Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehKukuh Arum Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
IMA ISTIANI, 2102407127 Tokoh Panji Dalam Serat Panji Balitar
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : IMA ISTIANI - NIM : 2102407127 - PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : betty_istiani pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Yusro Edy Nugroho, S.S., M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Drs. Sukadaryanto, M.Hum. - TGL UJIAN : 2011-07-29
3
Judul Tokoh Panji Dalam Serat Panji Balitar
4
Abstrak Balitar karangan Raden Panji Partakusuma merupakan serat Panji yang memiliki keistimewaan. Keistimewaan tersebut terlihat pada penggambaran karakter tokoh Panji yang berbeda dengan cerita-cerita Panji lainnya. Tokoh Panji Balitar dalam Serat Panji Balitar lebih ditonjolkan daripada tokoh Panji (Inu Kertapati). Padahal dalam cerita Panji pada umumnya tokoh Panji (Inu Kertapati) lebih menonjol. Penggambaran tokoh Panji tersebut dapat dilihat melalui tingkah laku, percakapan, pikiran, dan tanggapan tokoh-tokoh lainnya di dalam cerita. Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah bagaimana pelukisan tokoh dan fungsi tokoh dalam Serat Panji Balitar. Sejalan dengan rumusan masalah yang telah disebutkan, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pelukisan tokoh serta fungsi tokoh yang terdapat dalam Serat Panji Balitar. Teori yang digunakan adalah teori tokoh dan penokohan yang mengacu pada pendeskripsian unsur tokoh dan penokohan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif adalah pendekatan yang mengutamakan karya sastra sebagai struktur yang otonom sehingga dalam menelaah karya sastra tersebut lebih mengacu pada teks itu sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis struktural yang menitikberatkan pada pendeskripsian unsur tokoh dan penokohan. Metode ini mengkaji unsur-unsur yang ada dalam cerita melalui teks-teks ujaran antar tokoh-tokohnya. Hasil penelitian ini adalah Pelukisan tokoh-tokoh dalam Serat Panji Balitar berdasarkan fungsi penampilannya dapat dibedakan menjadi tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis dalam Serat Panji Balitar yaitu Retna Galuh Candra Kirana mempunyai watak patuh, penyayang, dan sabar. Retna Surengrana mempunyai watak mudah putus asa, penyayang, dan penyabar. Kyana Patih Lenggot Cuwiri mempunyai watak cerdik, sombong, sakti, penyabar, patuh, pemberani, dan penakut. Prabu Dhadhapwasesa mempunyai watak penyabar, penyayang, suka menolong, patuh, percaya diri. Ki Bancak dan Ki Doyok mempunyai watak pandai merayu, suka menantang, pandai berpura-pura, ceroboh, cerewet, humoris, cerdik, jujur. Pangeran Kuda Nadpada mempunyai watak cermat, pemberani dan tegas. Pangeran Kuda Sarjana mempunyai watak patuh. sedangkan Retna Kenakawulan mempunyai watak pemberani, pemarah, dan keras kepala. Sedangkan tokoh antagonis dalam Serat Panji Balitar yaitu Prabu Panji Balitar mempunyai watak perusak, suka mengancam, pemberani, keras kepala, sombong dan pembohong. Kyana Patih Lenggot Bawa mempunyai watak pemarah, sombong, pendendam, emosional, dan penyayang. Prabu Keswara mempunyai watak sombong. Adipati Angrimongbuntal mempunyai watak sombong dan pandai berpura-pura. Panji Carangwaspa mempunyai watak pendendam dan emosional. Prabu Lembu Amijaya mempunyai watak pendendam. Dyan Andaga mempunyai watak emosional. Prabu Bramakumara mempunyai watak sombong. Sedangkan Raja Manggada mempunyai watak emosional. Tokoh dalam cerita Panji Balitar yang berfungsi yaitu Retna Surengrana yang menjelma menjadi Panji Balitar, ketika menjelma watak yang dimiliki Panji Balitar yaitu Perusak, suka mengancam, pemberani, keras kepala, sombong, dan pembohong. Selain Retna Surengrana tokoh yang berfungsi dalam alur cerita Panji Balitar adalah Ki Bancak dan Ki Doyok. Mereka berdua menjelma menjadi Prabu Panji Balitar dan Kyana Lenggot Cuwiri. Penjelmaan yang mereka lakukan membuat mereka memiliki karakter yang berbeda. Berdasarkan penjelmaan yang dilakukan dan perubahan karakter, tokoh-tokoh tersebut berfungsi dan berpengaruh dalam jalannya cerita. Saran untuk pembaca adalah hasil penelitian mengenai pelukisan tokoh dan fungsi tokoh dalam Serat Panji Balitar ini seyogyanya dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya sastra sejenis dalam kaitannya dengan penerapan teori tokoh dan penokohan. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai bahan ajar atau materi ajar dalam pembelajaran bahasa dan sastra Jawa terutama yang berkaitan dengan karya sastra khususnya serat Panji.
5
Kata Kunci tokoh, penokohan, Panji Balitar
6
Referensi Aminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Barried, Baroroh, Sulastin Sutrisno, Achaidi Ikram, I Gusti Ngurah Bagus, J. Padmapoespita, Kun Zachrun Istanti. 1982. Panji Citra Pahlawan Nusantara. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen dan Kebudayaan. Baribin, Raminah. 1985. Teori dan Apresiasi Prosa Fiksi. Semarang: IKIP Semarang Press ------------. 2007. Telaah Nilai Kepahlawanan Dalam Cerita Panji. Laporan Penelitian. Bagian Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Jawa Tengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Beberapa Teori Sastra, Metode, Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarya: Pustaka. Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta. ---------------. 2004. Metode Penelitian sastra; Epistimologi, Model, Teori, dan Aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Fokkema dan Elrud kunneibsch. 1998. Teori Sastra Abad Dua Puluh. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Jabrohim. 2001. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia. Luxemburg, Jan Van, Mieke Bal, Willem. G. 1984. Pengantar Ilmu Sastra terjemahan oleh Dick hartoko. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Peorbatjaraka dan Tardjan Hadidjaja. 1952. Kapustakaan Djawa. Djakarta: Djambatan. -----------------. 1968. Tjerita Pandji Dalam Perbandingan. Terdjemah. Drs. Zuber Usman dan Drs. H. B. Jasin. Jakarta: Djambatan. Pradopo kusumo. 2005. Pengkajian Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Pramesti, Riya. 2009. Serat Panji Balitar dalam Kajian Filologis. Skripsi. FBS Unnes. Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo. Selden, Raman. 1991. Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini terjemahan oleh rachman Djoko Pradopo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sudjiman, Panuti. 1991. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Suharianto. S. 2005. Dasar-dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia. Tarigan, Henry Guntur. 1985. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Bandung. Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia Utama. ------------. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya Girimukti Pustaka. Wellek dan Weren. 1995. Teori Kesusastraan. (diindonesiakan oleh Melani Budianta). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.