Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSilvia Amin Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
BIDANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI RI DEPNAKER “PELITA”
Nama : Poery Sagita NPM : Jurusan / Jenjang : Manajemen Keuangan / D3 Pembimbing : Dr. Mohammad Abdul Mukhyi
2
LATAR BELAKANG PENULISAN
Salah satu bentuk badan usaha yang ada di Indonesia adalah Koperasi, berbagai macam jenis Koperasi yang ada di Indonesia seperti; Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Pegawai Negeri, dan berbagai macam koperasi yang lainnya. Koperasi berfungsi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial, selain itu tujuan dari suatu koperasi adalah untuk mendapatkan laba, Untuk mencapai laba tersebut hal ini tergantung pada efisiensi, efektifitas dan kreatifitas dari seluruh komponen elemen yang terdapat di dalam suatu koperasi.
3
MATERI KERJA PRAKTEK Pada saat melaksanakan kerja praktek, karyawan koperasi memberikan tugas dan pekerjaan agar lebih memahami dengan materi yang di ambil serta lebih mengenal dunia kerja secara langsung dan mendapatkan pengalaman ilmu yang tidak hanya diterima dari perkuliahan saja, tetapi dapat dipraktekan secara langsung. Adapun data-data yang didapat/diperoleh langsung dari perusahaan yang bersangkutan agar bisa dikembangkan lagi, tidak hanya itu wawancara secara langsung pun dilakukan agar mendapatkan informasi yang akurat bersumber dari pihak yang bertanggung jawab dalam koperasi.. Materi kerja praktek dalam laporan kerja praktek ini akan mengemukakan bagaimana bagaimana Unit Usaha Simpan Pinjam memberikan pinjamannya serta bagaimana prosentase pembagian bunganya,selain itu juga untuk mengetahui pendapatan unit usaha. Adapun data – data yang di dapatkan untuk penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah Laporan kas harian bidang usaha Simpan Pinjam,Perhitungan Pinjaman.
4
TUJUAN PENULISAN MANFAAT PENULISAN
Untuk mengetahui bagaimana Unit Usaha Simpan Pinjam memberikan pinjamannya Bagaimana prosentase pembagian bunganya MANFAAT PENULISAN Menambah banyak hal-hal yang baru tentang ilmu dan pengetahuan yang berbeda tapi secara langsung. Menjadikan lebih mengerti lagi bagaimana unit usaha simpan pinjam memberikan pinjamannya dan prosentase pembagian bunga.
5
Perhitungan Pinjaman pada Koperasi Pegawai Negeri Depnaker Pelita
Pada tanggal 20 Maret 2007 Bpk Andi mendapat persetujuan pinjaman senilai Rp ,00 untuk jangka waktu 12 bulan, bunga yang dibebankan adalah sebesar 24% pa, maka perhitungannya adalah : Pinjaman Pokok Cicilan Pokok = Bulan Selama Pinjaman Rp = 12 = Rp atau Rp
6
Cicilan Bulan Pertama x 24% Bunga = 12 = ,- Total cicilan bulan pertama adalah = Rp Rp = Rp ,- 3. Cicilan Bulan Kedua Karena bulan pertama sudah membayar Rp ,maka pokok pinjaman menjadi sisa Rp ,- x 24% = ,-
7
Total cicilan bulan kedua adalah
= Rp Rp = Rp ,- 4. Cicilan Bulan Ketiga x 24% Bunga = 12 = ,- Total cicilan bulan ketiga adalah = Rp Rp = Rp
8
5. Cicilan Bulan Keempat x 24% Bunga = 12 = ,- Total cicilan bulan keempat adalah = Rp Rp = Rp ,- 6. Cicilan Bulan Kelima x 24% = ,- Total cicilan bulan kelima adalah = Rp Rp = Rp ,- Cicilan Bulan Keenam – Bulan Kedua Belas Lihat pada Tabel 4.2
9
Dengan Metode Sliding Rate
Tabel 4.2 Perhitungan Angsuran Pinjaman Dengan Metode Sliding Rate Jumlah Pinjaman : Rp Angsuran : 12 (dua belas) bulan Suku Bunga : 24% pa
10
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Perhitungan Angsuran Pinjaman pada Koperasi Pegawai Negeri Depnaker Pelita menggunakan metode perhitungan bunga Sliding Rate. Metode Sliding Rate adalah pembebanan bunga setiap bulan akan disesuaikan dengan sisa pinjamannya, sehingga angsuran (cicilan) bunga akan menurun seiring dengan berkurangnya nilai pinjaman tetapi angsuran pokok akan tetap. Seperti yang kita lihat pada table diatas bunga awal pada bulan pertama adalah sebesar Rp ,00 (seratus ribu rupiah), selanjutnya jumlah bunga akan menurun seiring berkurangnya nilai pinjaman itu sendiri. Dapat dilihat pada bulan ke 12(dua belas) besarnya bunga pinjaman adalah sebesar Rp.8.300,00
11
Dengan Metode Flat Rate
Tabel 4.3 Perhitungan Angsuran Pinjaman Dengan Metode Flat Rate Dari hasil perhitungan tabel diatas dengan menggunakan metode Flat Rate bahwa jumlah cicilan pokok sebesar Rp , bunga sebesar Rp dan total cicilan sebesar Rp , dari bulan pertama sampai dengan bulan kedua belas besarnya adalah sama.
