Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Organ genital jantan
2
Sistem reproduksi jantan
Meliputi: Testes menghasilkan : Spermatozoa (produk eksokrin) Testosteron (produk endokrin) Skrotum /pembungkus testis (memberi lingkungan yang cocok untuk spermatogenesis) Epididimis Ductus deferens Glandula aksesoris (ampula; vesikula seminalis, prostata, bulbourethralis) Urethra Penis
8
HISTOLOGI TESTIS Bungkus luar tebal adalah TUNIKA ALBUGENIA
= Jaringan ikat padat dengan pembuluh darah, dsb. = Kebelakang menebal membentuk MEDIASTINUM TESTIS Membagi dua bagian didalam Masing – masing penuh berisi tubulus
10
TUBULUS SEMINIFERUS Sperma diproduksi di TUBULUS SEMINIFERUS
Mengisi hampir seluruh bagian testis Satu sampai empat TS tiap bagian, dengan banyak kelokan Panjang total mencapai 1000 meter tiap TS bahkan lebih pada beberapa spesies
11
TUBULUS SEMINIFERUS Dipisahkan tipis oleh sel pembatas
Sel tipe mioepitelial Kontraktil untuk mendorong sperma Tersusupi banyak pembuluh darah Dibatasi dengan EPITEL SEMINIFERUS
12
PEMBULUH DARAH DARI TUBULUS
16
SEL SERTOLI Sel prinsipal dari epitel tubulus seminiferus
Merupakan sel epitelium yang sebenarnya Sperma berkembang dan tergantung dari dukungan sel ini
17
FUNGSI SEL SERTOLI Membantu secara fisik dan nutrisional dalam pembentukan sperma Memfagositosis dan mengeliminir droplet sitoplasmik sperma Berperan sebagai barier darah dan testis Menghasikan hormon Androgen - binding protein Menambah daya testosteron dalam tubulus Hormon Anti–Mulerian Mendorong “maleness “ pada embrio
18
SEL SERTOLI Struktur lengkap tidak tampak jelas dengan LM
Antar tepi sel sertoli direkatkan dengan kuat Memisahkan bagian BASAL dan LUMINAL tubulus Mengisolasi pertumbuhan pada stadium awal sperma
20
MENGAPA DUA DAERAH? Awal perkembangan adalah DIPLOID
Tahap berikutnya adalah HAPLOID Isolasi sel haploid dari darah kadang diperlukan untuk menjaga reaksi autoimun Isolasi fisik dan faali tercapai
21
BARIER DARAH DAN TESTIS
sel sperma dewasa baru akan dibentuk sebelum yang lama rusak Pembentukan batas ikatan sesuai dengan yang lama Hanya haploid sel berhubungan dengan lumen; diploid sel tetap terisolasi Pembuluh darah
23
Sel interstisial Leydig
26
SALURAN PELEPASAN SPERMATOZOA
Jalan yang dilewati Rete testis Duktus efferen Epididimis Duktus deferen Uretra
27
RETE TESTIS Saluran ini berada dalam jaringan ikat mediastinum dan dilapisi oleh epitel kuboid pendek
28
Batas rete Testis dengan duktus Efferen
Ductus efferentes Tubulus seminiferus
29
EPIDIDIMIS Aparatus golgi sangat menonjol
Otot polos pada dinding berkurang dan menipis perlahan Melanjut ke DUKTUS DEFEREN Dilapisi epitel pseudokolumner kompleks, mempunyai stereosilia (tdk motil)
30
DUKTUS DEFEREN Dinding lebih berotot dibanding epididimis
Otot polos tiga lapis Sirkuler ditengah Longitudinal diluar dan dalam Diinervasi saraf simpatik Dilapisi oleh epitel pseudokolumner kompleks
31
DUKTUS DEFEREN
32
TESTIS IMATURE DAN MATURE
33
2A 2B Dewasa kelamin Belum dewasa kelamin
34
Tubuli seminiferi Dewasa kelamin Belum dewasa kelamin
35
Dewasa kelamin Belum dewasa kelamin
36
Epididimis Dewasa kelamin Belum dewasa kelamin
37
KELENJAR-KELENJAR KELAMIN TAMBAHAN
Ampulla Vesikula seminalis Prostata Bulbourethralis
38
KELENJAR TAMBAHAN Kelenjar yang menghasilkan komponen pelengkap semen (Semen merupakan campuran spermatozoa dan sekret kelenjar tambahan) Fungsi: 1. Memberi makan dan mengaktifkan spermatozoa. 2. Membersihkan uretra sebelum ejakulasi. 3. Menetralkan pH vagina 4. Mentranspor spermatozoa dalam alat kelamin betina. 5. Bahan sumbat vagina
40
Ampula Merupakan pelebaran bagian terminal duktus deferens
Kelenjar tubuler bercabang dengan pelebaran berbentuk kantung, sehingga sering disebut sebagai kelenjar tubuloalveoler bercabang, Kelenjar dibatasi oleh epitelium kolumner simpleks. Kelenjar tidak punya sistem duktus ekskretorius yang khusus. Ampula ruminansia, kuda, dan anjing punya kelenjar menciri di lamina propria submukosa. Ampula pada babi kelenjarnya tidak berkembang dan pada kucing tidak ada kelenjar.
