Asal Usul Agama & Hakekat Magi

Presentasi berjudul: "Asal Usul Agama & Hakekat Magi"— Transcript presentasi:

1 Asal Usul Agama & Hakekat Magi
Dra. Rita Christina Maukar, M.Div.

2 Gagasan Awal tentang Agama
Agama adalah kepercayaan kepada mahluk spiritual (roh yang bisa berfikir, bertindak dan merasa seperti manusia) Manusia mendapatkan ide tentang agama melalui mekanisme pertimbangan yang sama seperti saintis menjelaskan fenomena -fenomena alam. Edward Burnet Taylor

3 Munculnya Gagasan tentang Agama
Dua Fenomena Bisa ada di tempat lain Mimpi Kematian Ada pembedaan antara tubuh hidup dan tubuh mati. Muncul gagasan tentang roh sebagai yang menghidupkan tubuh. Jika roh dapat menghidupkan tubuh manusia, maka hal itu berlaku juga bagi tanaman, binatang, sungai dsb. Muncul bentuk agama awal: animisme yaitu kepercayaan pada roh-roh (anima) yang ada dalam setiap benda.

4 Perkembangan Agama Zaman Berburu Zaman Pertanian Zaman Kerajaan Zaman
Roh mulai terpisah dari obyek,  muncul karakter tersendiri: dewi hutan / dewa laut Mistik / Spiritualitas yang individual - Politeisme komplek yang hirarkis. - Monotheisme Roh Roh Individu kecil Yang terkait sungai, Pohon, binatang Zaman Berburu Zaman Pertanian Zaman Kerajaan Zaman Demokrasi

5 Definisi Magi: KBBI Sesuatu atau cara tertentu yang diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib sehingga oleh karenanya dapat menguasai alam sekitar termasuk alam pikiran dan tingkah laku manusia

6 Definisi Magi: Mariasusai Dhavamony
“kepercayaan dan praktik menurut mana manusia yakin bahwa secara langsung mereka dapat mempengaruhi kekuatan alam sekitar mereka sendiri, entah untuk tujuan baik atau buruk, dengan usaha-usaha mereka sendiri dalam memanipulasi daya-daya yang lebih tinggi”.

7 (perlu kesiapan khusus
Ciri Magi 1. Ada Tujuannya 2. Ada Pelakunya (perlu kesiapan khusus spt pantangan) Unsur Praktek : Alat / obat-obatan Acara / garapan Mantera

8 Jenis Magi Magi Putih Bertujuan Baik Magi Hitam Bertujuan Jahat

9 Pembagian Berdasarkan Tujuan
Magi untuk: berburu; menyuburkan tanah; menanam dan menuai panenan; pembuatan hujan; pelayaran; perdagangan; percintaan. Magi Produktif Tabu-tabu untuk menjaga milik. Magi untuk: mengumpulkan uang; menanggulangi kemalangan; pemeliharaan orang sakit; keselamatan perjalanan; lawan terhadap magi destruktif Magi Protektif Magi Destruktif Magi untuk: mendatangkan badai. merusak milik; mendatangkan penyakit. mendatangkan kematian.

10 Pembagian Berdasarkan Praktek
Magi Tiruan Magi Sentuhan Didasarkan pada prinsip kesamaan bentuk atau proses like effects like = serupa mempengaruhi yang serupa Didasarkan pada hukum sentuhan fisik atau penularan part effects part = bagian mempengaruhi bagian

11 Magi Tiruan Jika seorang menusukkan jarum pada boneka, maka orang yang diserupakan dengan boneka akan terkena pengaruhnya.

12 Magi Tiruan Pada saat petani Rusia menuangkan air melalui saringan pada musim kering, mereka membayangkan, karena air saringan jatuh tampak seperti hujan disertai guntur, penyiraman air dengan cara semacam ini betul-betul akan memaksa hujan turun dari langit. Ketika kekeringan menghantam beberapa desa di India, orang-orang mendandani seorang anak laki-laki dengan pakaian dari daun, menamainya Raja Hujan, dan semua keluarga memercikinya dengan air, dengan keyakinan bahwa ritual ini akan dapat menurunkan hujan, membuat tanaman tumbuh hijau kembali.

13 Magi Sentuhan Ahli magi dapat mencelakakan/membunuh orang lain kalau ia mendapatkan sehelai rambut, sepotong kuku, atau kain yang pernah disentuh oleh orang yang bersangkutan.

14 Magi Sentuhan Ketika orang-orang Indian Pawnee menyentuh darah seorang perawan yang dikorbankan untuk alat pertanian mereka, mereka melakukan hal demikian karena mereka sangat percaya bahwa, hanya dengan kontak, kekuatan yang memberi hidup dapat ditransfer ke benih jagung mereka.

15 Sikap Manusia Sarana Agama Vs Magi Hubungan Dengan Masyarakat Memaksa
Adikodrati = Obyek Soal perorangan. Praktek Individual Sering menggunakan “obat-obatan” Tunduk Adikodrati = Subyek Soal kemasyarakatan Peribadatan yang terorganisasi Tidak menggunakan “obat-obatan” Sikap Manusia Hubungan Dengan Masyarakat Sarana