Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIqbal Hamid Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc
PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH MAS KOKI (Carassius auratus) DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA KOMPREHENSIF GITARANI BEAUTY NPM 2012 Dibimbing oleh: Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc
2
LATAR BELAKANG Probiotik Keunggulan Ikan Mas koki
Penumpukkan Bahan organik Permasalahan budidaya Ikan Mas koki Padat Penebaran tinggi Cara Penanggulangan Rhodopseudomonas Saccaromyces Lactobacillus Actinomycetes Streptomyces Probiotik
3
IDENTIFIKASI MASALAH 1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus). 2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas koki (Carassius auratus).
4
TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri probiotik dan padat tebar yang tepat pada media pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).
5
KEGUNAAN PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).
6
Lactobacillus Actinomycetes Streptomyces
KERANGKA PEMIKIRAN Budidaya Ikan Mas Koki Pemberian Pakan Padat Penebaran Penanggulangan Biokontrol Bioremediasi PADAT PENEBARAN BAKTERI PROBIOTIK Rhodopseudomonas Saccaromyces Lactobacillus Actinomycetes Streptomyces Mardiyanto (2005) Dwi (2011) Khasani (2011) Dardiani (2008)
7
menunjukkan bahwa penambahan probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dosis 0,5 ml/L dengan frekuensi pemberian tiga hari sekali dapat meningkatkan kelangsungan hidup sebesar 69,45%. Khasani (2011) menunjukan bahwa penambahan probiotik EM4 terhadap kelangsungan hidup benih lele dumbo (Clarias gariepinus) dosis 0,012 ml/L dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan menurunkan konsentrasi NH3 sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L. Dardiani (2008)
8
menunjukkan bahwa kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan kepadatan 2 ekor/L memberikan kelangsungan hidup 86,67 % dan laju pertumbuhan mutlak 0,849. Mardiyanto (2005) menunjukkan bahwa frekuensi Pemberian pakan tiga kali dengan jumlah pakan 5% per hari kepadatan 2 ekor/L memberikan kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan mas koki tertinggi. Dwi (2011) 8
9
HIPOTESIS Bahwa penambahan bakteri probiotik sebanyak 0,5 ml/L dengan kepadatan dua ekor per liter akan memberikan kelangsungan hidup dan pertumbuhan mas koki (Carassius auratus) tertinggi. 9
10
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini telah dilaksanakan pada Februari 2012 sampai dengan April 2012 TEMPAT Penelitian ini telah dilakukan di Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya Kalitanjung, Kota Cirebon
11
BAHAN PENELITIAN Bakteri probiotik Ikan Uji Pakan Rhodopseudomonas
Benih mas koki tossa ukuran 2-3 cm 900 ekor Berasal dari BPBAT Cirebon Rhodopseudomonas Saccharomyces Lactobacillus Actinomycetes Streptomyces Jenis pakan pellet ikan hias merk Takari
12
ALAT PENELITIAN Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L. Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke dalam wadah pemeliharaan. Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu. DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air. Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan. pH meter, digunakan untuk mengukur pH. Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia. Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji coba. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot total ikan uji setiap sampling. Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.
13
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
METODE PENELITIAN Metode Eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial 6 perlakuan dan 3 ulangan
14
PERLAKUAN A1 : Tanpa pemberian probiotik
Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A) A1 : Tanpa pemberian probiotik A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B) B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki. B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.
15
LANJUTAN A1B1= Tanpa pemberian A2B2= Pemberian probiotik
probiotik dengan padat penebaran 1 ekor/liter benih mas koki. A2B2= Pemberian probiotik 1,0 ml/l dengan padat penebaran 2 ekor/liter benih mas koki. A D A1B2= Tanpa pemberian probiotik dengan padat penebaran 2 ekor/liter benih mas koki. A3B1= Pemberian probiotik 0,5 ml/l dengan padat penebaran 1 ekor/liter benih mas koki. B E A2B1= Pemberian probiotik 0,5 ml/l dengan padat penebaran 1 ekor/liter benih mas koki. A3B2= Pemberian probiotik 1,0 ml/l dengan padat penebaran 2 ekor/liter benih mas koki. C F
16
PROSEDUR PENELITIAN Persiapan Wadah Persiapan Ikan Uji
Pemberian Probiotik Pemeliharaan ikan Uji 16
17
PARAMETER KELANGSUNGAN HIDUP SR = x 100% Menurut Effendie (1997)
SR = Survival Rate (%) Nt = Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan No = Jumlah benih ikan pada awal pengamatan 17
18
Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975) G = Wt - Wo G = pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g) Wt = bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g) Wo = bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g) KUALITAS AIR Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH, DO (Oksigen Terlarut), dan suhu 18
19
ANALISIS DATA Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman dengan uji F untuk mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan. Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut : Sx =√KT Galat r LSR = SSR x Sx LSR : Least Significant Rate SSR : Significant Studentized Ranges
20
HASIL DAN PEMBAHASAN
21
KELANGSUNGAN HIDUP Perlakuan Padat Penebaran B1 (1 ekor/L) B2
Dosis bakteri probiotik A1 (0 m/L) A2 (0,5 ml/L) A3 (1,0 ml/L) 53,33 (a) 78,89 (b) 75,56 49,44 80,56 73,89 Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan
22
KH Benih Ikan Mas Koki dosis 0,5-1 ml/L
ANALISIS REGRESI KH Benih Ikan Mas Koki dengan Pemberian Probiotik optimum = analisis regresi kuadratik KH Benih Ikan Mas Koki dosis 0,5-1 ml/L Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L. Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.
23
Dosis bakteri probiotik
PERTUMBUHAN BOBOT Perlakuan Padat Penebaran B1 (1 ekor/L) B2 (2 ekor/L) Dosis bakteri probiotik A1 (0 m/L) A2 (0,5 ml/L) A3 (1,0 ml/L) 1,66 (a) 3,02 (b) 4,58 (c) 1,58 2,86 3,92 Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan
24
Dosis bakteri probiotik
PERTUMBUHAN PANJANG Perlakuan Padat Penebaran B1 (30 ekor/L) B2 (60 ekor/L) Dosis bakteri probiotik A1 (0 m/L) A2 (0,5 ml/L) A3 (1,0 ml/L) 1,13 (a) 2,03 (b) 2,57 (c) 1,00 1,70 2,50 Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan
25
Brotowidjoyo dan tribowono (1995)
KUALITAS AIR Perlakuan Suhu (0C) DO (mg/l) pH Amonia (mg/l) A1B1 28,13 3,67 7,43 0,105 A1B2 28,32 3,57 7,30 0,130 A2B1 28,00 7,23 0,002 A2B2 28,15 3,61 7,13 0,003 A3B1 28,26 3,50 6,70 A3B2 3,56 6,47 0,004 Standar Optimum 25º-32º Satyani (2005) 3,5-4,5 mg/L Brotowidjoyo dan tribowono (1995) 6,5-9,0 Boyd (1990) <0,012
26
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5 ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %. Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1 ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram dan 2,57 cm. Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.
27
SARAN Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp. dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih mas koki. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara dengan menggunakan bakteri probiotik.
28
TERIMAKASIH Sekian
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.