Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLintang Salam Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
BAB 4 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS). Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi pemakai eksternal.
2
Adanya perbedaan karakteristik antara bisnis yang berlandaskan pada syariah dengan bisnis konvensional, menyebabkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLKBS) pada tahun KDPPLKBS selanjutnya disempurnakan pada tahun 2007 menjadi Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS).
3
Tujuan Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah
Berdasarkan KDPPLKS paragraf 1, disebutkan bahwa KDPPLKS bertujuan untuk dijadikan sebagai acuan bagi berbagai pihak antara lain : Penyusun standar akuntansi keuangan syariah dalam pelaksanaan tugasnya membuat standar. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi syariah yang belum diatur dalam standar. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi syariah. Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan syariah.
4
Pemakai dan Kebutuhan Informasi 1. Investor sekarang dan potensial 2
Pemakai dan Kebutuhan Informasi 1.Investor sekarang dan potensial 2. Pemilik dana qardh 3.Pemilik dana syirkah temporer 4.Pemilik dana titipan 5.Pembayar dan penerima ZIS 6.Pengawas syariah 7. Karyawan 8.Pemasok dan mitra usaha lainnya 9.Pelanggan 10.Pemerintah 11.Masyarakat
5
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH
alam semesta diciptakan oleh tuhan sebagai amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spritual (fALAH). syariah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk / benar dan salahnya aktivitas
6
Asas Transaksi Syariah 1
Asas Transaksi Syariah 1. Persaudaraan : menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat, tidak boleh mendapatkan keuntungan di atas kerugian orang lain 2.Keadilan: selalu menempatkan sesuatu hanya pada yang berhak dan sesuai dengan posisinya. Melarang adanya : (a) Riba/bunga, (b) kezaliman, (c) judi/spekulatif/maisir, (d) ketidakjelasan, manipulasi, eksploitasi informasi (gharar), (e) haram/segala unsur yang dilarang tegas dalam Al-Qur’an dan As-Sunah
7
3.Kemaslahatan: segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi dunia dan ukhrawi, material dan spiritual serta individu dan kolektif.Mengandung unsur halal dan thayib. 4.Keseimbangan; keseimbangan antara aspek material dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan riil antara bisnis dan sosial serta pemanfaatan dan pelestarian 5. Universalisme: dapat dilakukan oleh dengan dan untuk semua pihak yang berkepentingan tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan sesuai semangat rahmatan lil alamin
8
4. Tidak mengandung unsur riba 5. Tidak mengandung unsur kezaliman
Karaketeristik Transaksi Syariah: 1. Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha 2. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik 3. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai bukan sebagai komoditas 4. Tidak mengandung unsur riba 5. Tidak mengandung unsur kezaliman 6. Tidak mengandung unsur maysir 7. Tidak mengandung unsur gharar 8. Tidak mengandung unsur haram 9. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang 10.Transaksi dilakukan berdasarkan sesuatu perjanjian yang jelas dan benar 11.Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan dan penawaran 12. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap
9
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Beberapa tujuan lainnya: 1. meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha 2. informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah serta informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya
10
3. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggungjawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, mengivestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak 4. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban fungsi sosial entitas syariah termasuk pengelolaan dan penyaluran ZISWA
11
ASUMSI DASAR 1. Dasar Akrual : pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Namun dalam penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas 2. Kelangsungan Usaha: entitas syariah diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usaha
12
KARAKTERISTIK KUALITATIF 1
KARAKTERISTIK KUALITATIF 1. Dapat dipahami: kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai 2.Relevan: relevan dalam memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan 3.Keandalan; bebas dari pengertian menyesatkan , kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus/jujur atau secara wajar 4. Dapat Dibandingkan: membandingkan laporan keuangan entitas syariah antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan
13
KENDALA INFORMASI YANG RELEVAN DAN ANDAL 1
KENDALA INFORMASI YANG RELEVAN DAN ANDAL 1. Tepat Waktu : jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Perlu mempertimbangan antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal. 2. Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat: manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya.
14
JENIS TRANSAKSI Transaksi syariah komersial dapat berupa investasi
untuk mendapatkan bagi hasil, jual beli barang, untuk mendapatkan laba atau pemberian jasa dengan imbalan. Transaksi syariah non komersial dapat berupa pemberian pinjaman atau talangan (qardh), penghimpunan dan penyaluran dana sosial, seperti zakat, infaq, sedekah, wakaf dan hibah.
15
LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH 1. neraca 2. laporan laba rugi 3
LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH 1. neraca 2.laporan laba rugi 3.laporan arus kas 4.laporan perubahan ekuitas 5.laporan perubahan dana investasi terikat 6.laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil 7.laporan sumber dan penggunaan dana zakat 8. laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan 9.catatan atas laporan keuangan
16
UNSUR LAPORAN KEUANGAN UTAMA A. Laporan Posisi Keuangan 1
UNSUR LAPORAN KEUANGAN UTAMA A.Laporan Posisi Keuangan 1.Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan memiliki anfaat ekonomi di masa depan bagi entitas syariah. 2.Kewajiban adalah hutang entitas syariah masa kini yang timbul akibat dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas syariah yang mengandung manfaat ekonomi. 3.Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya yang mana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan. 4.Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi semua kewajiban dan dana stirkah temporer
17
Format neraca bank syariah
18
B. Laporan Laba Rugi 1.Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari dari kontribusi penanam modal 2.Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian pada penanam modal 3.Hak pihak ketiga atas bagi hasil, bagi hasil adalah bagian bagi hasil antara hasil pemilikan dana atas keuntungan dan kerugian investasi bersama entitas syariah dalam suatu periode laporan keuangan. 4.Zakat adalah besarnya zakat yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk periode akuntansi perhitungan zakat.
19
Format laporan laba rugi bank syariah
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.