12
Tabel 4.4 Perhitungan Angsuran Pinjaman Dengan Metode Anuitas
13
Bunga Anuitas bulan ke 1 = Rp x 24% x (30 hari / 360 hari) = Rp ,- Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah Rp Rp = Rp Bunga Anuitas bulan ke 2 = Rp x 24% x (30 hari / 360 hari) = Rp ,- Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah Rp Rp = Rp ,-
14
Bunga Anuitas bulan ke 3 = Rp. Rp x 24% x (30 hari / 360 hari) = Rp ,- Angsuran pokok dan bunga pada bulan 3 adalah Rp Rp = Rp Bunga Anuitas bulan ke 4 = Rp x 24% x (30 hari / 360 hari) = Rp ,- Angsuran pokok dan bunga pada bulan 4 adalah Rp Rp = Rp
15
Bunga Anuitas bulan ke 5 = Rp x 24% x (30 hari / 360 hari) = Rp ,- Angsuran pokok dan bunga pada bulan 5 adalah Rp Rp = Rp Bunga Anuitas Bulan Keenam – Bulan Kedua Belas Lihat pada Tabel 4.4
16
Dengan Metode Flat Rate, Sliding Rate dan Anuitas
Tabel 4.5 Perhitungan Angsuran Pinjaman Dengan Metode Flat Rate, Sliding Rate dan Anuitas
17
Dari hasil perhitungan tabel diatas bahwa terdapat perbedaan jumlah total cicilan dan bunga pada ketiga metode tersebut. Metode perhitungan anuitas memiliki jumlah bunga dan total cicilan sama besar dengan metode perhitungan sliding rate, yaitu dengan jumlah bunga sebesar Rp (Enam ratus empat puluh Sembilan ribu tujuh ratus rupiah) dan total cicilan sebesar Rp (Lima juta enam ratus empat puluh enam ribu tujuh ratus rupiah).sedangkan untuk jumlah bunga dan total cicilan pada metode flat rate adalah tetap dari cicilan bulan pertama sampai dengan cicilan bulan kedua belas.besarnya jumlah bunga adalah Rp (Satu juta dua ratus ribu rupiah) dantotal cicilan sebesar Rp (Enam juta dua ratus ribu rupiah ).Dan selisih antara sliding rate dan anuitas dengan flat rate adalah sebesar Rp (Lima ratus lima puluh tiga ribu tujuh ratus rupiah).
18
Kelebihan Metode perhitungan bunga sliding rate adalah jumlah bunga yang dibebankan kepada nasabah selalu lebih rendah dibandingkan dengan metode flat rate,dikarenakan dengan perhitungan metode sliding rate pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabahnya setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Sehingga membuat nasabah tidak terbebani oleh pinjamannya. Kelemahan Sistem sliding rate akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru - buru dilunasi di tengah jalan, karena jika kita membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan, jauh lebih kecil dari sistem bunga flat.
19
SIMPULAN Dari pembahasan pada Bab IV, tentang bidang usaha simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri Depnaker Pelita maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Dalam perhitungan prosentasi penghitungan bungan pinjaman, Koperasi Pegawai Negeri Pelita menggunakan metode perhitungan bunga sliding rate. Metode sliding rate adalah pembebanan bunga setiap bulan akan disesuaikan dengan sisa pinjamannya, sehingga angsuran (cicilan) bunga akan menurun seiring dengan berkurangnya nilai pinjaman tetapi angsuran pokok akan tetap. Dari hasil pebandingan ketiga metode yaitu flat rate, sliding rate dan anuitas adalah metode flat rate yang memiliki perbedaan yang cukup besar diantara dua metode tersebut. Dan selisih antara sliding rate dan anuitas dengan flat rate adalah sebesar Rp (Lima ratus lima puluh tiga ribu tujuh ratus rupiah).
20
3. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode sliding rate adalah :
Kelebihan Metode perhitungan bunga sliding rate adalah jumlah bunga yang dibebankan kepada nasabah selalu lebih rendah dibandingkan dengan metode flat rate adalah pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian juga angsuran (cicilan) pokok juga akan tetap sampai pinjaman lunas. Dikarenakan dengan perhitungan metode sliding rate pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabahnya setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Sehingga membuat nasabah tidak terbebani oleh pinjamannya. Kelemahan Sistem bunga efektif / sliding rate akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru-buru dilunasi di tengah jalan, karena jika kita membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan jauh lebih kecil dari sistem bunga flat.
21
SARAN Untuk meningkatkan standarisasi dalam Koperasi sebaiknya koperasi mencoba menggunakan 2 metode perhitungan bunga kredit Sliding Rate dan Flat Rate, hal ini dimaksudkan agar dapat membandingkan system yang mana lebih efisien dan efektif,walaupun dapat diambil kesimpulan metode perhitungan bunga kredit Sliding Rate sudah sangat tepat. 2. Jika dilihat dari segi keuntungan yang akan diperoleh Koperasi, maka metode Flat Rate yang memiliki nilai terbesar, tetapi jika dilihat dari segi social nasabah peminjam dana mungkin jumlah cicilan yang akan dibayar semakin besar. Koperasi menggunakan metode tersebut dapat memperkecil jumlah cicilan yang akan dibayarkan. Prinsip ini sesuai dengan tujuan Koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
22
3. Untuk menunjang keberhasilan Koperasi dalam mencapai tujuan serta dapat melaksanakan aktifitasnya secara lebih efisien, maka berdasarkan pada beberapa kesimpulan yang penulis buat dan dengan kemampuan yang ada penulis berharap Koperasi Pegawai Negeri Depnaker Pelita khususnya dalam Simpan Pinjam harus lebih ditingkatkan lagi supaya tidak mengalami penurunan di tahun – tahun berikutnya. Dan peningkatan ini harus dapat dijadikan sebagai tolak ukur dimasa yang akan datang dan dapat memacu para manajer serta karyawan untuk melaksanakan tugas dan pekerjaannya secara efektif , efisien dan bertanggung jawab.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.