41
Kelenjar prostata Kelenjar yang paling besar.
Sekretnya mengandung enzim proteolitik, lipida, asam sitrat. Kelenjar ini terdiri dari 2 bagian, korpus dan pars diseminata. Kelenjar berbentuk tubuloalveoler kompleks dibatasi sel sekretorik berbentuk kuboid atau kolumner rendah. Sel-selnya punya penggembungan apikal menunjukkan adanya aktivitas sekretorik apokrin.
42
Kelenjar prostata Sistem duktus dilapisi sel kuboid atau kolumner dan menjadi transisional mendekati muaranya di uretra. Bersifat seromukosa pada sapi dan serosa pada anjing. Benda konkresi (penggumpalan sekret) dapat ditemukan di alveoli maupun sistem duktus pada individu tua. Aktivitas sekretoriknya meningkatkan gerakan spermatozoa dan ikut berperan pada pembentukan sumbat vagina
43
PROSTATA Badan kelenjar berupa unit tubulo- alveoler mengelilingi urethra Terbungkus kapsula Epitel saluran mungkin terdiri dari sel kuboid sampai kolumner pendek dibeberapa area dan berubah menjadi transisional di muara Sekresinya masuk urethra BENDA KONKRESI (korpora amilasea) didapati normal pada usia lanjut. Berupa Kalsifikasi sekresi Hyperplasi sulit dihindari pada lanjut usia Kanker prostat sejalan dengan usia Pencegahan penting untuk keduanya
44
Sekret Alveoli
45
Alveoli Sekresi Benda konkresi
47
Kelenjar bulbouretralis
Jumlah kelenjar sepasang, terdapat pada dorsolateral urethra pars pelvina. Kelenjar berbentuk tubuloalveoler kompleks. Sel adenomer berbentuk kolumner atau piramidal, sitoplasma basofil dan nukleus terletak basal berbentuk bulat atau pipih. Sistem duktus dilapisi epitel kolumner simpleks, pseudokolumner kompleks kemudian transisional di dekat muaranya. Terdapat pada semua hewan, kecuali anjing. Mukus yang dihasilkan membersihkan uretra dari urine, melicinkan uretra dan vagina sebagai cairan praejakulasi, dan merupakan sumber energi untuk spermatozoa
48
Vesikula seminalis Merupakan kelenjar yang salurannya berada di tengah dan pars sekretoriknya tersusun radier Tunika muscularis tersusun atas 3 lapis: longitudinal di lapisan dalam dan luar sedang lapisan diantaranya sirkuler Pars sekretoriknya tersusun atas epitelium kolumner simpleks sedang duktusnya tersusun atas epitelium kolumner kompleks Tidak ada pada karnivora, pada kuda berupa kantong dan pada ruminansia dan babi merupakan kelenjar yang padat/masif
49
Kelenjar Vesikula seminalis
alveoli Tunika muskularis
50
KONTROL REPRODUKSI OLEH HIPOTALAMOPITUITARIA
51
Hipotalamus dan adenohipofisis mensekresikan hormon FSH, LH dan prolaktin yang ketiganya mengontrol aktivitas gonad dalam proses reproduksi
52
KONTROL TERHADAP GONAD DAN PERKEMBANGAN GAMET
Perkembangan sistem reproduksi Kontrol hipotalamopituitaria terhadap reproduksi Pelepasan gonadotropin Perkembangan spermatozoa
53
Feedback mechanism
55
FSHRH
56
Jalur utama sintesis hormon steroid
57
SINTESIS HORMON TESTOSTERON
58
SPERMATOGENESIS Dimulai oleh FSH, dibantu oleh testosteron
Gonadotrophin (FSH dan LH) mengontrol mitosis dan meiosis sel germinal (secara langsung) dan mengontrol pemasakan spermatid/ spermiogenesis secara tidak langsung
59
Proses spermatogenesis dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
Multiplikasi/mitosis (spermatogonia) Spermatositogenesis/meiosis (spermatogonia B menjadi spermatid), Spermiogenesis/metamorfosis (spermatid menjadi spermatozoa)
60
Mitosis (tahap multiplikasi)
Melalui pembelahan mitosis yang berkesinambungan banyak spermatogonia tumbuh menjadi spermatozoa dan jumlahnya sangat bertambah. Spermatogonia yang mengalami diferensiasi pada waktu yang sama hanya akan menghasilkan 4 gamet haploid Maka tidak semua spermatogonia mengalami diferensiasi secara simultan; beberapa tetap bertahan sebagai sel stem untuk diferensiasi waktu mendatang.
