Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDiah Iqbal Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Hikmah menerapkan kualitas berfikir: Mendalam, Obyektif dan Universal sebagai Langkah Sukseskan Berpikir
2
Pengantar Kita sudah memahami berfikir yang benar berfikir yang obyektif yaitu sesuai dengan obyek/realitasnya Kebenaran tidak terletak pada subyek, kebanyakan orang maupun tradisi karena melekat pada kenyataan Sehingga kebenaran bersifat mutlak-universal tidak relatif (karena realitas memiliki hukum sedemikian) Untuk menguji sebuah kebenaran membutuhkan langkah2 yang mendalam, sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan Ketika kita sudah memahami dan sepakat bahwa berfikir obyektif adalah berfikir yang benar, lantas apa yang kita lakukan? berhentikah kita dengan pengetahuan itu??? ataukah kita lakukan sesuatu??? apa???
3
Beberapa Pilihan Kebenaran cukup diyakini, tidak harus diamalkan
Contoh: Keputusan rapat, waktu belajar Kebenaran harus diamalkan, tanpa perlu pendasaran Contoh: Tatib Skul, budaya MOS Kebenaran tidak harus diyakini/ diketahui Contoh: pelajaran sejarah, alamat skul
4
Hakekat hikmah pemikiran obyektif adalah Ilmu – Iman - Amal
Ilmu Pendasaran Keimanan ada pertanggung jawaban, kokoh Keimanan baru berarti ketika diamalkan kalo tidak di amalkan sama saja tidak beriman dan tidak membawa perubahan Mengamalkan Kebenaran berperadaban dan kemajuan (bukti obyektifitas dalam memandang realitas)
5
Contoh sederhana kebenaran obyektif yang harus diamalkan
Orang yang sakit Typhus
6
Kesimpulan Ketika mengetahui kebenaran, maka kita harus mengamalkan kebenaran yang sudah kita ketahui. Termasuk kebenaran, tentang berpikir. Berpikir yang benar adalah berpikir obyektif. Sehingga hasil dari berpikir obyektif adalah kebenaran itu. Maka setiap kebenaran dari hasil berpikir, harus diamalkan apapun resikonya.
7
Dampak tidak menerapkan kebenaran obyektif
∞ Dampak tidak menerapkan kebenaran dari hasil berpikir obyektif " Analogi pasien - dokter " Sakit tambah parah Terserang penyakit baru Meninggal Contoh lain: Terjun dari gedung lantai 13 Naik roller coaster bagi penderita jantung Merokok dkk
8
Real Fact
9
Sebab2 tidak mau mengamalkan kebenaran
Pandangan relatifisme ==> kebenaran itu tergantung masing-masing individu, sehingga kebenaran tidak harus dilakukan. 2. Tidak siap konsekuensi dari kebenaran Ketika kita memilih sekolah di SMA3, pasti akan menerima konsekuensi harus bayar SPP, harus pake seragam sekolah, harus berangkat pagi sebagai konsekuensi sekolah di SMA3. Setiap manusia pasti akan mendapat konsekuensi dari pilihan hidupnya. Ia memilih tidak sekolah juga mendapat konsekuensi bodoh, tidak dapat kerja, pengangguran, hidup sengsara, sebaliknya orang yang sekolah juga akan mendapat konsekuensi ia harus belajar, ngerjakan LKS, ikut ulangan, bayar SPP, datang tiap hari ke sekolah. Jadi pasti manusia ketika memilih p/l pasti akan mendapat konsekuensi. Tinggal pilihan hasil berpikir itu benar atau salah. Kalau salah p/l-nya maka konsekuensinya hidupnya keliru. Kalau benar, ia akan hidup dengan benar. Takut ditinggalkan teman, satu geng, lingkungan, takut dicueki Misal : gara2 berfikir obyektif di jauhi sama teman, dianggap sok 4. Hawa nafsu ==> enak gak enak kalau spt ini, berarti kita masih berpikir subyektif bukan obyektif
10
Real Fact Sejarah Umat Islam
Kemajuan umat Islam pada masa abad pertengahan (Abad 12) Kedokteran : Mampu menyembuhkan penyakit yang saat itu kontroversi (Ibnu Sina) Ibnu Khaldun: teori sosial tentang masyarakat Al-Jabar : Menemukan angka aljabar *Artinya pada abad-abad tersebut justru peradaban Islam menjadi kontribusi paling besar yang menjadikan peradaban barat (yang notabenenya masih ”Dark Ages” ) mengarah kepada peradaban seperti saat ini *Perbandingan pola perilaku umat Islam dulu VS negara maju saat ini (Jepang, Amerika) VS umat Islam saat ini (MIT waktu belajarnya 24 jam, istirahat hanya 5 menit-an, kerja keras dan konsisten) bagaimana... jam belajar, kerja kerasnya, konsisten untuk menjadi yang terbaik
11
Teguran Allah SWT Hakikat orang yang memiliki pengetahuan tapi tidak mengamalkan Al-Sha’af (1-2) Allah murka kepada orang-orang yang tidak melakukan apa-apa yang dibicarakan Al-Jum’ah ayat 5 (62:5) seperti Binatang keledai yang memikul kitab Bahwa dalam menyelesaikan masalah2 kehidupan tidak cukup hanya dengan pengetahuan saja tapi juga harus ada pengamalan dari apa yang kita ketahui. Sukses dalam memikirkan dan memaknai hidup ini belum cukup mengantarkan kita semua pada kesuksesan hidup.
12
Tantangan lingkungan Lingkungan cenderung mengkondisikan diri kita untuk tidak berpikir, dan tidak ada pola sistem yang mengarah pada realisasi pemikiran. ~ Di sekolah : hanya waktu mengerjakan ingat sekolah + ulangan kita berpikir. Padahal waktu sekolah kita 6 jam benarkah telah teroptimalkan untuk senantiasa berpikir. ~ Di TRUST : Cuma 1-1,5 jam kita membiasakan untuk berpikir dalam 1 minggu. ~ Di keluarga : Jarang ibu / bapak menyuruh kita untuk terbiasa berpikir semua kebutuhan terpenuhi, bahkan yang sering dibicarakan bukan tentang berpikir. ~ TV : sinetron, film yang mensosialisasikan tentang impian-impian semu, namun tidak pernah ditunjukkan cara berpikir dan langkah-langkah teknis untuk menjadi seperti itu. ~ Di mall, kantin: Di kalangan remaja ada jargon "Just Follow the Stream" ==> tidak perlu mikir rumit hidup alamiah saja. Ini sebenarnya secara halus membunuh semangat berpikir kita dan semangat kemajuan kita.
13
Final Conclution SO, kita harus memiliki pengkondisian yang kuat untuk bisa merealisasikan hasil berfikir, senantiasa berfikir mendalam dan menjunjung obyektifitas kebenaran sehingga bisa menjaga konsistensi mari kita bangun komunitas itu di dalam Trust sebagai media kita dalam menegakkan eksistensi universalitas kebenaran ke depan kita akan berusaha menerapkan kualitas berfikir yang sudah kita miliki untuk menemukan visi hidup yang akan kita perjuangkan dengan pendasaran yang mendalam dan penuh pertanggung jawaban sehingga kita bisa menjadi seorang visioner yang terencana, be the real success teens Sebuah visi hidup mendasari sebuah perubahan sejarah hidup kita, hal itu akan menentukan siapa kita dan akan seperti apa kita….
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.