Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
EMOTION Krisyani ( 6251 00001 ) Ra Silke Tara ( 6251 00023 )
Mentari ( ) Nerissa Thenujaya ( ) Nathania Marlene ( )
2
Emosi adalah.. Emosi adalah respon psikologi yg meliputi:
1. Rangsangan fisiologis/arousal 2.Perilaku Ekspresif 3. Pengalaman Sadar
3
Pembangkit / Arousal Keadaan emosi seseorang yang berkaitan dengan gairah, nafsu, semangat, termotivasi, atau kebangkitan Jadi, arousal dapat bergerak dari keadaan yang penuh semangat, gairah, atau kebangkitan, sampai pada keadaan sebaliknya yakni tidak bersemangat, tidak bergairah sama sekali, atau malas Emosi - emosi seperti ini sangat memepengaruhi kinerja seseorang menyelesaikan tugas-tugas kognitif misalnya mengingat, belajar, membuat keputusan dan memecahkan masalah
4
Hubungan antara arousal dengan kinerja seseorang dapat dijelaskan sebagai berikut:
tingkat arousal yang rendah akan menghasilkan kinerja yang rendah makin tinggi tingkat arousalnya. akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula (Sarwonb 1992).
5
Pembangkitan terhadap penginderaan melalui peningkatan rangsang, dapat meningkatkan hasil kerja pada tugas-tugas yang sederhana. Akan tetapi justru akan mengganggu dan menurunkan prestasi kerja dalam tugas-tugas yang rumit. Misalnya suara musik di dalam mobil dapat merangsang semangat pengemudi, tetapi suara suara musik yang sama dapat mengganggu konsentrasi orang yang sedang memecahkan persoalan yang rumit. Dengan kata lain, pemberian keadaan terbangkit (arousal), kita merasakan emosi yang nampaknya cocok dengan situasi dimana kita menemukan diri kita sendiri.
6
Keadaan Fisiologis yang menyertai emosi tertentu pada beberapa orang, untuk bisa mengenali bahwa kita sedang akan mulai beremosi itu agak sulit. Tapi sebenernya kalau kita lebih aware kita bisa mengenalinya. Caranya? Biasanya kalau kita mau mulai merasakan suatu emosi tertentu, ada kondisi fisiologis yang menyertainya. Ada yang merasa darah mulai naik ke kepala, ada yang debar jantungnya jadi lebih cepat, ada yang merasa dadanya sesak, ada yang merasa perutnya sakit, ada juga yang mual, dll. perubahan kondisi fisiologis ini yang bisa jadi alarm buat kita bahwa kita akan mulai merasakan suatu emosi tertentu. Jadi usahakan untuk lebih peka terhadap perubahan kondisi fisologis diri sendiri saat menghadapi suatu situasi.
7
Mengenali emosi dalam diri1
Mengenali emosi yang sedang kita alami Mencoba mencari dan mengetahui sumber atau penyebab munculnya emosi yang kita rasakan. Biasanya kalo emosi negatif lagi muncul, sering muncul juga pikiran-pikiran yang otomatis (biasanya negatif juga) menyertai emosi itu
8
Lie Detection Orang-orang berbohong dan menipu orang lain terjadi karena berbagai alasan. Paling sering, berbohong adalah mekanisme pertahanan yang digunakan untuk menghindari masalah dengan hukum, atasan atau figur otoritas. Terkadang, kalian dapat mengetahui bahwa seseorang itu berbohong, tetapi lain waktu mungkin tidak begitu mudah. Polygraphs, atau yang biasa disebut "detektor kebohongan/lie detector" adalah alat yang memantau seseorang melalui reaksi fisiologis.
