Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

(HEVEA BRASILLIENSIS)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "(HEVEA BRASILLIENSIS)"— Transcript presentasi:

1 (HEVEA BRASILLIENSIS)
KARET (HEVEA BRASILLIENSIS)

2 PENDAHULUAN Tanaman karet (Hevea brasilliensis) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Tujuan utama pasaran karet Indonesia adalah ekspor. Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. Upaya peningkatan kuantitas dan kualitas produksi, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan terus dilakukan.

3 sebagai penaung kakao adalah 80.000 pohon/ha.
lanjutan sebagai penaung kakao adalah pohon/ha. Ajir lubang tanam, jarak tanam kakao 4x2 m atau 3x3 m, jarak tanaman kakao ke kelapa miniumum 3 m. Larikan ajir diusahakan lurus ke semua arah. Larikan satu dengan yang lain tegal lurus. Pembuatan lubang tanam, ukuran lubang tgt tekstur tanah, makin bearat tanah ukuran lubang makin besar. Ukuiran lubang biasanya 60x60x60 cm. Lubang dibuat 6 bulan sebelum tanam. Ke dalam lubang dimasukkan pupuk hijau dan pupuk kandang. Tutup lubang tanam, minimum 3 bulan sebelum tanam kakao. Di jaga agar batu-batu, padas dan sisa-sisa akar tidak masuk ke dalam lubang tanam.

4 KLON KARET Pada Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet 2005, telah direkomendasikan klon-klon unggul baru generasi-4 untuk periode tahun 2006 – 2010, yaitu klon: IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 104, IRR 112, dan IRR 118. Klon IRR 42 dan IRR 112 akan diajukan pelepasannya sedangkan klon IRR lainnya sudah dilepas secara resmi. Klon-klon lama yang sudah dilepas yaitu GT 1, AVROS 2037, PR 255, PR 261, PR 300, PR 303, RRIM 600, RRIM 712, BPM 1, BPM 24, BPM 107, BPM 109, PB 260, RRIC 100.

5 Catch Crop pada TBM Inovasi teknologi tanaman pangan sebagai tanaman sela pada masa tanaman karet belum menghasilkan (TBM) dapat diterapkan. Pola tanam tanaman pangan disesuaikan dengan kondisi iklim atau curah hujan, yaitu padi - jagung – kedelai atau kacang tanah – kacang tunggak atau kacang uci. Tanaman pangan ditanam berjarak 1 m dari barisan karet, sedangkan tanaman karet ditanam dengan jarak 6 m x 3 m.

6 Manfaat inovasi ini adalah: bagi perkebunan rakyat, penerapan pola tanaman sela ini akan meningkatkan intensitas pemeliharaan kebun, Tanaman sela ditanam pada lahan gawangan sepanjang tahun, sehingga dapat pula berfungsi sebagai tanaman penutup tanah untuk mengendalikan erosi dan pertumbuhan gulma, Memberikan pendapatan petani pada masa TBM, dan Memperbaiki struktur tanah. Untuk mengoptimalkan pendapatan usaha perkebunan karet, telah ditemukan beberapa klon karet yang unggul dalam menghasilkan lateks dan kayu.

7 PEMBIBITAN Persemaian Perkecambahan
Benih disemai di bedengan dengan lebar 1 - 1,2 m, panjang sesuai tempat. Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal cm. Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang ± 1 mg. Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi barat. Benih direndam POC NASA selama jam (1 tutup/liter air). Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air. Jarak tanam benih cm. Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada HSS dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.

8 Persemaian Bibit Tanah dicangkul sedalam cm, lalu dihaluskan dan diratakan. Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm. Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi coklat dan 20x20x60 untuk okulasi hijau. Penyiraman dilakukan secara teratur Pemupukan : PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali) GT 1 : 8 gr urea, 4 gr SP-36, 2 gr KCl per pohon LCB 1320: 2,5 gr urea, 3 gr SP-36, 2 gr KCl per pohon. POC NASA : cc/lt air per bibit disiramkan minggu sekali

9 Pembuatan Kebun Entres
Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi. Bibit yang digunakan dapat berbentuk bibit stump atau bibit polybag. Jarak tanam 1,0 m x 1,0 m. Pemupukan : * Pupuk makro : (diberikan 3 bulan sekali) - Tahun I : 10 gr urea, 10 gr SP-36, 10 gr KCl per pohon - Tahun II :15 gr urea, 15 gr SP-36, 15 gr KCl per pohon * POC Nasa: 2-3 cc/lt air per bibit disiramkan 1 - 2 minggu sekali

