Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRicho Haikal Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PSIKOLOGI INOVASI KULIAH KE-5 TEORI KEENGGANAN UNTUK BERUBAH
Arundati Shinta Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
2
Bersedia berubah? Perubahan itu inevitable (tak terelakkan),
Orang tak mau berubah kolot, ‘tulalit’. Mau jadi tulalit? Bersedia berubah hanya pada hal-hal yang: * sederhana, * kecil, * murah, * temporer. Untuk hal2 prinsip no berubah. Betulkah manusia & bunglon berbeda dlm kesiapan untuk berubah? survival strategy
3
Kiat hadapi perubahan? 1) Terus waspada tak mudah terguncang bl terjadi perubahan eksternal * misal = tiba2 kantor kita dilikuidasi pem. 2) Merancang perubahan diri sendiri, sebelum org lain memulainya, * Ia mungkin berimajinasi tentang datangnya suatu masalah dan ia mempersiapkan solusinya sekarang juga. * stress dong?
4
teori keengganan untuk berubah
Tokoh = Coch & French (1960: ), Isi teori = belajar kembali (relearning) butuh waktu lebih lama drpd belajar tuk pertama kali. Artinya = Keengganan berubah krn motivasi, bukan ketrampilan Hipotesis = ketrampilan itu adalah faktor minor, sedangkan faktor mayor adalah motivasi untuk memulihkan produktivitas seperti sediakala.
5
Mengapa enggan berubah? (1)
Kebiasaan * kerja cara lama & berulang2 = kerja jd lebih mudah. * kerja cara baru = kerja jd lebih sulit * bl gajinya sama = kerja cara lama lebih disukai * contoh = penulis dg mesin ketik vs komputer 2) Keamanan. * kerja cara lama = aman meski lingkungan berubah. * Orang yg merasa terancam = sll tolak ide perubahan
6
Mengapa enggan berubah? (2)
3) Faktor ekonomi. * Ancam sumber kuangan karyw. * Perubahan sbbkan posisinya tak berguna. 4) Rs takut pd segala sesuatu yg asing. * Tidak lagi mengerjakan hal2 yang familiar sulit selesaikan tugas. * contoh = sekretaris dg bos yg selalu rinci (lama). Bos baru berikan kebebasan, sekretaris bingung.
7
Mengapa enggan berubah? (3)
5) Kurangnya kewaspadaan tentang perubahan peraturan kerja, karena keterbatasan seseorang dalam melakukan persepsi. * Contoh = karyawan di daerah terpencil tidak atau enggan memperhatikan petunjuk baru dari kantor pusat tentang prosedur kerja baru. * Dampak = ia terus bekerja dengan cara lama.
8
Mengapa enggan berubah? (4)
6) Faktor sosial. * Perubahan = berbeda dari kelompok, tak siap mental * contoh = karyawan sll coba tuk patuh peraturan organisasi, pdhal kelompoknya terbiasa langgar peraturan organisasi.
9
Apa saja yang bisa kita ubah?
Kebiasaan2 yg merugikan & yg ancam kehidupan kita. Kita perlu buat analisa SWOT, * strength (kekuatan) = pandai berbhs asing, komputer, cantik * weakness (kelemahan) = buruk rupa, penyakitan, malas, bodoh, * opportunity (kesempatan) = situasi yang amburadul, banyak tawaran bea siswa, * threat (ancaman) = akan di phk pacar / kantor / sekolah krn malas, ada yg lebih baik
10
Cara untuk unggul? 1) Menginjak orang lain. * menjelek2kan org lain = kekurangan org lain adalah kesempatan bagi kita untuk maju. 2) Gandeng mitra yg lemah tuk bersinergi dlm hal2 kekuatan * menolong diri sendiri saja tak bisa apa lagi org lain? * bl sukses, maka mitra yg digandeng tak akan lupa, & sll tolong kita (reciprocity) * apa betul prinsip reciprocity?
11
Kalimat2 bijak: “Mengajarlah dan Anda akan menerima”,
“Tuhan tidak perlu menerima, tetapi manusia perlu memberi”. “Orang miskin itu lebih tamak daripada orang kaya”. Kapan pun Anda merasa “kekurangan” atau “membutuhkan” sesuatu, berikanlah dulu apa yang Anda inginkan dan itu akan kembali pada Anda dalam jumlah yang berlimpah. Counting your blessing and your life will be blessed. Hitunglah dan bersyukurlah atas rahmat yang kau terima maka hidupmu akan selalu dilimpahi rahmat.
12
Contoh penerapan kalimat2 bijak:
“Ingat: Pengembalian terjadi secara indirect, tak tau kapan, sering jauh dari harapan, tak tau siapa pemberi Contoh: * beri kuliah dg sangat berkualitas. Mahasiswa saja senang. Apakah mahasiswa mengapresiasi kuliah seperti harapan saya? Ternyata tidak, mahasiswa hanya mengatakan “Bagus”. Saya kecewa berat. * Ternyata pemahaman topik kuliah yang berkualitas itu menjadi bahan diskusi yang menarik dalam keluarga, sehingga interaksi dalam keluarga menjadi semakin harmonis. Topik kuliah itu saya tulis ulang & dikirimkan ke majalah, dpt honor, * arti = secara tak langsung saya mendapatkan imbalan yang berlimpah, yaitu keluarga menjadi lebih harmonis dan berkualitas, saya bisa memberikan suri tauladan pada anak-anak, prestasi publikasi dan ketenaran, serta honor uang.
13
Apa saja referensinya? Moorhead, G. & Griffin, R. W. (1995). Organizational behavior: Managing people and organizations. Boston: Houghton Mufflin Company. Shinta, A. (1996). Jeli melihat peluang. Dalam Yogya Post. 27 Maret, halaman 7. Shinta, A. (2002). Psikologi Sosial 2. (dicetak untuk kalangan terbatas). Yogyakarta: Fak. Psikologi Universitas Proklamasi 45. Sidal, S. R. (1995). Menyoal kreativitas dan moral iklan. Dalam Kompas. 3 Oktober, halaman 5.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.