9
Tampak bagian jari jari orang
yang di tes di pasangi sebuah sensor yang terhubung ke mesin Sensor-sensor juga dipasang di sekitar dada dan lengan untuk mendeteksi nadi dan jantung
10
Sebuah instrumen poligraf pada dasarnya adalah kombinasi alat-alat medis yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dalam tubuh. seseorang akan ditanya tentang peristiwa atau kejadian tertentu, para pemeriksa akan melihat bagaimana detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan dan aktivitas elektro-dermal (keringat, dalam kasus ini jari-jari) perubahan perbandingan tingkat normal. Lie Detector mendeteksi adanya kebohongan dari sistem gelombang. bila seseorang bohong maka gelombang akan bergetar cepat. sebaliknya jika seseorang jujur, maka gelombang tidak bergetar dengan cepat dan tidak terdeteksi oleh Lie Detector
11
4 sampai 6 sensor, dan dihubungkan dengan sebuah gambar grafik yang menunjukkan hasil hasil dari pertanyaan yang diajukan. Sensor sensor tersebut biasanya merekam aktifitas seperti yang disebutkan diatas. Kadang-kadang poligraf juga akan mencatat hal-hal seperti gerakan lengan dan kaki.
12
Ketika tes poligraf dimulai, sang investigator atau penanya akan memberi 3-4 pertanyaan yang simpel dan sederhana dengan jawaban yang diketahui dengan tujuan untuk membentuk suatu fisiologis "dasar.". setelah itu beranjak ke pertanyaan berat yang kemudian indikatornya bisa ditampilkan dalam sebuah grafik naik turun mirip sebuah sesimograph pencatat gempa.
13
Tampak diagram yang ditampilkan dalam bentuk garis garis yang menandakan alur pernafasan kita( respiration rate) Line kedua adalah bagaimana kondisi ujung jari kita saat tes berlangsung (mengcakup keringat yang ada di jari) dan line ketiga adalah kondisi tekanan darah pada saat pemeriksaan
14
Berikut sensor sensor yang terpasang ke tubuh kita
saat melakukan sebuah tes kebohongan: 1. Sensor Respiratory rate (pneumographs), berwujud tabung karet yang berisi udara dan di ikatkan mengelilingi area perut/dada. Ketika dada atau otot-otot perut mengembang, udara di dalam tabung dipindahkan dalam bentuk grafik pada layar. 2. Sensor Tekanan darah. Sebuah alat pengukur tekanan darah ditempatkan sekitar lengan (mirip alat tes tekanan darah pada medis). alat ini mencatat perubahan-perubahan dalam tekanan darah dan dengan sebuah alat data tersebut dikirim dan dimunculkan dalam Grafik. 3. Galvanic skin resistance (GSR). Ini juga disebut pencatat aktivitas elektro-dermal dan pada dasarnya adalah pengukur dari keringat di ujung jari anda (di pasang 2 sensor di ujung jari anda). Ujung jari adalah salah satu daerah yang paling berpori pada tubuh dan indikasinya adalah jika kita berkeringat maka kita sedang dalam tekanan dan alami muncul disaat orang berbohong.
15
Komunikasi Nonverbal Kita membaca gerak tubuh mereka, mendengarkan suara mereka, dan melihat wajah mereka. Kita semua berkomunikasi secara nonverbal serta verbal. Kebanyakan dari kita cukup baik dalam membaca isyarat-isyarat nonverbal untuk memecahkan emosi. Ekspresi yang berbeda dapat menyampaikan emosi yang sama: baik menatap dingin ataupun menghindari kontak mata, keduanya dapat menandakan permusuhan. Selain itu, ekspresi yang diberikan juga dapat menyampaikan emosi yang sangat berbeda: lengan dilipat, dapat menandakan kejengkelan atau relaksasi.
17
Fungsi komunikasi non verbal :
Repetisi Subtitusi Kontradiksi Aksentuasi komplemen
18
Budaya dan Ekspresi Emosional
Arti gerakan bervariasi dalam setiap kebudayaan. Beberapa tahun lalu, psikolog Otto Klinerberg(1938) mengamati bahwa pada kebudayaan Cina orang bertepuk tangan untuk mengekspresikan ketakutan atau kekecewaan, dan menjulurkan lidah untuk menunjukkan keterkejutan. Paul Ekman “ Emosi utamanya ditunjukkan di wajah, bukan tubuh. Tidak ada pola gerakan tubuh tertentu yang selalu menandakan marah atau takut, tetapi ada pola wajah spesifik untuk setiap emosi.” Apakah orang- orang dari budaya yang berbeda membuat dan menginterpretasikan ekspresi wajah yang sama karena mereka mengalami pengaruh yang sama? Ternyata tidak.