10 Okulasi Keterangan Okulasi Coklat Okulasi Hijau
Ada 2 macam okulasi: - okulasi coklat dan - okulasi hijau. Keterangan Okulasi Coklat Okulasi Hijau - Umur batang bawah bulan bulan - Diameter batang cm – 1,5 cm cm dari tanah - Kayu okulasi Dari kebun entres, Dari kebun entres, warna hijau tua dan umur 1 – 3 bulan, coklat, diameter warna masih hijau 1,5 – 3 cm. atau telah terbentuk 1 – 2 payung.

11 Teknik Okulasi Teknik Okulasi : keduanya sama
Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm. Persiapkan mata okulasi Pisahkan kayu dari kulit (perisai) Masukkan perisai ke dalam jendela Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika pesriasi digores sedikit masih hijau segar, maka okulasi berhasil. Diulangi minggu kemudian. Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah ± 10 cm di atas okulasi. Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stum mata tidur, stum tinggi, stum mini, dan bibit polybag.

12 Proses pembuatan bibit karet stum okulasi mata tidur.

13 Bibit karet dalam polibag.

14 Pengolahan Media Tanam
Tanah dibongkar dengan cangkul / traktor, dan bersihkan dari sisa akar. Pembuatan teras untuk tanah dengan kemiringan > 10 derajat. Lebar teras minimal 1,5 m dengan jarak antar teras tergantung dari jarak tanam. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk menampung tanah yang tererosi. Jika sudah penuh isi rorak dituangkan ke areal di sebelah atas rorak. Pembuatan saluran penguras dan saluran pinggiran jalan yang sesuai dengan kemiringan lahan dan diperkeras.

15 Tanaman karet berasal dari bibit dalam polibag.

16

17 Tnm sela : kedelai diantara tnm karet (TBM)

18 Tumpang sari tnm nanas dgn karet

19 Teknik Penanaman Penentuan Pola Tanam
0-3 tahun tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedele > 3 tahun tumpangsari dengan jahe atau kapulogo Pembuatan Lubang Tanam Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha) Lubang tanam : - okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm - okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm

20 Cara Penanaman Masukkan bibit dan plastiknya ke dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu. Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang ±1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air per pohon). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Caranya : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

21

22 Pemeliharaan Tanaman a. Penyulaman: dilakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun. b. Pemupukan Umur Dosis pupuk Makro (kg/ha) (bulan) Urea Rock/ MOP/ Kieserite Phosphat KCl (MgSO4) dst.

23

24

25

26 Pupuk POC NASA Diberikan mulai awal tanam 0 – 36 bulan, 2 – 3 tutup, diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, lakukan setiap 4 – 5 bulan sekali. > 36 bulan, 3 – 4 tutup, diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, lakukan setiap 3 – 4 bulan sekali. Pupuk POC NASA pada tanaman yang sudah berproduksi, tetapi tidak dari awal memakai POC NASA. Tahap I: aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interfal 1 – 2 bulan, dosis 3 – 4 tutup/poon. Tahap II: aplikasikan setiap 3 – 4 bulan sekali, dosis 3 – 4 tutup/poon.

27 HAMA DAN PENYAKIT Hama a. Kutu tanaman (Planococcus citri) Gejala: merusak tanaman dengan mengisap cairan dari pucuk batang dan daun muda. Bagian tanaman yang diisap menjadi kuning dan kering. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona. b. Tungau (Hemitarsonemus , Paratetranychus) Gejala; mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, sehingga tidak normal dan kerdil, daun berguguran. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona.

28 Penyakit Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun dan bidang sadap, sebagian besar disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain : a. Penyakit pada akar : Akar putih (jamur Rigidoporus lignosus), akar merah (jamur Ganoderma pseudoferrum), jamur upas (jamur Corticium salmonicolor). b. Penyakit pada batang : Kanker bercak (jamur Phytophthora palmivora), Busuk pangkal batang (jamur Botrydiplodia theobromae). c. Penyakit pada bidang sadap : Kanker garis (jamur Phytophthora palmivora), Mouldy rot (jamur Ceratocystis fimbriata). d. Penyakit pada daun : Embun tepung (jamur Oidium heveae), penyakit colletorichum (jamur Coletotrichum gloeosporoides), penyakit Phytophthora (jamur Phytophthora botriosa).

