Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGendil Devita Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
{ Natalia Winata Rizqi Wijayanto Yoshua Bangun EXECUTIVE B-26B GROUP 8 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN - UNIVERSITAS GADJAH MADA FORD FIESTA COMMUNICATING VALUE
2
CASE SUMMARY MAIN ISSUE PROBLEM STATEMENTS ANALYSIS RECOMENDATION CONTENT
3
CASE SUMMARY 1976 1978 1981 2007 2009 Launching Stop Comeback Frankfurt Motor Show Fiesta Movement Ford Escort
4
CASE SUMMARY
6
MAIN ISSUE
7
Kompetitor
8
MAIN ISSUE Target Market Ford Fiesta (Millennial : <30 tahun)
9
MAIN ISSUE Brand Image =
10
PROBLEM STATEMENTS Apa yang harus dilakukan untuk mengendalikan aktivitas Fiesta Movement dan bagaimana mengukur efektivitas program tersebut ?
11
ANALYSIS Recruiting Selecting Training Supervising Motivating Evaluating Managing the Sales Force
12
ANALYSIS Recruitment
13
ANALYSIS Supervising
14
ANALYSIS Evaluating Tingginya point familiarity produk yaitu nilai kecenderungan responden untuk membeli produk pada segmen B sebesar 42 % dari target 23% yang dicanangkan; Tingginya tingkat kunjungan website yaitu sebanyak 289.000 pengunjung dari target 144.000 pengunjung ; Tingginya angka pencapaian jumlah test drive yang dilakukan yaitu sebanyak 6000 test drive; Jumlah posting video dan blog oleh para agen yang melebihi target dan tingginya jumlah viewer yaitu rata-rata sebanyak 1.600 kali; Ford Fiesta menjadi produk favorit responden dengan shared voice sebesar 33% mengungguli Honda Fit (28%), Toyota Yaris (24%) dan Nissan Versa (15%). Fiesta Movement = Effective
15
RECOMMENDATION Melakukan review kebijakan Ford yang tidak mengiklankan produk sebelum adanya persediaan untuk penjualan. Di sini perlu adanya fleksibilitas agar Ford dapat menerapkan cara – cara baru untuk memasarkan produk, misalkan dengan membantu menciptakan efek viral pada program Fiesta Movement maka perlu dukungan iklan di pelbagi media; Merekrut public figur / tokoh / artis untuk ikut membantu menarik konsumen; Untuk para agen yang tidak memenuhi standar kinerja, sebaiknya tidak begitu saja dibebas-tugaskan namun perlu dilakukan upaya optimalisasi melalui coaching clinic; Jika memungkinkan para agen dirotasi agar nampak performansi individual yang sebenarnya dan teridentifikasi kebutuhan training yang efektif
16
THANK YOU Yoshua Bangun Rizqi WijayantoNatalia Winata
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.