19
Meskipun budaya membagi bahasa nonverbal secara universal, mereka berbeda dalam bagaimana dan seberapa banyak mereka menggunakannya. Dalam budaya yang mendorong individualitas, seperti di Eropa Barat, Australia, New Zealand,dan Amerika Utara, mereka sering menampilkan emosional yang kuat dan berkepanjangan.Orang-orang fokus pada tujuan dan sikap mereka sendiri. Budaya Asia menekankan hubungan sosial dan saling ketergantungan ,emosi seperti simpati ,hormat ,dan rasa malu lebih umum dari pada di barat..
20
Efek dari Ekspresi wajah
Ekspresi tidak hanya menyampaikan emosi, tapi juga memperkuat emosi yang terasa dan membuat tubuh untuk merespon dengan sesuai. Senyum yang dibuat dengan cara memegang pen dengan gigi (dari pada dengan bibir lalu membuat muka cemberut) cukup membuat kartun terlihat lebih lucu. Senyum dengan hangat akan membuat kita merasa lebih baik dalam hati. Kita dapat merasakan apa yang orang lain rasakan dengan membiarkan wajah kita sendiri meniru ekspresi orang lain, bertindak seperti tindakan orang tersebut yang membantu kita merasakan apa yang orang lain rasakan.
21
EXPERIENCING EMOTION mengalami emosi
22
Ingredients of Emotion
Physiological arousal (rangsangan fisiologis) Expressive behavior (perilaku ekspresif) Conscious experience (pengalaman sadar)
23
10 Basic Emotions (Carroll Izard, 1977)
Joy (sukacita) Disgust (rasa jijik) Interest-excitement (ketertarikan) Contempt (rasa hina) Fear (rasa takut) Surprise (keterkejutan) Shame (rasa malu) Sadness (kesedihan) Guilt (rasa bersalah) Anger (kemarahan)
24
Fear (rasa takut) Merupakan emosi yang “beracun” Mudah ditularkan
Merupakan respons adaptif “People can be afraid of almost anything..” Ralph Waldo Emerson. mudah ditularkan mudah dipelajari dengan observasi faktor biologis berbeda-beda ‘kadar’nya dalam tiap orang
25
Anger (kemarahan) Apa yang membuat kita marah?
Kemarahan umumnya terjadi ketika tindakan orang lain tampaknya sengaja, tidak tepat, dibenar- benarkan, dapat dihindari. Tetapi gangguan yang tidak dapat disalahkan, seperti: bau busuk, cuaca panas, sakit dan nyeri, juga dapat membuat kita marah. -Berkowitz, 1990.
26
Apa yang orang lakukan saat mereka marah?
Apa yang seharusnya dilakukan saat marah?
27
Penelitian James Averill (1983) :
Sebagian besar melaporkan merasa marah setidaknya beberapa kali dalam seminggu; yang lain bahkan beberapa kali dalam sehari. Saat mereka marah, mereka cenderung bersikap tegas daripada kasar (menyakiti).
28
“It is hidden anger that harms.” – Seneca.
Kemarahan dapat berbahaya jika dipendam, tetapi bukan berarti kita harus ‘meledak’ setiap kali kita marah. Kemarahan juga perlu dikontrol agar kehidupan tetap harmonis, dan tidak mengundang percekcokan lebih lanjut. Catharsis pelepasan emosi;
29
Beberapa saran para ahli dalam menangani rasa marah:
Menunggu. Jangan langsung marah setiap ada gangguan kecil, tetapi juga jangan ‘menumpuk’ kekesalan dengan diam-diam merajuk, lalu kemudian ‘meledak’ saat kita merasa ‘sudah cukup sabar’. Lepaskan rasa marah itu dengan bermain alat musik, berolah raga, atau curhat kepada teman / menulis buku harian.
