Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

NCD Malnutrition AIDS NCD Depression -NCD -CD -High IMR & MMR.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "NCD Malnutrition AIDS NCD Depression -NCD -CD -High IMR & MMR."— Transcript presentasi:

1 NCD Malnutrition AIDS NCD Depression -NCD -CD -High IMR & MMR

2 MENGUBAH PA-RAA-DIGMA ROKOK Abdurrahman Hadi Kajian dan Strategi ISMKI Generasi Emas Disampaikan dalam LKMM Nas ISMKI 2012

3 Pada zaman dahulu kala…

4

5 Maka... Sejak... Saat... itu…

6 Rokok menjajah Indonesia Biaya ekonomi dan sosial yang ditimbulkan akibat konsumsi tembakau terus meningkat Angka kerugian akibat rokok setiap tahun mencapai 200 juta dolar Amerika, sedangkan angka kematian akibat penyakit yang diakibatkan merokok terus meningkat. Di Indonesia, jumlah biaya konsumsi tembakau tahun 2005 yang meliputi biaya langsung di tingkat rumah tangga dan biaya tidak langsung karena hilangnya produktifitas akibat kematian dini, sakit dan kecacatan adalah US $ 18,5 Milyar atau Rp 167,1 Triliun. Jumlah tersebut adalah sekitar 5 kali lipat lebih tinggi dari pemasukan cukai sebesar Rp 32,6 Triliun atau US$ 3,62 Milyar tahun 2005 (1US$ = Rp 8.500,-)

7 Angka kematian akibat tembakau di abad 20 dan 21

8 Padahal… Asap rokok, dengan 60 zat karsinogen Asap rokok mengandung lebih 4.000 senyawa kimia Konsumsi rokok merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit tidak menular seperti kardiovaskuler, stroke, penyakit paru obstruktif kronik,kanker paru, kanker mulut, dan kelainan kehamilan

9 LOW RESPONSE Bagaimana peran mereka?

10  Merokok mengurangi resiko Parkinson  Perokok lebih kuat & cepat sembuh dari serangan jantung dan stroke  Merokok mengurangi resiko penyakit susut gusi yang parah  Merokok mencegah asma dan penyakit karena alergi lainnya  Nikotin membunuh kuman penyebab tuberculosis (TBC)  Merokok mencegah kanker kulit yang langka  Merokok mengurangi resiko terkena kanker payudara  Nitrat Oksida dalam nikotin mengurangi radang usus besar  Efek transdermal nikotin pada kinerja kognitif (berpikir) penderita Down Syndrome  Merokok baik bagi ibu hamil untuk mencegah hipertensi di masa kehamilan dan penularan ibu-anak infeksi Helicobacter pylori Dalam slide presentasi WTA sebagai faktor risiko kesehatan oleh Adang Bachtiar, 2012.

11 Regulasi “Si Penjajah” di Indonesia

12 WHO FRAMEWORK CONVENTION ON TOBACCO CONTROL (WHO FCTC) Pasal dalam FCTCRingkasan Pasal 5.3 Perlindungan kebijakan pengendalian tembakau dari pengaruh industri tembakau Para Pihak harus melindungi kebijakan pengendalian tembakau dari tujuan komersil dan kepentingan lain industri tembakau sesuai UU. 6. Harga dan Cukai untuk mengurangi permintaan terhadap tembakau Para pihak harus mempertimbangkan tujuan Kesehatan nasional dalam menetapkan kebijakan pajak dan harga produk tembakau, termasuk penjualan bebas pajak dan cukai, serta melaporkan tingkat pajak dan kecenderungan konsumsi dalam pertemuan berkala Tarif cukai seharusnya mencapai 2/3 dari harga jual eceran. 8. Perlindungan terhadap paparan asap rokok Para pihak harus memberlakukan dan menerapkan peraturan Kawasan Tanpa Asap Rokok di wilayah hukum masing-masing dan menyebar luaskan peraturan ini ke wilayah hukum lainnya di perkantoran, tempat-tempat umum tertutup, dan transportasi umum. 11. Kemasan dan label produk tembakau Para pihak harus menerapkan peraturan termasuk persyaratan penempatan label peringatan kesehatan (health warnings) secara bergantian serta pesan-pesan lainnya yang sesuai pada kemasan produk tembakau. Peringatan kesehatan meliputi sedikitnya 30% (secara ideal adalah 50% atau lebih) dari luas tampilan utama dan mencantumkan gambar atau piktogram, serta mencegah kemasan dan label yang salah, menyesatkan atau menipu. 13. Iklan, promosi dan sponsorship dari industri rokok Para pihak harus menerapkan pelarangan yang komprehensif terhadap seluruh iklan, promosi dan sponsorship dari produk tembakau.

