Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehJosua Rian Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
TUGAS BIOLOGI KINGDOM ANIMALIA PLATYHELMINTHES SMA NEGERI 3 PONTIANAK
KELAS X E SMA NEGERI 3 PONTIANAK
2
DISUSUN OLEH : DIMAS RIDHO TRI PUTRA EKA PRATAMA K. EKA RAMADHANIYAH
ZHELIKA BUCA KAMARIAH
3
PLATYHELMINTHES Semua cacing yang tubuhnya pipih dorsoventral (dorsal=punggung, ventral=perut) di masukkan ke dalam filum Platyhelminthes. Tempat hidup cacing ini di sungai, danau, di laut , atau hidup parasit di dalam tubuh organisme lain.
4
STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH
Lapisan Tubuh Sistem Pencernaan Sistem Transportasi Sistem Saraf Organ Indra Ekskresi dan Osmoregulasi Reproduksi
5
Lapisan Tubuh Platyhelminthes tergolong triploblastik aselomata. Lapisan embrionalnya terdiri dari ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Dalam perkembangan selanjutnya, lapisan mesoderma tidak mengalami spesialisasi sehingga lapisan ini disebut sebagai parenkima karena bentuk sel-selnya seragam, dan tidak membentuk sel-sel khusus. Ditinjau dari simetrinya, tubuh cacing ini tergolong simetri bilateral, artinya jika tubuh cacing dipotong membujur melalui bagian tengah punggung hingga menembus perutnya, maka akan terbentuk dua potongan kiri kanan yang serupa atau simetris.
8
Sistem Pencernaan Cacing pipih memiliki sistem pencernaan yang tidak sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dilanjutkan ke faring, kemudian ke kerongkongan. Cacing pipih golongan cacing pita tidak memiliki saluran pencernaan. Di belakang kerongkongan terdapat usus yang kemudian bercabang-cabang membentuk saluran-saluran ke seluruh tubuhnya. Usus tersebut selain berfungsi untuk mencerna makanan, juga berfungsi untuk mengedarkan makanan ke seluruh tubuhnya. Sistem pencernaan yang demikian disebut sebagai sistem gastrovaskuler (gaster=perut, vasculair=saluran-saluran). Jadi, peredaran makanan tidak dilakukan oleh darah, melainkan oleh usus. Cacing pipih tidak mempunyai anus yang digunakan sebagai lubang pengeluaran. Sisa-sisa makanan dibuang melalui mulutnya. Sisa-sisa makanan berbentuk cair dikeluarkan melalui pori-pori ekskresi yang ada permukaan tubuhnya.
9
Sistem Transportasi Cacing ini tidak memiliki sistem transportasi, karena makanan telah diedarkan oleh sistem gastrovaskuler. Oksigan berdifusi langsung melalui permukaan tubuhnya dan CO2 juga dikeluarkan melalui seluruh permukaan tubuhnya.
10
Sistem Saraf Sistem kelas Turbellaria merupakan sistem saraf yang paling primitif di antara cacing pipih lainnya. Sel – sel saraf dan serabut saraf terdapat di dalam jaringan parenkima. Pusat susunan saraf terdiri dari sel – sel ganglion yang dikenal sebagai ganglion otak. Ganglion otak jumlahnya sepasang, terdapat di bagian anterior tubuhnya atau pada bagian kepala. Ganglion otak dihubungkan oleh serabut saraf melintang. Dari tiap – tiap ganglion otak keluar tali saraf sisi yang memanjang di kiri kanan tubuhnya. Pada tempat – tempat tertentu, tali saraf sisi atau tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh serabut saraf sehingga membentuk pola menyerupai tangkai yang terbuat dari tali. sistem saraf yang demikian dikanal dengan sistem saraf tangga tali. Pada Turbellaria sederhana, sistem saraf mirip dengan sistem saraf Cnidaria, yakni berupa sistem saraf difus berbentuk jala. Pada Turbellaria yang lebih tinggi tingkatannya, sel-sel saraf terorgnisasi menjadi tipe sel saraf sensorimotor, dan asosiasi.
11
Organ Indra Turbellaria dan cacing hati mempunyai dua bintik mata pada bagian anterior(kepala). Cacing pipih mempunyai indra peraba dan sel kemoreseptor yang tersebar di seluruh tubuh.
12
Ekskresi dan Osmoregulasi
Umumnya sistem Osmoregulasi terdiri dari saluran dengan pembuluh yang berakhir pada sel api yang dikenal sebagai protonefrida. Sel api dikelilingi oleh ruang kecil menuju lempeng berflagela. Gerakan flagela mengalirkan cairan melalui pembuluh menuju saluran pengumpul yang akhirnya keluar ke pori pengeluaran. Cacing pipih ada yang mempunyai sepasang protonefridiofor, ada pula yang lebih. Sisa metabolisme sebagian besar dibuang secara difusi melalui dinding tubuh.
13
Reproduksi Cacing pipih bereproduksi secara seksual dan aseksual. Banyak Turbellaria air tawar , dapat bereproduksi dangan membelah diri. Pada beberapa spesies seperti Stenostonum dan Microstonum, potongan individu tetap menempel membentuk rantai zooid.
14
Klasifikasi Platyhelminthes
Kelas Turbellaria (Cacing Bulu Getar) Kelas Trematoda (Cacing Isap) Kelas Cestoda (Cacing Pita)
15
Kelas Turbellaria ( Bergerak menggunakan bulu getar.
Sebagian besar merupakan cacing yang hidup bebas. Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm. Salah satu hewan yang peka terhadap polutan. Hidup di air yang jernih dan belum mengalami pencemaran berat . Dapat dijadikan indikator biologi. Kepala berbentuk segitiga. Bersifat fototropik negatif (menjauhi cahaya).
16
Kelas Trematoda Hidup parasit pada hewan dan manusia
Hidup di tempat yang cukup makanan Tidak terdapat silia untuk bergerak Terdapat lapisan kutikula Memiliki alat pengisap yang dilengkapi pengait
17
Fasciola Dikenal sebagai cacing hati.
Contohnya Fasciola Hepatica dan Fasciola Nigantica Bentuk tubuh agak oval dengan panjang mencapai 3-5 cm. Bagian mulut meruncing yang terdapat kait dan pengisap. Di belakang tubuhnya ada alat pengisap kedua yang disebut pengisap ventral.
18
DAUR HIDUP FASCIOLA
19
Clonorchis Dikenal sebagai cacing hati.
Bentuk tubuh agak oval dengan panjang mencapai 3-5 cm. Bagian mulut meruncing yang terdapat kait dan pengisap. Alat pengisap hanya ada satu yaitu di depan (kepala)
20
DAUR HIDUP CLONORCHIS
21
Schistosoma Dikenal sebagai cacing darah.
Inangnya berupa manusia, babi, biri-biri, binatang pengerat dan sapi. Ukuran cacing jantan lebih besar daripada cacing betina, dan keduanya hidup berdampingan.
22
DAUR HIDUP SCHISTOSOMA
23
Kelas Cestoda Tubuhnya pipih dan beruas-ruas yang dikenal sebagai prologtid Kulitnya dilapisi kitin. Parasit pada manusia dan hewan. Jumlahnya mencapai spesies. Contohnya Taenia saginata dan taenia solium. Terdapat skoleks atau alat pengisap. Terdapat banyak sekali prologtid yang dapat membentuk untaian dengan panjang mencapai 2 – 10m
24
DAUR HIDUP CESTODA
25
SEKIAN DAN SEMOGA BERMANFAAT terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.