Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDidi Alvin Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis drh. Halimah Puspitawati, M.Kes.; Prof.Dr. Sri Subekti, DEA.; drh. Kusnoto, M.Si Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber Dana IPD-DP3M Depdiknas Tahun 2005 Tahun 2005 Bidang Ilmu Parasitologi ISOLASI DAN DETERMINASI PROTEIN SPESIFIK DARI INTESTIN CACING MECISTOCIRRUS DIGITATUS SEBAGAI BAHAN KIT DIAGNOSTIK ABSTRAK Mecistocirrus digitatus adalah cacing nematoda yang menginfeksi abomasum sapi, kerbau dan zebu. M. digitatus sangat jarang ditemukan pada ruminansia kecil, yang sering ditemukan adalah Haemonchus sp. Prevalensi M. digitatus pada sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Surabaya sebesar 71,7% (Puspitawati, 2001b). Genus Mecistocirrus dan Haemonchus mempunyai habitat yang sama yakni abomasum dan kemiripan morfologi, patogenesis, serta gejala klinis, sehingga relatif mempersulit diagnostik. Penentuan dan isolasi protein spesifik dari intestin cacing M. digitatus diharapkan mampu membantu diagnosis mecistocirrusis secara serologis dan lebih cepat dibanding pemeriksaan fase. Penelitian ini dilakukanuntuk menjawab beberapa permasalahan yakni : Bagaimanakah profil protein intestin cacing M. digitatus yang dinyatakan dalam masa molekul relatif; Apakah intestin cacing M. digitatus mengandung protein dengan spesifisitas tinggi; Apakah protein yang bersifat spesifik dari intestin M. digitatus dapat diisolasi. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menentukan dan mendapatkan protein spesifik dari intestin cacing M. digitatus. Selanjutnya protein spesifik tersebut merupakan komponen bioaktif perangkat diagnostik pada uji ELISA. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Helmintologi Fakultas Kedokteran Hewan Unair untuk kolekting sampel, sedangkan analisis protein dilakukan di laboratorium biomolekuler FKH Unair dan TDC Unair. Cacing M. digitatus diperoleh dari abomasum sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan Pegirian Surabaya, kemudian cacing dibedah untuk koleksi sampel intestin, pembuatan homogenat intestin dilakukan dengan teknik sonikasi, dan karakterisasi protein dilakukan dengan teknik SDS-PAGE, Western blot, Dot blot dan untuk isolasi dilakukan dengan teknik preparasi gel elektroforesis (elusi). Hasil penelitian diperoleh 11 fraksi protein intestin cacing M. digitatus dengan masa molekul relatif 88,63 kDa, 73,21 kDa, 63,20 kDa, 58,94 kDa, 45,91 kDa, 40,24 kDa, 33,95 kDa, 25,17 kDa, 17,16 kDa, 14,66 kDa, dan 8,85 kDa. Analisis protein spesifik dengan teknik Western blot diperoleh 6 fraksi protein yang berikatan dengan antibodi poliklonal anti intestin M. digitatus, 6 fraksi tersebut pada masa molekul relatif 88,63 kDa, 58,94 kDa, 40,24 kDa, 25,17 kDa, 14,66 kDa, dan 8,85 kDa. Selanjutnya dilakukan preparasi gel elektroforesis (elusi) untuk isolasi protein spesifik pada masa molekul relatif kisaran 60 _ 100 kDa, 45 _ 60 kDa, dan 12 _ 40 kDa. Protein hasil elusi dicek kembali dengan SDS-PAGE dan ternyata diperoleh 3 fraksi protein dengan masa molekul relatif 58,94 kDa, 33,95 kDa, dan 17,16 kDa. Protein hasil elusi juga dicek kembali dengan teknik Dot blot untuk melihat sensitifitasnya, ternyata protein dengan masa molekul relatif 58,94 kDa lebih sensitif daripada 33,95 kDa dan 17,16 kDa. Sehubungan masih sedikitnya informasi eksplorasi biomolekuler terhadap cacing M. digitatus, maka saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini yakni, protein spesifik dengan MR 58,94 kDa yang telah diisolasi perlu dilakukan uji lanjutan mengenai sensitifitas dan spesifitasnya secara kuantitatif serta uji imunogenitas dan antigenitasnya baik secara laboratorik maupun uji lapang. Kata kunci : Intestin Cacing Mecistocirrus Digitatus
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.