13 Regulasi Rokok: sampai mana? Tahun 2006 : Penyusunan naskah akademik Cakupan: (1) Pengemasan dan Pelabelan, peringatan kesehatan, (2) Harga dan Cukai, (3) Kawasan Tanpa Rokok, dan (4) Iklan, Promosi dan Pemberian sponsor Disetujui oleh 259 anggota legislatif periode 2004-2009, namun baru tahun 2009 masuk dalam Prolegas RUU-PDPTK (Rancangan Undang- Undang Pengendalian Dampak Produk Tembakau Terhadap Kesehatan) Februari 2006 : Pengusulan RUU oleh DPR, tidak ditanggapi Baleg Maret 2006: Interupsi DPR di sidang Paripurna, 4 kali mengirimkan surat permohonan peninjanuan ulang Juli 2008 atas nama 259 anggota DPR-RI, pengusul RUU menghimbau aksesi/ratifikasi FCTC Draft RUU telah disetujui dan masuk ke dalam agenda Prolegnas masa sidang 2009. Dalam periode 2009 – 2014 RUU tetap sebagai bagian dari prioritas prolegnas Status Draft RUU Dalam Proses Harmonisasi Baleg

14 Rancangan Peraturan Pemerintah Tidak Berjalan RPP Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan merupakan turunan dari UU Kesehatan No. 36 tahun 2009. UU tersebut pada pasal 113 memberikan mandat bahwa zat adiktif harus diamankan karena membahayakan kesehatan dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (pasal 116) selambat- lambatnya satu tahun (pasal 202). Namun sampai saat ini Pemerintah belum mengesahkan RPP ini. Regulation is not working

15 240 outlets surveyed Regulation of Cigarette Sale to Minors

16 FENOMENA ROKOK DI INDONESIA DALAM DATA DAN FAKTA

17 Prevalensi merokok melonjak! 1995: 27% penduduk dewasa 15+ merokok 2010: 35% penduduk dewasa merokok %Perokok Laki-laki dewasa: 1995: 53% (1 dari 2 laki-laki) 2010: 66% (2 dari 3 laki-laki) % Perokok perempuan dewasa: 1995: 1.7% 2010: 4.2% Naik lebih dari 2 X lipat Sumber : Susenas 1995, 2001, dan 2004 Riskesdas 2007 dan 2010

18 Tren Perokok Remaja (15-19 tahun) Mengkhawatirkan Naik lebih dari 2X lipat 1995: 7% remaja merokok 2010: 19% remaja merokok Remaja Laki-laki: Naik >2x lipat 1995: 14% 2010: 37% Remaja Perempuan: Naik >5x lipat 1995: 0.3% 2010: 1.6% Sumber : Susenas 1995, 2001, dan 2004 Riskesdas 2007 dan 2010

19 Jumlah Perokok Meroket 1995: 34.7 Juta perokok 2007: 65.2 Juta Perokok Naik 88%, hampir 2 kali lipat Laki-laki 1995: 33.8 Juta perokok 2007: 60.4 Juta perokok Naik 79%, hampir 2 kali lipat Perempuan 1995: 1.1 Juta perokok 2010: 4.8 Juta perokok Naik lebih dari 4 kali lipat Sumber : Susenas 1995, 2001, dan 2004 dan Riskesdas 2007 Proyeksi Penduduk Bappenas

20 Jumlah Perokok Anak (10-14 tahun) Meningkat 1995: 71.126 Perokok anak 2007: 426.214 Perokok anak Jumlah perokok anak diperkirakan naik 6X lipat selamat 12 tahun

21 Rumah Tangga Termiskin Terperangkap Konsumsi Rokok (2009) Kelompok Pendapatan RT Tanpa Pengeluaran Rokok RT yang memiliki pengeluaran untuk RokokTotal Termiskin Q142,9%57,1%100% Q2Q228,3%71,7%100% Q3Q326,3%73,7%100% Q4Q427,5%72,5%100% Terkaya Q534,3%65,7%100% 31,6%68,4%100% 68% (7 dari 10) rumah tangga di Indonesia memiliki pengeluaran untuk membeli rokok 57% (6 dari 10) rumah tangga termiskin memiliki pengeluaran untuk membeli rokok

22 THINK GLOBALLY ACT LOCALLY: R-A-A FORM

23 ResearchAction PARADIGM CHANGE Advocacy

24 Action Sosialisasi Klinik berhenti merokok Controlling implementasi kebijakan Role modelLain-lain Informasi dan Sosial embarasement Anak muda dan orang tua Informasi dan Sosial embarasement Anak muda dan orang tua Duta Anti Rokok Edukasi Profesi

25 Materi Sosialisasi merokok pasif merupakan ancaman kesehatan yang serius merokok pasif merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang harus diatur berhenti merokok dapat memberikan keuntungan secara ekonomi anak bebas tembakau keadilan terhadap pekerja, bagi perokok aktif dan pasif persuasi masyarakat dengan pesan “perusahaan tembakau menguntungkan diri sendiri, menimbulkan kerugian negara” persuasi media, prosduser film, agar tidak menampilkan adegan merokok, sebagai sesuatu yang keren bagi remaja

26 Sosialisasi Anak – Orangtua Perlindungan Tenaga Kerja Perubahan paradigma rokok oleh produser Film

27 Research Implementasi kebijakan kesehatan masyarakat Perbandingan efektivitas kerja TK perokok & non-perokok Kualitatif kpd petani tembakau, mengenai kebenaran gerakan kretek dan kesengsaraan para petani Remonitoring hasil advokasi dan action  apakah sosialisasi membuahkan hasil, tindak lanjut duta anti rokok, apakah advokasi diterima? Analisis keberhasilan dan kegagalan Monev Internal: kapasitasi internasi, penerasi aliansi, knowledge management  langkah menyusun action

28 Satukan Gerakan 10 Organisasi mahasiswa ilmu kesehatan!

29

30 Bergerak Sekarang, SEKARANG!

31


Download ppt "NCD Malnutrition AIDS NCD Depression -NCD -CD -High IMR & MMR."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google