dari sini kita juga dapat menyimpulkan bahwasannya dunia politik memang tidak akan lepas dari cara-cara licik untuk terjun ke dalamnya, dan tidak salah jika kebanyakan dari para calon wakil rakyat hanya menginginkan kekuasaan tanpa memikirkan nasib rakyat.
11
Namun, bukan berarti kita tidak boleh menjadi wakil rakyat, karena sesungguhnya seorang wakil rakyat yang bijak itu tergantung dalam diri seseorang. Seseorang yang membiasakan dirinya ke dalam hal-hal baik pasti akan membentuk kepribadian yang baik pula tanpa harus memakai cara licik. Seseorang calon wakil rakyat yang berbudi luhur yang baik sesuai tuntunan agama akan dikenal orang tanpa harus memberikan sesuap uang atau pun hal lainnya.
12
Dapat diartikan pula sesunggguhnya politik tanpa didasari agama yang baik akan menimbulkan kekacauan negara. Politik dan agama sebenarnya adalah dua hal yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk mencapai politik yang diridhoi Allah maka perlu adanya politik dikaitkan atau didasarkan dengan agama yang benar yaitu agama Islam.
13
Hubungan dengan sila ke 4
Sila ke 4 berbunyi “ Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan”. Bunyi sila ke-4 menggambarkan bahwasaanya rakyat di pimpin oleh suatu kepemimpinan yang bijak dalam sebuah permusyawarahan dan perwakilan.
14
Permusyawarahan dalam masyarakat perlu adanya pemimpin yang bijaksana begitu juga pemimpin untuk sebuah perwakilan negara. Untuk itu dalam mentukan seorang wakil rakyat perlu adanya pertimbangan yang benar-benar, karena seorang wakil rakyat yang benarlah dan bijaksanalah yang akan mampu memimpin rakyat dan memberikan kesejahteraan pada rakyatnya. Amin.
15
Sebuah masyarakat tanpa pemimpin juga merupakan sebuah pohon tanpa batangnya. Intinya sebuah perkumpulan orang sangat memerlukan seorang pemimpin yang membawa perkumpulan itu ke jalan yang benar dan kepada kehidupan yang diridhoi Allah.
16
Kesimpulan Akhir “ Kebahagiaan rakyat dan kebutuhan rakyat akan seorang pemimpin yang bijak memang diperlukan, tapi bukan berarti menjadi seorang pemimpin hanya untuk kepentingan pribadi semata, karena seorang pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnnya dan tanggung jawab seorang pemimpin sangat besar adanya untuk itu jangan pernah menganggap kepemimpinan itu sebuah jabatan tapi anggaplah kepemimpinan sebuah amanah dari Allah SWT yang akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.”
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.