61
Meiosis Spermatosit merupakan sel terbesar epitelium spermatogenik yang mengisi zona intermedia. Spermatogonia B berdiferensiasi menjadi spermatosit primer. Sel ini berumur panjang, pada sapi sampai 16 hari, biasanya mudah ditemukan dan diidentifikasi. Akhir pembelahan meiosis pertama ditandai dengan diferensiasi spermatosit sekunder. Sel-selnya bersifat haploid, lebih kecil dari spermatosit primer, sulit ditemukan karena memasuki pembelahan meiosis ke 2 dalam waktu pendek dan membentuk spermatid. Rentang hidupnya bervariasi dari beberapa menit sampai 1 jam.
62
SPERMIOGENESIS/METAMORFOSE
Spermatid adalah haploid Semua sisa sitoplasma dibuang Bentuk akhir hanya esensial untuk bergerak dan fertilisasi
63
Spermiogenesis Spermatid merupakan hasil pembelahan spermatosit sekunder tetap haploid, merupakan lapisan sel tubulus seminiferus yang tertebal, paling banyak dan paling berkembang. Zona luminal yang mereka tempati disebut zona metamorfosis. Proses perubahan dari spermatid menjadi spermatozoon disebut metamorfosis atau spermiogenesis. Organela utama yang terlibat dalam spermiogenesis adalah nukleus, benda Golgi dan sentriol.
69
Spermatosit primer
70
PENIS Merupakan organ reproduksi maupun uropoetika.
Penis terdiri dari radiks (akar), korpus (badan), dan glans. Radiks dan korpus punya struktur yang sama. Glans berkembang baik pada primata, kuda, dan anjing. Glans tertutup oleh prepusium. Prepusium merupakan refleksi integumen dan berbentuk membrana mukosa. Penis merupakan saluran keluar urine maupun ejakulat (semen dan spermatozoa). Glans dapat memiliki jaringan erektil (penis tipe vaskuler), tulang (os penis karnivora), kartilago, dan jaringan kolagen padat (sapi). Bagian utamanya berupa jaringan kolagen longgar kaya vaskularisasi. Bagian yang bebas dilapisi epitelium skuamosa simpleks.
71
Korpus Terdiri dari kapsula, jaringan erektil (korpus kavernosum penis, korpus kavernosum uretrae, atau korpus spongiosum, otot polos (m. retraktor penis), otot skelet (m. bulbokavernosus), dan uretra. Penis dibungkus dengan tunika albuginea tersusun dari jaringan kolagen padat yang terutama berkembang pada spesies yang memiliki penis tipe fibrosa (babi, ruminansia) yang mampu membesar bila dialiri darah. Septa jaringan ikat berasal dari tunika albuginea dan melanjutkan diri sebagai selubung fibrosa komponen jaringan erektil. Jaringan erektil adalah jaringan kolagen padat, kaya serabut elastis dan sinus. Bagian ini dibanjiri darah pada waktu ereksi. Pada penis tipe vaskuler (kuda, karnivora, dan manusia) jaringan erektil berkembang baik.
74
EREKSI Rangsangan syaraf pelvis/erigentes Vasodilatasi arteri dorsalis penis meningkatkan aliran darah ke arteri helicine caverna penuh darah. Penekanan vena dorsalis penis oleh kontraksi otot ischiokavernosus pengurangan aliran vena dari penis Pemasukan darah > daripada pengeluaran yang menghasilkan penambahan tekanan dalam penis peningkatan ketegangan penis
75
Perbedaan ereksi: kuda, anjing: terjadi penambahan diameter & panjang krn jumlah jaringan erektil/cavernosus relatif lebih besar dari jumlah tunika albugenia dan jar ikat lain, ereksi gland penis kuda dan bulbus glandis anjing terjadi setelah masuk ke dalam vagina ruminansia, babi: dengan pelurusan fleksura sigmoidea; panjang dan diameternya sama ketika relaksasi/tidak ereksi, karena jaringan erectil lebih sedikit dari pada jar ikat
77
EJAKULASI Gerak refleks mengosongkan epididimis, uretra dan glandula asesori pada jantan Disebabkan oleh rangsangan pada gland penis atau pada masase glandula asesoris dengan elektroejakulator
78
PRODUK EKSOKRIN TESTIS: SPERMATOZOA
Diproduksi dengan jumlah tidak terbatas Manusia: - 6 Juta tiap hari tiap gram jaringan testis Babi jantan – 10 – 15 billion tiap hari Diproduksi terus setelah pubertas Bentuknya sederhana tetapi sangat bagus Bagian yang tidak essensial dan baku dibuang
79
BAGAIMANA SPERMATOZOA MENEMBUS DINDING SEL TELUR
81
SELAMAT BELAJAR
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.