Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDeri Lubis Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PERAN SISWA, ORANGTUA & MASYARAKAT DALAM MENGELOLA SEKOLAH BERMUTU
MAILA DINIA HR PERAN SISWA, ORANGTUA & MASYARAKAT DALAM MENGELOLA SEKOLAH BERMUTU
2
DIMENSI-DIMENSI PERUBAHAN POLA MANAJEMEN PENDIDIKAN
POLA LAMA POLA BARU Subordinasi Otonomi Pengambilan keputusan terpusat Pengambilan keputusan partisipatif Ruang gerak kaku Ruang gerak luwes Pendekatan birokratik Pendekatan Profesional Sentralistik Desentralistik Diatur Motivasi Diri Overregulasi Deregulasi Mengontrol Mempengaruhi Mengarahkan Memfasilitasi Menghindari Resiko Mengelola Resiko Gunakan uang semuanya Gunakan uang seefisien mungkin Individual yang cerdas Teamwork yang cerdas Informasi terpribadi Informasi terbagi Pendelegasian Pemberdayaan Organisasi Hierarkis Organisasi Datar Depdiknas, 2007
3
MODEL & KARAKTERISTIK MBS
Model MBS di Amerika Serikat: menekankan pengelolaan sekolah di tingkat sekolah itu sendiri. Model MBS di Australia: memberi kewenangan sekolah dalam hal kurikulum, fleksibilitas penggunaan sumber daya sekolah, dan beberapa alternatif pengelolaan sekolah. Model MBS di Hong Kong: menekankan inisiatif sekolah. Model MBS di Kanada: menekankan pengambilan keputusan pada tingkat sekolah. Model MBS di Inggris: menekankan pengelolaan dana pada tingkat sekolah. Model MBS di Perancis: memberikan partsisipasi yang lebih besar pada badan pengelola sekolah. Model MBS di Nikaragua: munculnya sekolah otonom dalam hal personel, anggaran, kurikulum, dan pedagogi.
4
MODEL MBS Model MBS di Selandia Baru: memfokuskan pada anggaran yang berbasis di sekolah (School- based Budget). Model MBS di El Salvador: melibatkan orang tua siswa dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah. Model MBS di Madagaskar: memfokuskan pada tingkat pendidikan dasar dnegan melibatkan peran serta masyarakat. Model MBS di Indonesia: menekankan pada mutu yang dikenal dengan Manajemen peningkatan Mutu berbasis Sekolah (MPMBS). Model ini memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan mendorong partsisipasi secara langsung serta peraturan warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu skeolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional serta perundang-undangan yang berlaku.
5
KARAKTERISTIK MBS Menurut Depdiknas (2007: 16-24), karakteristik MBS tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif. Jika MBS merupakan wadah/kerangkanya, maka sekolah efektif merupakan isinya.
6
KARAKTERISTIK MBS 1. Input Pendidikan, terdiri dari:
Memiliki kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu yang jelas. Sumberdaya tersedia dan siap. Staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi. Memiliki harapan prestasi yang tinggi. Focus pada pelanggan (khususnya siswa). Sekolah memiliki input manajemen yang memadai untuk menjalankan roda sekolah.
7
KARAKTERISTIK MBS 2. Proses
Proses belajar mengajar yang efektivitasnya tinggi. Kepemimpinan sekolah yang kuat. Lingkungan sekolah yang aman dan tertib. Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif. Sekolah memiloiki budaya mutu. Sekolah memiliki teamwork yang kompak, cerdas, dan dinamis. Sekolah memiliki kewenangan (kemandirian). Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah dan masyarakat. Sekolah memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen. Sekolah memiliki kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik). Sekolah melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan. Sekolah responsive dan antisipatif terhadap kebutuhan. Memiliki komunikasi yang baik. Sekolah memiliki akuntabilitas. Manajemen lingkungan hidup sekolahnya bagus. Sekolah memiliki kemampuan menjaga sustainabilitras.
8
KARAKTERISTIK MBS 3. Output Sekolah memiliki prestasi sesuai yang diharapkan.