30
Happiness (kebahagiaan)
Kebahagiaan -> tidak terbatas. Sebab kebutuhan dan keinginan orang berbeda-beda. Yang menurut kita seharusnya tidak bahagia pun—seperti orang yang hidup dalam kekurangan, orang tuna netra, dan sebagainya—belum tentu tidak bahagia. Kebahagiaan juga relatif dan berubah seiring waktu.
31
Adaptation-level Phenomenon
Adalah kecenderungan untuk menilai secara relatif berbagai stimuli berdasarkan pengalaman kita sebelumnya. “Having adapted upward, I perceive as negative what I once experienced as positive. Yesterday’s luxury has become today’s necessity.” – penulis Moralnya: Kepuasan dan ketidakpuasan, kesuksesan dan kegagalan, semua relatif, tergantung dari pengalaman kita yang terdahulu…Imelda Marcos
32
The Relative Deprivation Principle
Kebahagiaan itu relatif berdasarkan pencapaian orang lain (membandingkan pencapaian diri dengan pencapaian orang lain yang dianggap lebih baik). “Napoleon envied Caesar, Caesar envied Alexander, and Alexander, I daresay, envied Hercules, who never existed. You cannot, therefore, get away from envy by means of success alone, for there will always be in history or legend some person even more successful than you are.” –Bertrand Russell,1930.
33
Teori tentang Emosi Emosi pada dasarnya terbentuk dari pengaruh getaran secara fisiologis, ungkapan perasaan seseorang dan tingkat kesadaran. Definisi emosi itu bermacam-macam, seperti “keadaan bergejolak”, gangguan keseimbangan. Respon kuat dan tak beraturan terhadap stimulus. Ada satu hal yang sama yaitu bahwa pada setiap defini tersebut keadaan emosional itu menunjukkan penyimpangan dari keadaan yang normal. Keadaan yang normal adalah keadaan yang tenang atau keadaan seimbang fisik dan sosial.
34
Terdapat beberapa teori tentang emosi yang dilakukan oleh beberapa peneliti :
Teori James – Lange Emosi yang dirasakan adalah persepsi tentang perubahan tubuh. Teori Cannon – Bard Emosi yang dirasakan dan respon / reaksi adalah kejadian yang berdiri sendiri – sendiri dalam pengertian reaksi tubuh tidak berda- sarkan pada emosi yang dirasakan. Teori Emosi 2 faktor Schacter – Singer Teori ini dikenal sebagai teori yang paling klasik yang berorientasi pada rangsangan, yaitu akibat bersama dari rangsangan dan penilaian kognitif dimana masing - masing dibutuhkan agar suatu emosi tercipta. Daniel Goleman emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
35
Berbeda dengan Schachter, Robert Zajonc menyatakan bahwa reaksi emosi kita kadang bisa lebih cepat daripada pemikiran kita. Oleh karena itu kita sering emosi lebih dahulu baru berpikir. Menurut Richard Lazarus, emosi dan pikiran mempunyai keterkaitkan satu dengan yang lainnya. Pikiran selalu bekerja sebelum maupun pada saat emosi. Situasi yang sama belum tentu akan menghasilkan emosi yang sama karena tergantung pemaknaan terhadap situasi tersebut
36
Desain Grafis Dan Daya Tarik Emosional
Daya tarik Emosional berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumen untuk membeli suatu produk. Banyak konsumen termotivasi untuk memngambil keputusan dan membeli suatu produk karena emosional dan perasaaan terhadap merek dapat menjadi lebih penting daripada pengetahuan terhadap atribut dan pernik-pernik produk tersebut. Para pengiklan percaya bahwa daya tarik emosional lebih baik untuk menjual merek daripada daya tarik rasional. Dengan desain grafis yang baik daya tarik emosional semakin hidup. Perusahaan-perusahaan lain menggunakan daya tarik emosi untuk mengeksekusi pesan iklannya.
44
Thank you for your attention
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.