29 Pengendalian dan Pencegahan Penyakit karena jamur
Menanam bibit sehat dan dari klon resisten. Pemupukan lengkap dan seimbang (makro - mikro) dengan jenis pupuk, dosis dan waktu yang tepat. Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam Pemangkasan tanaman penutup yang terlalu lebat Bagian yang terserang segera dimusnahkan Pisau sadap steril Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk nitrogen dengan dosis dua kali lipat dan semprot POC NASA 3-5 tutup/tangki.

30 Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat digunakan pestisida kimiawi yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimiawi lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis ± 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis ± 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

31 Panen Penyadapan pada umur ± 5 tahun, dan dapat dilakukan selama tahun. Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat waktu penyadapan pertama kali dan memperlama usia produksi tanaman.

32 Penyadapan karet Perkebunan karet

33 PENYADAPAN Adalah suatu tindakan membuka pembuluh lateks agar lateks yang terdapat di dalam tanaman karet keluar. Syarat Penyadapan yang Baik Menghasilkan lateks banyak Biayanya rendah Tidak mengganggu kesinambungan produksi tanaman.

34 PENYADAPAN Pertama dilakukan setelah tanaman berumur 4,5 - 6 tahun. Tinggi bukaan sadap pertama cm dan bukaan sadap kedua 280 cm diatas pertautan okulasi (DPO), tgt klon dan lingkungan, lilit btg 45 cm. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyadapan a.l.: Pembukaan bidang sadap dimulai dari kiri atas kekanan bawah, membentuk sudut 300. Tebal irisan sadap dianjurkan 1,5 - 2 mm. Dalamnya irisan sadap 1 - 1,5 mm. Waktu penyadapan yang baik adl jam pagi. Catatan : Seterusnya setiap 6 bulan sekali. Produktivitas lateks pada dasarnya adalah kombinasi dari panjang irisan, frekuensi pengirisan, stimulan, dan kedalaman sadap.

35 PENYADAPAN Penyadapan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 5-6 tahun. Tinggi bukaan sadap pertama 130 cm dan bukaan sadap kedua 280 cm di atas pertautan okulasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyadapan antara lain: - Pembukaan bidang sadap dimulai dari kiri atas kekanan bawah, membentuk sudut 30o. - Tebal irisan sadap dianjurkan 1, mm. - Dalamnya irisan sadap 1 - 1,5 mm. - Waktu penyadapan yang baik adalah jam 7.30 pagi.

36 Tabel 1. Produksi karet kering klon IRR 5 berbagai lokasi dibanding dengan
PR 261 dan BPM 24 No. Lokasi Jumlah tahun Sadap Produksi (kg/ha/th) IRR 5 PR 261 BPM 24 1. Sei Baleh 2 1707 - 1537 2. Sei Putih 5 1946 1347 3. Bukit Lawang 3 1830 4. Rata-rata 1828 1532 5. % terhadap PR 261 136 100 6. % terhadap BPM 24 119 Kriteria matang sadap yaitu ukuran lilit batang 45 cm pada ketinggian 150 cm dari permukaan tanah.

37 lanjutan Inovasi teknologi tanaman pangan sebagai tanaman sela pada masa tanaman karet belum menghasilkan (TBM) dapat diterapkan. Pola tanam tanaman pangan disesuaikan dengan kondisi iklim atau curah hujan, yaitu padi - jagung – kedelai atau kacang tanah – kacang tunggak atau kacang uci. Tanaman pangan ditanam berjarak 1 m dari barisan karet, sedangkan tanaman karet ditanam dengan jarak 6 m x 3 m. Manfaat inovasi ini adalah: bagi perkebunan rakyat, penerapan pola tanaman sela ini akan meningkatkan intensitas pemeliharaan kebun, Tanaman sela ditanam pada lahan gawangan sepanjang tahun, sehingga dapat pula berfungsi sebagai tanam penutup tanah untuk mengendalikan erosi dan pertumbuhan gulma, Memberikan pendapatan petani pada masa TBM, dan Memperbaiki struktur tanah. Untuk mengoptimalkan pendapatan usaha perkebunan karet, telah ditemukan beberapa klon karet yang unggul dalam menghasilkan lateks dan kayu.

38

39 Manfaat hasil tanama perkebunan KARET


Download ppt "(HEVEA BRASILLIENSIS)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google