9
Peran Orang Tua dan Masyarakat
Karakteristik yang paling menonjol dalam konsep MBS adalah pemberdayaan partisipasi para orangtua dan masyarakat. Sekolah memiliki fungsi subsider, fungsi primer pendidikan ada pada orangtua. Menurut Cheng (1989) ada dua bentuk pendekatan untuk mengajak orangtua dan masyarakat berpartisipasi aktif dalam pendidikan. Pertama, pendekatan school based dengan cara mengajak orangtua siswa datang kesekolah melalui pertemuan-pertemuan, konferensi, diskusi guruorangtua dan mengunjungi anaknya yang sedang belajar di sekolah. Kedua, pendekatan home based, yaitu orangtua membantu anaknya belajar dirumah dan guru berkunjung ke rumah. Sedangkan, peran masyarakat bukan hanya dukungan finansial, tetapi juga dengan menjaga dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tertib serta menjalankan kontrol sosial di sekolah. Peran tokoh-tokoh masyarakat dengan jalan menjadi penggerak, informan dan penghubung, koordinator dan pengusul.
10
PERAN ORANGTUA Peran orang tua peserta didik merupakan bagian keterampilan eksternal dari pihak sekolah. Tujuan hubungan sekolah dengan orang tua adalah saling membantu dan saling mengisi antara orang tua dan sekolah. Orang tua merupakan salah satu aspek yang penting dalam pelaksanaan MBS. Peran mereka tidak hanya berupa dana, tetapi juga dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah dapat disesuaikan dengan latar belakang sosial ekonomi dan kemampuan orang tua.
11
PERAN ORANGTUA DALAM PEMBELAJARAN
Sebagaimana dinyatakan Tim Penulis Paket Pelatihan Awal MBS untuK Sekolah dan Masyarakat (2003:2-7), para pakar sepakat bahwa ada tujuh jenis peran serta orang tua dalam pembelajaran. Hanya sekedar pengguna jasa pelayanan pendidikan yang tersedia Memberikan kontribusi dana, bahan dan tenaga. Menerima secara pasif apa pun yang diputuskan oleh pihak yang terkait dengan sekolah. Menerima konsultasi mengenai hal – hal yang terkait dengan kepentingan sekolah. Memberikan pelayanan tertentu. Melaksanakan kegiatan yang telah didelegasikan atau dilimpahkan sekolah. Mengambil peran dalam pengambilan keputusan pada berbagai jenjang.
12
KOMITE SEKOLAH Komite sekolah merupakan suatu badan atau lembaga nonpolitis dan nonprofit. Komite ini dibentuk berdasarkan musyawarah yang demokratis oleh berbagai pihak yang berkepentingan dengan pendidikan pada tingkat seklah. Mereka bertanggung jawab membantu dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Komite sekolah terdiri atas unsur : orang tua siswa, wakil tokoh masyarakat (bisa ulama/rohaniwan, budayawan, pemuka adat, pakar atau pemerhati pendidikan), wakil organisasi masyarakat, wakil dunia usaha dan industri, bahkan kalau perlu juga wakil siswa, wakil guru – guru, dan kepala sekolah. Dewan sekolah sebagai wadah yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dan pembelajaran dapat melakukan berbagai kegiatan dalam rangka implementasi menajemen berbasis sekolah di tingkat sekolah.
13
PERAN KOMITE SEKOLAH Komite diharapkan bekerjasama dengan kepala sekolah sebagai partner untuk mengembangkan kualitas sekolah dengan menggunakan konsep manajemen berbasis sekolah dan masyarakat yang demokratis, transparan, dan akuntabel. Peran komite sekolah dan madrasah adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan melalui: (i) nasihat; (ii) pengarahan; (iii) bantuan personalia, material, dan fasilitas; maupun (iv) pengawasan pendidikan. Dengan demikian peran komite sekolah begitu besar dalam rangka transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pendidikan dan juga sebagai mediator antara pemerintah (eksekutif) dan masyarakat.
14
BEST PRACTICE PTA (JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL)
Jakarta International memiliki tiga PTA karena sekolah ini terdiri dari lebih satu kampus. Berikut adalah beberapa kegiatan yang mereka lakukan. Tiga PTA di tiga kampus, yang disatukan oleh executive committee Mengadakan pertemuan satu kali dalam satu bulan Setiap tiga bulan sekali diadakan rapat untuk mengalokasikan dana ke setiap kampus, masyarakat dan PTA PTA di masing-masing kampus mengadakan pertemuan sebulan satu kali KEGIATAN PTA DI JIS: community information night book fair bazaar family fun fair summer camp calender PTA telephone directory
15
BEST PRACTICE PTA (BRITISH INTERNATIONAL SCHOOL)
PTA merupakan forum terbuka, dimana seluruh orang tua dan staf pengajar secara otomatis menjadi anggota PTA berperan untuk menciptakan interaksi sosial antara orang tua dan tenaga pengajar melalui kegiatan sosial
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.