Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TIPE-TIPE SEJARAH LOKAL
2
SEJARAH LOKAL TRADISIONAL
Sejarah lokal tradisional yang dimaksud adalah hasil penyusunan sejarah dari berbagai kelompok etnik yang terbesar diseluruh Indonesia yang sudah bersifat tertulis, misalnya, Babad, Hikayat, Tambo, Lontara, dan sebagainya. Sejarah ini merupakan tipe sejarah lokal yang pertama muncul di Indonesia. Sifat lokalitasnya mudah dimengerti karena belum berkembangnya kesadaran akan kesatuan antar etnik dan sifat ikatan kekuasaannya masih sangat longgar.
3
POSISI SEJARAH LOKAL TRADISIONAL
Meskipun merupakan sejarah lokal yang pertama-tama berkembang di Indonesia, namun masih tetap bertahan, bukan saja sebagai warisan masa lampau komunitas, tetapi sering juga isinya masih dipercaya sebagai gambaran sejarah masa lalu. Jadi bersifat fungsional dalam kehidupan kelompok itu. Di lain pihak, bagi sejarawan lokal modern, sejarah lokal tradisional punya nilai tersendiri sebagai sumber sejarah, walau digunakan dengan sikap kritis yang tinggi.
4
SEJARAH LOKAL DILETANTIS
Tujuan penyusunannya umumnya untuk memenuhi rasa estetis individu melalui lukisan peristiwa masa lampau. Jadi lebih bersifat memenuhi tuntutan keingintahuan pribadi. Biasanya mereka (para diletantis) terutama tertarik menyusun sejarah dari lingkungannya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber yang umumnya sudah dikenalnya dengan baik. Kegairahan untuk menyusun sejarah lingkungannya sendiri biasanya berkaitan dengan rasa bangga akan lingkungannya, misalnya daerahnya pernah menjadi pusat markas gerilya, atau pusat perdagangan kecil.
5
PERAN PARA DILETANTIS Peran mereka cukup penting bagi studi sejarah lokal, terutama karena mereka umumnya menggunakan sumber-sumber tangan pertama yang ada di daerahnya. Melalui peran para dilentatis, sumber-sumber tangan pertama ini bisa dikenal oleh para sejarawan profesional terutama yang bukan berasal dari daerah tersebut. Bahkan hasil karya para diletantis mungkin bisa dimanfaatkan oleh sejarawan profesional, meskipin melalui proses kritik sejarah yang cermat.
6
SEJARAH LOKAL EDUKATIF INSPIRATIF
Sejarah lokal jenis ini disusun dalam rangka mengembangkan kecintaan sejarah, tertama pada sejarah lingkungannya dalam rangka kesadaran sejrah nasional. Guna edukatif sejarah berarti menyadari makna sejarah sebagai gambaran peristiwa masa lampau yang penuh arti. Inspiratif mengandung arti, daya gugah yang ditimbulkan oleh usaha mempelajari sejarah.
7
Penulis Sejarah Lokal Edukatif Inspiratif
Karena tujuan utamanya bukan semata-mata suatu kajian ilmiah, maka tidak mengherankan kebanyakan kegiatan ini dilakukan oleh kelompok sejarawan non-profesional. Banyak di antar anya adalah guru-guru, khususnya guru-guru sejarah, di samping unsur2 anggota masyarakat setempat yang dianggap punya minat sejarah. Tidak jarang sejarawan profesional juga ikut dilibatkan.
8
SeJARAH LOKAL KOLONIAL
Sejarah lokal jenis ini sebagian besar para penyusunnya adalah pejabat-pejabat pemerintah kolonial, seperti Residen, Asisten Residen, Kontrolir, atau pejabat-pejabat pribumi atas dorongan pemerintah Belanda. Sebagian besar dari tulisan yang bisa dikategorikan sebagai sejarah lokal kolonial ini terutama berupa laporan dari pejabat-pejabat kolonial di daerah. Laporan ini bisa Memori Serah Jabatan atau laporan khusus kepada pemerintah pusat di Batavia.
9
Karakteristik sejarah lokal kolonial
Pada umumnya kelihatan ada usaha untuk mengemukakan data yang lengkap, meskipun dengan sendirinya ada unsur subjektivitas. Sering terjadi, bahwa dalam uraian yang disusun para pejabat itu masuk pula pendapat2 mereka dalam rangka menjari dukungan pejabat pemerintah pusat. Walaupun subjektivitas, tetapi ada uraian yang cukup berbobot, misalnya uraian itu dilengkapi angka statistik yang cukup cermat.
10
SEJARAH LOKAL KRITIS ANALITS
Karakteristik tipe sejarah ini, sifat uraian atau pembahasan masalahnya telah menggunakan metodologis sejarah yang bersifat ketat. Mulai dari pemilihan objek studi, langkah- langkah atau prosedur kerja sampai ke penulisan laporan pada umumnya didasarkan pada konsep-konsep metodologi yang mantap. Pelaksana penelitiannya umumnya ditangani oleh sejarawan profesional. Profesionalisme bukan saja ditentukan oleh latar belakang pendidikan, tetapi juga karena keterampilan di lapangan.
11
Corak Sejarah Lokal Analitis
Studi yang dilakukan pada suatu peristiwa tertentu, misalnya “Pemberontakan Banten”. Studi yang lebih ditekankan pada struktur, misalnya karya Clifford Geertz tentang suatu kota kecil di Jawa Timur, Mojokuto. Studi yang mengambil perkembangan aspek tertentu dalam kuru waktu tertentu dari masa ke masa, misalnya tentang perkembangan pendidikan di Sumatera Barat. Studi sejarah umum, yang menguraikan perkembangan daerah tertentu (propinsi, kota, kabupaten) dari masa ke masa.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.